1.
2. “Wahai Rasulullah, mata pencaharian (kasb) apakah yang paling baik?” Nabi
kemudian bersabda, “Pekerjaan seorang laki-laki dengan tangannya sendiri
dan setiap jual beli yang mabrur (diberkahi),” (HR.Ahmad 4:141, hasan
ligoirihi).Dari hadis ini, kita mengetahui bahwa seperti apa profesi atau
pekerjaan yang terbaik menurut Rasulullah SAW. Yaitu :
1
beli yang memenuhi syarat dan rukun jual beli. Proses jual beli juga harus
didasari oleh kejujuran, serta menghindarkan diri dari penipuan dan
pengelabuan.
jual beli mabrur harus memenuhi syarat dan rukun jual beli. Di
antaranya, ridho antara penjual dan pembeli, barang yang dijual
mubah pemanfaatannya (bukan barang haram), uang dan barang bisa
diserahterimakan, tidak ada ghoror (ketidakjelasan).
3. Syarat-syaratnya
A. Keadilan
B. Kebersihan
Syarat yang kedua ini maksudnya adalah harus baik dan cocok ketika
dikonsumsi makanandan minumannya tidak kotor ataupun menjijikan
sehingga tidak merusak selera, karena itu tidak semua yang diperkenankan
boleh dimakan dan diminum dalam semua keadaan. dari semua yang
diperbolehkkan makan dan minumlah yang bersih dan bermanfaat.
C. Kesederhanaan
D. Kemurahan Hati
2
Dengan menaati perintah Islam tidak ada bahaya mauun dosa ketika
memakan dan meminum makanan halal yang disediakan oleh Tuhan.
Selama maksudnya adalah untuk kelangsungan hidup dan kesehatan
yang lebih baik dengan tujuan menunaikan perintah Tuhan dengan
keimanan yang kuat dalam tuntunan-Nya, dan perbuatan adil sesuai
dengan itu, yang menjamin persesuaian bagi semua perintah- Nya.
E. Moralitas
ُ ض َي هَّللا ِ َْح َّدثَنَا ُعبَ ْي ُد هَّللا ِ ب ُْن ُمو َسى َأ ْخبَ َرنَا اَأْلو
ِ زَاع ُّي ع َْن َعطَا ٍء ع َْن َجابِ ٍر َر
ُ ص`لَّى هَّللا
َ ف فَقَ``ا َل النَّبِ ُّي ْ ِّ`ع َوالن
ِ `ص ِ ُال َك``انُوا يَ ْز َر ُعونَهَ``ا بِ``الثُّل
ِ `ُث َوالرُّ ب َ ََع ْنهُ ق
3
َت لَهُ َأرْ ضٌ فَ ْليَ ْز َر ْعهَا َأوْ لِيَ ْمنَحْ هَ``ا فَ`ِإ ْن لَ ْم يَ ْف َع``لْ فَ ْليُ ْم ِس` ْكْ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َم ْن َكان
َاويَةُ ع َْن يَحْ يَى ع َْن َأبِي َسلَ َمة ِ ال ال َّربِي ُع ب ُْن نَافِ ٍع َأبُو تَوْ بَةَ َح َّدثَنَا ُم َع
َ َضهُ َوق َ َْأر
صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َس`لَّ َم َم ْن
َ ِ ال قَا َل َرسُو ُل هَّللا ِ ع َْن َأبِي هُ َر ْي َرةَ َر
َ َض َي هَّللا ُ َع ْنهُ ق
َ َْت لَهُ َأرْ ضٌ فَ ْليَ ْز َر ْعهَا َأوْ لِيَ ْمنَحْ هَا َأخَ` اهُ فَ`ِإ ْن َأبَى فَ ْليُ ْم ِس` ْك َأر
ض`هُ (رواه ْ َكان
)بـخارى
Artinya:
Telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah bin Musa]
telah mengabarkan kepada kami [Al Awza'iy] dari ['Atha']
dari [Jabir radliallahu 'anhu] berkata: "Dahulu orang-
orang mempraktekkan pemanfaatan tanah ladang dengan
upah sepertiga, seperempat atau setengah maka Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa yang
memiliki tanah ladang hendaklah dia garap untuk
bercocok tanam atau dia hibahkan. Jika dia tidak lakukan
maka hendaklah dia biarkan tanahnya". Dan berkata, [Ar-
Rabi' bin Nafi' Abu Taubah] telah menceritakan kepada
kami [Mu'awiyah] dari [Yahya] dari [Abu Salamah] dari
[Abu Hurairah radliallahu 'anhu] berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa yang
memiliki tanah ladang hendaklah dia garap untuk
bercocok tanam atau dia berikan kepada saudaranya
(untuk digarap). Jika dia tidak lakukan maka hendaklah
dia biarkan tanahnya.”(HR. Bukhari).
5.
a) Penjualan barang secara besar-besaran di daerah pemasaran lain,
biasanya di luar negeri dengan harga lebih rendah jika dibandingkan
dengan harga penjualan di dalam negeri
4
b) Dumping dianggap sebagai praktek perdagangan yang tidak jujur (unfair
trade), meskipun demikian dumping tidak dilarang dalam GATT WTO,
akan tetapi negara yang terkena dumping dapat mengambil tindakan
berupa pengenaan bea masuk anti dumping, sehingga
produk dumping akan dijual dengan harga yang wajar.
c) Kebijakan Umar radhiyallahu‘anhu yang melarang tindakan Siyasah Al-
Ighraq (dumping) dalam perdagangan, di karenakan hal tersebut dapat
mengacaukan harga pasar serta berdampak pada penurunan jumlah
persediyaan barang sehingga menyebabkan kegiatan ekonomi terganggu.
Umar radhiyallahu‘anhu sebagai amirul mukminin sering kali berkeliling
pasar untuk mengontrol setiap transaksi yang berlangsung di pasar, ketika
itu Umar radhiyallahu‘anhu mendapati Hathib bin Abi Baltatah sedang
menjual kismis dengan harga dibawah harga pasar di pasar Madinah,dan
Umar radhiyallahu‘anhu saat itu seraya memerintahkan kepada Hathib
untuk menaikan harganya atau keluar dari pasar tersebut. Keterlibatan
negara dalam mengontrol pasar khususnya yang terkait dengan fluktuasi
harga barang dan regulasi pasar semakin dibutuhkan. Kebutuhan akan
peran pemerintah semakin diperlukan sebagai akibat dari meningkatnya
pola-pola ketidakadilan para pelaku pasar bebas yang berujung pada
merebaknya otoritasi 4 kontrol harga yang terpusat pada segelintir orang.
Di samping mentalitas para sekumpulan yang hanya berorientasi
mengeruk keuntungan sepihak, dengan mengorbankan kepentingan
rakyat.