melainkan penawar-u, sembuh yang tidak meninggalkan kesan buruk ya Allah, lahirkanlah ia
dari kandunganku dengan kelahiran yang mudah dan sejahterah. Ya Allah jadikanlah ia sehat
sempurna, Ya Allah perbaikilah akhlaknya, Iasihkanlah lidahnya dan merdukannlah suaranya
untuk membaca Al-Qur`an dan hadis dengan berkat Nabi uhammad S.a.w.
2. emperbanyak melakukan ibadah, berbuat kebaikan dan meninggalkan segala larangan Nya
Perbanyak melakukan ibadah, berbuat kebaikan dan meninggalkan larangan Allah SWT,
seperti : Shalat malam, shalat-shalat sunat, senantiasa menutup aurat. Sementara suami juga
dianjurkan memperbanyak ibadah, puasa sunat terutama senin dan kamis.
3. emperbanyak membaca Al-Qur`an
Wanita hamil dianjurkan Perbanyak membaca Al-Qur`an dan memahami kandungannya.
Antara surat yang baik dibaca adalah :
Surah Al-Fatihah, Surah Yasin, Surah At-Taubah, Surah Yusuf, Surah Maryam, Surah
Luqman, surah an-Nahl ayat 78 dan surah al-A`raf ayat 189
Dengan membaca surah dan ayat tersebut, selain sebagai ibadah ia juga bisa memudahkan
dalam menghadapi persalinan, mendapat anak yang sehat dan sempurna, anak yang soleh dan
solehah, anak yang patuh dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya.
4. emperbanyak wirid dan dzikir-dzikir kepada Allah SWT
Seorang wanita hamil juga yang hampir melahirkan sangatlah membutuhkan do`a, wirid-wirid
dan dzikir-dzikir, baik yang sama dengan wirid harian ataupun yang dikhususkan baginya. Hal
ini perlu untuk menstabilkan perasaan dan memberikan kekuatan secara 'ghaib bagi kaum
wanita dalam menjalani kehamilan dan menghadapi masa melahirkan. Ada banyak literatur
yang dapat dijadikan panduan bagi ibu hamil dan hendaknya literatur tsb harus memiliki
rujukan yang shahih dari hadits-hadits Rasulullah Saw, sehingga tidak perlu ragu-ragu akan
terjebak kedalam perbuatan bid`ah yang dilarang, karena telah melakukan ritualitas agama
yang tidak dituntunkan oleh Nabiyullahu al-ustaIa. Salah satu do`a-do`a, wirid-wirid dan
dzikir-dzikir yang dianjurkan adalah membaca Al-athurat terutama setiap pagi dan sore.
. PANDUAN BAGI IBU MELAHIRKAN
Dzikir dan do`a ketika hampir melahirkan
Amalan berdzikir dan berdo`a amatlah dituntut bagi wanita hamil, karena dengan berdo`a dan
berdzikir dapat menentramkan Iikiran dan dapat memupuk kesabaran ketika dalam kesakitan
melahirkan anak nanti. Selain membaca wirid yang telah biasa diamalkan sejak awal kehamilan,
ada beberapa dzikir dan do`a yang sangat baik diamalkan, diantaranya :
Ya Tuhan karuniakanlah kepadaku dari sisi-u anak yang baik sempurna (Tidak cacat).
Sesunguhnya Engkau senantiasa mendengar dan menerima rayuan dan doa hamba-u
'Tiada Tuhan yang disembah melainkan Engkau (Allah), aha suci Ya Allah, sesunguhnya aku
termasuk di kalangan orang-orang yang zalim
Untuk mendapatkan bakal anak yang sholeh bacalah doa :
a. Supaya yang pertama mengetuk pendengaran manusia, adalah kalimat-kalimat adzan yang
mengandung kebesaran dan keagungan Allah SWT.
b. Sedangkan kalimat sahadat yang terkandung dalan laIaz adzan sebagai kalimat pertama
yang memasukkan orang kedalam Islam merupakan talqin baginya akan sebah syiar Islam
ketika pertama kali ia masuk ke alam dunia sebagaimana ia juga akan ditalqinkan dengan
kalimat tsb ketika akan meninggal dunia.
c. Hikmah lainnya, larinya syaitan ketika mendengar seruan adzan. Dimana ia senantiasa
mengintai bayi ketika lahir dan menjadi pendampingnya ketika menghadapi ujian yang
Allah kehendaki dan takdirkan.
d. akna lainnya, agar ajakan terhadap bayi kepada Allah, agama Islam dan kepada
beribadah kepada-Nya mendahului ajakan syaitan.
3. elakukan taknik
Dalam Ash-shohiihain dari hadits abu burdah dari musa, ia berkata : ' aku dikaruniai seorang
anak kemudian aku membawanya kepada Nabiyullahu Saw. aka beliau menamainya Ibrohim
lalu mentakniknya dengan sebutir kurma.
entaknik artinya mengambil kurma, lalu mengunyahnya hingga lembut, lalu mengambilnya
dari mulut dan meletakkan diatas jari telunjuk dan memasukkannya kedalam dimulut sang
bayiserta dengan perlahan-lahan jari itu digerakkan kekiri dan kekanan didalam mulut bayi.
Adapun orang yang melakukan taknik ini diutamakan kepada mereka yang taqwa dan sholeh.
Hikmah dari mentaknik ini adalah untuk menguatkan anggota mulut bayi supaya lebih mampu
untuk menghisap susu ibunya.
4. encukur rambut dan bersedekah seberat timbangan rambutnya
Adalah antara amalan yang disunnahkan untuk dilakukan keatas diri bayi baru lahir sebaik-
baiknya adalah pada hari ketujuh kelahirannya.
Dalam hal ini Rasulullah Saw. Bersabda yang bermaksud :
Ketika Fatimah melahirkan hasan dan husin : 'timbanglah Rambut Husin dan sedekahkanlah
seberat timbangan perak (HR : Al-Hakim)
Ketika Fatimah melahirkan Hasan, baginda bersabda yang bermaksud : 'cukurlah rambutnya,
sedekahlah seberat timbangan (rambutnya) itu dengan perak (HR : Ahmad)
Hikmahnya adalah :
a. Bisa menguatkan pertumbuhan rambut seterusnya, menghilangkan selaput kepala (sejenis
cairan yang menutupi kulit kepala) dan juga dapat memberi kekuatan dan ketajaman pada
penglihatan mata, bau dan pendengaran.
b. Dari sudut kemasyarakatan, memberi peluang untuk bersedekah dengan timbangan rambut
tersebut (rambut yang dicukur), disamping itu menunjukkan rasa syukur kepada Allah atas
karunia-Nya.
5. Berkhitan
tebusan, sedekah, memberi makan di saat menerima kegembiraan besar sebagai ungkapan
rasa syukur kepada Allah ta`ala dan menampakkan nikmatnya (anak) yang merupakan
tujuan utama pernikahan.
. BIMBINGAN MENGHADAPI SAKARATUL MAUT
1. Persiapan enuju Kematian
Hendaknya setiap saat, setiap hamba harus berusaha untuk mempersiapkan diri dalam
menhadapi kematian. Karena kematian akan datang tiba-tiba tanpa mengira waktu dan sebab
penyakit tertentu, kita tidak akan mengetahui kapan akan dipanggil untuk menghadap Allah,
maka setiap manusia yang masih hidup seharusnya mempersiapkan diri dengan berbagai bekal
untuk melakukan perjalanan panjang ini; dengan menabung amal shalih, tetap berjalan dijalan
Allah dan menjauhkan diri dari berbagai hal yang akan membawa diri pada kemurkaan-Nya.
Allah berIirman yang artinya :
'barang siapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal
shalih. Dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadah kepada Tuhannya (QS.
Al-QahIi : 110)
2. emperbanyak mengingat kematian
Dari Abu Hurairah ra., ia menuturkan bahwa Rasulullah saw. Bersabda :
' Perbanyaklah mengingat penghancur kenikmatan, yakni kematian
(HR : ahmad, Tirmizi, Nasa`I, Ibnu ajah dan Hakim)
Yang dimaksud dengan penghancur disini adalah pemutus.
Ibnu Jauzi berkata,Wahai saudara-saudaraku! Ingatlah pemutus kenikmatan. Dan renungkanlah
seandainya kenikmatan itu hilang. Bayangkanlah ketika gambar kehidupan mulai berjatuhan. Oleh
karena itu siapkannlah diri kalian untuk menjalani kehidupan dialam kubur nanti. Dan ketahuilah,
setan tidak akan menguasai orang yang selalu mengingat kematian. Akan tetapi, ketika hati mulai
lupa untuk mengingat kematian, maka musuh ini akan masuk melalui pintu kelalaian
(seperti dikutip dari : awaa`dah Ibnu Jauzi: Al Yaqutah, hlm:63, cet. Daar Al-Fadhilah)
Salah satu perbuatan yang mengingatkan manusia pada kematian, adalah dengan berziarah kubur.,
Dari Abu Hurairah ra., ia mengatakan bahwa: Rasulullah saw. Berziarah ke kubur ibunya. aka
beliaupun menangis, hal itu membuat orang-orang yang berada disekelilingnya juga menangis.
Pada saat itu, nabi berkata :
'Aku minta idzin kepada Allah untuk memintakan ampunan baginya. Akan tetapi, Allah tidak
mengidzinkanku. Kemudian, aku meminta idzin kepada Allah untuk menziarahi kuburnya. aka,
Allah pun mengidzinkanku. Oleh karena itu ziarahilah kuburan. Karena, ziarah kubur akan
mengingatkan kita pada kematian (HR. uslim).
3. Penulisan Wasiat
Hendaklah setiap hamba Allah mempercepat penulisan wasiatnya. Hal tsb sesuai dengan sabda
Rasulullah saw. :
'tidak selayaknya bagi seorang muslim yang menginap sebanyak dua malam. Kemudian ia
memiliki sesuatu yang untuk diwasiatkan, kecuali telah mencatat wasiatnya tersebut di dekat
bagian kepalanya (bantal) (uttaIaq Alaihi).
Dan disunatkan pula orang yang memberikan warisan untuk memberikan wasiat kepada
kerabatnya yang tidak mendapatkan hak waris, sesuai denga Iirman Allah SWT :
'Diwajibkan atas kamu, apabila seseorang diantara kamu kedatangan (tanda-tanda) maut, jika ia
meninggalkan harta yang banyak, berwasiat untuk ibu-bapak dan kerabatnya secara makruI. (ini
adalah) kewajiban atas orang-orang yang bertaqwa (QS. Al-Baqarah: 180).
Tetapi hendaklah wasiat ini tidak lebih dari sepertiga harta yang hendak diwariskan.
4. Sabar dalam menjalani sakit
Orang yang sakit hendaknya menerima sakit yang diberikan oleh Allah dengan lapang dada.
Disamping itu, ia juga harus berusaha bersabar dalam menerima segala ketentuannya. Sabda
Rasulullah yang artinya :
'sungguh menakjubkan perkara orang-orang beriman yang tidak dimiliki oleh siapapu. Jika
mereka mendapat kebaikan, maka mereka bersyukur. Dan itu baik baginya. Seandainya mereka
ditimpa keburukan (musibah), mereka akan bersabar. Dan itu baik baginya
(HR. uslim).
5. Jangan mengharapkan kematian
Apabila sakit dirasakan oleh seorang hamba semakin parah, maka ia tidak diperbolehkan untuk
mengharapkan datangnya kematian. Dari Anas ra. Dari Rasulullah saw., beliau bersabda :
'janganlah salah seorang diantara kalian mengharapkan kematian, hanya karena mendapatkan
bahaya yang diturunkan Allah padanya. Seandainya ingin tetap memilih kematian, hendaknya ia
berkata,`Ya Allah berikannlah kehidupan padaku, seandainya kehidupan tersebut memang terbaik
untukku. Dan cabutlah nyawaku. Seandainya kematian memang jalan yang terbaik untukku,
(HR. Bukhari dan uslim).
Adapun hikmah dibalik larangan mengharapkan kematian adalah: bahaya yang akan diterima oleh
seorang hamba akan berimbas pada bahaya yang bersiIat duniawi. Adapun mengharapkan
kematian karena takut timbulnya Iinah dalam agama, atau dengan harapan dirinya terlepas dari
dosa terhadap Allah, maka hukumnnya boleh-boleh saja.
6. Sakaratul aut
Apabila seseorang telah merasakan akan datangnya maut, maka sebaiknya ia melaIalkan
kalimat,La ilaaha illallah,`, sedangkan orang yang berada disekelilingnya membantunya dengan
menuntunnya (mentalqin), apabila yang sakit lupa. Sabda rasulullah saw. :
'Talqinlah orang yang akan mati diantara kalian, dengan mengucapkan La Ilaaha Illallah,
(HR. uslim).
Dan dari Abu uadz bin Jabal ra., bahwasanya Rasulullah saw. Bersabda :
'barang siapa yang akhir kehidupannya ditutup dengan membaca La Ilaha Illahllah, maka ia akan
masuk surga, (HR. Ahmad dan Abu Dawud).
Para ulama berpendapat, Apabila telah membimbing orang yang akan meninggal dengan satu
bacaan talqin, maka jangan diulangi lagi. Kecuali apabila ia berbicara dengan bacaan-bacaan atau
materi pembicaraan lain. Setelah itu barulah diulang kembali, agar bacaan La Ilaha Illallha
menjadi ucapan terakhir ketika menghadapi kematian. Para ulama mengarahkan pada pentingnya
menjenguk orang sakarat maut, untuk mengingatkan, mengasihi, menutup kedua matanya dan
memberikan hak-haknya.(Syarhu An-nawawi Ala Shahih uslim : 6/458)
Disunnahkan bagi orang-orang yang hadir untuk membasahi kerongkongan orang yang sedang
sakaratul maut tsb dengan air atau minuman. Kemudian disunnahkan juga untuk membasahi
bibirnya dengan kapas yg telah diberi air. Karena bisa saja kerongkongannya kering karena rasa
sakit yang menderanya, sehingga sulit untuk berbicara dan berkata-kata. Dengan air dan kapas tsb
setidaknya dapat meredam rasa sakit yang dialami orang yang mengalami sakaratul maut,
sehingga hal tsb dapat mempermudah dirinya dalam mengucapkan dua kalimat syahadat. (Al-
ughni : 2/450 milik Ibnu Qudamah)
Sebaiknya orang-orang orang-orang yang berada disekelilingnyahanya berbicara tentang yang
baik-baik saja, karna pada saat itu malaikat mengamini apa yang mereka katakan. Sabda Nabi
Saw. :
'apabila kalian hadir untuk menjenguk orang yang sedang sakit atau hendak meninggal, maka
katakanlah yang baik-baik. Karena, para malaikat akan mengamini apa yang kalian katakan,
(HR. uslim)
Kemudian disunnahkan untuk menghadapkan orang yang tengah sakaratul maut kearah kiblat.
Sebenarnya ketentuan ini tidak mendapatkan penegasan dari hadits Rasulullah Saw., hanya saja
dalam beberapa atsar yang shahih disebutkan bahwa para salaIus shalih melakukan hal tersebut.
Para Ulama sendiri telahmenyebutkan dua cara bagaimana menghadap kiblat :
1. Berbaring terlengtang diatas punggungnya, sedangkan kedua telapak kakinya dihadapkan
kearah kiblat. Setelah itu, kepala orang tersebut diangkat sedikit agar ia menghadap kearah
kiblat.
2. engarahkan bagian kanan tubuh orang yang tengah sakaratul maut menghadap ke kiblat.
Dan imam Syaukai menganggap bentuk seperti ini sebagai tata cara yang paling benar.
Seandainya posisi ini menimbulkan sakit atau sesak, maka biarkanlah orang tersebut
berbaring kearah manapun yang membuatnya selesa.
Peringatan :
Sebagian orang terbiasa membaca Al-Qur`an didekat orang yang sedang menghadapi sakaratul
dengan berdasarkan pada hadits :
'bacalah surat Yaasiin untuk orang-orang yang meninggal dunia
Dan hadits :
'tidak ada seorang manusia yang mati, kemudian dibacakan surat yaasiin untuknya, kecuali Allah
mempermudah segala urusannya
Padahal kedua hadits tersebut dianggap sebagai hadits dha`iI, tidak boleh memasukkannya
kedalam kitab Hadits.
Bahkan, Imam alik telah mengatakan bahwa hokum membaca Al-Qur`an disisi mayat adalah
makruh. Dalam Kitabnya Syarhu As-Syaghiir`(1/220):,Dimakruhkan membaca salah satu ayat
dalam al-qur`an ketika datang kematian. Karena, tindakan tersebut tidak pernah dilakukan oleh
para salaIus shalih. Sekalipun, semua itu diniatkan sebagai do`a, memohon ampun, kasih saying
dan mengambil pelajaran,.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur`anul Karim
Nauroh binti abdurrahman & Ibrohim bin Sholih Al-ahmud, 2008, Hadiyyah Lil Ummil
Jadiidah (Kado Spesial calon ibu), Al-Qowan Publishing
Nauroh binti abdurrahman, 2006, Al-IIaadah Iii a Ja Ii wirdi I-wiladah (Dzikir ibu
hamil),Smart edia
Yahya Abdurrahman Al-khatib,2006, Ahkam al-ar`ah al-Hamil Fi asy-Syariah al-Islamiyah
(Fikih wanita hamil), Qisthi Press
Adi bin YusuI Al-Azazi, 2005, Iath Al-Karim Ii Ahkam Al-Hamil wa Al-Janin (Hamil Siapa
Takut), Pustaka Al-Kautsar
Ibnul Qoyyim Al-Jauziyah, 2007, TahIatul-audud bi Ahkamil-aulid (Fikih Bayi), Fikr robbani
Group
uhammad Baqir Hujjati, 2008, Islam wa Ta`lim wa Tarbiyat (mendidik anak sejak
kandungan),Penerbit Cahaya
Ja`Iar Al-athari bin Abdul Rahman, 2000, Panduan enyambut Kelahiran Bayi, Jasmine
Interprise
Abdullah Al-Qari bin HJ. Saleh (A.Q.H.A.S), 2007, Amalan dan Wirid udah Bersalin, Al-
Hidayah Publisher
uhammad Thalib, 2008, Ensiklopedi Keluarga Sakinah-enyambut Sang Buah Hati, Pro-U
edia
Syaikh uhammad Bayuni, 2004, Fikih Jenazah, Pustaka Al-Kautsar
http://eramuslim.com/syariah/lliIe-management/Iase-sakaratul-maut
http://www.shodikin.20m.com/Iiqhjenazah.htm
http://www.nurmuslimah.com/index.php?viewarticle&catid
http://www.buyayahya.org/index.php?optioncomIireboard&itemid.