PEMBELAJARAN
Ttd
N Wakt Tempat Alasan
Uraian kegiatan Tanggal .
o u Pencapaian Perubahan
Guru
1. Mempelajari modul
2. Umpan Balik
3. Latihan soal
4. Evaluasi
5. Kegiatan praktek
6. Evaluasi
7. Penyusunan Laporan
B. Kegiatan belajar
Kegiatan Belajar 1
2. Uraian Materi
DKK-2-PENGUJIAN BENANG 5
a. Sejarah Pembuatan Benang
dari serat alam dikenal dengan Flax dan Wol, disusul dengan Sutera dan Kapas.
b. Pengertian Benang
kain
c. Penggolongan Benang
d. Macam-macam Benang
panjang
DKK-2-PENGUJIAN BENANG 7
mulur besar, mudah kembali ke panjang semula), dan ruwah (sifat
mengembang besar).
Benang lusi: terletak ke arah panjang kain, jumlah antihan lebih banyak
Benang pakan: terletak ke arah lebar kain. Kekuatan dan antihannya lebih
Benang rajut: khusus untuk membuat kain rajut. Jumlah antihan lebih
sebagai hiasan
Benang rangkap: terdiri dari dua helai benang tunggal atau lebih
Benang tali: menggintir lebih dari dua helai benang tunggal dengan arah
DKK-2-PENGUJIAN BENANG 8
Gambar 6. Benang rangkap Gambar 7. Benang gintir
Kegiatan Belajar 2
Setelah mempelajari modul ini peserta didik dapat menjelaskan sistim peno-
moran benang secara tidak langsung meliputi: penomoran kapas (Ne1), dan
penomoran metrik (Nm), dan sistim penomoran benang secara langsung meli-
2. Uraian Materi
DKK-2-PENGUJIAN BENANG 9
12 inches = 1 feet = 30,48 cm
Berat (B)
Nomor benang (Ne1) adalah berapa panjang benang dalam hank untuk se-
Contoh soal: Jika diketahui Ne1 = 10, panjang benang = 3840 m hitung
Nomor benang (Nm) adalah berapa meter panjang benang untuk setiap
Berat 1 gram
Nm = Panjang (P) dalam meter
Berat (B) dalam gram
Contoh soal: Jika diketahui panjang benang= 100 m dan berat= 20 gram
Hitung nomer benang tersebut dalam Nm
Jawab: Nm = 100 = 5
20
Panjang (P)
DKK-2-PENGUJIAN BENANG 10
Nomor benang Denier (D/Td) adalah berapa gram berat benang untuk
Contoh soal: Jika diketahui panjang benang = 2286 m dan berat benang
2286/9000
Nomor benang Tex adalah berapa gram berat benang untuk setiap panjang
1000 meter
Contoh soal: Jika diketahui panjang benang = 1500 m dan berat benang
1500/1000
Kegiatan Belajar 3
Setelah mempelajari modul ini peserta didik dapat menjelaskan kekuatan tarik
benang meliputi: kekuatan tarik benang per helai dan kekuatan tarik benang
per lea
2. Uraian Materi
Kekuatan tarik benang per helai dan kekuatan tarik benang per lea merupakan
salah satu karakter benang yang sangat penting dan selalu ditonjolkan. Keku-
atan merupakan sifat benang yang dapat diukur, dievaluasi, digambarkan dan
DKK-2-PENGUJIAN BENANG 11
dinilai. Kekuatan benang dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: panjang sta-
pel, kehalusan serat, kekuatan serat, twist, kerataan, distribusi panjang serat,
pengerjaan finish serat dan faktor lainnya.
Pada dasarnya pengujian kekuatan benang ada dua cara yaitu:
1) Kekuatan tarik per helai berjarak jepit 10 -50 cm dari masing-masing titik
jepit
2) Kekuatan tarik per lea dilakukan dalam panjang untaian 120 yard
Kegiatan Belajar 4
Setelah mempelajari modul ini peserta didik dapat menjelaskan twist benang
2. Uraian Materi
Jumlah twist pada benang sangat mempengaruhi sifat-sifat fisik benang, pe-
makaian (lusi, pakan dan rajut), dan juga pada kenampakan hasil akhirnya. Da-
lam pemintalan pada umumnya perubahan twist akan merubah kecepatan rol.
Makin tinggi twist makin lambat, yang berarti produksi makin kecil dan seba-
Arah twist pada benang dibedakan menjadi dua, yaitu: a) arah kanan atau
arah Z, dan b) arah kiri atau arah S seperti terlihat pada gambar berikut:
DKK-2-PENGUJIAN BENANG 12
Gambar 12. Arah twist S dan Z
Jumlah twist pada benang adalah jumlah putaran pada benang tersebut per
unit panjang dari benang tersebut. Cara lain menyatakan twist adalah besar-
b) Mulur: twist tinggi menambah mulur benang sebelum putus pada waktu
penarikan
g) Arah twist dalam konstruksi kain arah twist dapat mempengaruhi kenam-
DKK-2-PENGUJIAN BENANG 13
pakan kain
Kegiatan Belajar 5
rataan benang meliputi: Kebersihan, kerataan (slub/nap dan nep), dan standar
grade benang
2. Uraian Materi
Pengujian ketidakrataan benang dilakukan dengan cara benang contoh uji digu
lung pada papan hitam, kemudian dibandingkan dengan standar grade benang
DKK-2-PENGUJIAN BENANG 14