Anda di halaman 1dari 17

Presentasi

Pemaletan
Kelompok 1
Anggota kelompok :

01 Lila andriani

02 Muhammad Naufal A

03 Triyarto
Pemaletan
Pemaletan adalah penggulungan kembali benang-benang dari
bentuk untaian, bentuk bobin kerucut atau silinder menjadi bentuk
bobin pakan atau palet.Tujuan proses Pemaletan adalah
menggulung benang pakain.dengan Volume yang seoptimal
mungkin sesuai dengan Standar ukuran yang ditetapkan sehingga
dapat meningkatkan mutu dan efisiensi produk pada proses
pertenunan.
Macam-macam cacat benang:
1. Thin = bagian benang yang 6. Slup = bagian benang
tipis. terdapat waste di spinning.
2. Thick = bagian benang yang 7. Double Yarn = dua helai
tebal. benang yang merangkap
3. Neps = gumpalan serat yang pada benang single.
tidak dapat diurai. 8. Hairness = berbulu pada
4. Naps = gumpalan serat benang akibat proses.
yang dapat diurai. 9. Knot = bintik pada benang
5. Snarling = lilitan benang akibat sambungan.
karena twist yang terbalik. 10. Loop = lilitan benang
berbentuk lingkaran.
Macam-macam cacat gulungan:
1. Cacat Gulungan Cross. Yaitu 3. Cacat Gulungan Gembos dan
adanya benang yang menyilang Keras. Yaitu gulungan yang
disisi bawah atau atas gulungan. mempunyai kekerasan diluar
2. Cacat Gulungan Ujung batas normal sehingga
Benang Keluar. Yaitu adanya mempengaruhi berat gulungan
ujung benang yang keluar dari dan menghambat proses
gulungan yang disebabkan selanjutnya.
karena adanya benang yang 4. Cacat Gulungan Berbentuk
menggulung dipinggir akibat Gulungan Kasar. Yaitu
kesalahan dari operator pada gulungan yang mempunyai
waktu menggulung benang permukaan gulungan tidak rata.
pada awal proses. Kerataan antar benang berbeda
sehingga menimbulkan
kenampakan gulungan yang
berlekuk-lekuk.
Bobin palet

Bobin palet yang akan digunakan pada


proses pemaletan bermacam-macam
tergantung dari jenis dan type mesin tenun
yang digunakan. Bobin Palet pada umumnya
dibuat dari kayu atau prastik yang keras.
Macam macam bentuk bobin

1) Bobin palet

biasa Bobin palet ini biasanya digunakan pada mesin tenun biasa
(ordinary) yaitu mesin tenun yang pergantian Bobin pakan dilakukan
secara manual.
2) Bobin Palet Peraba Elektrik

Bobin palet pada kepala bobin terdapat cincin-cincin dan pada bagian
pangkalnya dilapisi dengan logam. Bobin paLet ini digunakan pada
mesin tenun otomatis pergantian paLet dengan peraba pakan elektrik.
Macam macam bentuk bobin

3.) Bobin Palet Peraba Mekanik

Bobin palet yang pada kepala bobin terdapat cincin - cincin. Bobin ini
biasanya digunakan pada mesin tenun otomatis. pergantian palet dengan
peraba pakan mekanik.
4.) Bobin Palet pada pangkal terdapat lubang peraba pakan. Bobin ini

biasanya digunakan pada mesin pengganti teropong dengan peraba


mekanik.
(Bobin Palet Shuttle Change peraba mekanik.)
Macam macam bentuk bobin

5.)Bobin palet foto Elektrik

Bobin palet pada kepala bobin terdapat cincin - cincin dan pada pangkal
bobin terdapat lubang-lubang. Bobin palet ini digunakan pada mesin
tenun otomatis pergantian palet atau pergantian teropong dengan peraba
Foto Elektrik
(Bobin Palet Peraba Foto Elektrik)
Mesin palet (Pirn winder)
Ditinjau dari kontruksi atau kebekerjaanya, Mesin palet dapat digolongkan menjadi:
1) Mesin paret berbentuk corong.
2) Mesin palet dengan rol kerucut.
3) Mesin palet dengan bak minyak.
4) Mesin palet bak minyak dengan poros berdiri.
5.) Mesin palet bak minyak dengan poros datar /rebah.
6) Mesin palet bak minyak tanpa poros.
7) Mesin palet otomatis.
Keterangan; Alur proses pemaletan

1. Dudukan benang
2. Benang cones
3. cincin
4. ekor babi
5. Pemberat
6. peregang
7. pemberat
8. tension
9. stop motion
10. ekor babi
11. dudukan spindle
Fungsi bagian bagian mesin palet
1. Dudukan benagar Berfungsi agpemaletang tidak kemana mana saat Proses berlangsung g
2. Benang cones sebagai bahan dalam proses pemalet
3. Cincin Berfungsi untuk menahan benang agar sejajar dengan pemberat dan agar tidak kendor.
4. Ekor babi Berfungsi untuk penghantar benang.
5. Pemberat Berfungsi untuk menghambat benang agar benang terurai dari bobin bisa teratur.
6. Peregang Berfungsi untuk menahan benang agar benang tidak langsung melewati pemberat.
Karena kalau terlalu cepat akan menghasilkan yang cepat antara benang dan pemberat.
7. Pemberat Berfungsi untuk menghambat benang agar benang terurai dari bobin bisa teratur.
8. Tension Berfungsi agar benang Mengarah ke bawah.
9. Stop motion Berfungsi untuk mengetahui benang putus.
10. Ekor babi Berfungsi untuk penghantar benang.
11. Dudukan spindle Berfungsi untuk memasang palet.
Langkah langkah menjalankan mesin palet

1.Persiapan Alat dan Bahan:


Siapkan alat dan bahan seperti benang cones dan bobin kosong.

2.Menyalakan Mesin:
Hidupkan mesin palet.

3.Penyusunan Benang:
a. Pertama, masukkan benang ke dudukan benang agar tidak bergerak saat proses.
b. Selanjutnya, masukkan benang ke cincin agar benang tetap sejajar.
c. Kemudian, masukkan benang ke ekor babi sebagai penghantar benang.

4.Pemberatan dan Peregang:


d. Masukkan benang ke pemberat pertama untuk menjaga agar benang tetap rapat.
e. Benang ditempatkan ke peregang untuk mencegah gesekan yang bisa menyebabkan putusnya benang.
f. Selanjutnya, masukkan benang ke pemberat kedua pemberat.
Langkah langkah menjalankan mesin palet

5.Penyelarasan dengan Tension:


a. Arahkan benang ke tension agar benang Mengarah ke bawah.

6.Stop Motion:
b. Masukkan benang ke stop motion untuk mendeteksi jika benang putus.

7.Ekor Babi Kedua:


c. Setelah itu, masukkan benang ke ekor babi kedua sebagai penghantar benang.

8.Penggulungan ke Bobin:
d. Gulung benang ke bobin kosong,sekitar 3/4 putaran untuk menghindari pelepasan saat proses.

9.Pasang ke Dudukan Spindel:


e. Tempatkan bobin palet ke dudukan spindel.
f. sekitar
Langkah langkah menjalankan mesin palet

10.Mulai Proses:
a. Start mesin.
b. Tunggu benang hingga Garis Ke 2 pada bobin kosong
c. Angkat benang jika sudah mencapai garis kedua atau ketiga Pada Bobin.

11.Matikan Mesin:
d. Matikan mesin ketika benang mencapai garis kedua atau ketiga.
e. Lepaskan benang dan pasang ke palet kosong.
Gulungan palet yang Baik sebagai
berikut:
1. Gulungan harus padat, agar lapisan benang pada bobin palet tidak akan tergelincir
atau terlepas pada saat proses menenun, tetapi lapisan benang tersebut hanya
terurai lapis demi lapis, sesuai dengan kecepatan jalannya teropong.
2. Diameter benang dalam palet harus lebih kecil dari lebar bagian dalam teropong,
agar benang pakan saat ditarik tidak terjepit.
Biru laut seperti kolam
Ikan paus pandai menyelam
Dari lubuk hati yang paling dalam
Saya tutup presentasi dengan salam

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai