ﺤﻨﺎ ﻭﻟﺪﺖ ﻤﺭﻴﻡ ﻭﻤﺭﻴﻡ ﻭﻟﺪﺖ ﻋﻴﺴﻰ ﺍﺨﺮﺝ ﺍﻴﻬﺎ ﺍﻟﻤﻮﻟﻮﺪ ﺒﻗﺪﺮﺓ ﺍﻟﻤﻠﻚ ﺍﻟﻤﻌﺒﻮﺪ
“ Hannaa Waladat Maryama Wa Maryama Waladat ‘Iisaa Ukhruj Ayyuhal Mauluudu Biqudrotil Malikil Ma’buudi “.
Artinya : “ Hana melahirkan Maryam, sedangkan Maryam telah melahirkan ‘Isa. Keluarlah (lahirlah) hai anak
dengan sebab kekuasaan Raja (Allaah) yang disembah “.
** Dibaca saat proses persalinan diulang-ulang sebanyak-banyaknya oleh ibu yang akan melahirkan dan orang-
orang yang hadir di saat persalinan tersebut.
================================
Artinya : "Aku berlindung akannya dengan pertolongan Tuhan yang Esa yang ditumpu segala kehendak
kepadaNya daripada sekalian yang mempunyai dengki"
** Dibaca 3/7 X
==============================
4. Setelah bayi lahir diadzani ditelinga sebelah kanan dan dibacakan doa
Artinya : "Sesungguhnya aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada
(pemeliharaan) Engkau daripada setan yang terkutuk." (QS. 3:36).
* Kemudian dibacakan kalimah Iqomah ditelinga sebelah kiri, diberi nama yang bagus, dicukur rambutnya,
dicelaki dan disuapi makanan-makan yang manis seperti madu, kurma dll. Sambil dibacakan doa
بطاعتك يا ارحم الراحمينuاللهم بارك لنا ولهذا الولد في حياته وطول عمره
“Allaahumma baarik lanaa wa lihaadzal waladi fii hayaatihii wa thowwil ‘umrohuu bi thoo’atika Yaa arhamar
Roohimiin”
Artinya : “Ya Allah, berikanlah keberkahan pada kami dan anak ini, serta panjangkan umurnya dengan
senantiasa (menjalani) taat kepada-Mu wahai Dzat Yang paling menyayangi diantara yang menyayangi”
==================================
Artinya : “Ya Allah cintailah dia dan cintai pula orang-orang yang mencintainya”
Doa selama kehamilan, teruntuk baby-ku tersayang..
Artinya:
1. Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
2. Segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam
3. Ya Allah tambahkanlah kesejahteraan kepada penghulu kami Nabi Muhammad SAW
4. Sebagai pengobat dan penawar hatiku
5. Penyehat dan penyegar badanku
6. Sebagai Sinar dan cahaya pandangan mata
7. Sebagai penguat dan santapan rohani
8. Dan berikanlah keberkahan juga keselamatan kepada keluarga dan para sahabatnya
9. Ya Allah lindungilah bayi ini selama ada dalam kandunganku
10. Berilah kesehatan kepada bayi ini dan ibunya. Engkaulah yang Maha memberi kesehatan. Tidak
ada kesehatan selain kesehatan Allah, kesehatan yang tidak diakhiri dengan penyakit lain
11. Ya Allah ciptakanlah bayi dalam kandunganku ini dengan rupa yang bagus
12. Tanamkan di hati bayiku ini iman kepadaMu ya Allah dan kepada Rosul Mu
13. Ya Allah semoga Engkau mengeluarkan bayi ini dari dalam kandungan ibunya pada waktu yang
telah ditetapkan dalam keadaan yang sehat dan selamat
14. Ya Allah semoga Engkau jadikan bayi ini sehat, sempurna, berakal cerdas dan mengerti dalam
urusan agama
15. Ya Allah semoga Engkau memberikan kepada bayi ini umur yang panjang, sehat jasmani dan
rohani, bagus budi perangainya dan fasih lisannya
16. Serta bagus suaranya untuk membaca hadist dan Al Quran
17. Dan tinggikanlah derajatnya
18. Dan luaskanlah rizkinya
19. Dan jadikanlah bagi manusia yang sempurna selamat di dunia dan akhirat
20. Dengan berkahnya Nabi Muhammad SAW dan segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam
Anak yang sehat, shaleh dan cerdas adalah dambaan semua orang tua. Sebaliknya, banyak orang
tua stress, bingung, kalut dan menyesal karena anaknya susah diatur, sering membantah, susah
dididik, belajarnya malas dan prestasi sekolahnya jeblok. Jangan main-main dengan pendidikan
anak. Salah mendidik, orang tua yang akan kena getahnya, dunia dan akhirat. Perhatikanlah cara
mendidiknya sejak kecil. Islam menganjurkan agar orang tua memperhatikan pendidikan anak
bahkan sejak dalam kandungan. Tapi bagaimana caranya? Berikut ini adalah langkah nasihat rinci
bagaimana kita menyiapkan pendidikan anak saat dalam kandungan agar tidak susah
mendidiknya, agar anak tumbuh sehat, cerdas dan shaleh.
1
1. Disarumsum
Disarumsum artinya diraba-raba. Disarumsum adalah perlakuan mesra suami terhadap seorang
istri yang sedang hamil sambil mendo’akan anaknya agar menjadi anak yang shaleh. Caranya, istri
kita yang sedang hamil itu berbaring disamping kita di tempat tidur, kepalanya diletakkan di atas
tangan kiri kita sementara tangan kanan kita mengusap-ngusap, meraba-raba seluruh tubuh istri,
terurtama bagian perut yang sedang mengandung. Sambil meraba dan mengusap-usap, suami
membacakan dan menghayati ayat Al-Qur’an surat Al-Qalam ayat 1 – 14: “Nūn… wal qalāmi wa
mā yasthurūn. Mā anta bini’mati rabbika bi majnūn. Wa inna laka lū ajran ghaira mamnūn… dst.”
Usapan tangan suami atau ayah bayi di atas perut istri adalah bentuk kasih sayang suami kepada
istri dan perhatian ayah kepada anak sejak dia berada dalam kandungan. Usapan dan rabaan
tangan itu adalah bentuk doa ayahnya dengan berusaha mengalirkan elektron-elektron positif
ayah kepada anaknya dalam kandungan sehingga sifat-sifat baik ayahnya akan turun pada
anaknya. Usapan dan pembacaan ayat itu adalah bentuk usaha merubah sifat-sifat buruk pada
anak kita kelak oleh sifat-sifat yang baik. Seperti bunyi ayat di atas, Insya Allah, mudah-mudahan
Allah menghilangkan sifat-sifat buruk pada anak kita dan dia menjadi anak yang shaleh.
1
2. Dilahun
Dilahun adalah istri kita duduk dipangkuan kita. Dianjurkan, agar suami sering memangku istrinya
yang sedang hamil. Rahasianya, agar letak antara bayi dalam kandungan dengan pantat ibunya
tidak ada benda-benda keras kecuali benda empuk yaitu paha ayahnya. Dalam posisi dilahun,
elektron-elektron ayahnya akan mengalir menjadi perlindungan buat bayinya dan sang bayi akan
mendapat ketentraman dalam perlindungan kedua orangtuanya seperti itu. Sama halnya dengan
seorang anak yang jadi tidak takut, tentram dan menjadi berani terhadap sesuatu bila ayah ibunya
ada disampingnya. Me-lahun adalah simbol perlindungan orang tua pada anaknya. Lakukanlah itu
sambil suami membacakan ayat Al-Qur’an: “La yukallifulllahu nafsan illa wus’aha… dst.” Seperti
makna ayat tersebut, Insya Allah, bila anak kita kelak mendapat beban/cobaan hidup, akan sesuai
dengan kesanggupan mengatasinya. Kalau menjadi orang kaya atau miskin, sesuai dengan kadar
kemampuan menanggungnya dst.
1
3. Disusun
Bila melakukan hubungan seksual, selama hamil, lakukanlah dengan posisi seperti sendok susun
(dari belakang). Lakukanlah sambil mengingat (kalau bisa) dan menghayati ayat QS An-Nisaa:
“Nisā-ukum hartsullakum, fa’-tu hartsakum annā syi’tum.” Hikmah melakukan hubungan dalam
posisi seperti itu adalah: (1) bayi dalam kandungan terpelihara dari tekanan berat badan ayahnya,
(2) bagian belakang adalah wilayah tubuh perempuan yang paling aman: tidak kena payu dara
yang sedang membengkak, tidak kena perut yang sedang membesar dll. Walaupun ada dokter
mengatakan bahwa rahim seorang ibu itu kuat karena dibungkus plasenta, tidak apa-apa bila
tertindih, tetap saja riskan bila tertekan oleh tubuh suami. Ini juga bermakna perlindungan. Suami
istri tetap bisa memenuhi kebutuhan biologisnya tanpa mengganggu posisi bayi dalam kandungan.
(3) Main dari belakang adalah upaya “pemupukan dari bawah” yaitu penguatan struktur rahim
oleh sperma dan juga secara seksual lebih nikmat. (4) Dengan sering keluarnya air mani dari
posisi “main sendok susun” akan lebih melancarkan proses kelahiran bayi. Posisi sendok susun
(main belakang) akan mempengaruhi posisi bayi lebih baik dalam rahim untuk kelancaran
kelahiran. (5) Sperma yang keluar dari posisi main belakang akan memperkuat plasenta, dinding
ketuban sehingga memudahkan kelahiran.
1
4. Diayun
Diayun adalah memeluk istri dari belakang sambil memegang kedua tangannya dan menempelkan
dagu kita ke pundak kanan istri. Sambil membacakan dan menghayati do’a dalam QS Ali Imran :
32: “Rabbī innī nadzartu laka mā fī bathni muharrarā. Fa taqabbal minnī, innaka anta samī’ul
‘alīm.” Ini adalah do’a istri Imran yang diabadikan dalam Al-Qur’an: “Ya Tuhanku, sesungguhnya
aku ini bernadzar kepada-Mu agar anak dalam kandunganku ini menjadi hamba yang shaleh dan
berkhidmat. Karena itu, terimalah nadzarku ini. Sesungguhnya Engkau adalah Tuhan yang Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
1
5. Diuntun
Dituntun adalah melakukan mandi junub bersama-sama, saling membersihkan, saling menggosok,
saling membantu sambil bercanda. Hikmahnya: (1) meningkatkan kehangatan dan kemesraan
komunikasi suami istri, (2) meningkatkan jumlah elektron yang ada pada suami dan istri agar
jumlahnya sama sehingga semakin cocok dan semakin harmonis, (3) dengan
melakukan diuntun berarti melakukan sesuatu hal positif yang jarang dilakukan oleh suami istri,
(4) saling memberikan perhatian dan menyayangi dengan saling mengelap (menghanduki),
memasangkan baju dst, (5) agar tidak mudah melupakan bahkan sampai salah satunya kelak
meninggal dunia. Ini juga akan mencegah perceraian bila terjadi gelombang berat yang menimpa
rumah tangga.[]
Selamat melaksanakan, Insya Allah anak Anda akan menjadi anak yang shaleh. Amin.
Seorang calon ayah atau ibu amat was-was menunggu kelahiran bayinya. Pada sat-saat seperti
itu mereka berdoa sebagaimana Nabi Zakaria (Ali Imran : 38)
“Tuhanku, karuniakanlah kepadaku dari sisi-Mu keturunan yang baik. Sungguh Engkau Maha
Mendengar permohonan”.
]74 : رَ َّب َنا َهبْ لَ َنا مِنْ أَ ْز َوا ِج َنا َو ُذرِّ يَّا ِت َنا قُرَّ َة أَعْ ي ٍُن [الفرقان
Artinya : "Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang
hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa”. (QS. 25:74)