Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN NON FINANSIAL TERHADAP

MOTIVASI KERJA DAN KINERJA KARYAWAN


( Studi Pada Karyawan Departemen Produksi PT. Ekamas Fortuna Malang)
Zairina Afrida
Bambang Swasto Sunuharyo
Endang Siti Astuti
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang
E-mail: zeirina46@gmail.com

Abstrak

Berdasarkan tujuan penelitian yang ditetapkan untuk memberikan gambaran keadaan kompensasi dan
motivasi kerja yang ada serta untuk mengetahui pengaruhnya terhadap kinerja karyawan. Penelitian yang
digunakan adalah eksplanatory serta metode penelitian yang dipakai adalah kuantitatif. Sampel dalam
penelitian sebanyak 73 orang karyawan PT. Ekamas Fortuna Malang. Data dianalisis menggunakan analisis
jalur (Path Analiysis). Pengujian hipotesis menggunakan analisis jalur menggunakan perhitungan statistik
yang menunjukkan variabel kompensasi finansial berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja sebesar
0,408, dan variabel kompensasi non finansial berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja sebesar 0,397.
Sementara kompensasi finansial mempunyai pengaruh signifikan dengan nilai koefisien path sebesar 0.322.
Variabel kompensasi non finansial mempunyai pengaruh signifikan dengan nilai koefisien path sebesar
0.257. Variabel motivasi kerja mempunyai pengaruh signifikan dengan nilai koefisien path sebesar 0.310
terhadap kinerja karyawan. Dalam pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan uji T. Hasil penelitian ini
kompensasi finansial, kompensasi non finansial, dan motivasi kerja memiliki pengaruh signifikan terhadap
kinerja karyawan. Dengan pengujian hipotesis bahwa variabel motivasi kerja dalam penelitian ini bertindak
sebagai mediator yang memediasi variabel bebas kompensasi finansial dan non finansial terhadap variabel
terikat kinerja karyawan. Secara keseluruhan variabel kompensasi baik finansial maupun non finansial yang
diterapkan di PT. Ekamas Fortuna Malang untuk meningkatkan motivasi dan kinerja karyawan sudah baik.

Kata kunci : kompensasi finansial dan non finansial, motivasi kerja dan kinerja karyawan

Abstract

Based on the research objectives set to provide an overview of the state of compensation and motivation of
existing work and to investigate its influence on employee performance. Explanatory research used as well
as the research method used is quantitative. The sample as many as 73 employees of PT. Ekamas Fortuna
Malang. Data were analyzed using path analysis (Path analysis). Hypotheses using path analysis using
statistical calculations that show financial compensation significantly influence work motivation of 0.408,
and non-financial compensation significantly influence the work motivation of 0.397. Financial
compensation has significant influence with path coefficient of 0.322. Non-financial compensation have
significant influence with the path coefficient value of 0257. Work motivation has a significant effect with a
path coefficient of 0.310 on employee performance. In study the hypothesis testing using the test T. The
results of the study financial compensation, non-financial compensation, and work motivation has a
significant influence on employee performance. By testing the hypothesis that work motivation variables in
this study acts as mediator to mediate the independent financial and non-financial compensation to the
dependent employee performance. Overall compensation, both financial and non-financial implemented in
PT. Ekamas Fortuna Malang to improve employee motivation and performance has been good.

Keywords: financial and non-financial compensation, work motivation and performance of employees

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 12 No. 1 Juli 2014| 1


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
PENDAHULUAN bergerak dalam bidang produksi kertas dan
Pemberian kompensasi yang sesuai dengan merupakan salah satu dari beberapa perusahaan
jenis pekerjaan dan golongan kerja karyawan, kertas yang ada di Indonesia. Penelitian pada PT.
akan membuat karyawan termotivasi sehingga Ekamas Fortuna Malang diharapkan
terdorong untuk bekerja dengan baik. Kompensasi memperhatikan masalah-masalah yang terkait
memegang peranan penting dalam meningkatkan dengan kompensasi dan memperhatikan motivasi
kinerja karyawan karena salah satu alasan utama kerja dari karyawan dalam mencapai produktivitas
seorang untuk bekerja lebih untuk memenuhi kerja yang tinggi serta tercapainya peningkatan
kebutuhan hidupnya dari kompensasi yang kinerja karyawan.
karyawan terima.
Motivasi kerja menjadi perhatian utama KAJIAN PUSTAKA
para manajer dalam suatu perusahaan karena Kompensasi
motivasi berhubungan erat dengan kinerja Salah satu kegiatan manajemen sumber daya
seseorang dalam organisasi. Berbicara mengenai manusia yang penting adalah pemberian
motivasi, tentunya terkait dengan istilah motif. kompensasi pada karyawan. Pemberian
Salah satu hal yang perlu diperhatikan kompensasi pada karyawan merupakan salah satu
dalam pengelolaan Sumberdaya Manusia adalah cara dari perusahaan untuk meningkatkan prestasi
keadilan dan kelayakan pemberian kompensasi. kerja, motivasi, semangat kerja dan kepuasan
Dengan pemberian kompensasi yang layak dan kerja, ini disebabkan adanya berbagai aspek yang
adil diharapkan para karyawan memiliki semangat harus dipertimbangakan dalam penetapan
kerja yang tinggi dan dapat meningkatkan kualitas rancangan pemberian kompesasi, baik dari sudut
kerja karyawan. Bentuk-bentuk kompensasi atau pandang perusahaan maupun dari sudut pandang
imbalan yang diberikan harus sesuai dengan karyawan. Bagi perusahaan, pemberiaan
kebutuhan karyawan. Kompensasi yang diberikan kompensasi merupakan faktor biaya yang
dapat digolongkan pada dua jenis utama, yaitu dianggap dapat mengurangi laba. Sedangkan bagi
kompensasi yang bersifat finansial dan non karyawan, kompensasi adalah alat penjaga
finansial. Kompensasi yang bersifat finansial kelangsungan hidup yang dapat menentukan status
dapat berupa upah/gaji, bonus, komisi, dan sosial dalam masyarakatnya.
tunjangan. Sedangkan kompensasi yang bersifat Menurut Swasto (2011:79) kompensasi ditinjau
non finansial dapat berupa fasilitas kesehatan, dari sudut karyawan adalah segala sesuatu yang
pekerjaan yang menarik, lingkungan kerja yang diterima karyawan sebagai balas jasa atas
menyenangkan sesuai dengan kebijakan kontribusi tenaga dan pikiran yang disumbangkan
perusahaan. Baik Kompensasi finansial maupun pada organisasi.
non finansial sangat penting peranannya sebagai Menurut Hariandja (2002:244)
faktor motivator untuk meningkatkan kinerja menyatakan bahwa kompensasi merupakan
karyawan dalam kehidupan berorganisasi. keseluruhan balas jasa yang diterima oleh pegawai
Kinerja merupakan hasil atau pelaksanaan sebagai akibat dari pelaksanaan pekerjaan di
tugas yang telah diselesaikan oleh seseorang organisasi dalam bentuk uang atau lainya, yang
dalam kurun waktu tertentu dan dapat diukur. dapat berupa gaji, upah, bonus, insentif dan
Kinerja karyawan merupakan tolok ukur bagi tunjangan lainya seperti tunjangan kesehatan,
perusahaan untuk menilai kemampuan, tunjangan hari raya, uang makan, uang cuti dan
produktivitas, serta memberikan informasi yang lain-lain.
berguna bagi perusahaan berkaitan dengan Menurut Simamora (2004:442)
karyawan. Penggunaan tenaga kerja yang efektif komponen-komponen kompensasi terbagi dalam
dan terarah merupakan langkah perusahaan dalam bentuk Kompensasi Langsung (direct
peningkatan kinerja karyawan, untuk itu compensation) dan komponen tidak langsung
dibutuhkan kebijaksanaan perusahaan dalam (indirect compensation). Kompensasi finansial
menggerakkan tenaga kerja agar mau bekerja langsung (direct financial compensation) terdiri
lebih termotivasi sehingga kinerja karyawan dari bayaran (pay) yang diperoleh seseorang
semakin bagus. dalam bentuk gaji, upah, bonus dan komisi.
Penelitian skripsi ini dilakukan pada Kompensasi finansial tidak langsung (indirect
karyawan departemen produksi PT. Ekamas financial compensation), yang disebut juga
Fortuna Malang. Pabrik kertas PT. Ekamas dengan tunjangan, meliputi semua imbalan
Fortuna adalah perusahaan manufakur yang finansial yang tidak tercakup dalam kompensasi

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 12 No. 1 Juli 2014| 2


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
langsung. Kompensasi non finansial (non tersebut mengungkapkan bahwa dengan hasil
financial compensation) terdiri atas kepuasan kerja yang dicapai oleh seorang karyawan dalam
yang diperoleh seseorang dari pekerjaan itu melakukan suatu pekerjaan dapat dievaluasi
sendiri, atau dari lingkungan psikologis dan fisik tingkat kinerja pegawainya,
dimana orang itu bekerja. Tipe kompensasi non maka kinerja karyawan harus dapat ditentukan
finansial meliputi kepuasan yang didapat dari dengan pencapaian target selama periode waktu
pelaksanaan tugas yang signifikan yang yang dicapai organisasi.
berhubungan dengan pekerjaan

Motivasi Kerja Hipotesis


Pada dasarnya manusia melakukan sesuatu H1. Terdapat pengaruh yang signifikan antara
karena adanya suatu dorongan baik dari dalam kompensasi finansial (X1) terhadap motivasi
dirinya ataupun dari luar untuk memenuhi kerja (X3).
kebutuhannnya. Dorongan tersebut dinamakan H2. Terdapat pengaruh yang signifikan antara
motivasi. Didalam perusahaan karyawan yang kompensasi non finansial (X2) terhadap
memiliki motivasi kerja tinggi dan didukung oleh motivasi kerja (X3).
keterampilan serta pengetahuan dalam H3. Terdapat pengaruh yang signifikan antara
melaksakan suatu pekerjaan sangatlah diperlukan. kompensasi finansial (X1) terhadap kinerja
Hal ini berarti bahwa salah satu faktor penentu karyawan (X4).
tingkat keberhasilan perusahaan adalah motivasi H4. Terdapat pengaruh yang signifikan antara
kerja karyawan. kompensani non finansial (X2) terhadap
Menurut Swasto (2011:100) motivasi adalah kinerja karyawan (X4).
suatu keadaan psikologis tertentu dalam diri H5. Terdapat pengaruh yang signifikan antara
seseorang yang muncul oleh karena adanya motivasi kerja (X3) terhadap kinerja
dorongan untuk memenuhi kebutuhan. karyawan (X4).
Motivasi mempersoalkan bagaimana cara
mendorong gairah atau semangat kerja bawahan,
agar mereka mau bekerja keras dengan segala METODE
kemampuan, kecakapan dan keterampilan yang Jenis penelitian explanatory atau
dimiliki untuk mewujudkan tujuan organisasi atau penjelasan sebagai landasan adanya variabel-
perusahaan. Motivasi ini sangat penting, karena variabel serta pengujian hipotesis. Berdasarkan
dengan adanya motivasi diharapkan setiap tujuan penelitian yang ditetapkan yaitu untuk
individu karyawan memiliki semangat untuk memberikan gambaran keadaan kompensasi dan
mencapai produktivitas kerja yang tinggi. motivasi kerja yang ada serta untuk mengetahui
pengaruhnya terhadap kinerja karyawan.
Kinerja Berkaitan dengan tujuan dan sifat yang
Pengertian kinerja yaitu suatu hasil kerja yang terkandung dalam jenis penelitian survey seperti
dihasilkan oleh seorang karyawan diartikan untuk diungkapkan oleh Umar (2005:3) yaitu suatu
mencapai tujuan yang diharapkan. penelitian yang mengambil sampel dari satu
Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2000:67) populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat
mengemukakan kinerja adalah hasil kerja secara penggumpul data yang pokok.
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh Populasi dari penelitian ini adalah
seorang karyawan dalam melaksanakan tugas karyawan departemen produksi PT.Ekamas
sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan Fortuna Malang yang berjumlah 276 karyawan.
pada karyawan. Seymor dalam Swasto (1996), Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam
menjelaskan bahwa kinerja adalah merupakan penelitian ini adalah : Kuisioner, Wawancara,
tindakan-tindakan atau pelaksanaan tugas yang Dokumentasi.Skala pengukuran yang digunakan
terselesaikan oleh seseorang dalam kurun waktu dalam penelitian ini adalah skala likert. Skala
tertentu dan dapt diukur. likert digunakan untuk mengukur jawaban dari
Rivai (2006:309) mengatakan setiap responden melalui kuesioner. Kuesioner
bahwa kinerja merupakan perilaku nyata yang yang dipergunakan dalam penelitian ini
ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja menggunakan lima alternatif jawaban yang harus
yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan dipilih oleh responden dengan pemberian bobot
perannya dalam perusahaan. Berdasarkan uraian sesuai dengan item yang disusun dan dalam

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 12 No. 1 Juli 2014| 3


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
penelitian bobot yang dipergunakan adalah satu Tabel 2. Hasil Analisis Path Pengaruh Kompensasi
sampai lima. Finansial (X1), Kompensasi Non Finansial (X2) dan
Analisis statistik deskriptif adalah analisis Motivasi Kerja (X3) terhadap Kinerja Karyawan
yang digunakan untuk menganalisis data dengan (X4)
cara mendeskripsikan atau menggambarkan data Variabel
Standardized
t t
yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa Coefficients Sig. Keterangan
Bebas hitung tabel
Beta
bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku
X1 0,322 2,999 1,99 0,004 Signifikan
untuk umum atau generalisasi. Termasuk dalam X2 0,019 Signifikan
0,257 2,402 1,99
statistik deskriptif antara lain adalah penyajian X3 0,310 2,814 1,99 0,006 Signifikan
data melalui tabel dan grafik.
Variabel terikat : X4
Analisis statistik inferensial R : 0,778
merupakan teknik statistik yang digunakan untuk R Square : 0,605
menganalisis data sempel yang hasilnya akan
Sumber: Data diolah, 2013
diberlakukan untuk populasi (Sugiyono, 2004:37).
Analisis ini digunakan untuk menguji pengaruh Hasil pengujian menunjukkan bahwa:
antara variabel independent terhadap variabel
dependent. Teknik analisis yang digunakan dalam Pengaruh variabel kompensasi finansial (X1)
penelitian ini adalah regresi linear berganda yang terhadap kinerja karyawan (X4).
distandarisasi yakni Analisis Jalur (Path Analysis) Dari hasil perhitungan statistik, variabel
kompensasi finansial (X1) mempunyai pengaruh
signifikan dengan nilai koefisien path sebesar
HASIL DAN PEMBAHASAN 0,322. Nilai t hitung yang diperoleh sebesar 2,999
Hasil Regresi Analisis Jalur lebih besar dibandingkan t tabel sebesar 1,99. Hal
Pengaruh kompensasi finansial (X1) dan ini menunjukkan bahwa variabel kompensasi
kompensasi non finansial (X2) terhadap finansial (X1) berpengaruh signifikan terhadap
motivasi kerja (X3) kinerja karyawan (X4).
Hasil analisis path pengaruh kompensasi
finansial (X1) dan kompensasi non finansial (X2) Pengaruh variabel kompensasi non finansial (X2)
terhadap motivasi kerja (X3) disajikan pada Tabel terhadap kinerja karyawan (X4).
1 dibawah ini:. Dari hasil perhitungan statistik, variabel
kompensasi non finansial (X2) mempunyai
Tabel 1. Hasil Analisis Path Pengaruh Kompensasi pengaruh signifikan dengan nilai koefisien path
Finansial (X1) dan Kompensasi Non Finansial (X2) sebesar 0,257. Nilai t hitung yang diperoleh
terhadap Motivasi Kerja(X3)
sebesar 2,402 lebih besar dibandingkan t tabel
Standardized
Variabel
Coefficients t hitung
t
Sig. Ket
sebesar 1,99. Hal ini menunjukkan bahwa variabel
Bebas tabel kompensasi non finansial (X2) berpengaruh
Beta
X1 0,408 3,862 1,99 0,000
Signifi signifikan terhadap kinerja karyawan (X4).
kan
X2 0.000 Signifi
0,397 3,754 1,99
kan
Pengaruh variabel motivasi kerja (X3) terhadap
Variabel terikat : X3 kinerja karyawan (X4).
R : 0,727 Dari hasil perhitungan statistik, variabel
R Square : 0,529
motivasi kerja (X3) mempunyai pengaruh
Sumber: Data diolah, 2013 signifikan dengan nilai koefisien path sebesar
0,310. Nilai t hitung yang diperoleh sebesar 2,814
Pengaruh Kompensasi Finansial (X1), lebih besar dibandingkan t tabel sebesar 1,99. Hal
Kompensasi Non Finansial (X2), serta Motivasi ini menunjukkan bahwa variabel motivasi kerja
Kerja (X3) terhadap Kinerja Karyawan (X4) (X3) berpengaruh signifikan terhadap kinerja
Hasil analisis path pengaruh kompensasi karyawan (X4).
finansial (X1), kompensasi non finansial (X2),
serta motivasi kerja (X3) terhadap kinerja Pengaruh Tidak Langsung Kompensasi
karyawan (X4) disajikan pada Tabel 2 dibawah Finansial (X1), dan Kompensasi Non Finansial
ini: (X2) terhadap Kinerja Karyawan (X4) melalui
Variabel Motivasi Kerja (X3)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 12 No. 1 Juli 2014| 4


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Melalui hasil analisis path pada Tabel 4.9 dan langsung adalah efek yang muncul melalui
4.10 dapat diketahui pengaruh tidak langsung sebuah variabel mediator. Pengaruh total
variabel kompensasi finansial (X1) dan adalah pengaruh dari berbagai hubungan.
kompensasi non finansial (X2) terhadap kinerja Hasil uji pengaruh langsung, tidak langsung
karyawan (X4) melalui variabel motivasi kerja dan total disajikan pada tabel 3 dihalaman
(X3). berikut.
Pengaruh tidak langsung variabel kompensasi Tabel 3 menunjukkan bahwa pengaruh
finansial (X1) terhadap kinerja karyawan (X4) langsung kompensasi finansial (X1) terhadap
melalui variabel motivasi kerja (X3) sebesar: motivasi kerja (X3) sebesar 0,408, sedangkan
(zx1) (yx3) = (0.408) (0.310) = 0.126. Hal pengaruh langsung kompensasi non finansial
ini dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh tidak (X2) terhadap motivasi kerja karyawan (X3)
langsung kompensasi finansial (X1) terhadap sebesar 0,397. Pengaruh langsung
kinerja karyawan (X4) melalui variabel motivasi kompensasi non finansial (X1) terhadap
kerja (X3)sebesar 0.126. kinerja karyawan (X4) sebesar 0,322.
Pengaruh tidak langsung variabel kompensasi non Sedangkan pengaruh tidak langsung
finansial (X2) terhadap kinerja karyawan (X4) variabel kompenasi finansial (X1) terhadap
melalui variabel motivasi kerja (X3) sebesar: kinerja karyawan (X4) melalui variabel
(zx2) (yx3) = (0.397) (0.310) = 0.123. Hal mediator motivasi kerja karyawan (X3)
ini dapat disumpulkan bahwa ada pengaruh tidak sebesar 0,126. Dan pengaruh tidak langsung
langsung variabel kompensasi non finansial (X2) variabel kompenasi non finansial (X2)
terhadap kinerja karyawan (X4) melalui variabel terhadap kinerja karyawan (X4) melalui
motivasi kerja (X3) sebesar 0.123. variabel mediator motivasi kerja karyawan
Berdasarkan Tabel 4.9 dan 4.10, persamaan (X3) sebesar 0,123. Dari hasil analisis
path yang dihasilkan adalah sebagai berikut: menunjukkan bahwa pengaruh langsung lebih
besar dari pengaruh tidak langsungnya.
X3 = 0.408 X1 + 0.397 X2
Tabel 3 menunjukkan pengaruh total
X4 = 0.322 X1 + 0.257 X2 + 0.310 X3 lebih besar dibandingkan pengaruh langsung
dan tidak langsungnya. Pengaruh total
Model hubungan antar variabel (diagram variabel kompensasi finansial (X1) terhadap
jalur) yang dihasilkan pada penelitian ini kinerja karyawan (X4) sebesar 0,448 dan
digambarkan pada gambar 4.5. kompensasi non finansial (X2) terhadap
kinerja karyawan (X4) sebesar 0,380. Hal ini
berarti bahwa variabel motivasi kerja (X3)
β3=0.322 mampu memediasi variabel X1, X2 terhadap
X1 X4.
β1=0.408
Tabel 3. Pengaruh Langsung, Tidak Langsung,
Total antar Variabel
X3 X4
β5=0.310 Variabel Variabel Pengaruh
β2=0.397 Tidak
Independent Dependent Langsung Total
Langsung
X2 X1 X3 0.408 0 0.408
β4=0.257
X2 X3 0.397 0 0.397
(0.408)(0.310)
Gambar 1 Diagram Jalur X1 X4 0.322
= 0.126
0.448
(0.397)(0.310)
X2 X4 0.257 0.380
Analisis pengaruh langsung (direct = 0.123
effect), pengaruh tak langsung (indirect
effect), dan pengaruh total (total effect) antar Sumber: Data diolah, 2013
variabel dalam model digunakan untuk
membandingkan besarnya pengaruh setiap
variabel. Pengaruh langsung adalah koefisien
dari semua garis koefisien dengan anak panah
satu ujung, sedangkan pengaruh tidak

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 12 No. 1 Juli 2014| 5


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Pembahasan bahwa variabel kompensasi non finansial (X2)
1. Pengaruh langsung variabel kompensasi berpengaruh signifikan terhadap variabel
finansial (X1) terhadap variabel motivasi motivasi kerja (X3), dengan nilai koefisien
kerja (X3) path sebesar 0.397. Nilai t hitung yang
Dari hasil perhitungan distribusi frekuensi nilai diperoleh sebesar 3.754 lebih besar
mean pada variabel kompensasi finansial (X1) dibandingkan t tabel sebesar 1.99 menunjukkan
sebesar 3,04 menunjukkan bahwa rata-rata bahwa variabel kompensasi non finansial (X2)
responden menjawab cukup tinggi. Dapat berpengaruh signifikan terhadap variabel
disimpulkan bahwa kompensasi finansial motivasi kerja (X3). Hasil ini diperkuat oleh
berupa upah dan insentif, yang disesuaikan pendapat Nitisemito (1992:183) bahwa
dengan kondisi dilapangan diantaranya yakni lingkungan kerja yang baik secara langsung
kesesuaian upah yang diberikan perusahaan maupun tidak langsung dapat mempengaruhi
kepada karyawan sudah layak, upah yang motivasi kerja dan kegairahan kerja.
didapat sesuai dengan yang diharapkan, upah Sebaliknya, kondisi lingkungan kerja yang
dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari dan tidak baik cenderung dapat menurunkan
pemberian insentif bila ada kelebihan jam kerja motivasi kerja dan kegairahan kerja. Dengan
atau lembur sudah memenuhi dorongan dan kondisi lingkungan kerja di PT. Ekamas
harapan kerja karyawan dengan baik sehingga Fortuna Malang yang baik diharapkan
mampu memotivasi karyawan dalam bekerja. karyawan lebih bersemangat dan termotivasi
Dari hasil perhitungan secara statistik dalam bekerja
menunjukkan bahwa variabel kompensasi
finansial (X1) berpengaruh signifikan 3. Pengaruh langsung variabel kompensasi
terhadap variabel motivasi kerja (X3), dengan finansial (X1) terhadap variabel kinerja
nilai koefisien path sebesar 0.408. Nilai t karyawan (X4)
hitung yang diperoleh sebesar 3.862 lebih besar Dari hasil perhitungan distribusi frekuensi nilai
dibandingkan t tabel sebesar 1.99. Hal ini mean pada variabel kompensasi finansial (X1)
menunjukkan bahwa variabel kompensasi sebesar 3,04 menunjukkan bahwa rata-rata
finansial (X1) berpengaruh signifikan terhadap responden menjawab cukup tinggi, sehingga
variabel motivasi kerja (X3). Hasil ini dapat disimpulkan bahwa kompensasi finansial
diperkuat oleh pendapat Siagian (2006:294) berupa upah dan insentif yang diberikan
yang menyatakan bahwa motivasi kerja perusahaan kepada karyawan sudah cukup
karyawan dipengaruhi oleh dua faktor antara tinggi. Dari hasil perhitungan secara statistik
lain adalah faktor internal dan eksternal. Faktor menunjukkan bahwa variabel kompensasi
eksternal yang mempengaruhi motivasi kerja finansial (X1) berpengaruh signifikan terhadap
karyawan PT. Ekamas Fortuna Malang adalah kinerja karyawan (X4), dengan nilai koefisien
kompensasi finansial yang terdiri upah dan path sebesar 0.322. Nilai t hitung yang
insentif. diperoleh sebesar 2.999 lebih besar
dibandingkan t tabel sebesar 1.99 hal ini
2. Pengaruh langsung variabel kompensasi menunjukkan bahwa variabel kompensasi
non finansial (X2) terhadap variabel finansial (X1) berpengaruh signifikan terhadap
motivasi kerja (X3) variabel kinerja karyawan (X4). Hasil ini
Dari hasil perhitungan distribusi frekuensi nilai diperkuat oleh pendapat Handoko (1998:155)
mean pada variabel kompensasi non finansial yang menyatakan bahwa kompensasi adalah
(X2) sebesar 3,51 menunjukkan bahwa rata- segala sesuatu yang diterima karyawan sebagai
rata responden menjawab tinggi. Sehingga balas jasa atas kerja yang telah diberikan
dapat disimpulkan bahwa kompensasi non kepada perusahaan dan merupakan salah satu
finansial berupa lingkungan kerja dan fasilitas cara perusahaan untuk meningkatkan kinerja
yang diterima karyawan yang disesuaikan karyawan.
dengan kondisi dilapangan diantaranya kondisi
ruagan yang bersih, kekerabatan sesama 4. Pengaruh langsung variabel kompensasi
karyawan baik, lingkungan yang aman, non finansial (X2) terhadap variabel
pemberian fasilitas sesuai dan layak mampu kinerja karyawan (X4)
memotivasi kerja karyawan dengan baik. Dari Dari hasil perhitungan distribusi frekuensi nilai
hasil perhitungan secara statistik menunjukkan mean pada variabel kompensasi non finansial

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 12 No. 1 Juli 2014| 6


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
(X2) sebesar 3,51 menunjukkan bahwa rata- 6. Pengaruh tidak langsung variabel
rata responden menjawab tinggi, sehingga kompensasi finansial (X1) terhadap
dapat disimpulkan bahwa kompensasi non variabel kinerja karyawan (X4)
finansial berupa lingkungan kerja dan fasilitas Dari hasil analisis path bahwa variabel
yang diterima karyawan sudah tinggi atau baik. kompensasi finansial (X1) mempengaruhi
Dari hasil perhitungan secara statistik secara tidak langsung terhadap variabel kinerja
menunjukkan bahwa variabel kompensasi non karyawan (X4) melalui variabel motivasi kerja
finansial (X2) berpengaruh signifikan terhadap (X3) sebesar 0,126. Sehingga dapat
variabel kinerja karyawan (X4), dengan nilai disimpulkan bahwa bahwa pengaruh tidak
koefisien path sebesar 0.257. Nilai t hitung langsung lebih kecil dari pada pengaruh
yang diperoleh sebesar 2.402 lebih besar langsungnya. Dari hasil analisis
dibandingkan t tabel sebesar 1,99 hal ini menuunjukkan bahwa pengaruh kompensasi
menunjukkan bahwa variabel kompensasi non finansial terhadap kinerja karyawan yang
finansial (X2) berpengaruh signifikan terhadap melalui motivasi kerja karyawan yang
variabel kinerja karyawan (X4). Hasil ini diberikan kepada karyawan PT. Ekamas
diperkuat oleh pendapat Handoko (1998:155) Fortuna Malang secara tidak langsung belum
menyatakan bahwa kompensasi adalah segala cukup untuk mendukung pengaruh
sesuatu yang diterima karyawan sebagai balas kompensasi finansial terhadap kinerja
jasa atas kerja yang telah diberikan kepada karyawan. Hal ini bisa dilihat pada hasil
perusahaan dan merupakan salah satu cara analisis jalur pengaruh kompensasi finansial
perusahaan untuk meningkatkan kinerja terhadap kinerja karyawan melalui variabel
karyawan. motivasi kerja mengalami penurunan Dengan
demikian kompensasi finansial itu baru bisa
5. Pengaruh langsung variabel motivasi kerja meningkatkan kinerja karyawan kalau
(X3) terhadap variabel kinerja karyawan kompensasi finansial yang diberikan
(X4) perusahaan dirasakan mampu memotivasi
Dari hasil perhitungan distribusi nilai mean karyawan. Dan perusahaan harus lebih
variabel motivasi kerja (X3) sebesar 3,46. Hal memperhatikan pemberian kompensasi
ini menunjukkan bahwa rata-rata responden finansial secara langsung berupa upah dan
menjawab tinggi, sehingga dapat disimpulkan insentif yang menjadi motivasi karyawan
bahwa motivasi kerja yang terdiri dari untuk bekerja dengan baik.
eksistensi, afiiasi serta pertumbuhan yang
disesuaikan dengan kondisi dilapangan 7. Pengaruh tidak langsung variabel
diantaranya upah yang diberikan perusahaan kompensasi non finansial (X2) terhadap
mampu memenuhi kebutuhan, kebutuhan akan variabel kinerja karyawan (X4)
rasa aman dalam kondisi lingkungan kerja, Dari hasil analisis path bahwa variabel
hubungan yang baik amtara karyawan dengan kompensasi non finansial (X2) mempengaruhi
atasan dan antar karyawan, dan adanya peluang secara tidak langsung terhadap variabel kinerja
karyawan mengembangkan karir melalui karyawan (X4) melalui variabel motivasi kerja
promosi jabatan yang sudah terpenuhi dengan (X3) sebesar 0,123. Sehingga dapat
baik. Dari hasil perhitungan secara statistik disimpulkan bahwa kompensasi non finansial
menunjukkan bahwa motivasi kerja karyawan Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengaruh
berpengaruh signifikan terhadap kinerja tidak langsung lebih kecil dari pada pengaruh
karyawan, dengan nilai koefisien path sebesar langsungnya. Dari hasil analisis menuunjukkan
0.310. Nilai t hitung yang diperoleh sebesar bahwa pengaruh kompensasi non finansial
2.814 lebih besar dibandingkan t tabel sebesar terhadap kinerja karyawan yang melalui
1.99 menunjukkan bahwa variabel motivasi motivasi kerja karyawan yang diberikan
kerja (X3) berpengaruh signifikan terhadap kepada karyawan PT. Ekamas Fortuna Malang
variabel kinerja karyawan (X4). secara tidak langsung belum cukup untuk
mendukung pengaruh kompensasi non finansial
terhadap kinerja karyawan yang melalui
variabel motivasi kerja. Hal ini bisa dilihat
pada hasil analisis jalur pengaruh kompensasi
non finansial terhadap kinerja karyawan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 12 No. 1 Juli 2014| 7


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
melalui variabel motivasi kerja mengalami non finansial, serta variabel motivasi kerja
penurunan, dimana karyawan merasakan ada pengaruh yang kuat dan signifikan
motivasi yang secara tidak langsung kurang terhadap variabel kinerja karyawan pada
memaksimalkan pengaruh kompensasi non PT. Ekamas Fortuna Malang.
finansial terhadap kinerja karyawan yang b) Pada peneliti selanjutnya diharapkan
melalui variabel motivasi kerja. Dengan memperluas objek penelitian bukan pada
demikian perusahaan harus lebih departemen produksi saja sehingga lebih
memperhatiakan secara langsung pemberian mencerminkan perusahaaan secara lebih
kompensasi non finansial berupa pekerjaan luas. Penelitian yang dilakukan pada satu
yang menarik, lingkungan kerja yang nyaman departemen tidak dapat dijadikan ukuran
dan fasilitas yang sesuai dimana hal tersebut untuk semua karyawan PT. Ekamas
mampu menjadi motivasi karyawan dan Fortuna Malang karena perusahaan
meningkatkan kinerja karyawan. memiliki manajemen sendiri-sendiri.

KESIMPULAN DAN SARAN 2. Aspek Praktis


Kesimpulan a) Melihat hasil penelitian menunjukkan
1. Melalui hasil analisis jalur terdapat pengaruh bahwa kompensasi finansial besar
yang signifikan antara pengaruh variabel pengaruhnya terhadap kinerja karyawan
kompensasi finansial terhadap variabel maka perusahaan harus lebih
motivasi kerja pada karyawan PT. Ekamas memperhatikan kompensasi finansial.
Fortuna Malang sebesar 0,408. Dimana upah dan insentif yang diterima
2. Melalui hasil analisis jalur terdapat pengaruh karyawan masih perlu perhatian lebih,
yang signifikan antara pengaruh variabel mengingat kebutuhan hidup karyawan
kompensasi non finansial terhadap variabel pada saat sekarang cukup tinggi.
motivasi kerja pada karyawan PT. Ekamas b) Perusahaan memberikan perhatian lebih
Fortuna Malang sebesar 0,397. bagaimana cara meningkatkan motivasi
3. Melalui hasil analisis jalur terdapat pengaruh kerja karyawan karena motivasi kerja yang
yang signifikan antara pengaruh variabel tinggi tentunya juga meningkatkan kinerja
kompensasi finansial terhadap variabel karyawan. Untuk mewujudkan motivasi
kinerja karyawan pada karyawan PT. Ekamas kerja dan kinerja karyawan yang tinggi
Fortuna Malang sebesar 0,322. dapat dilakukan dengan berbagai cara
4. Melalui hasil analisis jalur terdapat pengaruh seperti uang pesangon/uang pensiunan,
yang signifikan antara pengaruh variabel asuransi kesehatan, memperbaiki hubungan
kompensasi non finansial terhadap variabel kerja antar karyawan, menciptakan suasana
kinerja karyawan pada karyawan. yang kondusif, menghargai kinerja
5. PT. Ekamas Fortuna Malang sebesar 0,257 karyawan walaupun kecil, karena akan
Melalui hasil analisis jalur terdapat pengaruh sangat berpengaruh terhadap motivasi kerja
yang signifikan antara pengaruh variabel dan kinerja karyawan.
motivasi kerja terhadap variabel kinerja c) Perusahaan harus meningkatkan motivasi
karyawan pada karyawan PT. Ekamas kerja pada karyawan baik internal maupun
Fortuna Malang sebesar 0,310 eksternal agar motivasi kerja dapat
mendukung kompensasi finansial dan
Saran kompensasi non finansial terhadap kinerja
1. Aspek Akademis karyawan.
a) Perlu dilakukan penelitian lanjutan, karena
variabel dalam penelitian ini belum DAFTAR PUSTAKA
mencakup seluruh aspek yang ikut Handoko, T.H. 2001.Manajemen Personalia dan
mempengaruhi kinerja karyawan. Bagi Sumber Daya Manusia. Edisi Kedua.
perusahaan pemberian kompensasi dan Yogyakarta: BPFE UGM.
motivasi kerja harus ditingkatkan untuk Hariandja, Marihot Tua Effendi. 2002.
meningkatkan kinerja karyawan. Karena Manajemen Sumberdaya Manusia. Cetakan
dari hasil yang didapat dari perhitungan Pertama. Jakarta: Grasindo.
statistik menunjukkan bahwa variabel
kompensasi finansial, variabel kompensasi

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 12 No. 1 Juli 2014| 8


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Mangkunegara, A. A. Anwar Prabu. 2000.
Manejemen Sumber Daya Manusia.
Perusahaan. Bandung: PT. Remaja.
Rusdakarya.
Alex, Nitisemito. 1992. Manajemen personalia.
Jakarta: Ghalia Indonesia.
Rivai, Veithzal. 2004. Manajemen Sumber Daya
Manusia untuk Perusahaan, Dari Teori ke
Praktek. Edisi 1. Cetakan 1. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada.
Simamora, Henry. 2006. Manajemen Sumber
Daya Manusia. Edisi ke-2. Yogyakarta: BP
STIE YKPN
Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Administrasi.
Bandung: Alfabeta.
Swasto, Bambang. 2011. Manajemen Sumberdaya
Manusia. Cetakan Pertama, Malang : UB
Press
Umar, Husein. 2005. Riset Sumber Daya
Manusia. Jakarta: PT Gramedia.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 12 No. 1 Juli 2014| 9


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

Anda mungkin juga menyukai