Anda di halaman 1dari 6

Proses Warping (Penghanian) Dalam Persiapan Pertenunan

Dalam proses pertenunan, warping merupakan salah satu rangkain dalam proses persiapan pertenunan.
Sebelum benang lusi dan benang pakan ditenun maka langkah awal adalah mempersiapkan bahan baku
terlebih dahulu kemudian bahan baku tersebut diproses agar siap untuk dilakukan penganyaman atau
ditenun. Bagaimana proses warping? Yuk kita simak:

Warping (Penghanian) adalah proses menggulung atau memindahkan benang dari cones yang
ditempatkan pada creel ke beam hani/warping. Tujuan dari proses warping ini adalah untuk
mensejajarkan benang dan menyamakan tegangan benang.

Input dari proses warping adalah:

1. Rencana proses dari PPIC.

2. Benang berbentuk cones.

Urutan proses warping adalah sebagai berikut:

1. Proses ini dimulai dengan membongkar benang dari karung, pastikan jenis, Ne, dan supplier benang
sesuai dengan rencana proses.

2. Tata cones benang pada kereta/trolly.

3. Melewatkan benang pada ruangan yang dilengkapi dengan lampu ultraviolet untuk memastikan
benang tidak terkontaminasi bahan lain.

4. Kemudian memasang benang pada creel mesin warping.


· Tarik ujung benang dan potong ekornya.

· Benang tidak boleh jatuh dan tergores cutter untuk menghindari kerusakan.

· Jumlah cones yang dipasang pada creel harus sesuai dengan konstruksi.

· Panjang sambungan benang maksimal 5 mm.

5. Melewatkan benang pada alur ring washer.

· Sudut 90o dan benang pinggir 135o.

· Benang masuk ring waser dengan alur membentuk huruf S.

· Untuk konstruksi khusus dilakukan penambahan ring pada ring washer.

· Ring washer harus bersih dari fly waste.

6. Penyisiran

· 1 lubang sisir untuk 1 helai benang tidak boleh dompo.

· Pembuatan silangan harus selang-seling antara benang nomor genap dan nomor ganjil.

· Penyisiran harus center, tidak boleh ada benang silang


7. Kontrol area head beam

· Setting counter pada posisi 0 (nol).

· Beam harus bersih piringannya dan tidak boleh ada benang sisa di permukaan as beam.

· Benang pada roll harus rata dan tidak boleh menumpuk.

· Hasil warping gulungan benang harus rata tidak boleh cekung maupun cembung.

· Putaran beam tidak boleh oleng.

· Brake (rem) berfungsi dengan baik tidak boleh terjadi satu setengah putaran (putusan benang
tidak boleh lewat sisir).

· Posisi press beam harus center dengan as beam.

8. Kontrol area creel.

· Ring washer harus bersih tidak boleh ada flywaste.

· Alur benang tidak boleh keluar dari ring washer.

· Ring washer harus berputar.


· Sudut 90o dan benang pinggir 135o tidak boleh berubah.

· Otomatis lusi harus bersih dan tidak boleh ada flywaste.

· Otomatis lusi harus berfungsi sebagaimana mestinya.

· Posisi cones harus lurus (tegak lurus).

· Jarak antar benang dengan ring waser 30cm untuk mengantisipasi balonning.

· Ring washer harus lurus.

9. Mengatasi benang putus.

· Benang putus harus dicari ujungnya, tidak boleh menyilang

· Panjang sambungan benang maksimal 5 mm, jika terlalu panjang dipotong menggunakan gunting.

· Sisa potongan benang ditempatkan dalam kantong celemek tidak boleh berserakan.

· Selesai penyambungan benang di head beam di tahan dulu untuk menyesuaikan tension baru
kemudian diulur lepas.

10. Dopping beam warping

· 80 m menjelang dopping dipasang crash (tali rafia).


· Setiap beam warping diberi identitas meliputi tanggal, jenis benang, jumlah benang, panjang
benang, dan angka putus.

· Potongan benang di bagi menjadi 8 bagian.

· Tidak boleh terkena benturan dengan beam lain.

11. Penimbangan beam hasil warping.

· Sebelum menimbang pastikan timbangan menunjukan angka 0 (nol).

· Beam harus berada di tengah plat timbangan.

· Tidak boleh ada benang yang rusak/terbentur roda kereta.

· Catat hasil penimbangan.

12. Penempatan beam di area stock beam warping.

· Satu lajur beam untuk satu konstruksi yang sama.

· Penempatan beam harus ditutup agar tidak kotor.

· Piringan beam tidak boleh mengenai / membentur beam lain untuk menghindari kerusakan
benang.
13. Cek hardness beam.

14. Selama mesin beroperasi bersihkan area mesin sesering mungkin setidaknya setiap 10.000 m harus
membersihkan lantai.

Adapun output dari proses warping adalah :

1. Beam warping yang berkualitas.

2. Permukaan benang harus rata, tidak boleh cembung ataupun cekung

3. Tegangan benang harus sama dan sejajar

4. Panjang benang setiap beam dalam 1 set harus sama panjang.

5. Beam flange tidak boleh oleng atau cacat.

Demikian adalah proses dari proses persiapan pertenunan, semoga informasi tersebut bermanfaat dan
dapat menambah wawasan Anda.

Anda mungkin juga menyukai