Anda di halaman 1dari 3

Nama : Lahilla Putri

No Ujian : 02.2223.1.1.083

Jurusan/Semester : PAI I.3

Matakuliah : Ilmu Hadist

1. Hadist tentang Ghibah dan Buthan

‫َيا َم ْعَش َر َم ْن آَم َن ِبِلَس اَنِه َو َلْم َيْفِض اِإل ْيَم اُن ِإَلى َقْلِبِه َال ُتْؤ ُذ وا الُم ْس ِلِم ْيَن َو َال ُتَع ِّيُروا َو َال َتَّتِبُعوا َعْو َر اِتِه ْم َفِإَّنُه َم ْن َيَّتِبْع َعْو َر َة‬
‫َأِخ ْيِه اْلُم ْس ِلِم َتَّتَبَع ُهللا َعْو َر َتُه َو َم ْن َيَّتَبِع ُهللا َيْفَض ْح ُه َلُه َو َلو في َج ْو ِف َر ْح ِلِه‬

"Wahai sekalian orang yang beriman dengan lisannya yang belum sampai ke dalam
hatinya, janganlah kalian mengganggu kaum muslimin, janganlah kalian menjelek-
jelekkannya, janganlah kalian mencari-cari aibnya. Barang siapa yang mencari-cari aib
saudaranya sesama muslim niscaya Allah akan mencari aibnya. Barang siapa yang Allah
mencari aibnya niscaya Allah akan menyingkapnya walaupun di dalam rumahnya." (HR.
At Tirmidzi)

Hadis diatas menjelaskan bahwasannya hukum bagi orang yang ghibah dan buthon
merupakan haram karena hal tersebut dilarang oleh Allah SWT dan rasulnya. Perbuatan
tercela tersebut merupakan hal yang sangat tidak bermanfaat bagi dirinya dan orang lain.
Sehingga sebagai muslim kita harus senantiasa menjauhi perbuatan yang tercela salah
satunya menjauhi ghibah dan buthon.

Pesan penulis yakni hindarikan apa yang dilarang oleh Allah dan rasulnya karena itu tidak
bermanfaat baginya. Perbuatan ghibah dan guthon tidak akan berefek apapun terhadap
perkembangan hidupnya melainkan akan menjerumuskan pada kesesatan belaka. Hal
inisiasi yakni dengan memperbanyak perbuatan yang baik dan menghindari lingkungan
yang menjerusmuskan pada perbuatan ghibah dan buthon.

2. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

‫َأَال ُأْخ ِبُر ُك ْم ِبَم ا ُهَو َأْخ َو ُف َع َلْيُك ْم ِع ْنِد ْي ِم َن اْلَم ِس ْيِح الَّد َّجاِل َقاَل ُقْلَنا َبَلى َفَقاَل الِّش ْر ُك اْلَخ ِفُّي َأْن َيُقْو َم الَّرُجُل ُيَص ِّلْي َفُيَز ِّيُن‬
‫“ َص َالَتُه ِلَم ا َيَر ى ِم ْن َنَظِر َر ُج ٍل‬

Artinya: “Maukah aku kabarkan kepada kalian sesuatu yang lebih tersembunyi di sisiku
atas kalian daripada Masih ad Dajjal?” Dia berkata,”Kami mau,” maka Rasulullah
berkata, yaitu syirkul khafi; yaitu seseorang shalat, lalu menghiasi (memperindah)
shalatnya, karena ada orang yang memperhatikan shalatnya.” (HR. Ibnu Majah).

Pesan yang dapat diambil dari hadis tersebut adalah jangan lah kalian melaksakan
perbuatan yang diperintahkan Allah dengan ingin diperlihatkan kepada orang lain atau
ingin dilihat sama orang lain. Beribadah hanya untuk mencari ridho ilahi bukan diliat
manusia. Oleh karena itu, setiap perbuatan hanya karena Allah dan untuk Allah semata.

3. Larangan meminta-minta pada orang lain merupakan salah satu pesan dari Rasulullah
SAW dalam haditsnya. Ada ganjaran bagi mereka yang melakukan perbuatan tersebut.
Keterangan itu bersumber dari hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA dalam
Shahih Muslim nomor 1041. Rasulullah SAW bersabda,

‫َم ْن َس َأَل الَّناَس َأْم َو اَلُهْم تكرا فإَّنما َيْس َأُل َجْم ًرا َفْلَيْسَتِقل أو ليستكثر‬

Artinya: "Barangsiapa meminta-minta kepada orang lain dengan tujuan untuk


memperbanyak kekayaannya, sesungguhnya ia telah meminta bara api; terserah
kepadanya, apakah ia akan mengumpulkan sedikit atau memperbanyaknya." (HR
Muslim)
pesan yang dapat diambil dari hadist diatas adalah bagi orang yang mampu janganlah
kalian meminta-minta atas dasar ingin memperkaya kehidupan kalian. Rasul mengatakan
sama seperti meminta bara api. Karena tahapan diberi sudah diatur oleh Allah dengan
tahapan mustahik zakat, dengan begitu sebagai manusia yang mampu dalam mencari
rezki janganlah sekali-kali meminta harta yang bukan bagian kita.

4. ‫ َع ِن الَّنِبِّي َص َّلى ُهللا َع َلْي ِه‬،‫ َع ْن َع ْبِد ِهَّللا َر ِض َي ُهَّللا َع ْن ُه‬،‫ َح َّد َثِني َناِفٌع‬،‫ َع ْن ُع َبْيِد ِهَّللا‬، ‫ َح َّد َثَنا َيْح َيى ْبُن َسِع يٍد‬، ‫َح َّد َثَنا ُمَس َّدٌد‬
‫ َفِإَذ ا ُأِمَر ِبَم ْع ِصَيٍة َفَال َس ْمَع َو َال‬،‫ َم ا َلْم ُيْؤ َم ْر ِبَم ْع ِصَيٍة‬،‫ «الَّسْم ُع َو الَّطاَع ُة َع َلى الَم ْر ِء الُم ْس ِلِم ِفيَم ا َأَح َّب َو َك ِر َه‬: ‫ َقاَل‬، ‫َو َس َّلَم‬
‫َطاَع َة» رواه البخاري‬

Dari Abdillah RA berkata bahwa Nabi SAW bersabda, “Wajib untuk mendengar dan
mentaati (pemimpinnya) atas seorang muslim, baik suka maupun terpaksa. Kecuali bila
dia diperintah untuk kemaksiatan. Jika dia diperintah untuk kemaksiatan, tidak ada
kewajiban baginya untuk tunduk dan patuh kepada pemimpinnya.” HR.Bukahri

Suatu kewajiban bagi setiap manusia untuk menaati pemimpinnya atau ulil amri, kecuali
ketika pemimpin menyuruh umatnya untuk melakukan kemaksiatan. Kita sebagai
seorang muslim harus senantiasa memperhatikan serta memahami akan konsepsi
pemimpin dalam menjalankan tugasnya. Dengan demikian, pemberlakuan ketaatan
kepada pemimpin ada batasanya. Hal yang harus diperhatikan apakah pemimpin itu
merintahkan berbuat baik atau buruk.

5. Hadist tentag silaturahmi


‫ َقاِطَع‬:‫ “َال َيْدُخ ُل اْلَج َّنَة َقاِط ٌع” َيْع ِني‬: ‫ َقاَل َر ُسْو ُل هَّللا صلى هللا عليه و سلم‬: ‫َو َع ْن ُج َبْيِر ْبِن ُم ْطِع ٍم رضي هللا عنه قاَل‬
‫ ُم َّتَفٌق َع َلْيِه‬. ‫َر ِح ٍم‬.

Dari Jubair bin Muth‘im Radiyallāhu anhu ia berkata: Rasūlullāh Shallallāhu Alayhi
Wasallam bersabda: “Tidak akan masuk surga orang yang memutus silaturahim.”
(Muttafaqun ‘alaih).

Pesannya : Allah dan rasul mempertegas bahwasannya orang yang memutuskan


silaturahmi tidak akan masuk surga, karena tentu silaturahmi adalah perintah bersosial
yang bertujuan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan manjaga harta martabat
manusia. Sehinggalah pentingnya akan silaturahmi. Pengimplementasiannya dengan ikut
gotong royong, saling membantu, menghormati tamu, menghormati tetangga dll.

Anda mungkin juga menyukai