TEKNOLOGI PEMINTALAN
MESIN CARDING
Nama
: Syafitria Marinda
Npm
: 12010073
Jurusan
: Teknik Tekstil
Group
: 2T4
Dosen
Pendahuluan
Mesin carding adalah mesin yang mengubah bentuk lap menjadi sliver
Teori Dasar
Tujuan mesin Carding
Membuka serat helai perhelai sehingga serat terbuka satu dengan yang lainnya.
Keterangan :
Gulungan lap
Lap roll
Pelat penyuap
Rol penyuap
Rol pengambil
Silinder
Flat
Doffer
Sisir doffer
Terompet
Sliver
Trompet
Callender roll
Coiler
Can
Landasan can
Saringan silinder
Gulungan lap(1) disuapkan pada rol penyuap (4) perputaran rol penyuap
menyebabkan bahan baku serat maju kedepan.
Lapisan bahan baku yang terjepit oleh rol penyuap, dipukul oleh rol pengambil (5).
karena pukulan ini maka gumpalan kapas menjadi terbuka sehingga kotorankotoran terpisah oleh karena adanya mote knife.
Kotoran-kotoran yang terpisah akan melalui sela-sela batang saringan (23) yang
terdapat dibawah rol pengmabil.
Kapas kemudian dibawa melewati permukaan silinder(7) yang bergerak lebih cepat.
karena pergerakan arah putar jarum-jarum silinder searah dengan jarum jam,
sedangkan rol pengambil lebih lambat dari pergerakan silinder. Sehingga gulungan
lap dibawa keatas oleh permukaan silinder.
Kecepatan silinder jauh lebih besar daripada kecepatan flat dan kedudukannya saling
berhadapan. Hal ini mengakibatkan lapisan kapas yang terdapat di antara kedua
permukaan tersebut akan tergaruk dan terurai.
Serat kapas yang menempel pada jarum-jarum pada permukaan silinder(7) terus
dibawa ke bawah sampai titik singgung dengan permukaan doffer(11).
Karena kecepatan doffer lebih kecil dari kecepatan silinder, maka lapisan kapas akan
menumpuk pada permukaan doffer, sehingga merupakan lapisan kapas yang cukup
tebal.
Lapisan ini oleh doffer kemudian dibawa ke arah sisir doffer(12) yang mempunyai
gerakan berayun ke atas dan ke bawah.
Sisir doffer(12) mengelupas lapisan serat kapas yang sangat tipis yang disebut web.
Dari terompet masuk ke rol penggilas(14) dan keluar dengan bentuk yang disebut
sliver.
Bagian-bagian mesin
Bagian penyuap
Bagian penyuapan ini bertujuan untuk :
Membuka gulungan lap
Menyiapkan lap
Melakukan pembukaan pendahuluan terhadap gulungan lap
Menipiskan lapisan kapas agar lebih mudah diuraikan
Gulungan lap ini adalah, hasil dari mesin Blowing yang terbentuk pada mesin scutcher /chute
feed.
Lap rol
Lap cadangan
Lap stand
Pelat penyuap
Pelat penyuap ini berfungsi sebagai penghubung antara lap rol dengan rol penyuap yang ada
didepan.
Bagian Pengambil
Bagian pengambil ini berfungsi untuk :
Rol pengambil ini berfungsi untuk mencabik-cabik serat agar serat terpisah dengan
kotoran yang berada di dalam gumpalan serat.
Mote Knife
Untuk membersihkan serat (kapas) dari patahan batang daun yang kering, debu dan
kotoran-kotoran lain yang masih terbawa dalam kapas.
Bagian Penguraian
Bagian ini merupakan bagian utama dari mesin Carding, dimana terjadi penguraian
gumpalan-gumpalan serat menjadi serat-serat yang terpisah satu sama lainnya.
Bagian ini terdiri dari :
silinder utama
Silinder Utama
Silinder utama dari mesin Carding merupakan jantung dari semua kegiatan pada mesin
Carding, sedang semua bagianbagian lainnya dipasang disekelilingnya dan secara
langsung atau tidak langsung disesuaikan dengannya. Silinder ini dibuat dari besi tuang
yang berbentuk seperti drum dengan garis tengah kurang lebih 50 inch serta lebar 40 atau
45 inch.
Silinder Utama
Bagian depan silinder antara flat dan doffer ditutup dengan pelat-pelat yang melengkung
seperti permukaan silindernya, demikian pula bagian belakang silinder antara flat dan
taker-in. Penutupan permukaan silinder pada bagian-bagian tersebut dimaksudkan agar
serat-serat yang ada di permukaan silinder tidak beterbangan kemanamana, meskipun
terjadi aliran udara selama proses.
Top Flat
Dari 110 flat tersebut hanya sebanyak 45 buah saja yang menghadap kebawah kearah
permukaan silinder dan berjalan kedepan dalam posisi kerjanya (working position),
sedang flat-flat yang lain berada diatasnya dan bergera kebelakang dalam keadaan tidak
bekerja. Dalam posisi bekerja, ujung dari flat yang tidak tertutup dengan Card clothing,
diletakkan dan menyelusur kedepan diatas flexible benda yang ada disisi silinder.
Letak flat-flat pada rantainya adalah sedemikian, sehingga pada waktu flat tersebut
menyelusur kedepan diatas flexible bend dalam posisi kerjanya, menutup rapat
permukaan silinder. Selama flat tersebut bergerak kebelakang dalam posisi tidak bekerja,
flat tersebut dilalukan melalui piringan piringan, sedang bergeraknya flat tersebut
disebabkan karena perputaran roda gigi sprocket yang terpasang di bagian depan.
Saringan Silinder
Saringan silinder ini merupakan penutup atau saringan dari bagian bawah silinder.
Fungsinya adalah sebagai berikut :
Menahan kapas yang ada dipermukaan silinder supaya tidak jatuh kebawah.
Striping Action
Stripping action adalah suatu kegiatan yang diperlukan untuk mengelupas / memindahkan
serat yang sudah berupa lapisan. Stripping action terjadi apabila arah bagian jarum yang tajam
pada kedua permukaan sama. Kecepatan kedua permukaan adalah sedemikian rupa sehingga
bagian yang tajam dari jarum pada permukaan yang bergerak cepat, seakan-akan menyapu
bagian yang tumpul dari jarum pada permukaan yang dilaluinya.
Carding Action
Carding action adalah suatu kegiatan yang digunakan untuk membuka dan menguraikan serat
yang masih berupa gumpalan-gumpalan. Carding action terjadi apabila arah bagian jarum yang
tajam pada kedua permukaan yang bergerak berlawanan arah. Kecepatan kedua permukaan
tersebut adalah sedemikian rupa sehingga bagian yang tajam dari jarum pada permukaan yang
bergerak lebih cepat, seakan-akan beradu dengan bagian yang tajam dari jarum pada permukaan
yang dilaluinya.
Doffer
Coiler
Pada gerakan penguraian (Carding action), selain seratserat terurai satu sama lainnya, sebagian
dari serat ternyata pindah dari permukaan yang bergerak lebih cepat (silinder) ke permukaan
yang bergerak lebih lambat (flat). Makin cepat bergeraknya flat tersebut, makin banyaklah serat
yang dipindahkannya. Prinsip pemindahan ini dipakai untuk memindahkan serat-serat yang ada
dipermukaan silinder dengan menggunakan silinder yang lebih kecil yang ditempatkan di depan
silinder, silinder yang lebih kecil ini disebut Doffer dan permukaannya ditutup dengan card
clothing yang arah jarumjarum yang tajam berlawanan dengan yang ada di silinder, sehingga
terjadi gerakan Carding.
Doffer
Doffer
Pada prinsipnya bentuk dan konstruksi dari doffer tidak banyak berbeda dengan
silinder. Jadi fungsi dari doffer ini antara lain untuk mengumpulkan serat-serat dari
permukaan silinder dan memindahkannya menjadi lapisan serat yang tipis dan rata ke
permukaannya dan kemudian membawanya ke depan dalam bentuk lapisan tipis secara
kontinyu, sehingga dapat mudah dikelupas oleh sisir doffer dan dibentuk menjadi sliver.
Pada prinsip kerjanya doffer comb ini memerlukan adanya penyesuaian antara
kecepatan doffer dan sisir doffernya, makin besar putaran doffernya, harus makin besar
pula kecepatan sisirnya. Gerakan sisir doffer ini, pada prinsipnya berasal dari putaran
silinder utama yang dihubungkan ke suatu gerakan eksentrik, dimana poros dari sisir
tersebut ditempatkan. Dengan demikian setiap putaran dari eksentrik akan mengakibatkan
sisir doffer bergerak bolak-balik keataskebawah satu kali.
Rol Penggilas
Poros rol penggilas yang bawah dihubungkan ke doffer. Sedang ujung poros yang
lain dihubungkan ke rol atas dan coiler dengan perantaraan rodaroda gigi. Dengan
demikian maka kecepatan putaran rol penggilas selalu mengikuti kecepatan putaran
doffernya dan putaran rol penggilas bawah adalah positif.
Berhubung web dari doffer tersebut sangat tipis dan lemah, maka untuk memudahkan
penampungannya perlu diubah dahulu menjadi bentuk yang lebih padat dan kuat, yang
dinamakan sliver. Untuk ini, maka web tersebut dikumpulkan dahulu dengan melakukan
lewat pengantar web yang mengubah lapisan tipis web menjadi bentuk yang
penampangnya bulat dan kemudian memadatkannya melalui suatu terompet dengan
lubang yang berdiameter sekitar inch. Agar rol penggilas dapat menarik dan
memadatkan sliver tersebut lebih lanjut, perlu adanya tekanan antara pasangan rol
penggilas.
Coiler
Karena coiler ini letaknya serong, maka sliver yang keluar dari coiler tube berputar
dengan titik pusat roda gigi coiler. Disekeliling roda gigi coiler ada pelat coiler yang
tidak berputar, yang gunanya untuk menekan sliver yang ada didalam can.
Sliver yang keluar dari coiler tube kemudian ditampung kedalam suatu can, yang
diletakkan diatas suatu alas can yang berputar dengan titik putar yang tidak sama dengan
titik putar coiler tubenya. Karena alas can berputar lebih lambat dari putaran coiler
tubenya, maka coiler tube akan meletakkan slivernya dalam bentuk lingkaran-lingkaran
kecil, yang berada antara tepi can sampai titik pusat can dan setiap lingkaran sliver
berikutnya selalu berada diatas lingkaran yang dibentuk sebelumnya dengan titik pusat
yang tidak sama. Dengan demikian kalau sliver ditarik keluar untuk disuapkan ke proses
berikutnya, tidak akan mengalami kerusakan-kerusakan dan geseran-geseran yang berarti,
meskipun sliver tersebut sebenarnya tidak mempunyai twist, kecuali sedikit twist yang
diakibatkan karena putaran coiler.
Can yang dipakai untuk menampung sliver, didalamnya mempunyai alas yang
ditahan dengan per yang gunanya untuk :
Menekan sliver yang ada didalam can ke permukaan pelat coiler sehingga menjadi
agak padat tumpukannya.
Kalau sliver disuapkan ke proses berikutnya dan jumlahnya tinggal sedikit, maka
sliver yang ada didalam can dengan sendirinya akan terangkat keatas, sehingga dapat
mengurangi jarak antara titik tarik dan alas sliver. Kalau jarak ini terlalu jauh dapat
mengakibatkan terjadinya regangan.
Neraca analitik
Roll meter
Serat kapas
Data pengamatan
= 893,0 gr
Berat waste
= 95,6 gr
21,8 gr
20,4 gr
22,0 gr
31,0 gr
33,6 gr
= 764 butir
Kerataan sliver
= 135,8 : 5
= 27,16 gr
Ne1
=
= 0,11
(Xi X)
(Xi X)2
No.
Berat (Xi)
1.
21,8 gr
- 5,36 gr
28,729 gr
2.
20,4 gr
- 6,76 gr
45,6976 gr
3.
29,0 gr
1,84 gr
3,3856 gr
4.
31,0 gr
3,84 gr
14,7456 gr
5.
33,6 gr
6,44 gr
41,4736 gr
X = 27,16 gr
Standar Deviasi
134,032 gr
=
= = = 5,78
Diskusi
Pada praktikum pemintalan di mesin carding ini, pada saat proses tidak banyak
mengalami kesulitan karena mesin sudah diatur dan sudah menggunakan sistem
otomatisasi. Kita hanya tinggal menyuapkan bahan baku pada bale opener dan menekan
tombol-tombol yang ada pada mesin carding.
Pada saat melalukan perhitungan proses produksi praktikan mengalami sedikit
kesulitan karena membutuhkan pemahaman yang cukup dan memerlukan ketelitian tinggi
dalam mengerjakannya. Hasil dari perencanaan produksi (produksi teoritis) menjadi tidak
benar dan jauh dari hasil produksi nyata apabila perhitungan tidak dilakukan dengan teliti.
Kesimpulan
Pada mesin carding serat dalam bentuk lap diubah menjadi sliver. Di mesin carding serat
mengalami proses pembukaan gumpalan-gumpalan serat, pembersihan dari kotorankotoran yang masih menempel, pemisahan serat-serat yang panjang dan yang pendek dan
terakhir dibentuk dalam bentuk sliver.
Daftar pustaka