Spinning III dengan memproses bahan kapas. Serat kapas didatangkan dari Brazil.
Serat yang didatangkan berbentuk ball dan melewati berbagia proses untuk
menjadikannya benang.
2.1.1 Blowing
Serat yang awalnya berbentuk bale dibuka menjadi bentuk serat-serat halus,
Bahan baku harus diatur sedemikian rupa untuk menghasilkan serat yang lebih
material dan reuse secara merata. Pengaturan berbentuk memanjang dan lebarnya
Gumpalan serat dicacah dan disedot oleh Automatic Bale Opener untuk
merubah bentuk serat. Gerigi roll mencabik sedalam .. mm. Kecepatan proses
baleplucker adalah 1 bale perjamnya. Dalam sekali proses Automatic Bale Opener
Serat dialirkan melalui ventilator ke Pre Cleaner dan Multi Function Separator
dengan tekanan 100Pa. Pre Cleaner memisahkan serat dengan trash. Multi Fuction
Separator untuk memisahkan logam dengan dengan serat. Saat Logam masuk
terdeksi, logam akan didorong keluar oleh tekanan angin.. Serat CD __ terdapat
banyak trash. Trash dapat berupa kulit biji, biji, daun, dan sebagainya. Nep adalah
serat yang menggumpal dan tidak dapat diurai lagi. Serat kemudian dimasukan
kedalam multimixer.
multimixer adalah chamber, speklaties, opener, feed roll, dan beater. Chamber
berbentuk rongga buku buku dengan tekanan ventilator yang berbeda, agar serat
lebih menyebar dan tidak terfokus pada titik tertentu. Kapasitas chamber adalah ..
kg. Speklaties merupakan rol panjang berisi paku untuk membuka serat. Opener
untuk membuka serat lebih lanjut dengan feed roll. Beater membuka serat dan atau
carding penuh, multimixer akan memberi sinyal kepada baleplucker untuk berhenti
2.1.2 Carding
Proses ini merupakan proses lanjutan dari proses blowing dan terjadi pada
mesin carding. Mesin carding pada spinning1 berjumlah __ mesin dengan kapasitas
produksi 150 -160 m/menit setiap mesinnya. Proses carding berfungsi untuk:
a. menguraikan serat yang sebelumnya telah dibuka pada proses blowing
spinning 3 ini adalah 450 grains/ 6 yard yang diatur dengan draft (penarikan)
yang disuplai dari mesin blowing. Serat akan melewati feedray kemudian serat akan
membersihkan kotoran pada serat. Kotoran yang jatuh akan disedot menuju dust
collector.
Selanjutnya serat dibawa menuju silinder dan akan bertemu dengan top flat
yang berbeda arah putan dan kecepatan dengan silinder. Hal ini bertujuan untuk
penguraian serat, pengaturan jarak antara silinder dengan top flat harus diperhatikan
menghasilkan nep yang cukup tinggi, sedangkan jika terlalu rendah akan berpotensi
menyebabkan laping pada top flat, silinder, serta doffer. Jarak antara silinder
Selanjutnya serat akan menuju menuju doffer dan bertemu dengan stripping
roll yang arah putaran dan kecepatannya relatif sama. Pada bagian ini serat akan
mengalami pengelupasan sehingga serat lebih terbuka. Setelah itu serat akan
melewati serat akan melewati kondensor yang berfungsi ini menyatukan web
menjadi sliver yang selanjutnya digulung secara otomatis pada can untuk diproses
bagian lain. Pada spinning 3 hasil proses carding mempunyai berat standar sliver
Dalam proses carding ada 2 gerakan pokok pada mesin carding. Gerakan
pertama, carding action. Carding action terjadi ketika dua permukaqn arah bagian
jarum yang tajam pada kedua permukaan roll berlawanan arah dan kecepatan kedua
roll tidak sama, sehingga kedua permukaan tersebut seakan beradu. . Carding action
memiliki fungsi menguraikan serat pendek, menghilangkan kotoran. Hal ini terjadi
antara Silinder dengan top flats dan Silinder dengan doffer. Gerakan kedua,
stripping action. Stripping action terjadi pada permukaaan arah bagian tajam pada
bagian permukaan yang tajam pada permukaan yang bergerak lebih cepat, seakan
– akan menyapu pada bagian permukaan jarum yang bergerak lebih lambat.
Stripping action berguna untuk pengelupasan serat sehingga serat lebih terbuka. Hal
ini terjadi antara taker in dengan silinder dan doffer dengan stripping roll.
Drawing berfungsi mensejajarkan serat pada sumbu dan untuk meratakan serat.
Sliver yang rata dan sejajar akan meningkatan kualitas benang akhir.
a. Drawing Breaker
Sliver carding diubah menjadi sliver drawing breaker, terjadi proses draft
creel dan masuk kedalam draft zone. Didalam draft zone terjadi penarikan
oleh .. bottom roll dan .. top roll yang memiliki perbedaan kecepatan.
antara serat dengan panjang sliver drawing breaker ini akan berpengaruh
adalah 6600 m/menit dengan total draft 8,649 dan break draft 1,41. Berat
b. Drawing Finisher
Prinsip Breaker dan Finisher sama, berfungsi agar sliver semakin terarah
dan rata.
Pada proses drawing finisher menggunakan mesin rieter RSB-D30. Sliver
didalam draft zone dimana hanya ada 4 pasang roll (4 top roll dan 4 bottom
roll). Ketika sliver melewati draft zone maka akan mengalamami draft atau
penarikan. Total draft pada proses ini 7,30 dan break draftnya 1,28. Untuk
Hasil dari drawing finisher adalah sliver finisher. Berat standar sliver
kecepatan feed roll. Jika berat sliver terlalu ringan maka autolevel akan
akan menurukan kecepatan feed roll agar pasokan bahan yang diproses akan
Setelah proses drawing berupa sliver yang lebih rata dan letak serat-seratnya
sudah sejajar satu sama lain. Untuk menghasilkan benang yang bagus, maka sliver
hasil proses drawing akan melewati flyer frame / roving. Dalam proses ini benang
(penggulungan).
Proses flyer frame menggunakan mesin FL – 100. Proses ini berawal dari sliver
hasil drawing finisher ditempatkan satu persatu di bagian belakang mesin slubbing
kanan secara aktif. Sliver akan melewati draft zone, draft zone sendiri terdri …
bottom roll, … top roll. Pada salah satu top roll terdapat apron berfungsi merubah
sliver menjadi roving. Kecepatan permukaan front roll lebih besar dari kecepatan
permukaan middle roll. Dan kecepatan permukaan middle roll lebih besar dari
kecepatan permukaan back roll. Untuk menggerakkan roll pada mesin ini
digunakan gear. Total draft yang terjadi pada prosses flyer frame sebesar 7,217 dan
break draft 1,26. Akibat dari peregangan ini maka serat akan menjadi lebih tegang
namun kekuatannya masih kurang. Dalam proses draft juga dapat menentukan berat
selanjutnya akan mengalami twist pada flyer. Untuk menghasilkan twist yang
diinginkan gear yang digunakan adalah gear TCW dengan ukuran 38 dan gear A/B
dengan ukuran 91/82. Namun, twist yang terjadi pada proses ini masih kecil, yaitu
1,218 per inch dengan α 1,22. Twist terjadi karena perbedaan kecepatan antara
kecepatan flyer sebesar .. rpm dengan kecepatan spindle yang hanya .. rpm. Serta
gerakannya searah terjadi juga penggulungan roving pada bobin. Tujuan pemberian
twist yang kecil pada proses ini adalah agar saat penggulungan tidak mudah putus
Setelah sliver drawing mengalami drafting yang berubah menjadi roving dan
proses twisting meskipun nilainya masih kecil. Pada proses ini juga terjadi winding
(penggulung) melalui lengan flyer pada bobin akibat kecepatan putaran flyer lebih
cepat dari pada kecepatan putaran bobbin. Mesin akan secara otomatis sedemikian
rupa sehingga waktu lapisan gulungan roving sampai diatas, maka lapisan
selanjutnya akan diturunkan sebesara kurang lebih satu diameter roving, dan pada
waktu lapisan roving sudah mencapai bawah maka lapisan selanjutnya akan
proses ring spinning. Pada proses ini roving akan mengalami draft dan pemberian
twist atau gintiran agar kekuatan benang meningkat dan juga akan mengubah roving
menjadi benang jadi. Mesin yang digunakan pada proses ini adalah RX-300. Jumlah
spindle pada mesin ring spinning ada …. spindle pada tiap mesin. Pada intinya ada
Setelah itu akan melewati draft zone yang terdiri dari 3 bottom roll dan 3 top roll.
Pada salah satu bagian top roll dilengkapi dengan cradle untuk menghasilkan
kerataan pada benang yang akan dihasilkan. Kecepatan front roll (roll depan) lebih
cepat dan back roll (roll belakang) hal ini dilakukan agar terjadinya penarikan.
Tujuan dari penarikan ini adalah untuk mendapatkan Ne yang diinginkan. Pada
spinning 3 total draft pada proses ini sebesar 24,65 sedangkan break draft yang
proses ini untuk memberikan kekuatan pada benang. Pada proses ini yang
menyebabkan terjadinya twist adalah putaran spindle dan traveller (pemberat) yang
dihasilkan serta kecepatan putaran traveller itu sendiri. Pada spinning 3 kecepatan
putaran traveller 14000 rpm dan ukuran traveller yang digunakan 1 MS/hf. Dan
twist yang dihasilkan pada proses ini sebesar 19,94 dengan α 4,16.
Selain terjadi twist akibat perbedaan kecepatan antara spindle dengan traveler
terjadi juga winding (penggulungan) pada bobbin. Winding pada mesin ini bergerak
secara otomatis. Apabila penggulungan sudah sampai atas maka spindle akan secara
otomatis turun sebesar kurang lebih satu diameter benang. Begitu juga apabila
penggulungan sudah mencapai bawah maka spindel akan bergerak keatas secara
otomatis sebesar satu diameter benang. Untuk setiap full doffing 60 gram.
Proses twisting dan winding
2.1.6 Winding
dari palet ke cone. Pada proses ini mesin yang digunakan adalah link coner 7 v.
antrian benang, hal ini dimaksudkan untuk memudahkan operator agar tidak terlalu
Benang jatuh menuju ke speg saat akan digulung. Benang melalui tension
dengan tekanan 33 bar. Bagian ini merupakan bagian yang berfungsi untuk
memberikan tegangan pada benang yang digulung pada palet, sehingga kepadatan
Benang juga melalui proses waxing. Proses waxing adalah pemberian wax
pada benang untuk mengurangi hairness pada benang dan menambah berat benang.
dilewatkan pada sensor untuk mendeteksi ketidakrataaan benang. Saat benang tidak
rata maka benang akan putus dan masuk kedalam stationary float. Dan disabung
Benang yang lolos sensor akan digulung pada cone dengan kecepatan drum
1000 m/min. Kecepatan ini bervariasi sesuai kebutuhan. Semakin cepat putaran
produksi semakin cepat namun kualitas akan menurun dan sebaliknya. Berat per
2.1.7 Packing
ultraviolet untuk mengecek kenampakan benang. Pada ruang ini benang akan
terlihat akan benang belang atau tidak. Selanjutnya akan melewati proses take air
selama 3 shift atau 24 jam. Proses take air berfungsi untuk..... . Sebelum benang
harus memiliki berat... . Benang yang dipacking juga harus sama meliputi warna
cones, No. Lot, jenis dan No.benang harus sama. Setelah memenuhi semua standar
kelayakan benang sudah siap untuk dipacking. Dalam proses packing bisa
menggunakan karung yang berisi ... cones atau kardus yang berisi .. cones. Sebelum
Penempatan cones pada saat packing juga harus sesuai standar yang
diberlakukan. Setelah proses packing selesai ada pemberian identitas benang pada
setiap kardus atau karung. Identitas benang meliputi Ne benang, No. Lot, komposisi
benang, serta berat. Hal ini disebut juga identitas mampu telusur yang berguna
kesalahan yang terjadi. Setelah itu untuk penyusunan karung dan kardus yang telah
selesai di packing harus sesuai standar agar tidak terjadi perubahan kualitasnya.
membutuhkan sekitar 20000 kV. Listrik dari PLN masuk kedalam Qubicle
incoming dan diatur dalam qubicle metering. Dialirkan ke trafo untuk diturunkan
menyalukan listrik. Listrik dialirkan out going panel ke Spinning I 2400A/20A dan
pemeliharaan dan melakukan perbaikan pada instalasi listrik pada PT. Unilon
Textile Industries. Bagian ini juga melayani las bubut, memotong besi dan lain-lain
2.3.2 Sipil
dan infrastruktur untuk menunjang proses prodksi. Bagian juga bertugas membuat,
Pada bagian ini juga bertugas untuk melakukan pemeliharaan dan perbaikan utility
dalam melayani proses produksi. Utility pada PT. Unilon Textile Indutries meliputi
berbeda. Hal tersebut tergantung kebutuhan yang dibutuhkan oleh produksi. Dan
jumlah yang digunakan juga disesuaikan dengan beban mesin dan besar ruangan
produksi. Semakin besar beban pada mesin dan semakin besar ukuran ruangan
AC juga tidak bisa sembarangan. Pemasangan dilakukan oleh para ahli yang
memperhitungkan berbagai hal dalam ruangan, seperti jumlah mesin, panas yang
dihasilkan oleh mesin, dan orang berada dalam ruangan tersebut. Penggunaan AC
dalam ruangan harus sesuai standar yang ditentukan oleh bagian produksi. Apabila
RH dalam ruangan terlalu tinggi dapat menyebabkan laping pada saat produksi.
mudah putus saat proses produksi dan menyebabkan orang-orang yang berada
AC yang digunakan pada PT. Unilon Textile Industries menggunakan air dengan
terpasang pada ruang produksi. Kemudian diatur sedemikian rupa untuk menjaga
suhu dan RH dalam ruangan. Apabila standar suhu dan RH sudah tercapai harus
dijaga agar suhu diluar ruangan tidak merubah suhu didalam ruangan. Kemudian
udara didalam ruangan disirkulasi melalui rneur yang juga akan membawa kotoran
yang berada didalam ruangan dan disalurkan menuju dust collector. Kemudian
spray pump akan meniupkan udara dan air kedalam ruangan. AC juga dilengkapi
didalam ruangan. Apabila RH didalam ruangan kurang maka spray pump akan
Selanjutnya adalah kompresor. Mesin – mesin pada PT. Unilon Textile Industries
mesin produksi. 5 kompresor terdiri dari 4 kompresor dengan tekanan 12,6 bar dan
diletakkan pada setiap spinning. Selain 5 kompresor utama, PT. Unilon memiliki 2
kompresor cadangan dengan masing – masing tekanan 12,6 bar. Jalur pembagian
suplai angin pada semua spinning terhubung. Hal itu dimaksudkan apabila ada salah
satu ruang spinning yang kekurangan suplai angin maka dapat dilengkapi dari
suplai angin kompresor lain. Selain untuk mensuplai angin untuk mesin, kompresor
Utility yang terakhir adalah air. PT. Unilon Textile Indutries tidak membutuhkan
air untuk proses produksi. Sehingga kebutuhan air yang diperlukan tidak terlalu
banyak. Air yang digunakan hanya sebatas untuk keperluan sanitasi dan AC. Untuk
mensuplai kebutuhan air PT. Unilon Textile Industries menggunakan sumur bor
dengan kedalaman sekitar 20 meter. Kemudian akan dipompa dengan kapasitas 60
m3/menit menuju bak penampung air dengan kapasitas 750 m3 yang kemudian akan