Anda di halaman 1dari 51

“PERANAN AGAMA ISLAM

DALAM BIMBINGAN KEHAMILAN


DAN PERSALINAN ANAK”

Disusun Sebagai Salah Satu Tugas Individu


Mata Kuliah Pendidikan Agama
Pengajar : Dimyati, S.Ag

Disusun oleh :
Doffy Alfisyah Putra
S1 Keperawatan - C

STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN


TAHUN AKADEMIK 2018/2019
JL. TAMAN PRAJA NO.25, MOJOREJO, TAMAN, KOTA
MADIUN
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


mencurahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat dan salam tidak lupa saya hanturkan kepada Nabi Muhammad
SAW sebagai nabi dan rasul yang diutus oleh Allah SWT kemuka bumi ini
sebagai suri tauladan kepada seluruh ummat manusia yang membebaskan kita dari
zaman kegelapan menuju zaman yang gemerlapan.
Ucapan terima kasih saya kepada Bapak Dimyati, S.Ag yang telah
membimbing saya pada mata kuliah Pendidikan Agama Islam dan memberikan
saya tugas sebagai motivasi saya untuk terus belajar. Tak lupa juga kepada semua
pihak yang telah membantu saya baik dalam penyusunan makalah, pemberian ide-
ide dan pemasukan yang tidak akan saya lupakan.
Semoga makalah ini dapat menambah wawasan Ilmu Pengetahuan bagi
pembaca dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.

2 | Peranan Agama Islamdalam Bimbingan dan Persalinan Anak


DAFTAR ISI

COVER 1
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
A. Bimbingan dan do’a ibu hamil dan melahirkan
B. Adab Menyambut Bayi Baru Lahir
C. Tuntunan ibu menjadi istri ketika nifas dan junub
D. Tuntunan memberi asi dan manfaatnya
E. Adab menjenguk orang sakit
F. Cara merawat orang sakit yang menjelang kematian
G. Cara merawat jenazah
PENUTUP
A. Simpulan
B. Implikasi
DAFTAR PUSTAKA

3 | Peranan Agama Islamdalam Bimbingan dan Persalinan Anak


PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada hakikatnya manusia bisa dilihat sebagai makhluk pribadi,
sedangkan di sisi lain dipandang sebagai makhluk sosial. Paham
individualisme memandang bahwa manusia semata-mata sebagai makhluk
pribadi dengan mengesampingkan kodratnya sebagai makhluk sosial.
Sebaliknya pandangan sosialisme menyatakan manusia adalah
makhluk sosial. Pandangan kita bangsa Indonesia menyataan bahwa manusia
adalah makhluk pribadi sekaligus mahluk sosial.
Sebagai makhluk sosial, manusia akan berinterasi dengan manusia
lain dalam wujud interaksi sosial. Sebagai makhluk pribadi dan sosial
manusia akan menghadapi dilema dalam karangka pemenuhan kebutuhan
antara kepentingan diri dan kepentingan masyarakat.

B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana bimbingan yang harus dilakukan ketika ibu hamil dan
melahirkan?
b. Bagaimana adab kepada bayi yang baru lahir?
c. Apa yang harus dilakukan ibu sebagai istri ketika nifas dan junub ?
d. Bagaimana tuntunan memberi asi dan apa manfaatnya ?
e. Apa etika menjenguk orang sakit ?
f. Bagaimana cara merawat orang sakit kronis yang menjelang kematian?
g. Bagaiman cara merawat jenazah ?

4 | Peranan Agama Islamdalam Bimbingan dan Persalinan Anak


PEMBAHASAN

A. Bimbingan dan do’a ibu hamil dan melahirkan


Kehamilan dan melahirkan merupakan kodrat alami (Sunnatullah) bagi
kaum wanita. Hampir semua wanita akan mengalami dua masa yang cukup
“melelahkan” ini, kecuali mereka yang mengalami penyakit tertentu atau
karena faktor-faktor lain yang menyebabkan sperma dan ovum tidak mampu
bertemu dan berkembang di dalam rahim seorang wanita.

Setiap wanita mengalami perkembangan fisik secara bertahap. Walaupun


pada bulan-bulan pertama beban yang dipikul tidak begitu terasa berat dan
melemahkan kekuatan jasmaninya, namun pada beberapa wanita telah
mengalami perubahan fisik yg cukup berat. Ia sering merasa mual, muntah,
pusing dan mengidam. Bagi wanita hamil, perjalanan dari hari ke hari terasa
panjang dan lama. Kondisi ini menjadikan sebagian wanita hamil mengalami
kelelahan, dan kelemahan. Kondisi seperti ini merupakan perkembangan
jasmani yang wajar, Allah SWT tidak menjadikan kehamilan sebagai
hukuman tetapi sebagai karunia dan rahmat. Oleh karena itu, wanita yang
sedang hamil sangat dituntut adanya ketulusan hati, kesediaan menderita,
penuh kesabaran dan ketabahan, kepasrahan penuh pada Allah SWT dan
penuh harap akan rahmat-Nya. 

Al-Qur’an sendiri telah menegaskan dalam Surah Luqman:14 , sebagai


berikut :

 Artinya : ……ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang


bertambah-tambah…….

Begitu juga saat melahirkan anak sangatlah sarat dengan kondisi


menegangkan, penuh dengan kekhawatiran, kecemasan dan ketakutan dan
kesusahan. Bahkan beberapa kaum wanita yang ditakdirkan untuk “mati
Syahid” ditengah-tengah “medan jihad” melahirkan.

5 | Peranan Agama Islamdalam Bimbingan dan Persalinan Anak


Ketika wanita sedang hamil, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan
sebagai suatu langkah awal untuk menjamin anak yang ada di dalam
kandungan agar senantiasa berada dalam keadaan sehat dan seterusnya menuju
kearah mendapatkan anak yang soleh/solehah. Dalam perspektif Islam,
disamping usaha-usaha lahiriah, do’a memegang peran yang penting dan
sangat menentukan dalam menghadapi berbagai problem kehidupan. Beberapa
hal yang perlu diperhatikan dan diamalkan oleh wanita selama menghadapi
kehamilan, adalah sebagai berikut :

1. Memperbanyak  mengingat Allah SWT dengan memohon ampun dan


taubat

Ibu hamil dianjurkan untuk banyak bermunajat kehadirat Allah SWT dan
berdo’a kepada-Nya semoga anak dalam kandungan senantiasa sehat dan agar
dimudahkan melahirkan, Do’anya adalah sbb:

 ”dengan nama Allah yang maha Pemurah lagi maha Pengasih. Ya Allah,
peliharalah anakku selama didalam kandungan dan sembuhkanlah ia, Engkau
maha Penyembuh, tiada sembuhan melainkan penawar-Mu, sembuh yang
tidak meninggalkan kesan buruk ya Allah, lahirkanlah ia dari kandunganku
dengan kelahiran yang mudah dan sejahterah. Ya Allah jadikanlah ia sehat
sempurna, Ya Allah perbaikilah akhlaknya, fasihkanlah lidahnya dan
merdukannlah suaranya untuk membaca Al-Qur’an dan hadis dengan berkat
Nabi Muhammad S.a.w.”

2. Memperbanyak melakukan ibadah, berbuat kebaikan dan


meninggalkan segala larangan-Nya

Perbanyak melakukan ibadah, berbuat kebaikan dan meninggalkan


larangan Allah SWT, seperti : Shalat malam, shalat-shalat sunat, senantiasa
menutup aurat. Sementara suami juga dianjurkan memperbanyak ibadah,
puasa sunat terutama senin dan kamis.

6 | Peranan Agama Islamdalam Bimbingan dan Persalinan Anak


3. Memperbanyak membaca Al-Qur’an

Wanita hamil dianjurkan Perbanyak membaca Al-Qur’an dan memahami


kandungannya.

Antara surat yang baik dibaca adalah :

 Surah Al-Fatihah,
 Surah Yasin,
 Surah At-Taubah,
 Surah Yusuf,
 Surah Maryam,
 Surah Luqman,
 surah an-Nahl ayat 78
 surah al-A’raf ayat 189

Dengan membaca surah dan ayat tersebut, selain sebagai ibadah ia juga
bisa memudahkan dalam menghadapi persalinan, mendapat anak yang sehat
dan sempurna, anak yang soleh dan solehah, anak yang patuh dan taat kepada
Allah dan Rasul-Nya.

4. Memperbanyak wirid dan dzikir-dzikir kepada Allah SWT

Seorang wanita hamil juga yang hampir melahirkan sangatlah


membutuhkan do’a, wirid-wirid dan dzikir-dzikir, baik yang sama dengan
wirid harian ataupun yang dikhususkan baginya. Hal ini perlu untuk
menstabilkan perasaan dan memberikan kekuatan secara “ghaib” bagi kaum
wanita dalam menjalani kehamilan dan menghadapi masa melahirkan. Ada
banyak literatur yang dapat dijadikan panduan bagi ibu hamil dan hendaknya
literatur tsb harus memiliki rujukan yang shahih dari hadits-hadits Rasulullah
Saw, sehingga tidak perlu ragu-ragu akan terjebak kedalam

perbuatan bid’ah yang dilarang, karena telah melakukan ritualitas agama


yang tidak dituntunkan oleh Nabiyullahu al-Mustafa. Salah satu do’a-do’a,

7 | Peranan Agama Islamdalam Bimbingan dan Persalinan Anak


wirid-wirid dan dzikir-dzikir yang dianjurkan adalah membaca Al-Mathurat
terutama setiap pagi dan sore.

Kumpulan Doa-Doa Untuk Ibu Hamil

 َ َّ‫ك ُذ ِّريَّةً طَيِّبَةً ِإن‬


‫ك َس ِمي ُع ال ُّدعَا ِء‬ َ ‫َربِّ هَبْ لِي ِم ْن لَ ُد ْن‬
“Rabbii habli miladunka dzurriyyatan thoyyibah. Innaka sammi’uddu’aa”
“Ya Allah berikanlah kepadaku dari sisiMu keturunan yang baik.
Sesungguhnya Engkau adalah pendengar permohonan (doa).” (Q.S. Ali
ImRan : 38)
 َ‫َربِّ هَبْ لِي ِمنَ الصَّالِ ِحين‬
“Rabbii hablii minash shaalihiin”
“Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk
orang-orang yang saleh.”(Q.S. As-shaffaat: 100)
 “Rabbij’alnii muqiimash sholaati wa min dzurriyatii robbanaa wa taqobbal
du’aa”
“Ya Tuhanku jadikanlah aku dan anak cucuku orang- orang yang tetap
mendirikan shalat. Ya Tuhan kami perkenankanlah doaku.”(QS. Ibrahim
40)
 ‫اجنَا َو ُذ ِّريَّاتِنَا قُ َّرةَ َأ ْعيُ ٍن َواجْ َع ْلنَا ِل ْل ُمتَّقِينَ ِإ َما ًما‬
ِ ‫َربَّنَا هَبْ لَنَا ِم ْن َأ ْز َو‬
“Rabbanaa hablanaa min azwaajinaa wa dzurriiyaatinaa qurrota a’yun, waj
‘alnaa lil muttaqiina imaamaa”
“Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan
keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam
bagi orang-orang yang beRtakwa.” (Q.S. Al-Furqan : 74)

8 | Peranan Agama Islamdalam Bimbingan dan Persalinan Anak


 “Robbi auzi’nii anasykuro ni’matakallatii an’amta alaiyya wa ‘alaa
waalidayya wa an a’mala shololihan tardhoh wa ashlihlii fii dzurriyyatii.
innii tubtu ilaika
wa inni minal muslimin”.
Artinya:
Ya Allah Tuhan kami berilah kami ilham untuk tetap mensyukuri
nikmatMu yang telah Engkau anugerahkan kepada kami dan kepada anak
cucu kami. Sungguh kami bertaubat kepada MU dan sungguh kami adalah
termasuk golongan orang yang berserah diri.
 Al Hajj ayat 22
 2) Al Mukminun ayat 12 – 14.
 Surah Yusuf – untuk anak yang cantik/tampan rupa dan akhlak
 Surah Luqman – untuk anak yang cerdik
 Surah Yaasin – untuk anak yang teguh hati dan tidak terpengaruh dengan
maksiat
 Al-Mu’minuun (Surat ke-23, ayat 12-14)
 Lukman (Surat ke-31, ayat 14)
 Yusuf (Surat ke 12, ayat 1-16)
 Maryam (Surat ke-19, ayat 1-15)baik juga jika semuanya dibaca..
 Ar Rahmaan (Surat ke-55, ayat 1-78)

Do’a mohon diberikan keselamatan (dibaca oleh ibu yang sedang hamil) :
“ Ya Allah jagalah anaku selama ada dalam kandunganku, sembuhkanlah dia
(apabila ada penyakitnya), Engkau adalah Dzat yang Maha Menyembuhkan, tidak
ada kesembuhan kecuali kesembuhan yang datang dari-Mu, kesembuhan yang
tidak akan membawa penyakit. Ya Allah jadikanlah anak-anak yang ada dalam
kandunganku dengan bentuk yang bagus (tampan/cantik) dan tetapkanlah di
dalam hatinya untuk senantiasa beriman kepadaMu dan RasulMu. Ya Allah
keluarkanlah anakku dari kandunganku pada waktu aku melahirkan dengan
mudah dan selamat. Ya Allah jadikanlah anakku, anak yang sehat, sempurna,
berakal, cerdas, baik pengetahuan agamanya dan senantiasa mengamalkan
ilmunya. Ya Allah berilah anakku umur yang panjang, badan yang sehat, akhlak

9 | Peranan Agama Islamdalam Bimbingan dan Persalinan Anak


(budi pekerti) yang luhur, lisan yang fasih serta suara yang bagus untuk membaca
Al Qur’an dan Hadits berkat kebaikan Nabi Muhammad SAW. Segala puji
hanyalah untuk Allah yang menguasai seluruh alam”.

Do’a untuk ibu hamil dibaca oleh suami-istri.


 Q.S.2 (Al Baqarah) ayat 286 :
”Ya Tuhan kami, janganlah Engkau menghukum kami jika kami lupa atau
salah. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban
yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum
kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban
yang kami tidak sanggup untuk memikulnya. Berilah kami maaf,
ampunilah kami dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami, maka
berilah kami pertolongan (untuk menang didalam menghadapi) orang-
orang kafir.”
 Q.S.25 (Al Furqan) ayat 74 :
”Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami dari isteri-isteri kami dan
anak keturunan kami penyenang hati (keturunan yang baik), dan
Jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa”.
 Q.S.3 (Ali Imran) ayat 173 :
“Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah Sebaik-baik
Pelindung”.
 Q.S.8 (Al Anfal) ayat 40 :
“Dia adalah Sebaik-baik pelindung dan Sebaik-baik penolong, tidak ada
daya upaya dan kekuatan, melainkan dengan pertolongan Allah Yang
Maha Tinggi dan Maha Mulia”

10 | Peranan Agama Islamdalam Bimbingan dan Persalinan Anak


 PANDUAN BAGI IBU MELAHIRKAN

1. Dzikir dan do’a ketika hampir melahirkan

Amalan berdzikir dan berdo’a amatlah dituntut bagi wanita hamil, karena
dengan berdo’a dan berdzikir dapat menentramkan fikiran dan dapat
memupuk kesabaran ketika dalam kesakitan melahirkan anak nanti. Selain
membaca wirid yang telah biasa diamalkan sejak awal kehamilan, ada
beberapa dzikir dan do’a yang sangat baik diamalkan, diantaranya :

 ”Ya Tuhan karuniakanlah kepadaku dari sisi-Mu anak yang baik


sempurna (Tidak cacat). Sesunguhnya Engkau senantiasa mendengar dan
menerima rayuan dan doa hamba-Mu”

 “Tiada Tuhan yang disembah melainkan Engkau (Allah), Maha suci Ya


Allah, sesunguhnya aku termasuk di kalangan orang-orang yang zalim”

Untuk mendapatkan bakal anak yang sholeh bacalah doa :

“Tuhanku berilah kepadaku (Seorang anak) dari anak-anak yang sholeh”

Dan Apabila hampir melahirkan bacalah doa :

 “Allah telah mencukupi sgala sesuatu bagiku dan kepada-Nya lah


segalanya kuserahkan”

Untuk mempermudah bersalin dianjurkan pula membaca ayat Al-Kursi

Lalu diteruskan dengan membaca :

 Artinya : Bahwasanya Tuhanmu, adalah Allah yang telah menjadikan


langit dan bumi dan yang diantara keduanya didalam enam hari kemudian
dia bersemayam atas Arasy. Dia memasukkan malam kedalam sarang yang
mencarinya dengan cepat. Matahari, bulan dan bintang semuanya
ditundukkan dengan perintah-Nya. Dan ketahui olehmu, Allah yang
mempunyai pencipta dan suruhan. Maha Mulia Allah Tuhan semesta alam.

11 | Peranan Agama Islamdalam Bimbingan dan Persalinan Anak


Seterusnya perbanyak membaca tasbih :

 ”Maha Suci Allah”                                 

“Aku mohon ampun kepada Allah”

12 | Peranan Agama Islamdalam Bimbingan dan Persalinan Anak


Doa memudahkan melahirkan/bersalin

 Q.S. Maryam – untuk memudahkan bersalin


 Doa untuk bayi yang baru lahir sesudah di adzankan :
“Ya Allah Yang Maha Esa, tempat semua orang meminta, aku mohon
perlindungan-MU untuk anakku dari segala kejahatan orang yang
hasad/dengki”.
“Ya Allah dengan segala kesempurnaan kalimat-MU, aku mohon
perlindungan untuk anakku dengan kalimah-kalimah Allah yang sempurna
dari segala gangguan setan, dari gangguan semua binatang, dan dari
gangguan pandangan mata yang dapat membawa akibat buruk kepada apa
yang dilihatnya”.

B. ADAB MENYAMBUT BAYI BARU LAHIR

1. Disunnahkan memberi kabar Gembira dan mengucapkan selamat


kepada orang yang dikaruniai anak.

  Disunnahkan memberi kabar gembira dan mengucapkan selamat kepada


orang yang dikaruniai anak, Allah SWT berfirman :

 Artinya : “maka kami beri dia kabar gembira dengan seorang anak yang
sabar”

(Ash-Shoffat[37] : 101)

Dan dianjurkan untuk mendo’akan kesejahteraan bagi orang yang


dikaruniai anak dan anak yg baru lahir, antara do’a/ucapannya adalah :

 Artinya : Semoga Allah memberkati karunia-Nya syukurilah atas pemberian


ini, penuhilah keperluannya dan rezkikannlah masa depannya.

  Kemudian setelah do’a ini diucapkan, maka disunnahkan pula untuk yang
dikaruniai anak menyahutnya dengan ucapan :

13 | Peranan Agama Islamdalam Bimbingan dan Persalinan Anak


 Artinya : Mudah-mudahan engkau juga diberkati Allah serta dilimpahi
keberkatan kepadamu

2. Mengumandangkan Adzan ditelinga kanan bayi

  Dalam hadits riwayat timidzi  yang artinya : dari abu Rafii, ia berkata
“saya pernah melihat rasulullah Saw. Menbaca adzan pada telinga Hasan bi
Ali takkala dilahirkan oleh Fatimah, seperti adzan shalat”

 Rahasia/hikmah disyariatkan adzan ini – Wallohu ‘alam —  adalah :

Supaya yang pertama mengetuk pendengaran manusia, adalah kalimat-


kalimat adzan yang mengandung kebesaran dan keagungan Allah SWT.

Sedangkan kalimat sahadat yang terkandung dalan lafaz adzan sebagai


kalimat pertama yang memasukkan orang kedalam Islam merupakan talqin
baginya akan sebah syiar Islam ketika pertama kali ia masuk ke alam dunia
sebagaimana ia juga akan ditalqinkan dengan kalimat tsb ketika akan
meninggal dunia.

Hikmah lainnya, larinya syaitan ketika mendengar seruan adzan. Dimana


ia senantiasa mengintai bayi ketika lahir dan menjadi pendampingnya ketika
menghadapi ujian yang Allah kehendaki dan takdirkan.

Makna lainnya, agar ajakan terhadap bayi kepada Allah, agama Islam dan
kepada beribadah kepada-Nya mendahului ajakan syaitan.

3. Melakukan taknik

 Dalam Ash-shohiihain dari hadits abu burdah dari musa, ia berkata : “ aku
dikaruniai seorang anak kemudian aku membawanya kepada Nabiyullahu
Saw. Maka beliau menamainya Ibrohim lalu mentakniknya dengan sebutir
kurma.”

Mentaknik artinya mengambil kurma, lalu mengunyahnya hingga lembut,


lalu mengambilnya dari mulut dan meletakkan diatas jari telunjuk dan

14 | Peranan Agama Islamdalam Bimbingan dan Persalinan Anak


memasukkannya kedalam dimulut sang bayiserta dengan perlahan-lahan jari
itu digerakkan kekiri dan kekanan didalam mulut bayi.

Adapun orang yang melakukan taknik ini diutamakan kepada mereka yang
taqwa dan sholeh. Hikmah dari mentaknik ini adalah untuk menguatkan
anggota mulut bayi supaya lebih mampu untuk menghisap susu ibunya.

4. Mencukur rambut dan bersedekah seberat timbangan rambutnya

 Adalah antara amalan yang disunnahkan untuk dilakukan keatas diri bayi
baru lahir sebaik-baiknya adalah pada hari ketujuh kelahirannya.

 Dalam hal ini Rasulullah Saw. Bersabda yang bermaksud :

Ketika Fatimah melahirkan hasan dan husin : “timbanglah Rambut Husin


dan sedekahkanlah seberat timbangan perak” (HR : Al-Hakim)

Ketika Fatimah melahirkan Hasan, baginda bersabda yang bermaksud :


“cukurlah rambutnya, sedekahlah seberat timbangan (rambutnya) itu dengan
perak” (HR : Ahmad)

 Hikmahnya adalah :

Bisa menguatkan pertumbuhan rambut seterusnya, menghilangkan selaput


kepala (sejenis cairan yang menutupi kulit kepala) dan juga dapat memberi
kekuatan dan ketajaman pada penglihatan mata, bau dan pendengaran.

Dari sudut kemasyarakatan, memberi peluang untuk bersedekah dengan


timbangan rambut tersebut (rambut yang dicukur), disamping itu
menunjukkan rasa syukur kepada Allah atas karunia-Nya.

5. Berkhitan

 Khitan termasuk sunah-sunah, sebagaimana sabda Nabi yang maksudnya :

“Fitrah (kesucian) itu ada lima; khitan, mencukur bulu kemaluan, memangkas
rambut, memotong kuku dan mencabut bulu ketiak” (HR : Bukhori dan
Muslim).

15 | Peranan Agama Islamdalam Bimbingan dan Persalinan Anak


 Terdapat beberapa perbedaan pendapat  tentang hukum Khitan:

Menurut Imam Abu Hanifa dan Imam Hasan Al-basri bahwa khitan itu sunah
hukumnya, berdasarkan hadits yang maksudnya :

“Bekhitan itu sunnah bagi kaum lelaki dan baik bagi kaum wanita” (HR :
Ahmad)

Sementara Imam Syafie, Imam Hanafi dan setengahnya yang lain


mengatakan bahwa khitan itu hukumnya wajib, berdasarkan hadits yang
bermaksud :

“siapa yang menganut Islam, hendaklah ia berkhatan sekalipun ia dari


golongan dewasa”

Sementara khitan bagi perempuan hukumnya adalah suatu kelebihan


(keutamaan), sesuai dengan hadits tersebut diatas (HR : Ahmad)

 Sedangkan waktu berkhitan ada yang berpendapat dilakukan sepekan


pertama sejak kelahiran, dan ada juga yang mengatakan sampai mendekati
baligh. Yang lebih afdhol adalah dihari ketujuh, berdasarkan hadits yang
bermaksud :

“Baginda Rosulullah Saw. Melaksanakan aqiqah pada hasan dan husin serta
mengkhatan keduanya dalam waktu tujuh hari (setelah kelahiran)” (HR :
Baihaqi)

6. Memberi nama

 Sunnah Rosulullahu Saw. Menyebutkan ada tiga ragam waktu menamai


anak : ketika anak lahir, tiga hari setelah kelahiran, menamainya dihari ketujuh
kelahirannya. Perbedaan ini adalah Ikhtilaf Tanawwu (perselisihan pendapat
dengan beberapa alternatif yang sama-sama benar). Dimana ini menunjukkan
bahwa urusan ini longgar dan segala puji hanya milik Alloh robbul’alamin.

  Memberi nama adalah hak ayah, sedang ibu tidak ada hak untuk
menolaknya. Kalau keduanya bertentangan, maka ayah dimenangkan.

16 | Peranan Agama Islamdalam Bimbingan dan Persalinan Anak


Sedangkan jika ada mufakat keduanya, terdapat kelonggaran untuk saling
merelakan.

 Tentang nama yang disunnahkan, Rosulullah Saw bersabda :

“sesungguhnya kalian akan dipanggil kelak dihari kiamat dengan nama-nama


kalian dan nama ayah kalian, maka baguskanlah nama kalian” (HR : Abu
Dawud)

 Beliau juga bersabda :

“berilah nama dengan nama para nabi, dan nama yang paling disukai Alloh
adalah; ‘Abdulloh dan ‘Abdurrahman. Sedangnkan nama yang paling benar
adalah Harits dan Hamman. Sementara nama yang paling buruk adalah Harb
dan Murroh”

 Dalam menamai anak, terdapat beberapa panduan, antara lain :

Hendaklah nama yang dipilih itu memberi pengertian dan maksud yang
baik. Sehubungan dengan itu, dilarang menamakan anak dengan maksud dan
pengertian yang buruk yg bisa mengurangi kehormatan atau mungkin menjadi
ejekan dan memalukan anak tsb.

Jangan menamakan anak dengan nama  yang mencemarkan atau nama yang
susah untuk dimengerti maknanya.

Jangan menamakan anak dengan nama-nama yang khusus kepada nama


Allah, mis; Ahad, Ar-Rahman, Al-Khalid dsb.jika nama itu akan diberikan
pada anak, hendaknya disertai dengan nama lain didepannya, mis;
Abdurrahman, Abdul Khalid dsb.

Jangan menggunakan nama yang dikaitkan dengan abdul (hamba) kepada


selain Allah, mis; abdul Uzza (hamba kepada berhala Uzza), abdul Nabi
(hamba kepada Nabi) dsb. Ulama sepakat bahwa itu adalah haram hukumnya.

17 | Peranan Agama Islamdalam Bimbingan dan Persalinan Anak


Hindari dari menamakan anak dengan nama-nama orang kafir atau nama-
nama yang menyerupai dengan nama orang yang bukan islam, mis: jhon,
sally, cristin dsb.

7. ‘Aqiqah dan hukumnya

  Aqiqah adalah amalan Sunnah sesai dengan hadits rosulullah, yang


maksudnya :

Dari Salman bin’Amir Abdh-Dhibbi, ia berkata : Rosulullahu Saw


bersabda,”setiap anak ada Aqiqohnya, maka tumpahkanlah darah karenanya
dan sinngkirkanlah kotoran darinya”

  Beliau juga bersabda, “setiap anak tergadai dengan Aqiqohnya; yang


disembelih dihari ketujuh (kelahiran)nya, saat ia diberi nama dan dicukur
rambutnya.” (HR : semua para penyusun kitab sunan dan menurut Imam at-
Tirmizi, hadits hasan-sahih)

  Beliau juga bersabda, “untuk bayi lelaki dua ekor kambing yang sama
besar dan untuk bayi perempuan satu ekor.” (HR : Ahmad)

 Adapun waktu penyembelihan hewan ‘Aqiqah, yakni pada hari ketujuh, jika
tidak bisa pada hari keempat belas, jika tidak bisa maka dihari kedua puluh
satu, dan jika belum tersedia bagi mereka tidak apa-apa dilakukan sesudah itu.

Tujuan ‘Aqiqah adalah menghidupkan salah satu sunnah Rosulullah Saw


dan mengikuti ajaran yan g beliau bawa.

  Adapun faedah ‘Aqiqah antara lain,

‘Aqiqah itu melepas ikatan anak itu dari tergadaikan dan baru ditebus dengan
‘Aqiqah-nya. Maksud dari tergadai adalah bahwa anak itu tergadaikan
(tertahan) dari memberi syafaat kedua orangtuanya (menurut Imam Ahmad,
Imam Ath’ bin Abu Rabah)

‘Aqiqah merupakan tebusan untuk menebus bayi yang baru dilahirkan


seperti Allah SWT menebus ‘Ismail as. Dengan qibas.  Binatang yang

18 | Peranan Agama Islamdalam Bimbingan dan Persalinan Anak


disembelih  hendaklah dipersembahkan kepada Allah SWT sebagai suatu
ibadah seperti halnya Qurban

Dalam ‘Aqiqah, disunnahkan pula hal-hal seperti dalam Qurban.


Umpamanya,menyedekahkan dan membagi-bagikan dagingnya. Dengan
demikian sembelihan untuk anak itu memuat arti pendekatan diri kepada Allah
ta’ala, kesyukuran, tebusan, sedekah, memberi makan di saat menerima
kegembiraan besar sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah ta’ala dan
menampakkan nikmatnya (anak) yang merupakan tujuan utama pernikahan.

C. Tntunan Ibu Menjadiistri Ketika Nifas Dan Junub

1. Nifas
Nifas merupakan darah yang keluar dari rahim demi sebabkan karena
proses kelahiran. Bisa terjadi sesudah atau sebelumnya, lama waktu berkisar
antara 2-3 hari dan disertai dengan rasa sakit. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah
mengatakan : “Darah yang dilihat seorang wanita ketika mulai merasa sakit
adalah nifas.”

Beliau tidak memberikan batasan 2 atau 3 hari. Dan maksudnya yaitu rasa
sakit yang kemudian disertai kelahiran. Jika tidak, maka itu bukan nifas. Ada
perbedaan pendapat antara ulama dalam menentukan batas maksimal dan
minimal masa nifas. Menurut Syaikh Taqiyuddin dalam risalahnya tentang
sebutan yang dijadikan kaitan hukum oleh Pembawa syari’at, halaman 37
Nifas tidak ada batas minimal maupun maksimalnya. “Andaikata ada seorang
wanita mendapati darah lebih dari 40,60 atau 70 hari dan berhenti, maka itu
adalah nifas. Namun jika berlanjut terus maka itu darah kotor, dan bila
demikian yang terjadi maka batasnya 40 hari, karena hal itu merupakan batas
umum sebagaimana dinyatakan oleh banyak hadits.”

Masa Nifas Menurut Agama Islam

Masa nifas merupakan masa dimana wanita mengalami pendarahan rahim.


Dalam islam masa nifas biasanya berlangsung selama 40 hari atau lebih.
Selama masa tersebut seorang wanita dibebaskan dari kewajibannya seperti

19 | Peranan Agama Islamdalam Bimbingan dan Persalinan Anak


larangan saat haid yaitu shalat lima waktu dan puasa wajib. Dalam hadist
riwayat Tirmidzi berkata:

“Ahli ilmu dari kalangan sahabat Nabi Saw., tabi’in dan orang-orang
setelah mereka bersepakat, bahwa wanita nifas itu meninggalkan shalat
selama empat puluh hari, kecuali jika dia sudah suci bersih sebelum genap
empat puluh hari, maka pada saat itu dia harus mandi dan shalat.”

Masa Nifas yang Terjadi Jika Lebih dari 40 Hari

Namun, jika masa nifas melebihi dari 40 hari. Dan pada saat itu
menunjukkan tanda-tanda akan berhenti, maka hendaknya menunggu hingga
darah sampai benar-benar berhenti baru kemudian mandi wajib. Jika setalah
mas 40 hari tidak menunjukkan tanda darah akan berhenti dan malah terus
menerus keluar maka ia mustahadhah. Dalam kondisi ini maka hendaknya ia
kembali kepada kewajibannya yaitu hendaklah ia mandi wajib , shalat dan
menjalankan kewajiban lainnya. Menurut Al-Majd Ibnu Taimiyah,
sebagaimana dinukil dalam kitab Syarhul Iqna’:

“Manakala seorang wanita mendapati darah yang disertai rasa sakit sebelum
masa (minimal) itu, maka tidak perlu dianggap (sebagai nifas). Namun jika
sesudahnya, maka ia tidak shalat dan tidak puasa. Kemudian, apabila sesudah
kelahiran temyata tidak sesuai dengan kenyataan maka ia segera kembali
mengerjakan kewajiban; tetapi kalau tidak teryata demikian, tetap berlaku
hukum menurut kenyataan sehingga tidak pedu kembali mengerjakan
kewajiban”

Ketentuan Masa Nifas

Nifas hanya ditetapkan kepada mereka wanita yang telah melahirkan bayi
yang berbentu manusia. Sedangkan bagi mereka yang keguguran atau
melahirkan janin yang belum berbentuk manusia maka jika mereka
mengeluarkan darah, darah tersebut bukan merupakan darah nifas dan
dinyatakan sebagai darah penyakit . Oleh karena itu, bagi mereka berlaku
hukum wanita yang mustahadahah.

20 | Peranan Agama Islamdalam Bimbingan dan Persalinan Anak


Dalam islam, wanita yang sedang dalam masa nifas tidak diperkenankan
untuk keluar rumah selama masa tersebut. Seperti yang diungkapkan Dari Ali
bin Abdil A’la, dari Abu Sahl, dari Mussah al-Azdiyyah, dari Ummu
Salamah ra., dia berkata:

“Para wanita nifas berdiam diri di masa Rasulullah Saw. selama 40 (empat
puluh hari). Kami memoles wajah kami dengan waras yang berwarna hitam
kemerahan.” (HR. Tirmidzi, Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Majah)

Apabila darah nifas berhenti sebelum empat puluh hari, namun kembali
keluar pada hari empat puluh, maka darah tersebut diragukan sebagai darah
nifas. Namun pada masa ini si wanita tidak boleh melakukan salat fardhu atau
puasa sebagaimana kewajibannya. Dan setelah masa sucinya tiba, maka ia
wajib mengqhada’ apa yang diperbuatnya selama masa yang diragukan tadi.
Apabila darah masih keluar pada masa yang dimungkinkan maka darah
tersebut masuk kedalam masa nifas.

Jika tidak maka darah tersebut ialah darah haid, Terkecuali jika kondisi
dimana darah tersebut keluar terus menerus maka hal tersebut merupakan
istihadah . Seperti dalam kitab Al-Mughni’, Imam Malik mengatakan:

“Apabila seorang wanita mendapati darah setelah dua atau tiga hari, yakni
sejak berhentinya, maka itu termasuk nifas. Jika tidak, berarti darah haid.”

Larangan Selama Masa Nifas

Dalam hal ini keragu-raguan merupakan hal yang relatif. Tergantung dari
bagaimana masing-masing orang terhadap pemahamannya sendiri. Karena itu
dalam Al-Quran sebenarnya telah berisi penjelasan akan segala sesuatu.

Allah SWT juga tidak mewajibkan umatnya untuk berpuasa dan thawaf
dua kali terkecuali jika terdapat kesalahan pada tindakan pertama maka ia
wajib mengqhada’nya. Selain itu, ketika seseorang mampu melakukan
kewajiban sesuai dengan kemampuannya maka ia terbebas tanggungannya.
Sebagaimana Firman Allah SWT :

21 | Peranan Agama Islamdalam Bimbingan dan Persalinan Anak


“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupan.. ” [Al-Baqarah/2: 286]

Pandangan Islam Terhadap Masa Nifas Usai Melahirkan Melalui


Operasi Cesar

Di zaman modern seperti saat ini, seiring dengan perkembangan dibidang


medis. Salah satu pilihan persalinan yang ditawarkan adalah melalui bedah
cesar. Ada pertanyaan menggelitik, bagaimana hukum nifas dan masanya,
dengan wanita yang melahirkan melalui cesar ? . Menurut keterangan Al-
Lajnah ad-Daimah,

“hukum bagi wanita seusai bedah Caesar, maka hukumnya sama dengan
wanita yang mengalami nifas karena persalinan normal. Jika melihat
keluarnya darah dari kemaluannya, maka ia meninggalkan shalat dan puasa
sampai suci. Apabila tak melihat lagi keluarnya darah, maka ia harus mandi,
shalat dan puasa seperti halnya wanita-wanita suci lainnya”. Artinya bahwa
bagaimanapun proses persalinannya selama terdapat darah yang keluar dari
kemaluan maka kondisi tersebut disebut sebagai masa nifas.

Hukum Talak Selama Masa Nifas Berlangsung

Dijelaskan lebih lanjut bahwa selama dalam masa nifas seorang suami
tidak bisa menalak istrinya. Sebagaimana Syaikh Ibnu Utsaimin menjawab
sebagai berikut: “Mentalak Hukumnya tidak boleh, bahkan talak itu
hukumnya terasuk talak bid’ah, sebagaimana mentalak wanita yang sedang
haid.”

Dapat disimpulkan bahwa, dalam islam masa nifas berlangsung kurang


lebih selama 40 hari. Hal ini berdasarkan hadits Ummu Salamah, ia berkata,

“Dahulu di masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, wanita


menunggu masa nifasnya selesai hingga 40 hari atau 40 malam.”

Demikian juga keterangan dari Ibnu Abbas, “Wanita nifas tidak boleh
melaksanakan shalat selama 40 hari.”

22 | Peranan Agama Islamdalam Bimbingan dan Persalinan Anak


Hal ini juga didukung oleh ilmu kedokteran yang menyatakan bahwa masa
nifas berlangsung selama 40 hari yang berlangsung dan terdiri dari beberapa
fase yaitu :

 Fase lochia rubra (berwarna merah segar) biasanya minggu pertama.


 Fase lochia sanguinolenta (berwarna kecoklatan dan kekuningan)
biasa selama 2 minggu dan,
 Fase lochi alba (lendir kuning berwarna putih kekuningan).
2. Junub
Jubub merupakan mandi yang dilakukan seusai berjimak antara suami
dan istri. Berjunub memiliki etika tersendiri, berikut adalah tata cara
melakukan mandi junub :
1. Niat mandi wajib

Mulailah dengan niat mandi wajib untuk menghilangkan hadats


besar. Niat ini membedakan mandi wajib dengan mandi biasa.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Semua amal tergantung niatnya dan setiap orang akan mendapatkan


sesuai apa yang ia niatkan” (HR. Al Bukhari dan Muslim)

2. Membersihkan kedua telapak tangan

Siram/basuhlah tangan kiri dan bersihkan dengan tangan kanan.


Pun sebaliknya, siram/basuhlah tangan kanan dan bersihkan dengan
tangan kiri. Ulangi tiga kali

“Dari Aisyah bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mandi


karena junub, maka beliau memulainya dengan mencuci kedua
telapak tangannya tiga kali…” (HR. Muslim)

3. Mencuci kemaluan

Cuci dan bersihkan dari mani dan kotoran yang ada padanya serta
sekitarnya

23 | Peranan Agama Islamdalam Bimbingan dan Persalinan Anak


4. Berwudhu

Ambillah wudhu sebagaimana ketika hendak shalat

5. Membasuh rambut dan menyela pangkal kepala

Masukkan telapak tangan ke air, atau ambillah air dengan kedua


telapak tangan (jika memakai shower), lalu gosokkan ke kulit kepala,
lantas siramlah kepala tiga kali.

6. Menyiram dan membersihkan seluruh anggota tubuh

Pastikan seluruh anggota tubuh tersiram air dan dibersihkan,


termasuk lipatan atau bagian-bagian yang tersembunyi seperti ketiak
dan sela jari kaki.

Langkah ke-3 hingga ke-6, dalilnya adalah hadits-hadits berikut:

“Dari ‘Aisyah istri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, bahwa jika


Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mandi karena junub, beliau
memulainya dengan mencuci kedua telapak tangannya, kemudian
berwudlu sebagaimana wudlu untuk shalat, lalu memasukkan jari-
jarinya ke dalam air dan menggosokkannya ke kulit kepala. Setelah
itu beliau menyiramkan air ke atas kepalanya dengan cidukan kedua
telapak tangannya sebanyak tiga kali, kemudian beliau mengalirkan
air ke seluruh kulitnya.” (HR. Al Bukhari)

Dari Aisyah dia berkata, “Apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi


wasallam mandi karena junub, maka beliau memulainya dengan
membasuh kedua tangan. Beliau menuangkan air dengan tangan
kanan ke atas tangan kiri, kemudian membasuh kemaluan dan
berwudhu dengan wudhu untuk shalat. Kemudian beliau menyiram
rambut sambil memasukkan jari ke pangkal rambut hingga rata.
Setelah selesai, beliau membasuh kepala sebanyak tiga kali, lalu
beliau membasuh seluruh tubuh dan akhirnya membasuh kedua
kaki.”(HR. Muslim)

24 | Peranan Agama Islamdalam Bimbingan dan Persalinan Anak


Demikian tata cara mandi junub sesuai tuntunan Rasulullah.
Meskipun rukunnya hanya dua, yakni niat dan membasuh semua
permukaan kulit serta rambut, hal-hal lainnya adalah sunnah. Yang
jika kita mengamalkannya, insya-allah bukan hanya kita suci dari
hadats besar, tetapi juga mendapatkan pahala karena mengikuti
sunnah yang diajarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

D. Tuntunan Memberi Asi Dan Manfaatnya


   Air Susu Dan Urgensinya

Telah kita buktikan sendiri, bahwa tidaklah ada bayi yang baru lahir bisa
mengunyah makanan sendiri. Semuanya minum dari susu ibu, dan kita lihat
bahwa badan bayi berkembang dengan pesatnya. Maka kita tidak ragu lagi
bahwa air susu ibuadalah makan bergizi yang sempurna dan makanan yang
dipercaya dapat memberikan zat –zat penting bagi pertumbuhan badan bayi.

Al Qur’an secara khusus telah memberikan petunjuk mengenai pentingnya


memperhatikan jenis dan pola makanan dalam kaitanya dengan pembinaan dan
pemeliharaan kesehatan, sejak masa-masa awal manusia lahir ke dunia ini (pasca
kelahiran). Yakni ketika Al Qur’an berbicara tentang pentingnya menyusui bayi
dengan air susu ibu ( ASI) –yang memiliki sifat halal dan tayyib- yang sangat
dibutuhkan tidak saja bagi kesehatan bayi itu sendiri, tetapi juga bagi sang ibu
yang menyusuinya.

Dalam catatan-catatan papyrus yang berumur lebih dari tiga ribu tahun,
misalnya, ditentukan bahwa peradaban Mesir kuno telah mampu meracik ramuan
herbarium untuk menambah kandungan ASI para ibu yang tengah menyusui.
Mereka juga telah mengenal sistem dan aturan menyusui bayi. Ini membuktikan
bahwa menyusui bayi –demikian pula mengandung dan melahirkan- merupakan
salah satu fitrah manusia untuk mempertahankan kehidupan spesiesnya.

Penegasan bahwa menyusui bayi sebagai salah satu fitrah dan naluriah
seorang ibu dapat terbaca, misalnya dalam firman Allah Surah al-Qasas (28): 7

25 | Peranan Agama Islamdalam Bimbingan dan Persalinan Anak


ِ ْ‫َواَوْ َح ْينَااِلَىا ُ ِّم ُموْ َسىا َ ْناَر‬
‫ض ِع ْي ِه‬

Dan kami ilhamkan kepada ibu Musa, “Susuilah dia”.

Memang sudah sangat jelas tentang anjuran menyusui bayi dengan ASI
yang akhir-akhir ini marak dikampanyekan sangat sesuai dengan petunjuk dan
anjuran Al Qur’an. Sebagaimana dalam firman Allah pada Surah al-Baqarah (2):
223

‫َّضا َع ْة‬ ِ ْ‫َو ْال َوالِدأتُيُر‬


َ ‫ض ْعنَاَوْ الَ َدهُنَّ َحوْ لَ ْينِ َكا ِملَ ْينِلِ َم ْنا َ َرا َداَ ْنيُتِ َّمالر‬

Para ibu hendaklah menyusukkan anak-anaknya selam dua tahun penuh, yaitu
bagi yang ingin menyempurnaka penyusuan.

B.     Hukum Menyusui

Ditinjau dari aspek hukum Islam, perempuan tempat anak menyusui ada
dua macam, yaitu ibu kandung dan perempuan lain. Ulama fikih sepakat bahwa
seorang ibu, dilihat dari dari hukum ukhrawi(diyanatun), wajib menyusui
anaknya, karena menyusui anak merupakan upaya pemeliharaan kelangsungan
hidup anak, baik ibu ini masih berstatus istri ayah sang anak, maupun dalam
masa ‘iddahatau habis masa ‘iddah nya setelah dicerai suaminya (ayah sanga
anak).

Terkait dengan kewajiban memberikan susuan pertama dan pentingnya


kolostrum bagi bayi di hari-hari pertama pasca kelahiran sebagaimana ditegaskan
dalam madzhab Syafi’i, para pakar kesehatan anak pun kini menyadari manfaat
besar ASI dalam 1-5 hari pertama bagi bayi. Karena antara hari pertama dan
kelima, bayi berpeluang mendapatkan kolostrum yang sangat dibutuhkan oleh
bayi sehingga disebut sebagai “cairan berstandar emas”.

Di samping menjadi keharusan seorang ibu untuk memberikan ASI kepada


anaknya (wajibun ‘alaiha), para ulama berpendapat bahwa menyusi anak juga
menjadi hak seorang ibu ( haqqun laha), sehingga  para suami tidak berhak
melarang istri atau bekas istrinya yang ingin memiliki kelayaan menyusi

26 | Peranan Agama Islamdalam Bimbingan dan Persalinan Anak


anaknya. Hal ini berdsarkan firman Allah subahanhu wa ta’ala dalam penggalan
surah al-Baqarah/2:233

‫الَتُضا َ َّر َوالِ َدةٌبِ َولَ ِدهَا َوالَ َموْ لُو ٌدلَّهُبِ َولَ ِد ِه‬

Janganlah seorang ibu mederita karena anaknya dan jangan pula seorang ayah
menderita karena anaknya.

Pakar tafsir al-Qurtubi saat menafsirkan penggalan ayat dia atas


mengatakan “Seorang ibu hendaknya tidak menolak menyusui anaknya sehingga
membuat sulit ayahnya atau meminta upah yang melewati batas kewajaran.
Demikian pula seorang ayah tidak berhak melarang seorang ibu yang ingin
menyusui anaknya. Ini merupakan pendapat mayoritas para pakar tafsir.

Demikianlah dari pembahasan tentang perintah menyusukan anak dengan


ASI ini dapat kita simpulkan bahwa ajaran Islam sangat menekankan arti penting
pemberian ASI bagi anak karena menjadi kewajiban dan hak seorang ibu, di
nyatakan oleh Al Qur’an lebih dari empat belas abad sebelum munculnya
temaPeringatan Hari ASI Sedunia tahun 2007 yang berbunyi: “ Dengan
menyusui bayi pada satu jam pertama kehidupanya sampai enam bulan usianya,
akan menyelamatkan lebih dari satu juta bayi.”

C.    Kandungan Asi

Air susu ibu adalah terdiri dari susunan esensiil, yang dapat diandalkan
membangun tubuh bayi agar hidup segar bugar. Air susu ibu mengandung
protein, yang befungsi untuk membangun sel tubuh dan pertumbuhanya secara
sempurna. Juga air susu itu mengandung vitamin dan unsur-unsur panas dan
energi pada gulanya dan zat-zat lemaknya. Tak ketinggalan pula di dalam air
susu itu Allah telah menyiapkan garam-garaman. Masalah air susu itu
mengandung lemah telah dijelaskan secara  eksplisit oleh Baginda Rosul Saw
dikala beliau pernah meminum aiar susu kemudian menyuruh sahabat mengambil
air untuk berkumur. Sabda beliau

ً ‫اِنّلَهُ َد َسما‬

27 | Peranan Agama Islamdalam Bimbingan dan Persalinan Anak


Sesungguhnya bagi susu itu ada lemak

Sejak zaman Rosulullah Saw malah jauh sebelumnya, air susu sudah
dikenal mempunyai gizi yang sangat baik. Adapaun orang-orang Arab waktu itu
tidaklah memandang dan menyelediki zat-zat yang terkandung pada susu, tetapi
hanya melihat kemanjuran dari air susu ituada setiap orang yang meminumnya.

Ilmu kedokteran telah membuktikan hal itu, bahwa zat lemak yang
terdapat pada susu adalah berupa butiran-butiran kecil dalam bentuk larutan dan
gula. Adapun setelah ditelti, sekarang terbukti bahwa susu mengandung semua
zat-zat terpenting untuk perkembangan dan petumbuhan sel tubuh manusia.

Kolostrum atau air susu yang berwarna kekuning-kuningan yang keluar


beberapa hari setelah bersalin, mengandung zat kekebalan dan antikuman
terutama Immunoglobin A (IgA) untuk melindungi bayi dari berbagai penyakit
infeksi teruatam diare. Jumlah kolostrum yang diproduksi bervariasi tergantug
dari isapan bayi pada hari-hari pertama pasca kelahiran. Walaupun sedikit,
asupan kolostrum ini cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi pasca
kelahiran. Di samping itu, kolostrum juga mengandung protein, vitamin A yang
tinggi, dan mengandung karbohidrat serta lemak rendah. Manfaat lainya dari
kolostrum adalah membantu mengeluarkan mekonium, yaitu kotoran bayi yang
berwarna hitam kehijauan.

E. Perbandingan Dengan Susu Formula

Sebelumnya, dunia kesehatan menyakini bahwa ASI hanya berpengaruh


kepada bayi dari sisi kejiwaan dan tidak ada pengaruh positif lain. Setelah
dilakukan penelitian selama setengah abad, ditemukan ribuan manfaat ASI. Zat
Immunoglobulin A (Ig.A) dipertemukan pertama kali pada ASI. Zat ini berfungsi
sebagai anti bodi, anti bakteri dan virus dengan segala macam bentuknya. Para
ahli menemukan jumlah bakteri dalam lambung bayi yang minum dari susu sapi
lebih banyak 10 kali lipat dari bakteri dalam lambung bayi yang mengkonsumsi
ASI.

28 | Peranan Agama Islamdalam Bimbingan dan Persalinan Anak


Jumlah protein dalam susu sapi tidak dapat diserap dan dicerna oleh tubuh
bayi yang dimasa selanjutnya akan menimbulkan masalah kesehatan. Sebab
protein ASI dapat diserap bayi dalam waktu 15 detik sementara susu sapi
membutuhkan waktu 60 detik. Pada penelitian yang diadakan di tahun
1990,terbukti bahwa bayi yang diberikan ASI eksklusif selama13 minggu
pertama dalam kehidupanya memiliki tingkat infeksi pernapasan dan infeksi
saluran cerna yang lebih rendah dari susu formula biasa. Menurunya tingkat
infeksi saluran cerna ini tetap bertahan bahkan sesudah selesai masa pemberian
ASI dan berlanjut hingga tahun-tahun pertama dalam kehidupan anak. Semua
rahasia-rahasia tersebut sudah diatur dan ditentukan oleh Allah subhanahu wa
ta’ala sesuai dengan kadarnya, sebagaimana firman-NYA dalam surah al-
Furqan/25:2:

‫َو َخلَقَ ُكلَّ َش ْي ٍءفَقَ َّد َرهتَ ْق ِد ْيرًا‬

“Dan Dia menciptakan segala sesuatu, lalu menetapkan ukuran-ukuranya


dengan tepat”. (al-Furqan/25:2)

Dalam hasil penelitian Jones dan mitranya tentang pemberian ASI yangg
dipublikasikan di jurnal medis The Lancet, juga menunjukkan bahwa pemberian
ASI bahkan akan bisa menyelamatkan jutaan balita dari kematian. Ia
menjelaskan pula bahwa inisiasi ASI dini pada satu jam pasca kelahiran dapat
menurunkan 22 persen kematian bayi baru lahir. 

E.     Manfaat Asi

1.    ASI menurunkan resiko terjadinya penyakit pada saluran pencernaan seperti


diare

2.    ASI menurunkan resiko gangguan perrnafasan, seperti flu dan batuk 

3.    ASI kaya akan AA/DHA yang mendukung pertumbuhhan kecerdasan anak

4.    ASI mengandung prebiotik alami yang mendukung pertumbuhan flora usus

5.    ASI dapat terhindar dari penyakit jantung dan darah tinggi di kemudian hari

29 | Peranan Agama Islamdalam Bimbingan dan Persalinan Anak


6.    Menurut hasil penelitian, menyusui telah terbukti dapat menurunkan resiko
kanker payudara, kanker ovarium, dan osteoporosis

7.    ASI memberikan daya tahan dan kekebalan tubuh. Terutama pada ASI
istimewa yang keluar saat pertama kali diisap bayi.

8.    ASI dapat membuat stabilitas suhu konstan dan stabil

9.    ASI dapat menguatkan perasaan dan hubungan perasaan antara ibu dan
anaknya.

10.     Ekonomis. ASI bisa menghemat biaya dan waktu.

F. Adab Menjenguk Orang Sakit


Keutamaan Menjenguk Orang Sakit

Menjenguk orang sakit adalah salah satu sunnah yang dianjurkan dalam
Islam. Orang yang melakukannya dengan baik dan sesuai dengan petunjuk
Islam akan mendapatkan beberapa keutamaan yang telah disebutkan oleh
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Di antaranya adalah pahala yang
besar yakni surga.

Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Orang yang menjenguk orang


sakit akan berada di kebun-kebun surga sampai ia pulang.” (HR Muslim, no.
2568 )

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam juga pernah bersabda: “Tidaklah


seorang muslim menjenguk saudaranya sesama muslim yang sakit pada
waktu pagi hari melainkan 70.000 malaikat akan mendoakannya sampai
waktu sore. Apabila ia menjenguknya pada waktu sore, maka 70.000
malaikat akan mendo’akannya sampai waktu padi. Dan ia pun akan
mendapatkan surga.” (HR. Abu Dawud no. 3098. Lihat Shahihul Jami’ no.
5767)

30 | Peranan Agama Islamdalam Bimbingan dan Persalinan Anak


Adab-adab Menjenguk Orang Sakit

1. Niat Yang Baik

Menjenguk orang sakit merupakan amalan baik yang dianjurkan.


Sebagaimana amalan lain, menjenguk orang sakit bisa disebut amal sholih
jika dilakukan dengan niat ikhlas dan sesuai contoh Nabi shallallahu alaihi
wasallam.

2. Bertanya Kepada si Sakit Tentang Keadaannya

Dengan bertanya kepada si sakit bisa membuat hatinya merasa


senang karena mendapat perhatian dari saudaranya. Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam pernah mengunjungi salah seorang sahabat dan berkata:
“Bagaimana keadaanmu?” Sahabat itu menjawab: “Demi Allah, wahai
Rasulullah, aku mengharapkan ridha Allah namun aku takut akan dosaku.”
Kemudian Rasulullah bersabda: “Tidaklah berkumpul dalam hati seorang
hamba seperti keadaan ini, melainkan Allah pasti akan memberikan apa
yang ia harapkan dan menghilangkan ketakutannya.” (HR. at-Tirmidzi dan
beliau berkata: hadits ini hasan)

3. Menghibur Si Sakit dan Memberinya Motivasi Untuk Bersabar

Orang yang sakit biasanya merasakan ketidaknyamanan pada


jiwanya. Terkadang ia merasa sedih dan putus asa karena rasa sakit yang ia
derita. Maka orang yang menjenguknya hendaknya memberi motivasi
kepadanya untuk bersabar dan menghiburnya agar ia tidak menganggap
bahwa ia telah rugi karena kehilangan nikmat sehat saat sakit. Hal tersebut
bisa dilakukan dengan cara menjelaskan kepada si sakit bahwa di balik
musibah yang ditimpanya pasti telah ada hikmah yang masih menjadi
rahasia Ilahi.

Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam pernah menjenguk orang sakit


dan berkata kepada si sakit: “Tidak  apa apa, semoga penyakit ini menjadi
penghapus dosa insya Allah.” (HR al-Bukhari, no. 5656)

31 | Peranan Agama Islamdalam Bimbingan dan Persalinan Anak


Dalam kesempatan lainnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
pernah menjenguk Ummu ‘Ala, bibi Hizam bin Hakim al-Anshari yang
sedang sakit. Beliau membesarkan hati Ummu ‘Ala dengan berkata:
“Bergembiralah, wahai Ummu ‘Ala, sesungguhnya Allah akan
menggugurkan dosa-dosa orang yang sakit dengan penyakitnya,
sebagaimana api menghilangkan kotoran-kotoran dari biji besi.” (Hadits
hasan riwayat Abu Dawud, Shahih at-Targhib, 3438)

4. Meruqyah dan Mendoakan si Sakit

Dalam melakukan kunjungan kepada si sakit, Rasulullah


shallallahu 'alaihi wasallam duduk berdekatan dengan arah kepala orang
yang sakit, atau meletakkan tangan di kening, wajah dan mengusap-usap
dada dan perut si sakit. Beliau menanyakan kondisinya. Beliau juga pernah
menanyakan tentang apa yang diinginkan oleh orang sakit itu. Apabila
menginginkan sesuatu yang tidak berbahaya, maka beliau meminta
seseorang untuk membawakannya, dan sembari menempelkan tangan
kanannya di tubuh orang yang sakit, beliau membaca doa (di antaranya):

A
ku memohon kepada Allah Yang Maha Agung, Penguasa ‘Arsy yang agung
untuk menyembuhkanmu. Dibaca 7 X . (Lihat Shahih al-Adab al-Mufrad, no.
416)

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda: “Jibril


mendatangiku dan berkata: Wahai Muhammad apakah engkau sedang
sakit? Aku berkata: Iya. Maka jibril berdo’a:

َ‫ك بِاس ِْم هللاِ َأرْ قِ ْیك‬ ِ ‫س َأوْ َعی ٍْن َح‬
َ ‫اس ٍد هللاُ یَ ْشفِ ْی‬ َ ‫بِاس ِْم هللاِ َأرْ قِ ْیكَ ِم ْن ُك ِّل َش ْي ٍء یُْؤ ِذ ْی‬
ٍ ‫ك ِم ْن ِش ِّر ُك ِّل نَ ْف‬

“Dengan nama Allah aku meruqyahmu dari segala yang mengganggumu, dari
keburukan setiap jiwa atau kedengkian mata, semoga Allah

32 | Peranan Agama Islamdalam Bimbingan dan Persalinan Anak


menyembuhkanmu, dengan nama Allah aku meruqyahmu” (HR. Muslim no.
2186)

5. Tidak Mencela Penyakit

Penyakit bukanlah sebuah mimpi buruk. Ada rahasia Ilahi di baliknya.


Dengan demikian, hendaknya orang yang menjenguk tidak mencaci
penyakit yang diderita si sakit atau memprofokasi si sakit untuk mencerca
penyakitnya. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah menegur orang
yang mencaci demam (al-hummaa) dengan sabdanya: “Janganlah engkau
cela demam itu.” (HR. Muslim, 2575)

6. Menjenguk si sakit meski ia hanya anak kecil

Meskipun orang yang sedang sakit masih kecil, kita tetap dianjurkan
untuk menjenguknya. Nabi pernah melakukan hal tersebut. Seorang
perowi hadits yang masyhur, yakni Imam al-Bukhori rahimahullah telah
membuat bab khusus tentang hal ini dalam kitab haditsnya. Beliau
memberi nama bab tersebut “Iyadatus Shibyan” (Bab: menjenguk anak
kecil).

7. Menjenguk Lain Jenis

Diperbolehkan bagi seorang muslim untuk menjenguk muslimah atau


sebaliknya meskipun bukan mahromnya, dengan syarat aman dari fitnah
dan menjaga ketakwaan kepada Allah dengan menahan pandangan. Allahu
a’lam.

Hal tersebut sebagaimana diriwayatkan oleh Imam al-Bukhori bahwa


‘Aisyah radhiyallahu 'anha pernah menjenguk Abu Bakar dan Bilal.
‘Aisyah berkata: “Wahai ayahku, apa yang kau rasakan? Wahai bilal, apa
yang kau rasakan. “(HR. al-Bukhori no. 5654)

Dalam sebuah hadits telah disebutkan pula bahwa Nabi pernah


menjenguk seorang wanita miskin yang sakit. (HR. Malik 531 secara
mursal. Dishahihkan Ibnu Abdil Barr secara tersambung VI/254)

33 | Peranan Agama Islamdalam Bimbingan dan Persalinan Anak


8. Memperhatikan Waktu Saat Menjenguk Orang Sakit

Seorang yang hendak menjenguk orang sakit hendaknya


memperhatikan dan benar-benar memperhatikan waktu menjenguk. Jangan
sampai menjenguk di saat si sakit sedang beristirahat atau saat-saat yang
lain yang tidak memungkinkan bagi si sakit untuk menerima orang yang
menjenguknya. Dalam hal ini orang yang menjenguk hendaknya
memperhatikan kebiasaan setempat, yakni menjenguk orang sakit di saat-
saat yang orang terbiasamenjenguk.

Suatu saat di siang hari di musim panas, ada sesorang yang berkata
kepada Imam Ahmad: “Fulan sakit.” Beliau menjawab: “ Ini bukan waktu
untuk menjenguk.” (al-Adab asy-Syar’iyyah II/189)

G. Cara Merawat Orang Sakit Yang Mrnjelang


Kematian (Sakarotul Maut)
Hal-hal yang perlu dilakukan ketika berhadapan dengan seseorang yang
Sakarotul maut adalah sebagai berikut :

1. Dibaringkan di atas lambung sebelah kanan dengan di hadapkan ke


arah kiblat, jika kesulitan maka dengan tidur terlentang dan wajah
serta kedua telapak kakinya dihadapkan ke arah kiblat.
2.  Dibacakan surat yasin dengan suaraagak keras dan surat al-
ro’du dengan suara agak pelan.
3. Ditalqin dengan kalimat tahlil (secara santun tidak ada kesan
memaksa) dan yang paling utama dilakukan oleh selain ahli warisnya.
4. Diberi motivasi untuk husnudhon kepada Allah, bertaubat dan
menulis wasiat.

Hal-hal yang perlu dilakukan ketika berhadapan seseorang


baru  meninggal dunia adalah sebagai berikut :

ِ ‫بِس ِْم هللاِ َو َعلَى ِملَّ ِة َرس‬


1.        Memejamkan kedua mata. Seraya membaca do'a : ِ‫ُول هللا‬

2.        Mengikat rahangnya dengan kain atau sejenisnya yang diikatkan di


atas kepala.

3.        Melenturkan sendi-sendi tulangnya.

4.        Melepaskan pakainnya dengan pelan untuk diganti dengan kain tipis.

34 | Peranan Agama Islamdalam Bimbingan dan Persalinan Anak


5.        Meletakkan sesuatu yang agak berat di atas perut agar perutnya tidak
membesar.

6.        Menaburkan wewangian disekitar tempatnya.

7.        Meletakkanya pada tempat yang agak tinggi.

8.        Menghadapkan ke arah kiblat seperti orang yang sakaratul maut.

9.        Membebaskan segala tanggungan seperti hutang atau lainnya.

10.    Mendoakan ampunan dan rahmat.

11.    Bergegas untuk merawat (mentajhiz) dan dimulai dengan


memandikannya.

H. Cara Merawat Jenazah


Istilah Mayit dan jenazah terkadang terasamembingungkan dalam
penggunaannya. Namun istilah mayit diperuntukkan bagi orang mati yang
belum mendapat perawatan. Sedangkan istilah jenazah kerap ditujukan pada
mayit yang sudah mendapat perawatan semestinya. Dalam syariat Islam
terdapat beberapa hal yang diberlakukan terhadap mayit, yang disebut dengan
Tajhiz mayit.

Tajhizul mayit artinya merawat atau mengurus seseorang yang telah


meninggal dunia. Sedangkan hukum merawat mayit adalah fardlu kifayah
(kolektif) jika orang yang mengetahui mayit tersebut lebih dari satu
orang, namun jika hanya satu oarang yang mengetahuinya maka hukumnya
adalah fardhu ‘ain. Dan hal-hal yang harus dilakukan kaum muslimin ketika
dihadapkan pada kematian orang lain berkisar pada 4 hal :

1.      Memandikan

2.      Mengkafani

3.      Menshalati

4.      Memakamkan

1.      Memandikan Mayit

35 | Peranan Agama Islamdalam Bimbingan dan Persalinan Anak


Sebelum mayit dibawa ke tempat memandikan, terlebih dahulu disediakan
seperangkat alat mandi yang dibutuhkan, seperti daun bidara, sabun yang
diaduk dengan air, air bersih, air yang dicampur dengan sedikit kapur barus,
handuk, dan lain-lain.

Hal-hal penting yang perlu diperhatikan adalah :

1. Orang-orang yang memandikan :

Orang yang memandikan harus sejenis. Kecuali masih ada ikatan mahrom,
suami-istri, atau jika mayat adalah seorang anak kecil yang belum
menimbulkan potensi syahwat.

Orang yang lebih utama memandikan mayat laki-laki adalah ahli waris
ashobah laki-laki (seperti ayah, kakek, anak-anak laki-laki, dan lain-lain) Dan
bila mayatnya perempuan, maka yang lebih utama adalah perempuan yang
masih memiliki hubungan kerabat.

Orang yang memandikan dan orang yang membantunya adalah orang yang
memiliki sifat amanah.

2.   Tempat Memandikan

 Sepi, tertutup, dan tidak ada orang yang masuk selain yang  bertugas.

Ditaburi wewangian, semisal denganmembakar dupa, dll.

3. Cara Memandikan

Batas mencukupi atau minimal adalah :

 Menghilangkan najis yang ada pada tubuh mayat


 Mengguyurkan air secara merata ke seluruh tubuh mayat termasuk
juga farjinya tsayyib (janda) yang tampak ketika duduk atau
bagiandalam alat kelamin laki-laki yang belum dikhitan (kucur)

Batas minimal kesempurnaan adalah :

 Mendudukkan mayat dengan posisi agak condong ke belakang

36 | Peranan Agama Islamdalam Bimbingan dan Persalinan Anak


 Pundak mayat disanggah tangan kanan orang yang memandikan,
dengan menyandarkan ibu jari pada tengkuk agar supaya kepala mayat
tidak miring.
 Punggung mayat disanggah lutut kanan orang yang memandikan.
 Perut mayat diurut menggunakantangan kiri dengan agak ditekan serta
berulang-ulang oleh orang yang memandikan agar kotoran yang ada
diperut mayat bisa keluar dan mayat disiram dengan air.
 Kemudian dua lubang kemaluan dan aurot-aurot mayat lainnya
dibersihkan dengan menggunakan tangan kiri dan wajib
dibungkus dengan kain.
 Membersihkan gigi mayat dan kedua lubang hidungnya dengan jari
telunjuk tangan kiri yang beralaskan kain basah. Dan jika terkena
kotoran maka harus disucikan terlebih dahulu.
  Kemudian mayat diwudlukan persis seperti wudlunya orang yang
hidup, baik rukun maupun sunahnya.

  Adapun niat mewudlukannya adalah :

‫ت‬ ُ
ِ ‫نويت الوضو َء المسنونَ لهذا المي‬

 Mengguyurkan air ke kepala mayat, kemudian jenggot, dengan


memakai air yang telah dicampur daun bidara / shampoo.
 Menyisir rambut dan jenggot mayat yang kusut secara perlahan-
lahan memakai sisir yang longgar agar tidak ada rambut yang rontok,
jika ada rambut yang rontok maka sunah untuk dikembalikan didalam
kafan atau kuburnya.
 Mengguyur bagian depan anggota tubuh mayat, dimulai dari leher
sampai telapak kaki dengan memakai air yang telah dicampur daun
bidara / sabun.
 Mengguyurkan air yang dicampur dengan sesamanya daun bidara
kesebelah kanan bagian belakanganggota tubuh mayat dengan agak
memiringkan posisinya, mulai tengkuk sampai ke bawah. Kemudian
sebelah kiri, juga dimulai dari bagian tengkuk sampai ke bawah.

37 | Peranan Agama Islamdalam Bimbingan dan Persalinan Anak


 Mengguyur seluruh tubuh mayat mulai kepala sampai kaki dengan air
yang murni (tidak dicampur dengan daun bidara atau lainnya). Hal ini
bertujuan untuk membilas sisa-sisa daun bidara, sabun atau sesuatu
yang ada pada tubuh mayat dengan posisi mayat dimiringkan.
 Mengguyur seluruh tubuh mayat untuk kesekian kalinya dengan
memakai air yang dicampur sedikit kapur barus, hal ini dilakukan pada
mayat yang sedang tidak melaksanakan ihram. Pada saat basuhan
terakhir ini disunahkan untuk mem-baca niat :

ُ
‫نويت الغس َل إلستباحة الصالة عليه‬/ ُ
  ‫نويت الغس َل عن هذا الميت‬

ُ
‫نويت الغس َل إلستباحة الصالة عليها‬ ُ
  /  ‫نويت الغس َل عن هذه الميتة‬

Catatan :

 Haram melihat aurot mayat kecualisuami atau istri.


 Wajib memakai alas tangan ketika menyentuh aurotnya.
 Mayat dibaringkan di tempat yang agak tinggi atau dipangku oleh
3 atau 4 orang.
 Mayat dimandikan dalam keadaan tertutup semua anggota
tubuhnya. Jika tidak mungkin, maka hanya aurotnya yang ditutupi.
 Sunah menutup wajah mayat dari awal sampai selesai.
 Sunah memakai air dingin kecuali di saat cuaca dingin

38 | Peranan Agama Islamdalam Bimbingan dan Persalinan Anak


4. Mengkafani mayat

Tata cara praktis dalam mengkafani mayat adalah :

 Sebelum mayat selesai dimandikan, siapkan dulu 5 (lima) lembar kain


kafan bersih dan berwarna putih, yang terdiri dari baju kurung, surban,
dan 3 (tiga) lembar kain lebar yang digunakan untuk menutupi seluruh
tubuh (untuk mayat lai-laki). Atau 5 (lima) lembar kain kafan yang
terdiri dari baju kurung, kerudung, dan sarung serta 2 (dua) kain yang
lebar (untuk mayat perempuan). Dan bisa juga 3 (tiga) lembar kain
yang berupa lembaran kain lebar yang sekiranya dapat digunakan
untuk menutupi seluruh tubuh mayat. Sebelumnya, masing-masing
kain kafan tersebut telah diberi wewangian. Selain itu juga siapkan
kapas yang telah diberi wewangian secukupnya.
 Pertama-tama, letakkan lembaran-lembaran kain lebar yang digunakan
untuk menutupi seluruh tubuh, kemudian baju kurung, lalu surban
(untuk mayat laki-laki) atau sarung, lalu baju kurung, dan kerudung
(untuk mayat perempuan).
 Letakkan mayat yang telah selesai dimandikan dan ditaburi
wewangian, dengan posisi terlentang di atasnya, dan posisi tangan
disedekapkan(untuk mayat yang tidak melaksanakan ihrom).
 Letakkan kapas yang telah diberi wewangian pada anggota tubuh yang
berlubang. Meliputi  kedua mata, kedua lubang hidung,kedua telinga,
mulut, 2 (dua) lubang kemaluan, tambahkan pula pada anggota-
anggota sujud, yaitu kening, kedua telapak tangan, kedua lutut, kedua
telapak kaki, serta anggota tubuh yang terluka.
 Mengikat pantat dengan sehelai kain yang kedua ujungnya dibelah
dua. Cara mengikatnya yaitu, letakkan ujung yang telah dibagi dua
tersebut, dimulai arah depan kelamin lalu masukkan ke daerah diantara
kedua paha sampai menutupi bawah pantat. Selanjutnya kedua ujung
bagian belakang diikatkan di atas pusar dan dua ujung bagian depan
diikatkan pada ikatan tersebut.

39 | Peranan Agama Islamdalam Bimbingan dan Persalinan Anak


 Lalu mayat dibungkus dengan lapisan pertama dimulai dari sisi kiri
dilipat ke kanan, kemudian sisi kanan dilipat ke kiri. Sedangkan untuk
lapis kedua dan ketiga sebagaimana lapis pertama. Bisa pula lipatan
pertama, kedua, dan ketiga diselang-seling. Hal di atas tersebut
dilakukan setelah pemakaian baju kurung dan surban (laki-laki) atau
sarung, kerudung, dan baju kurung (perempuan).
 Setelah mayat dibungkus, sebaiknya diikat dengan beberapa ikatan
agar kafan tidak mudah terbuka saat dibawa ke pemakaman.
Sedangkan untuk mayat perempuan, ditambah ikatan di bagian dada.
Hal ini berlaku bagi mayat yang tidak sedang ihrom. Jika mayat
berstatusmuhrim, maka tidak boleh diikat bagian kepalanya (dibiarkan
terbuka). Hukum ini berlaku bagi laki-laki, sedangkan untuk
perempuan hanya bagian wajahnya saja yang dibiarkan terbuka.
5. Mensholati Mayit

Hal-hal yang berkaitan dengan mensholati mayat yang perlu diketahui


meliputi:

a.         Syarat

b.         Rukun

c.         Teknis pelaksanaan

d.        Hal-hal yang disunahkan ketika mensholati mayat.

a.    Syarat-syarat sholat Jenazah :

1.   Jenazah telah selesai dimandikan dan suci dari najis baik tubuh, kafan,
ataupun tempatnya.

2.      Orang yang mensholati telah memenuhi syarat-syarat sah melakukan


sholat seperti menutup aurat, menghadap kiblat dll.

3.      Posisi musholli berada di belakang jenazah dan bagi imam atau munfarid
sebaiknya berdiri tepat pada kepala jika jenazahnya laki-lakinamun jika
jenazah-nya perempuan, maka posisinya tepat pada pantat.

40 | Peranan Agama Islamdalam Bimbingan dan Persalinan Anak


4.      Jarak antara mayat dan musholli tidak melebihi 300 dziro’ (+ 144 m),
jika sholat dilaksanakan di selainmasjid.

5.      Tidak ada penghalang diantara keduanya.

6.      Musholli hadir (berada di dekat jenazah), jika yang disholati hadir.

b.   Rukun-rukun sholat :

1.      Niat.

‫فرض كفاية هلل تعالى‬ ‫إماما‬ /‫هذه الميتة أربع تكبيرات مأموما‬ / ‫أصلي على هذا الميت‬

2.      Berdiri bagi yang mampu

3.      Takbir 4 (empat) kali dengan menghitung takbirotul ihrom.

4.      Membaca surat al-Fatihah atau penggantinya jika tidak mampu.

5.      Membaca sholawat pada Nabi Muhammad SAW. setelah takbir kedua.

6.      Mendoakan mayat setelah takbir ketiga.

7.      Membaca salam yang pertama setelah takbir yang keempat.

c.    Teknis pelaksanaan :

1. Takbirotul ihrom beserta niat.


2.  Membaca surat al-Fatihah.
3. Melakukan takbir kedua
4. Membaca sholawat kepada Nabi Muhammad SAW.

‫ص ِّل َو َسلّ ْم َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ْد‬


َ ‫َأللَّهُ َّم‬

Atau lebih lengkapnya

َ ‫ص ِّل َو َسلّ ْم َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آ ِل َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ْد َك َما‬
‫صلَّيْتَ َعلَى َسيِّ ِدنَا ِإ ْب¬ َرا ِه ْي َم َو َعلَى آ ِل َس¬يِّ ِدنَا‬ َ ‫َأللَّـهُ َّم‬
‫ار ْكتَ َعلَى َسـيِّ ِدنَا ِإ ْب¬ َرا ِه ْي َم َو َعلَى آل َس¬يِّ ِدنَا‬ َ َ‫رك َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آ ِل َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َك َما ب‬
ْ ِ ‫ َوبَا‬.‫ِإ ْب َرا ِه ْي َم‬
َ َّ‫ِإ ْب َرا ِه ْي َم فِي ْال َعالَ ِم ْينَ ِإ ن‬.
‫ك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‬

  Melakukan takbir ketiga kemudian membaca doa berikut :

41 | Peranan Agama Islamdalam Bimbingan dan Persalinan Anak


‫ج َو ْالـبَرْ ِد‬ ْ
ِ ‫¬ر ْم نُ ُزوْ لَ¬هُ َو َو ِّس¬ ْع َمدْخَ لَ¬هُ َوا ْغ ِس¬ ْلهُ بِ ْال َم¬ا ِء َوالثَّ ْل‬
ِ ‫أللـ َّّــهُ َّم ا ْغفِرْ لَهُ َوارْ َح ْمهُ َوعَافِ ِه َواعْفُ َع ْنهُ َوَأ ْك‬
‫َار ِه َوَأ ْهاًل خَ ْي¬رًا ِم ْن َأ ْهلِ¬ ِه‬ ِ ‫َس َوَأ ْب ِد ْل¬هُ دَارًا خَ ْي¬رًا ِم ْن د‬ ِ ‫ض ِمنَ ال¬ َّد ن‬ َ ْ‫َونَقِّ ِه ِم ْن ْال َخطَايَا َك َما يُ ْنقِى الثَّو‬
َ َ‫ب اأْل بْـي‬
ِ ‫ب ْالقَب ِْر َوفِ ْتـنَتِ ِه َو ِم ْن َع َذا‬
ِ َّ‫ب الـن‬
‫ار‬ ِ ‫َو َزوْ جًا خَ ْيرًا ِم ْن َزوْ ِج ِه َوَأ ِع ْذهُ ِم ْن َع َذا‬

  Melakukan takbir keempat dan disunahkan membaca doa :

ُ‫تـ َ ْفـتنِــَّا بَ ْع َدهُ َوا ْغفِرْ لَنَا َ َو لـَـــه‬  َ‫ َوال‬  ُ‫َأللَّهُ َّم الَ تَحْ ِر ْمنا َ َأجْ َره‬

  Membaca salam :

‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬

6. Pemakaman Jenazah

a.        Persiapan

Sebelum jenazah diberangkatkan ke tempat pemakaman, liang kubur harus


sudah siap, begitu pula semua peralatan pemakaman seperti papan, batu nisan,
dan lain-lain.

b.       Liang kubur

Ukuran liang kubur adalah :

   Panjang : Sepanjang jenazah ditambah kira-kira 0,5 meter

      Lebar : + 1 meter 

      Dalam : Setinggi postur tubuh manusia ditambah satu


hasta (+ 60 cm )

42 | Peranan Agama Islamdalam Bimbingan dan Persalinan Anak


7. Proses Pemberangkatan

a.         Pelepasan jenazah

Setelah selesai disholati, kemudian keranda jenazah diangkat, terus setelah


itu salah satu dari wakil keluarga memberikan kata sambutan yang isinya
sebagai berikut :

1.         Permintaan maaf kepada para hadirin dan handai tolan

2.         Pemberitahuan tentang pengalihan urusan hutang-piutang kepada ahli


waris.

3.         Persaksian atas baik dan buruknya amal perbuatan mayat.

b.         Cara mengantar jenazah

 Pada dasarnya dalam mengusung jenazah diper-bolehkan dengan


berbagai cara. Namun disunahkanmeletakkan jenazah di keranda,
dengan diusung oleh 3 (tiga) atau 4 (empat) orang, yakni 1 (satu)
orang di depan dan 2 (dua) orang lainnya di belakang. Atau masing-
masing 2 (dua) orang. Sedangkan pengusung sebaiknya dilakukan
oleh orang laki-laki.
 Dalam pengusungan jenazah, hendaknya posisi kepala jenazah berada
di depan.
 Pengiring jenazah disunahkan ada di dekat jenazah dan yang lebih
utama berada di depannya.
 Mengiring dengan jalan kaki lebih baik daripada berkendaraan.
 Bagi pengiring disunahkan berjalan agak cepat.
 Makruh hukumnya berbicara (ramai-ramai) meskipun dengan bacaan
al-Qur’an dan dzikir ketika mengiringijenazah, namun jika diamnya
bisa mendatangkan gibah maka yang lebih utama adalah menyibukkan
diri dengan berdzikir.
 Makruh mengiringi jenazah bagi perempuan serta mengiringi dengan
menyalakan semacam api atau dupa.

43 | Peranan Agama Islamdalam Bimbingan dan Persalinan Anak


c.         Proses pemakaman jenazah

Dalam penguburan mayat dikenal 2 (dua) jenis liang kubur :

  Liang cempuri. Yaitu liang kuburan yang tengahnya digali (seperti


menggali sungai), hal ini lebih utama diperuntukkan bagi tanah yang gembur.

  Liang landak (lahat). Yaitu liang kuburan yang sisi sebelah baratnya digali
sekira cukup untuk mayat. Hal ini lebih utama diperuntukkan untuk tanah
yang keras.

Kemudian dilakukan proses pemakaman sebagai berikut :

   Setelah jenazah sampai di tempat pemakaman, keranda diletakkan di arah


posisi  kaki mayat (untuk Indonesia pada arah selatan kubur).

   Kemudian secara perlahan jenazah dikeluarkan dari keranda dimulai dari


kepalanya, lalu diangkat dalam posisi agak miring dan dadanya menghadap
kiblat.

   Kemudian diserahkan pada orang yang  ada di dalam kubur yang sudah


siap-siap untuk mengu-burkannya. Hal ini bisa dilakukan oleh 3 (tiga) orang,
yang pertama bertugas menerima bagian kepala, orang kedua bagian lambung,
dan orang ketiga bagian kaki. Bagi orang yang menyerah-kan jenazah
disunahkan membaca do’a:

‫لِرُوْ ِح ِه ِوَأ ْك ِر ْم َم ْن ِزلَهُ َو َو ِّس ْع لَهُ فِي قَب ِْر ِه‬  ‫اب السَّمآ ِء‬
َ ‫َأبـْ َو‬   ْ‫اللَّــهُ َّم ا ْفتَح‬

dan bagi yang yang meletakkan disunahkan membaca do’a :  

‫وسلم‬ ‫واله‬ ‫بسم هللا وعلى ملة رسول هللا صلى هللا عليه‬

   Kemudian jenazah diletakkan pada tempat tersebut (dasar makam) dengan


posisi meng-hadap (miring) ke arah kiblat serta kepala di arah utara. Tali-tali,
terutama  yang ada pada bagian atas supaya dilepas, agar wajah jenazah
terbuka. Kemudian pipi jenazah sebelah kanan ditempelkan pada tanah.

44 | Peranan Agama Islamdalam Bimbingan dan Persalinan Anak


   Setelah itu salah satu diantara pengiring membaca azdan dan iqomah di
dalam kubur pada telinga mayat yang sebelah kanan dengan tanpa
mengeraskan suara . Kemudian di atas mayat  ditutup dengan papan dan
lubang-lubangnya ditutup dengan bata/ tanah.

Catatan :

Pada saat proses pemakaman ini, setelah liang kubur ditutup dan sebelum
ditimbun tanah, bagi penta`ziah (orang sekeliling) disunatkan dengan kedua
tangannya untuk mengambil tiga genggaman tanah bekas penggalian kubur,
kemudian menaburkannya ke dalam kubur melalui arah kepala mayat.Pada
taburan Pertama sunah membaca:

‫منها خَ لَ ْقنَا ُك ْم اللَّهُ َّم لَقِّ ْنهُ ِع ْن َد ْال َم ْسَألَ ِة‬

Pada taburan kedua :

َ ‫َوفِيهَا نُ ِعي ُد ُك ْ¬م اللَّهُ َّم ا ْفتَحْ َأ ْب َو‬


ِ ‫اب ال َّس َما ِء لِر‬
‫ُوح ِه‬

Pada taburan ketiga:

ِ ‫َو ِم ْنهَا نُ ْخ ِر ُج ُك ْم تَا َرةً ُأ ْخ َرى اللَّهُ َّم َج‬


َ ْ‫اف اَأْلر‬
‫ض عن َج ْنبَ ْي ِه‬

Khusus untuk liang landak, lubang yang ada di dalamnya ditutup dengan
tanah dan bata.

Dan disunatkan lagi memberi /memasang dua nisan.

Juga disunatkan menaburkan bunga, memberi minyak wangi, meletakkan


kerikil, serta memer-cikan air di atas makam.

   Selanjutnya salah satu wakil keluarga atau orang yang ahli ibadah men-
talqin mayat . Bagi orang yang men-talqin duduk dengan posisi menghadap ke
timur dan lurus dengan kepala mayat. Dan bagi pentakziah sebaiknya berdiri.
Dalam pem-bacaan do’a talqin ini disunatkan untuk diulang sebanyak 3 (tiga)
kali.

45 | Peranan Agama Islamdalam Bimbingan dan Persalinan Anak


Catatan : kesunahan talqin hanya untuk mayat yang sudah balig dan berakal
(mukallaf ). Sedangkan mayat yang tidak mukallaf tidak sunnah di talqin.

   Selesai pen-talqin-an pihak keluarga dan pentakziah sebaiknya tidak


bergegas untuk pulang, akan tetapi tinggal sebentar untuk
mendo’akan mayat agar dipermudah oleh Allah SWT. untuk menjawab semua
pertanyaan yang diajukan oleh Malikat Munkar dan  Malaikat Nakir.

‫وهللا أعلم بالصواب‬

 Di Sarikan dari beberapa Kitab Kuning. seperti : Fathul Mu'in, al-Jamal, al-
Mahali, Bujairomi 'ala Manhaj dan Kitab-kitab Syafi'iyah yang lain

I.

46 | Peranan Agama Islamdalam Bimbingan dan Persalinan Anak


PENUTUP

A. Simpulan
a. Bimbingan dan do’a ibu hamil dan melahirksn
Ketika wanita sedang hamil, terdapat beberapa hal yang perlu
diperhatikan sebagai suatu langkah awal untuk menjamin anak yang ada di
dalam kandungan agar senantiasa berada dalam keadaan sehat dan
seterusnya menuju kearah mendapatkan anak yang soleh/solehah. Dalam
perspektif Islam, disamping usaha-usaha lahiriah, do’a memegang peran
yang penting dan sangat menentukan dalam menghadapi berbagai problem
kehidupan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dan diamalkan oleh
wanita selama menghadapi kehamilan antara lain yangtelah di sebutkan
dalam uraian makalah diatas.

b. Adab menyambut bayi baru lahir


Ada beberapa hal yang pantas atau biasanya dilakukan dalam
menyambut bayi yang baru lahir,hal tersebut dilakukan sesuai agama dan
kebiasaan. Hal-hal tersebut meliputi :
 Disunnahkan memberi kabar Gembira dan mengucapkan selamat
kepada orang yang dikaruniai anak.
 Mengumandangkan Adzan ditelinga kanan bayi
 Melakukan taknik
 Mencukur rambut dan bersedekah seberat timbangan rambutnya
 Berkhitan
 Memberi nama
 ‘Aqiqah dan hukumnya
c. Tuntunan ibu menjadi istri ketika nifas dan junub

Nifas merupakan darah yang keluar dari rahim demi sebabkan karena
proses kelahiran. Bisa terjadi sesudah atau sebelumnya, lama waktu
berkisar antara 2-3 hari dan disertai dengan rasa sakit. Syaikhul Islam

47 | Peranan Agama Islamdalam Bimbingan dan Persalinan Anak


Ibnu Taimiyah mengatakan : “Darah yang dilihat seorang wanita ketika
mulai merasa sakit adalah nifas.”

Beliau tidak memberikan batasan 2 atau 3 hari. Dan maksudnya yaitu rasa
sakit yang kemudian disertai kelahiran. Jika tidak, maka itu bukan nifas.
Ada perbedaan pendapat antara ulama dalam menentukan batas maksimal
dan minimal masa nifas. Menurut Syaikh Taqiyuddin dalam risalahnya
tentang sebutan yang dijadikan kaitan hukum oleh Pembawa syari’at,
halaman 37 Nifas tidak ada batas minimal maupun maksimalnya.
“Andaikata ada seorang wanita mendapati darah lebih dari 40,60 atau 70
hari dan berhenti, maka itu adalah nifas. Namun jika berlanjut terus maka
itu darah kotor, dan bila demikian yang terjadi maka batasnya 40 hari,
karena hal itu merupakan batas umum sebagaimana dinyatakan oleh banyak
hadits.” Selain itu ada beberapa ketentuan yang tercantum pada uraian
diatas.

d. Tuntunan memberi asi dan manfaatnya

A.   Al Qur’an secara khusus telah memberikan petunjuk mengenai


pentingya memperhatikan jenis dan pola makanan dalam kaitanya dengan
pembinaan dan pemeliharaan kesehatan, sejak masa-masa awal manusia
lahir ke dunia ini (pasca kelahiran). Yakni ketika Al Qur’an berbicara
tentang pentingnya menyusui bayi dengan air susu ibu ( ASI) –yang
memiliki sifat halal dan tayyib- yang sangat dibutuhkan tidak saja bagi
kesehatan bayi itu sendiri, tetapi juga bagi sang ibu yang menyusuinya.

B.  Hukum menyusui sudah jelas dalam Firman Allah pada Al Qur’an,


yakni selama 2 tahun.

C.  Air Susu Ibu (ASI) mengandung berbagai macam gizi yang sangat
dibutuhkn oleh bayi. Jika dibandingkan dengan kandungan susu formula
maka sangat jauh bandinganya.

e. Adab menjenguk orang sakit

Adapun adab atau tata karma ketika menjemput orang sakit, antara lain :

48 | Peranan Agama Islamdalam Bimbingan dan Persalinan Anak


1. Niat Yang Baik
2. Bertanya Kepada si Sakit Tentang Keadaannya
3. Menghibur Si Sakit dan Memberinya Motivasi Untuk Bersabar
4. Meruqyah dan Mendoakan si Sakit
5. Tidak Mencela Penyakit
6. Menjenguk si sakit meski ia hanya anak kecil
7. Menjenguk Lain Jenis
8. Memperhatikan Waktu Saat Menjenguk Orang Sakit
f. Cara merawat orang yang sakit yang menjelang kematian

Hal-hal yang perlu dilakukan ketika berhadapan dengan seseorang yang


Sakarotul maut adalah sebagai berikut :

1. Dibaringkan di atas lambung sebelah kanan dengan di hadapkan ke


arah kiblat, jika kesulitan maka dengan tidur terlentang dan wajah
serta kedua telapak kakinya dihadapkan ke arah kiblat.
2.  Dibacakan surat yasin dengan suaraagak keras dan surat al-
ro’du dengan suara agak pelan.
3. Ditalqin dengan kalimat tahlil (secara santun tidak ada kesan
memaksa) dan yang paling utama dilakukan oleh selain ahli warisnya.
4. Diberi motivasi untuk husnudhon kepada Allah, bertaubat dan
menulis wasiat.

Hal-hal yang perlu dilakukan ketika berhadapan seseorang


baru  meninggal dunia adalah sebagai berikut :

ِ ‫بِس ِْم هللاِ َو َعلَى ِملَّ ِة َرس‬


1.        Memejamkan kedua mata. Seraya membaca do'a : ِ‫ُول هللا‬

2.        Mengikat rahangnya dengan kain atau sejenisnya yang diikatkan di


atas kepala.

3.        Melenturkan sendi-sendi tulangnya.

4.        Melepaskan pakainnya dengan pelan untuk diganti dengan kain tipis.

49 | Peranan Agama Islamdalam Bimbingan dan Persalinan Anak


5.        Meletakkan sesuatu yang agak berat di atas perut agar perutnya tidak
membesar.

6.        Menaburkan wewangian disekitar tempatnya.

7.        Meletakkanya pada tempat yang agak tinggi.

8.        Menghadapkan ke arah kiblat seperti orang yang sakaratul maut.

9.        Membebaskan segala tanggungan seperti hutang atau lainnya.

10.    Mendoakan ampunan dan rahmat.

11.    Bergegas untuk merawat (mentajhiz) dan dimulai dengan


memandikannya.

g. Cara merawat jenazah

Adapun cara yang harus dilakukan atau perlakukan terhadap jenazah,


antara lain :
1. Memandikan
2. Menkafani
3. Menguburkan

Intisari dari penjabaran diatas adalah seperti itu, maka dari itu kita wajib
memperlakukan jenzah dengan baik, adapun hokum merawat jenazah yaitu
fardu kifayah.

B. Implikasi
Dalam penulisan makalah ini tidak menutup kemungkinan terdapat
kekurangan, penulis mengharapkan adanya saran dan kritikan sehingga dalam
penulisan selanjutnya akan lebih baik lagi dan semoga makalah ini dapat
dijadikan sebagai bahan rujukan dalam proses pendidikan.

50 | Peranan Agama Islamdalam Bimbingan dan Persalinan Anak


DAFTAR PUSTAKA

https://malapsbid.wordpress.com/2009/10/21/bimbingan-bagi-ibu-hamil-melahirkan-
bayi-baru-lahir-dan-bimbingan-menghadapi-sakaratul-maut/

http://www.kabarmuslimah.net/index.php/2015/10/28/kumpulan-doa-doa-untuk-ibu-
hamil-nifas-menstruasi-melahirkan-hingga-menyusui-dunia-muslimah/

Caner taslaman. Sainis Dalam Al-Qur’an. Bandung:Mizan Pustaka .2010

Haji Lalu Ibrahim M. Thayyib.Keajaiban Sains Islam. Yogyakarta: Pinus Book


Publiser

Kementrian Agama RI. Kesehatan dalam Perspektif Al Qur’an. Jakarta: Aku Bisa.


2012

Hidayat A. Aziz, Alimul. (2007). Pengantar konsep dasar keperawatan Eds 2.


Salemba medika: Jakarta

51 | Peranan Agama Islamdalam Bimbingan dan Persalinan Anak

Anda mungkin juga menyukai