METODE AL-HASANI
Tiada henti menggapai naungan Ilahi
Disusun oleh :
Rizal Alhasani
Hormat Kami
Rizal Alhasani
Linda Elfino
Anak Kami :
Ustadz Agung Kusuma, B.E (Hons)
Ustadz Dede Permana, Lc., M.Si.
Yudi Prasetya Bechelor of Engg (Hons)
Fatimah Az-Zahra S.Psi.
2
METODE AL-HASANI
Tiada henti menggapai naungan Ilahi
َّ
ِ الل ُه َّم ْار َح ْم َنا ِبالُق ْرء
ان َ
الن َه ِار
َّ اف ْ َآء َّالْي ِل َوأ ِ وارُزْقنا
َ ط َر ان
َ ََ ء ه
ُ ت
َوَ َل
َ ت َ َْ
ين ِ
َ اج َعْل ُه َل َنا ُح َّج ًة َيا َر َّب اْل َعاَلم
ْ َو
3
METODE AL-HASANI
Tiada henti menggapai naungan Ilahi
DAFTAR ISI
I. LATAR BELAKANG
Metode Al-Hasani adalah sebuah metode yang praktis, cepat dan mudah untuk
dapat menerjemahkan Al-Quran. Dibutuhkan waktu lebih kurang 40 jam dalam
proses penyampaian materi dan pelatihannya, yaitu 20 kali pertemuan, setiap
pertemuan 2 jam via zoom. Jika semua berjalan lancar, insya Allah setelah
pelatihan peserta mampu untuk memulai menerjemahkan Al-Quran.
Awalnya kami adalah orang yang awam terhadap Al-Quran. Karena beberapa
peristiwa yang berarti dalam hidup kami, akhirnya kami bertekad untuk terjun
memahami Al-Quran. Beberapa peristiwa penting tersebut adalah sebagai
berikut :
Sekitar pertengahan tahun 1998, kami mendengar beberapa ulama yang berbeda
pendapat tentang ayat yang sama dalam Al-Quran. Saat itu kami tidak paham
sama sekali, kenapa bisa terjadi perbedaan tersebut. Kadang-kadang perbedaan
tersebut dapat membawa kepada perpecahan dalam kaum muslimin yang awam
seperti kami. Waktu itu, dalam pikiran kami, Allah tidak mungkin membuat
satu teks yang punya multi makna. Allah yang Maha Pengasih, Maha
Penyayang dan Maha Bijaksana rasanya tak mungkin akan membuat suatu
statement yang membuat maklukNya bertengkar. Kami adalah orang awam dan
hanya punya pikiran sangat sederhana.
Penasaran dengan perbedaan tersebut, akhirnya terbersit dalam lubuk hati kami,
andaikan kami tahu apa makna Al-Quran itu dari sumber aslinya, alangkah
indahnya hidup ini. Mungkin saya bisa ikut membantu mencari jalan tengahnya.
Sejak saat itu, rasa ingin tahu makna Al-Quran tersebut mulai bergelora di
dalam hati ini. Rasa ingin bisa menerjemahkan Al-Quran dari teks aslinya selalu
muncul setiap membaca Al-Quran. Namun kemana akan belajar, kami tidak
mendapat informasi yang memadai.
METODE AL HASANI
Tiada henti menggapai naungan Ilahi
1
b. Terkejut melihat angka umat Islam yang memahami Al-Quran
Pada suatu hari, sekitar akhir tahun 2000, kami mendengar seorang penceramah
di salah satu media nasional. Isi ceramah berkisar kondisi umat Islam dalam
berinteraksi dengan Al-Quran berdasarkan hasil sebuah survey. Saat itu kami
tidak melihat di mana survey dilakukan dan siapa saja sampelnya, tapi yang
muncul adalah “bara ingin paham Al-Quran makin menyala”. Penceramah
tersebut membagi umat Islam sesuai kondisi mereka terhadap Al-Quran dalam
hitungan persentase sebagai berikut :
Kami sungguh sangat terkejut dan kaget mendengar isi ceramah beliau. Antara
percaya dan tidak dengan angka-angka yang disajikan. Saya lupa angka
pastinya, tapi jelas angka tersebut sangat menghentak ubun-ubun saya waktu
itu. Saya beranggapan, bahwa setiap orang muslim, pasti mampu membaca Al-
Quran. Tiba-tiba ada informasi, bahwa umat Islam yang bisa membaca Al-
Quran tidak sampai 5 (lima) %. Umat Islam yang mampu memahami Al-Quran
tidak sampai 0,1 %, lalu yang mengamalkan Al-Quran makin sedikit.
Informasi ini membuat dada kami semakin mendidih. Kami merasa bagian yang
tak mampu memahami Al-Quran dan sangat terasa kondisi ini seperti himpitan
yang beratnya berpuluh-puluh ton. Akhirnya tekad sudah bulat, bahwa kami
harus bisa paham Al-Quran. Tapi kemana mau belajar adalah hal yang sulit
menjawabnya.
c. Tak percaya bahwa Al-Quran sulit dan untuk belajar Al-Quran butuh
waktu lama
Saat kami tanyakan kepada salah seorang Ustadz tentang berapa lama waktu
yang dibutuhkan untuk memahami Al-Quran. Ustadz itu menjawab dibutuhkan
waktu lebih kurang 15 tahun. Informasi dari Ustadz tersebut terasa agak aneh
dan secara fitrah kami menolaknya. Kami tak percaya bahwa untuk memahami
Al-Quran butuh waktu lama, Kami terus mencari informasi dimana tempat
belajar Al-Quran. Saat kami tanya kepada Ustadz yang lain tentang waktu yang
dibutuhkan untuk belajar Al-Quran, dia jawab lebih kurang 15 tahun, fitrah
METODE AL HASANI
Tiada henti menggapai naungan Ilahi
2
kami tetap menolak. Akhirnya kami mengadu kepada Allah : Dalam sebuah doa
kami berucap : “Ya Allah, rasanya tak mungkin Al-Quran Mu susah untuk
dipahami. Ini pasti ada yang salah. Tapi hamba tidak tahu kemana harus
belajar”. Dengan deraian air mata yang berlinang membasahi pipi kami berlirih
“Ya Allah, tolong ya Allah, tolong hambaMu yang bodoh ini agar Engkau
kirimkan seorang guru yang mampu mengajar aku Al-Quran dalam waktu
singkat”.
Dalam kebimbangan dan kebingungan itu, tiba tiba kami baru sadar bahwa
kami punya “asset” yang sangat berharga untuk memahami Al-Quran. Kami
mempunyai 3 orang anak laki laki yang semuanya sekolah di Pondok Modern
Darussalam Gontor. Banyak buku buku pelajaran “Nahwu Sharafnya”
tergeletak dikamar kami. Kami coba membuka satu persatu buku tersebut.
Kami amati lagi. Kami baca lagi berulang ulang. Saat itu terpikir dalam hati,
kami akan pergunakan waktu diskusi dengan mereka saat mereka libur
Ramadhan.
Pelan tapi pasti, sambil berbincang bincang dimeja makan, sambil berbicara
diruang tamu, sambil main main keluar, waktu banyak kami gunakan untuk
belajar kepada mereka bertiga. Di situ mulai muncul pemahaman sedikit demi
sedikit tentang gramatikal Al-Quran.
Setelah mendapatkan ilmu yang cukup, akhirnya terpikir oleh kami, bagaimana
caranya agar ilmu yang telah saya peroleh dari anak kami tersebut bisa kami
sampaikan kepada orang lain. Kami kumpulkan buku-buku tentang metode
pembelajaran Gramatikal Al-Quran yang ada dipasaran, dan akhirnya kami
memberanikan diri untuk menyusun sebuah metode yang kami beri nama
METODE AL-HASANI, yang mana nama ini kami persembahkan kepada
ayahanda kami Hasan Basri, yang sudah mendahului kami. Semoga Allah
ampuni dosa kedua orang tua kami dan ini menjadi sebab Allah mengalungkan
mahkota kepada mereka berdua.
METODE AL HASANI
Tiada henti menggapai naungan Ilahi
3
tentang “Keagungan Al-Quran”. Disini kami paparkan beberapa saja
keutamanaan di antaranya:
Taqwa adalah suatu kondisi, di mana kita tunduk dan takut hanya kepada Allah.
Kita dengan ikhlas menghentikan semua laranganNya, dan mengamalkan
suruhanNya. Kita hanya mengharap ridhaNya.
Dalam ayat ini, jelas dan terang sekali, bahwa kalau kita ingin menjadi orang
yang bergelar “TAQWA”, maka pedoman utama kita adalah “AL-QURAN”.
ٰ ٰ)َٰخٰيُُٰكمٰٰ َٰمنٰٰتَٰ َٰعٰلَّ َٰمٰالٰ ُٰقٰرآ َٰنٰ َٰو َٰعٰلَّ َٰم ٰهُٰ(رواهٰالبخاري
Artinya: “Sebaik-baik kalian, adalah orang-orang yang belajar Al-Quran dan
mengajarkannya.” (HR. Bukhari)
Kalau kita ingin menjadi hamba Allah yang terbaik maka belajarlah Al-Quran.
Kalau kita ingin jadi hamba yang mulia, dalamilah dan pahamilah Al-Quran.
Kriteria manusia terbaik di mata Allah adalah orang yang belajar Al-Quran dan
mengajarkannya.
METODE AL HASANI
Tiada henti menggapai naungan Ilahi
4
didatangkan, semua tenaga dikerahkan. Semua itu, hanya satu cita-cita agar
menjadi “juara satu” di akhir perlombaan. Allah menetapkan kriteria manusia
terbaik adalah orang yang belajar Al-Quran dan mengajarkannya.
)حاٰبِِٰهٰ(رواهٰمسلم
َٰ ٰاٰلَص ٰ ِٰاِقَٰٰرُٰؤٰواٰاٰل ُٰقٰرآ َٰنٰٰفَِٰإٰنَّٰهُٰ َٰي
ِٰ ٰتٰيَٰ ٰوَٰمٰالٰ ِٰقٰيَ َٰام ِٰةٰ َٰش ِٰفيٰع
Artinya: “Bacalah Al-Quran itu. Sesungguhnya dia akan datang di hari kiamat
sebagai penolong bagi para pembacanya”. (HR. Muslim : 804)
METODE AL HASANI
Tiada henti menggapai naungan Ilahi
5
Hari kiamat amatlah dahsyat. Setiap jiwa akan menjumpainya. Pada hari itu,
gunung-gunung bagaikan kapas yang berterbangan. Saat itu, tiba-tiba banyak
anak-anak yang langsung beruban. Ibu-ibu yang sedang hamil, keguguran. Itu
semua terjadi karena dahsyatnya huru-hara di hari Kiamat. Semua isi perut
bumi keluar.
Saat itulah, Al-Quran yang kita baca, Al-Quran yang kita tulis, Al-Quran yang
kita amalkan, datang menolong kita. Al-Quran akan datang menyelamatkan kita
dari dahsyatnya bencana Kiamat.
Semoga Al-Quran yang kita baca dan kita pahami, menjadi penolong kelak di
akhirat nanti.
METODE AL HASANI
Tiada henti menggapai naungan Ilahi
6
BAB KEDUA
SOFT COMPETENCIES
Soft Competencies : Adalah kemampuan yang berasal dari lubuk hati yang
paling dalam sebagai karunia terbesar dari Allah kepada manusia
Segala amal perbuatan baik harus dimulai dengan ikhlas. Dalam surat Al-
Bayyinah ayat 5 Allah berfirman :
Orang bijak mengatakan : Orang yang ikhlas tak akan pernah gagal. Dan orang
yang ikhlas tidak mampu digoda oleh syetan. Sekecil apapun amal, jika
dikerjakan dengan ikhlas pasti mendapat ridho dari Allah.
Begitu juga dengan belajar Metode Al-Hasani ini. Niat ikhlas kami tempatkan
di atas sekali. Dalam belajar Al-Quran metode Al-Hasani, segalanya hanya
disandarkan kepada Allah.
METODE AL HASANI
Tiada henti menggapai naungan Ilahi
7
II. MEMPERBANYAK TAUBAT
ِ ِٰبلب
ٰاط ِل َٰوتَكتُ ُمواٰاْلَ َّق َٰواَن تُمٰتَعلَ ُمو َنَ ِ َوََلٰتَلبِ ُسواٰاْلَ َّق
Artinya: “Dan janganlah kamu campuradukkan kebenaran dengan kebatilan
dan (janganlah) kamu sembunyikan kebenaran, sedangkan kamu
mengetahuinya.”
Al-Quran adalah Kalamullah. Al-Quran adalah suci dan sangat logis, sesuatu
yang suci membutuhkan tempat yang suci pula. Antara yang suci dan yang
kotor tak akan bisa bergabung untuk selamanya.
Manusia adalah makhluk, tempat khilaf dan salah serta dosa. Tidak ada manusia
yang luput dari dosa. Agar manusia mampu memahami Al-Quran, maka
sepantasnya harus sering sering melakukan taubat kepada Allah, agar jiwa
manusia menjadi bersih dan suci. Sehingga dengan demikian Al-Quran yang
suci akan mampu dipahami dengan mudah.
METODE AL HASANI
Tiada henti menggapai naungan Ilahi
8
Artinya: “Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami,
benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan
sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.”
Dalam surat Al-Qamar empat kali Allah nyatakan Al-Quran itu mudah. Bentuk
ayatnya pun dalam bentuk penegasan. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an
surah Al-Qamar ayat 17 :
ۡ ِۡ ِ ۡ ۡ ۡ ۡ
ٰ ٰٰنٰم َّدكِر
ُّ ِ
ٰم ل ه ِ
َ َ َولََقدٰيَ َّسرََنٰٱل ُقرءَاٰ َنٰللذ
ٰف ر ك
Artinya: “Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran,
maka adakah orang yang mengambil pelajaran.”
Dari ayat di atas, kita harus yakin bahwa Al-Quran itu mudah. Allah tidak
mungkin memberikan suatu aturan yang sulit untuk difahami,sulit untuk
diamalkan.Bahkan kalau kita baca suarat Alqamar secara utuh, surat tersebut
menyebutkan 6 kaum yang semuanya mendapat murka dan azab Allah. Keenam
kaum tersebut adalah :
Keenam kaum tersebut seolah olah tersirat bahwa Allah gambarkan kaum kaum
yang mengatakan Firman Allah itu sulit. Jadi menurut mereka firman Allah
tidak perlu dibaca, dipelajari dan diamalkan. Berlindung kita kepada Allah dari
ungkapan seperti ini.
METODE AL HASANI
Tiada henti menggapai naungan Ilahi
9
V. ISTIQAMAH DALAM MEMPELAJARINYA
ۡ ۡ
اٰوََلٰ َ َۡتَزنُٰوٰا َٰٰوأ َۡب ِش ُرٰوٰا
َ و ٰ اف
ُ َٰت
َ َ َّ
ََل أٰة
ُ ك
َ ِ
ئ لم ٰٱل
َ ُ م ِ ٰعلَي
ه َ ل
ُزَّ ن
َ ت
َ ت
َٰ ا
و ٰ م
ُ ق ت
َ ٰۡ َّللاٰ ُُث
ٰٱس ُٰ ٰينٰقَالُوٰاَٰربُّنَا
ِ َّ ِ
َ إ َّٰن ٱلذ
ۡ ت كنٰت ِ ۡ ِ
ٰ ٰوع ُدو َن ت
َُ ُُٰ م ٰ َِّ
ل ٱ َّة
ٰ نَ ٰب
ٱۡل
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah
Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan
turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan
janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah
dijanjikan Allah kepadamu." Fushshilat (41) : 30.
Pepatah mengatakan “sedikit demi sedikit lama-lama jadi bukit.” Air laut yang
luas berasal dari kumpulan satu tetes satu tetes air. Begitu juga dengan Al-
Quran. Sedikit demi sedikit Allah akan berikan kemudahan kepada kita. Kita
pelajari satu ayat satu ayat lebih baik dari belajar borongan dan setelah itu
berhenti belajar. Kita buat sebuah slogan: Tiada hari tanpa membaca dan
menerjemahkan Al-Quran. Sampai kapan? Sampai Allah panggil kita untuk
menghadapNya.
METODE AL HASANI
Tiada henti menggapai naungan Ilahi
10
BAB KETIGA
HARD COMPETENCIES
b. Kata Kerja
c. Huruf Bermakna
• Bertanwin = ً,ً, ً
METODE AL HASANI
Tiada henti menggapai naungan Ilahi
11
• Kata Majemuk, yaitu gabungan dua buah kata benda yang memiliki arti baru
ِٰ ٰح َذرٰالمو،
Contoh :ٰت
َ َ ِٰ ٰٰ َعه َٰد
َ ٰللا
• Berakhiran " ( " ةTa’ Marbuthah/ ) تاء م ْرب ْوطة
Contoh : ٰ،ٰٰجنَّة،ٰ ِ
َ ٰأ َُّمة،ٰ،ٰآخرة
َ
III. KATA KERJA
Dalam memahami kata kerja dalam Al-Qur’an kita harus memahami empat
poin yaitu
a. Bentuk
b. Pelaku
c. Akar kata
d. Pola.
a. Bentuk
Bentuk kalimat dalam Al-Qur’an ditentukan oleh waktu. Pada prinsipnya, kata
dalam Al-Qur’an ada dua jenis waktu :
Pertama, berdasarkan waktu masa lalu atau lampau yang di singkat dengan
sebutan KKL (Kata Kerja Lampau) yang bermakna “telah”. Berikut tabel
rumusnya :
METODE AL HASANI
Tiada henti menggapai naungan Ilahi
12
RUMUS KKL
(POLA َفَ َع َل BENTUK STANDAR DALAM KAMUS)
METODE AL HASANI
Tiada henti menggapai naungan Ilahi
13
Kedua, berdasarkan waktu sekarang dan akan datang yang di singkat KKSAD
(Kata Kerja Sekarang dan Akan Datang) yang bermakna “sedang” atau “akan”.
يَٰ ُٰٰٰ ٰ)ُٰٰٰٰٰ\ِٰٰٰٰٰ\ٰ َٰٰٰ ٰ(ٰٰ + يَعبُ ُدٰ يَك ِذ ُٰ
ب عُ
ََي َد ٰ ُه َوٰ
ََي َدع ِ
يَِٰٰٰ َٰٰٰ ٰ)ُٰٰٰٰٰ\ِٰٰٰٰٰ\ٰ َٰٰٰ ٰ(ٰٰٰ+
ٰٰ+اٰن يَعبُ َد ِانٰ يَك ِذ َِب ِٰن انٰ َ ُُهَا
يَٰٰٰ+ُٰٰٰٰٰ)ُٰٰٰٰٰ\ِٰٰٰٰٰ\ٰ َٰٰٰ ٰ(ٰٰٰ+و َنٰ يَعبُ ُدو َنٰ يَك ِذبُو َٰن ََي َدعُو َنٰ ُهمٰ
يََٰ ٰ+ٰٰٰٰٰ)ُٰٰٰٰٰ\ِٰٰٰٰٰ\ٰ َٰٰٰ ٰ(ٰٰٰٰ+نٰ يَعبُد َنٰ يَك ِذب َٰن ََي َدع َنٰ ُه َّنٰ
تَٰٰ+ُٰٰٰٰٰ)ُٰٰٰٰٰ\ِٰٰٰٰٰ\ٰ َٰٰٰ ٰ(ٰٰٰٰ+و َنٰ تَعبُ ُدو َنٰ تَك ِذبُو َٰن ََت َدعُو َنٰ أَن تُمٰ
ِ
نيٰ
تََٰ ٰ+ِٰٰٰٰ ٰ)ُٰٰٰٰٰ\ِٰٰٰٰٰ\ٰ َٰٰٰ ٰ(ٰٰٰٰ+ تَعبُ ِدي َنٰ تَك ِذبِ َٰ
ني نيٰ
ََت َدع َ أَن ِ
تٰ
ََت َدع ِ
تَِٰٰ َٰٰٰ ٰ)ُٰٰٰٰٰ\ِٰٰٰٰٰ\ٰ َٰٰٰ ٰ(ٰٰٰٰ+
ٰٰ+اٰن تَعبُ َد ِٰ
ان تَك ِذ َِب ِٰن انٰ َ أَن تُ َٰما
تََٰ ٰ+ٰٰٰٰٰ)ُٰٰٰٰٰ\ِٰٰٰٰٰ\ٰ َٰٰٰ ٰ(ٰٰٰٰ+نٰ تَعبُد َنٰ تَك ِذب َنٰ ََت َدع َنٰ تٰ
أَن ُ َّ
METODE AL HASANI
Tiada henti menggapai naungan Ilahi
14
Disamping dua bentuk diatas, Al-Qur’an juga merupakan perkataan yang berisi
perintah dan larangan. Maka dari itu ada satu bentuk kata kerja lagi yaitu KKP
(Kata Kerja Perintah) yang merupakan turunan dari kata kerja sekarang dan akan
datang dan pelakunya orang yang kedua. Terdapat 3 kondisi dalam KKP, yaitu:
• Jika huruf ke-2 berharakat (fathah) atau ً (kasrah), maka Harakat ( اhuruf
Alif) Penolong ً (kasrah) atau ا
❖ Buang huruf depan (pertama), karena huruf pertama tidak mati maka tidak
perlu tambah alif ()ا ٰ
15 METODE AL HASANI
Tiada henti menggapai naungan Ilahi
❖ Untuk huruf belakang berubah mengikuti
• Untuk ٰت
َ أَن, sukunkan (matikan huruf belakang)
• Untuk أن تُما, buang ن
َ ِٰ
• Untuk ٰ أَن تُم, buang ن َٰ dan tambahkan ا
• Untuk ٰت ِ أَن, buang َٰن
• Untuk أن تُما, buang ن
َ ِٰ
• Untuk ٰتَّ ُ ٰأَن, kebal (tidak berubah)
Untuk Pola ََاِفْ َع َّل،ََاِنْ َف َع َل،ََاِفْ تَ َع َل،ََاِ ْستَ ْف َع َل،َ( اَفْ َع َلpola alif)
❖ Buat KKSAD
b. Pelaku (Subjek)
Pelaku dalam Al-Qur’an sangat sempurna dan tidak sama dengan tata bahasa
yang ada di dunia. Terdapat empat belas pelaku agar lebih jelas berikut
perbandingan pelaku dalam bahasa Indonesia,bahasa Inggris, dan Al-Qur’an
yaitu :
16 METODE AL HASANI
Tiada henti menggapai naungan Ilahi
Jamak (>2 pelaku) Dobel (2 pelaku) Tunggal (1 pelaku)
Al- Al- Al-
Indonesia Inggris Indonesia Inggris Indonesia Inggris
Quran Quran Quran
Mereka Mereka
(banyak They هم (berdua They Dia (pria) هما
He هو
pria) pria)
Mereka Mereka
Dia
(banyak They هن (berdua They
(wanita) هما
She هي
wanita) wanita)
Kalian Kalian
(banyak You ا ْنت ْم
(berdua You
Kamu
(pria) ا ْنتما
You ا ْنت
pria) pria)
Kalian Kalian
(banyak You ا ْنتن(berdua You
Kamu
(wanita) ا ْنتما
You ا ْنت
wanita) wanita)
Kami We ن ْحن - Saya I انا
c. Akar kata
Akar kata atau disebut juga kata dasar dalam Al-Qur’an sangatlah teratur. Hal
ini hanya terjadi pada Al-Qur’an saja karena tidak ada bahasa manapun yang
mempunyai kata dasar seperti teraturnya kata dasar dalam Alquran.
Akar kata dalam Al-Qur’an umumnya terdiri dari tiga huruf. Dalam metode Al-
Hasani akar kata didefinisikan sebagai berikut :
❖ Selalu tiga huruf, contoh : ٰخلَق, َ ب َ َٰ َكت,ٰفَ َع َل,ٰج َع َل,
َ َر َج َع
❖ Kecuali pada kata “ ”فَعلَ َٰل
❖ Bentuknya KKL dengan pelaku ُه ٰو
َ
❖ Mempunyai pola ل َٰ ُٰفَ ٰع,ٰٰفَعِ َل,ٰفَ َعل
❖ Sebagai perbendaharaan kata atau kosa kata
❖ Dalam kamus karangan Mahmud Yunus terdapat dalam tanda kurung ( )
❖ Dalam kamus karangan Munawir setelah tanda bintang *
❖ Untuk mempermudah membuka kamus.
❖ Berikut perbandingan akar kata/ kata dasar dengan berbagai bahasa lain
Al-Qur’an : ( جعل3 huruf) , ( نظر3 huruf), ( كسب3 huruf)
Inggris : go (dua huruf), run (tiga huruf), play (empat huruf).
Indonesia : diam ( 4 huruf), makan (lima huruf), keluar (enam huruf)
Keterangan : Bahasa Indonesia dan Inggris tidak mempunyai standar
jumlah huruf dalam akar kata.
17 METODE AL HASANI
Tiada henti menggapai naungan Ilahi
d. Pola
Al-Qur’an juga mempunyai pola, dengan pola yang ada dalam Al-Qur’an
membuat Al-Qur’an menjadi kaya akan kosa kata. Satu akar kata (kata dasar)
bisa berubah menjadi ± 200 kata. Betapa kaya kosa kata Al-Qur’an.
18 METODE AL HASANI
Tiada henti menggapai naungan Ilahi
d. Bandingkan dengan ك – ت – بyang akan kita cari, karena huruf بlebih
dahulu dari ت, maka lanjutkan ke halaman berikutnya.
e. Lihatlah halaman 367 pada pojok kiri atas, terdapat kata كاتم, yang
berakar kata ( ك – ت – مsetelah dibuang huruf alifnya)
f. Karena huruf مsudah melampaui huruf ب, maka di halaman ini kata كتب
sudah lewat.
g. Berarti memang di 2 halaman ini kata كتبbisa ditemukan.
h. Carilah كتبpada pola yang ada di dalam tanda kurung
19 METODE AL HASANI
Tiada henti menggapai naungan Ilahi
V. HURUF BERMAKNA
Berikut tabel yang mengandung huruf bermakna, mulai dari 1 huruf hingga
4 huruf :
Kata ganti dapat menandakan Objek atau pemilik, berikut Kata ganti dalam
Al-Quran :
ٰٰهٰتَي ِْن/ٰان
ِ َ هٰت ٰٰهٰذَي ِْن/ٰان
ِ َهٰذ 2 orang
َّ َّ
ال ِ ّتا ال ِذى 1 orang
َّ َّ َّ َّ
الت ن ا/ان
ت الت ِ ا الذي ن ا/ن
ن الذاا ِ ا 2 orang
Untuk mencari akar kata, kita perlu memperhatikan beberapa hal penting
sebagai berikut:
1. Akar Kata
e. Buang semua kata ganti/kata milik yang melekat dibelakang kata kerja
Contoh =
زر ْقناه ْمakar katanya رزقsetelah ناsebagai rumus kata kerja, dan ه ْمsebagai
kata ganti dibuang.
خلقك ْمakar katanya خلقsetelah ه ْمsebagai kata ganti dibuang.
26 METODE AL HASANI
Tiada henti menggapai naungan Ilahi
XII. HURUF SEMI IRREGULAR AL-HASANI
a. Huruf SIA
1. Dalam KKSAD, setelah dibuang huruf KKSAD nya, tinggal dua huruf
dengan "Pola" hidup keduanya,maka tambahkan huruf ٰوdidepan.
Contoh kata dalam ayat 2 : 231 dan 2 : 268. Kata ٰكم ُ ُ يَعِظakar kata ظ
َٰ َو َعdan
kata ٰكم ُ يَعِ ُدakar kata َو َع َٰد
2. Dalam akar kata,huruf وdan ي ٰ ditengah akar kata berobah menjadi ا.
Contoh kataال َٰ َ( قQS 2 : 30) dan ( َز َٰادQS 2 : 10) asalnya adalah قَ َوَٰلdibaca ال َٰ َق
dan د َٰ َ َزيdibaca َز َٰاد
3. Dalam KKL, setelah dibuang KKL nya, tinggal 2 huruf dengan "Pola" ٰفُل
berobah jadi alif ()ا. Contoh : kata ت ُٰ ُدمpada QS 19 : 31 akar kata adalah
َد َوَٰمdan menjadi َد َٰام
4. Dalam KKL, setelah dibuang KKL nya, tinggal 2 huruf dengan "Pola" ٰٰفِل
(kasrah, sukun), maka tambahkan huruf ي ٰ ditengah dan huruf tersebut
27 METODE AL HASANI
Tiada henti menggapai naungan Ilahi
berobah jadi alif ()ا. Contoh kata dalam QS 18 : 13 زدْناه ْمakar kata adalah
زيدyang dibaca زاد
6. Dalam KKL, setelah dibuang huruf KKL nya, tinggal 2 huruf yang berpola
hidup keduanya, maka tambahkan huruf SIA dibelakang dengan sistem
"Try and Learn'
ٰ لَِقdan َخلَواakar kata adalah ل
Contoh QS 2 : 14. Kata لَ ُقواakar kata adalah ي
َ َٰ َخ
7. Dalam KKSAD, setelah dibuang huruf KKSAD nya, tinggal dua huruf
dengan Pola sukun-harkat (mati-hidup), maka tambahkan huruf SIA
dibelakang dengan sistem Try and Learn.
8. Dalam KKP, pemberian harkat alif ( ) ا, disesuaikan dengan huruf SIA di
belakang. Jika huruf SIA nya Alif ( ) اdan ي ٰ , maka harkat huruf alif
adalah kasrah. Jika huruf SIA dibelakang و, maka harkat huruf alif ( ) ا
adalah dlammah.
َٰ اِه ِدdan kata اُدعُٰوا
Contoh kata َن
9. Jika huruf SIA di depan akar kata dan didahului oleh huruf KKSAD ( ، (ي
ن، ا، تatau huruf tanda kata benda ( م، م، ) مmaka dicari dengan sistim
“Try and Learn”
Kata ي ْوقنونakar katanya adalah يقنdimana huruf يdalam akar kata berubah
menjadi وkarena didahului oleh harkat dlomah dan akar kata ميْثاقهadalah وثق,
huruf وberubah menjadi يkarena didahului oleh harkat kasrah
28 METODE AL HASANI
Tiada henti menggapai naungan Ilahi
c. Dua dan tiga huruf SIA
Untuk dua dan tiga huruf SIA, metode Al-Hasani melakukan penelitian
langsung dalam Al-Qur’an. Penelitian tersebut memakan waktu satu bulan
penuh selama bulan Ramadlan.
Dari data di atas, maka metode Al-Hasani membahas yang 90% saja.
Sedangkan yang 10% bisa dipahami sambil Latihan.
Setelah dibuang semua huruf yang menjadi huruf tambahan, baik tambahan
kata benda atau kata kerja dan tambahan pola, maka tinggal sebagai berikut:
Huruf
Dalam Al-
Arti lengkap Arti Pola Akar kata yang
Quran
tinggal
Peliharalah oleh
ق ْوا أ ْنفسك ْم
kalian diri
وأ ْهليْك ْم نارا
kalian dan Memelihara فعل ي-و–ق ق
)66:6(
keluarga kalian
dari neraka
لعلك ْم تتق ْون
Agar kalian ا ْفتعل ي-و–ق تق
Memelihara )2:21(
bertakwa
Proses peleburan huruf dari akar kata وقىmenjadi اتقى:
)Huruf وmelebur menjadi وقى – ا ْوتقى – اتقى ( ت
29 METODE AL HASANI
Tiada henti menggapai naungan Ilahi
Huruf Dalam Al-
Arti lengkap Arti Pola Akar kata yang Quran
tinggal
Agar Kami
memperlihatkan Memperlihatkan أ ْفعل ي-ر–ا ر )17:1( لنريه
kepadanya
Karena huruf KKSAD nya berbaris “Dlammah”
يأْت ْي للا
Allah datang Datang فعل ي-ا–ت ت
)5:54(
Sempurnakanlah ي
ْ أ ْوف ْوا بع ْهد
oleh kalian Menyempurnakan أ ْفعل ي-و–ف ف
dengan janjiku )2:40(
ْ ووفي
ت
Dan
Menyempurnakan فعل ي-و–ف ف
disempurnakan )3:26(
30 METODE AL HASANI
Tiada henti menggapai naungan Ilahi
XIII. BUNGA RAMPAI AL-HASANI
َ َُك ْيٰن
س ِب َح َكٰ َك ِثي اْرٰا
Agar kami banyak bertasbih kepada-Mu. QS. Thaha (20) : 33.
c. KALIMAT BERSYARAT
Huruf
Jawaban /
Jika digabungkan Kalimat Syarat
Konsekuensi Syarat
ض اما َّ ظ ْل ام
ْ اٰو ََلٰ َه ُ ٰف
ُ ِٰو ُه َوٰ ُمؤْ ِمنٰفَ ًَلٰ َيخ
َ ص ِلحت ِ َو َم ْنٰيَّ ْع َم ْل
ٰمنَ ٰال ه
Dan barang siapa mengerjakan kebajikan sedang dia (dalam keadaan) beriman,
maka dia tidak khawatir akan perlakuan zalim (terhadapnya) dan tidak (pula
khawatir) akan pengurangan haknya. QS. Thaaha (20) : 113.
32 METODE AL HASANI
Tiada henti menggapai naungan Ilahi
’d. POLA JAMA
Pola tunggal ’Pola Jama
اعلٰٰفَ ِٰ فَاعلُو َنٰ–ٰفُ َع َل ٰءُ
ِ
ُٰمفٰعِٰلٰ ُمفعِلُو َٰن
ٰفَ ِٰ
اعٰلَةٰ اع َلتٰ فَ ِ
ُٰمفٰعِٰٰلَةٰ ُمفعِ َلتٰ
فَعلٰ أَف َعالٰ–ٰفُعُولٰ–ٰفُعُلٰ–ٰفِ َعالٰ–ٰفَعَّالٰ
ٰ )ٰ2:74(َّٰق
ُٰ َّقٰ=ٰيَتَ َشق
ُ ٰٰيَشَّق
ٰ )ٰ54:32(ٰٰ=ٰمتَ َذكِر ِ
ُ ٰٰٰٰٰٰٰٰٰ ُم َّدكر
ٰ )ٰ3:49(َّٰخ ُرو َنٰ=ٰتَد ََِت ُرو َٰن
ِ تَد
j. TAMBAHAN PENJELASAN
1. Terdapat dua huruf pada kata yang berbeda, kemudian digabung menjadi
satu huruf, seperti Huruf Nun dilebur kepada mimٰ= )78:1( ٰ َٰم+ٰٰ=ٰعن
َ َع َّم
2. Terdapat dua huruf Ta’ yang menjadi satu
35 METODE AL HASANI
Tiada henti menggapai naungan Ilahi
BAB KEEMPAT
PENUTUP
Saat ini saya sudah tidak mau lagi berpisah dengan Al-Quran. Bagi saya Al-
Quran adalah sumber utama dalam mengatur hidup saya. Setiap tindak tanduk
saya, selalu saya berusaha untuk mengkait dengan Al-Quran.
Al-Quran adalah penaung saya, baik di dunia apalagi diakhirat nanti. Saya
punya slogan : Saya tak akan mau berpisah dengan Al-Quran. Andai Allah
mentakdirkan saya masuk Surga, maka saya akan memohon kepada Allah agar
saya tetap dibolehkan selalu membaca Al-Quran.
Akhirnya kepada Allah kami berserah diri. Kami hanya bisa berbuat sesuai
kemampuan yang diberikan Allah kepada kami. Metode Al-Hasani bukanlah
pemecah masalah agar umat Islam bisa memahami Al-Quran. Metode Al-
Hasani belumlah sempurna. Metode Al-Hasani hanya salah satu alternatif cara
untuk memahami arti Al-Quran. Masih banyak kekurangan dan keawaman
kami terhadap Al-Quran yang sungguh sangat agung ini. Apabila pembaca
kami menemukan kesalahan dan kekhilafan, mohon diberikan saran dan kritik
kepada kami.
Dengan segala senang hati kami akan lakukan perbaikan untuk masa-masa
yang akan datang. Semoga usaha kita semua mendapat redha dari Allah Sang
Pencipta kita semua, dan akhirnya kepada Allah kami serahkan segalanya.
36 METODE AL HASANI
Tiada henti menggapai naungan Ilahi
AL-QURAN ADALAH DENYUT NADIKU
Ya Allah…….
Ya Allah….
Dan …
Ya Rabb….
Ya Rabb….
Jemputlah hamba….
Dekaplah hamba….
37 METODE AL HASANI
Tiada henti menggapai naungan Ilahi
AL-QURAN ADALAH LANTERA KEHIDUPANKU
Al-Quran…
Al-Quran….
Al-Quran….
Saat ini…
Selamanya………
38 METODE AL HASANI
Tiada henti menggapai naungan Ilahi
)POLA KATA KERJA LAMPAU (KKL
POLA
ََ َْ ْ ََ َ َْ َ َ َْ َ َ َ َْ َ َ PELAKU
تف َّع ََ
ل ِإنف َع َلَ ل
ِإف َع ََّ تفاع َلَ ل
ِإفت َع ََ ل
ف ْعل ََ ل
ِإ ْستف َع ََ ل
فاع ََ أفع َ
لَ ف َّع َلَ ف َع َلَ
ََ َْ ْ َْ َ َ َْ َ َْ َ َ ُ
ل
تف َّع ََ ل ل ل
اع َََت َف َ ل ل
ف ْعل ََ ل
اع َََف َ
ِإنف َع ََ ِإف َع ََّ ِإفت َع ََ ِإ ْستف َع َلَ أفع َ
لَ ل
ف َّع ََ ل
ف َع ََ ه َوَ
ََ َ َْ َ ْ َّ ََ ََ َْ َ َ ََ َْ َ َ ََ َْ َ َ َ َ َ ُ
ل
تف َّع َ ل
ِإنف َع َ ل
ِإف َع َ لاع َ تف ل
ِإفت َع َ ل
ف ْعل َ ِإ ْستف َعلَ ل
اع َ ف ل
أف َع َ لف َّع َ لف َع َ ه َماَ
ََ ُ َْ ُ ْ ُّ ََ َُ َْ ُ َ َُ َْ ُ َ ُ َ ُ ُ
تف َّعل ْوا اعل ْوا تف ف ْعلل ْوا اع ُلوَاَْف َ َأ ْف َع ُلوَاْ
ِإنف َعل ْوا ِإف َعل ْوا ِإفت َعل ْوا ِإ ْستف َعل ْوا ف َّعل ْوَا ف َعل ْوَا ه َْ
م
ََ َ ْ َْ َ ْ ْ َّ ْ ََ ََ ْ َْ َ ْ َ ََ ْ َْ َ ْ َ ََ ْ َْ ََ ْ َ َ ْ َ َ ْ
تف َّعل َ
ت ِإنف َعلتَ ت
ِإف َعل َ اعلتَ تف ِإفت َعلتَ ف ْعلل َ
ت ِإ ْستف َعلتَ ت فاعل َ
ت أفعل َ ف َّعل َ
ت ف َعل َ
ت ه
ِ ِ ََ
ََ ََ َْ ََ ْ َّ َ ََ َََ َْ ََ َ َََ َْ ََ َ َََ َْ ََ َ ََ َ ََ ُ
تف َّعلتا ِإنف َعلتاَ ِإف َعلتاَ اعلتا تف ِإفت َعلتاَ ف ْعللتا ِإ ْستف َعلتاَ اعلتا أف َعلتا ف ف َّعلتا ف َعلتا ه َماَ
ََ ْ َْ ْ ْ َْ ََ َْ َْ ْ َ َْ َْ ْ َ َْ َ َْ َْ َ ْ َ ْ ُ َّ
تف َّعل ََ
ن ن
ِإنف َعل ََ ن
ِإف َعلل ََ اعل ََ
ن تف ن
ِإفت َعل ََ ف ْعلل ََ
ن ِإ ْستف َعل َنَ ن فاعل َ
نَ أفعل َ ف َّعل ََ
ن ف َعل ََ
ن هَ
ن
ََ ْ َ َْ ْ َ ْ َ َْ َ ََ َْ َ ََْْ َ َ ْ َْ َ َْ ْ َ َ َْ َ َْ َْ َ َ َّ ْ َ ََْ َ َْ َ
تف َّعل َ
ت ِإنف َعلتَ ِإفعللتَ اعلتَ تف ِإفتعلتَ فعلل َ
ت ِإ ْستف َعلتَ ت فاعل َ
ت أفعل َ فعل َ
ت فعل َ
ت أن َ
ت
ََ ُْ َْ ُْ ْ َُْ ََ َُْ َْ ُْ َ َُْ َْ ُْ َ َُْ َْ ُْ َ ُْ َ ُْ
تف َّعلت َما ِإنف َعلت َماَ ِإف َعللت َماَ اعلت َما تف ِإفت َعلت َماَ ف ْعللت َما ِإ ْستف َعلت َماَ اعلت َما أف َعلت َما ف ف َّعلت َما ف َعلت َما َأ ْن ُت َماَ
ََ ُْ َْ ُْ ْ َُْ ََ َُْ َْ ُْ َ َُْ َْ ُْ َ َُْ ْ َْ َُْ َ ُْ َ ُْ َْ ُ
تف َّعلت ْ َ
م م
ِإنف َعلت ْ َ م
ِإف َعللت ْ َ اعلت ْ َ
م تف م
ِإفت َعلت ْ َ ف ْعللت ْ َ
م م
ِإ ْستف َعلت ْ َ م فاعلت َ
مْ أفعلت َ م
ف َّعلت َْ م
ف َعلت َْ أنت َ
مْ
ََ ْ َْ ْ ْ َْ ََ َْ َْ ْ َ َْ َْ ْ َ َْ َْ ْ َ ْ َ ْ َْ
ت
تف َّعل ِ َ ِإنف َعل ِتَ ِإف َعلل ِتَ اعل ِتَ تف ِإفت َعل ِتَ ت
ف ْعلل ِ َ ِإ ْستف َعل ِتَ ت
اعل ِ َ ت فأف َعل ِ َ ت
ف َّعل ِ َ ت
ف َعل ِ َ ت
أن ِ َ
ََ ُْ َْ ُْ ْ َُْ ََ َُْ َْ ُْ َ َُْ َْ ُْ َ ُْ َ ُْ
تف َّعلت َما اعلت َما تف ف ْعللت َما اع ْل ُتماَ َأ ْف َع ْل ُت َما َف َ
ِإنف َعلت َماَ ِإف َعللت َماَ ِإفت َعلت َماَ ِإ ْستف َعلت َماَ ف َّعلت َما ف َعلت َما َأ ْن ُت َماَ
ََ ُْ َْ ُْ ْ َُْ ََ َُْ َْ ُْ َ َُْ َ ُْ َ ُْ َ
تف َّعل ََُّ
ت ت
ِإنف َعل ََُّ ت
ِإف َعلل ََُّ اعل ََُّ
ت تف ت
ِإفت َعل ََُّ ف ْعلل ََُّ
ت تَ إ ْس َت ْف َع ْل ُ َُّ
ِ
تَّ
اع ْل ُ َُ ت َف ََأ ْف َع ْل ُ ََُّ ت
ف َّعل ََُّ ت
ف َعل ََُّ تََّ
أ ْن ُ ُ
ََ ْ ُ َْ ْ ُ ْ َْ ُ ََ َْ ُ َْ ْ ُ َ َْ ُ َْ ُ ْ َ َْ ُ َْ ْ ُ َ ْ ُ َ ْ ُ ََ
تف َّعل َ
ت ِإنف َعلتَ ِإف َعللتَ اعل َ
ت تف ِإفت َعلتَ ف ْعلل َ
ت ِإ ْستف َعلتَ اعل َ
ت ت فأف َعل َ ف َّعل َ
ت ف َعل َ
ت أناَ
ََ َْ َْ َْ ْ ََْ ََ ََْ َْ َْ َ ََْ َْ َْ َ ََْ َْ ََْ َ َْ َ َْ َ ْ ُ
تف َّعلنا ِإنف َعلناَ ِإف َعللناَ اعلنا تف ِإفت َعلناَ ف ْعللنا ِإ ْستف َعلناَ أفعلنا فاعلنا ف َّعلنا ف َعلنا نح َ
ن
)POLA KATA KERJA SEKARANG ATAU AKAN DATANG (KKSAD
POLA
ََ َْ ْ ََ َ َْ َ َ َْ َ َ َْ َ َ PELAKU
تف َّع ََ
ل ل
ِإنف َع ََ ل
ِإف َع ََّ تفاع َلَ ل
ِإفت َع ََ ف ْعل ََ
ل ل
ِإ ْستف َع ََ ل
فاع ََ أف َع ََ
ل ف َّع ََ
ل ف َع ََ
ل
ََ َْ ْ َْ َ َْ َ ْ َ ْ ْ ْ ُ
ل
َيتف َّع َُ ل
َينف ِع َُ ل
َيف َع َ اع َُ
ل َي َت َف َ ل
َيفت ِع َُ ل
ُيف ْع ِل َُ ل
َي ْستف ِع َُ ل
ُيف ِاع َُ ل
ُيف ِع َُ ل
ُيف ِّع َُ ل
َيف ُع َُ ل
َيف ِع َُ ل
َيف َع َُ ه َوَ
ََ َ َْ َ ْ َّ َََ ََ َْ َ َ َ َْ َ َ َ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ ْ َ ُ
ن
َيتف َّعل ِ َ ن
َينف ِعل ِ َ ن
َيف َعل ِ َ اعل ِنَ يتف ن
َيفت ِعل ِ َ ن
ُيف ْع ِلل ِ َ ن
َي ْستف ِعل ِ َ ن
ُيف ِاعل ِ َ ن
ُيف ِعل ِ َ ن
ُيف ِّعل ِ َ ن
َيف ُعل ِ َ ن
َيف ِعل ِ َ ن
َيف َعل ِ َ ه َما
ََ ُ َ َْ ُ َ ْ ُّ َ َََ َُ َ َْ ُ َ َ ُ َ َْ ُ َ َ ُ َ ْ ُ َ َ ُ َ ْ ُ َ ْ ُ َ ْ ُ َ ُ
َيتف َّعل ْو َ
ن ن
َينف ِعل ْو َ ن
َيف َعل ْو َ اعل ْونَ يتف ن
َيفت ِعل ْو َ ن
ُيف ْع ِلل ْو َ ن
َي ْستف ِعل ْو َ ُيف ِاعل ْونَ ن
ُيف ِعل ْو َ ن
ُيف ِّعل ْو َ ن
َيف ُعل ْو َ ن
َيف ِعل ْو َ ن
َيف َعل ْو َ ه َْ
م
َََ ََْ َْ ََْ َُ َ َْ َُ ُْ َُ َْ َْ َْ
ل
تتف َّع َُ ل
تنف ِع َُ ل
تف َع َ اع َُ
ل َت َت َف َ ل
تفت ِع َُ ل
تف ْع ِل َُ ل
ت ْستف ِع َُ ل
تف ِاع َُ ل
تف ِع َُ ل
تف ِّع َُ ل
تف ُع َُ ل
تف ِع َُ ل
تف َع َُ هَ ِ َ
ِ
َََ َ ََْ َ َ ْ َّ َََ ََ ََْ َ َُ َ َ َْ َ َُ َ ُْ َ َُ َ َْ َ َْ َ َْ َ ُ
ن
تتف َّعل ِ َ ن
تنف ِعل ِ َ ن
تف َعل ِ َ اعل ِنَ تتف ن
تفت ِعل ِ َ ن
تف ْع ِلل ِ َ ن
ت ْستف ِعل ِ َ ن
تف ِاعل ِ َ ن
تف ِعل ِ َ ن
تف ِّعل ِ َ ن
تف ُعل ِ َ ن
تف ِعل ِ َ ن
تف َعل ِ َ ه َما
ََ ْ َْ ْ ْ َْ َََ َْ َْ ْ َ ْ َْ ْ َ ْ ْ ْ َ ْ ْ ْ ْ ْ ْ ْ ُ َّ
ن
َيتف َّعل ََ ن
َينف ِعل ََ ن
َيف َعلل ََ اعل ََ
ن يتف ن
َيفت ِعل ََ ن
ُيف ْع ِلل ََ ن
َي ْستف ِعل ََ ن
ُيف ِاعل ََ ن
ُيف ِعل ََ ن
ُيف ِّعل ََ ن
َيف ُعل ََ ن
َيف ِعل ََ ن
َيف َعل ََ هَ
ن
َََ ََْ َْ ََْ َُ َ َْ َُ ُْ َُ َْ َْ َْ َْ َ
ل
تتف َّع َُ ل
تنف ِع َُ ل
تف َع َ اع ُلَ َت َت َف َ ل
تفت ِع َُ ل
تف ْع ِل َُ ل
ت ْستف ِع َُ ل
تف ِاع َُ ل
تف ِع َُ ل
تف ِّع َُ ل
تف ُع َُ ل
تف ِع َُ ل
تف َع َُ أن َ
ت
َََ َ ََْ َ َ ْ َّ َََ ََ ََْ َ َُ َ َ َْ َ َُ َ ُْ َ َُ َ َْ َ َْ َ َْ َ َْ ُ
ن
تتف َّعل ِ َ ن
تنف ِعل ِ َ ن
تف َعل ِ َ اعل ِنَ تتف ن
تفت ِعل ِ َ ن
تف ْع ِلل ِ َ ن
ت ْستف ِعل ِ َ ن
تف ِاعل ِ َ ن
تف ِعل ِ َ ن
تف ِّعل ِ َ ن
تف ُعل ِ َ ن
تف ِعل ِ َ ن
تف َعل ِ َ أنت ََما
َََ ُ َ ََْ ُ َ َ ْ ُّ َ َََ َُ َ ََْ ُ َ َُ ُ َ َ َْ ُ َ َُ ُ َ ُْ ُ َ َُ ُ َ َْ ُ َ َْ ُ َ َْ ُ َ َْ ُ
تتف َّعل ْو َ
ن ن
تنف ِعل ْو َ ن
تف َعل ْو َ اعل ْونَ تتف ن
تفت ِعل ْو َ ن
تف ْع ِلل ْو َ ن
ت ْستف ِعل ْو َ تف ِاعل ْونَ ن
تف ِعل ْو َ ن
تف ِّعل ْو َ ن
تف ُعل ْو َ ن
تف ِعل ْو َ ن
تف َعل ْو َ أنت ْ َ
م
َََ ََْ َ ْ ِّ ََْ َُ َ َْ َُ ُْ َُ َْ َْ َْ َْ
ت
تتف َّع ِل ْ ََُ ت
تنف ِع ِل ْ ََُ ت
تف َعل ْ ََُ ت
اع ِل ْ ََُ َت َت َف َ ت
تفت ِع ِل ْ ََُ ت
تف ْع ِل ِل ْ ََُ ت
ت ْستف ِع ِل ْ ََُ ت
تف ِاع ِل ْ ََُ ت
تف ِع ِل ْ ََُ ت
تف ِّع ِل ْ ََُ ت
تف ُع ِل ْ ََُ ت
تف ِع ِل ْ ََُ ت
تف َع ِل ْ ََُ ت
أن ِ َ
َََ َ ََْ َ َ ْ َّ َََ ََ ََْ َ َُ َ َ َْ َ َُ َ ُْ َ َُ َ َْ َ َْ َ َْ َ َْ ُ
ن
تتف َّعل ِ َ ن
تنف ِعل ِ َ ن
تف َعل ِ َ اعل ِنَ تتف ن
تفت ِعل ِ َ ن
تف ْع ِلل ِ َ ن
ت ْستف ِعل ِ َ ن
تف ِاعل ِ َ ن
تف ِعل ِ َ ن
تف ِّعل ِ َ ن
تف ُعل ِ َ ن
تف ِعل ِ َ ن
تف َعل ِ َ أنت ََما
َََ ْ ََْ ْ َ ْ َْ َََ َْ ََْ ْ َُ ْ َ َْ ْ َُ ْ ُْ ْ َُ ْ َْ ْ َْ ْ َْ ْ َْ ُ
ن
تتف َّعل ََ ن
تنف ِعل ََ ن
تف َعلل ََ اعل ََ
ن تتف ن
تفت ِعل ََ ن
تف ْع ِلل ََ ن
ت ْستف ِعل ََ ن
تف ِاعل ََ ن
تف ِعل ََ ن
تف ِّعل ََ ن
تف ُعل ََ ن
تف ِعل ََ ن
تف َعل ََ ت
أن ََُّ
ََ َ َْ َ َْ ََْ َُ َ َْ َُ ُْ َُ َْ َْ َْ ََ
ل
أتف َّع َُ ل
أنف ِع َُ ل
أف َع َ اع َُ
ل َأ َت َف َ ل
أفت ِع َُ ل
أف ْع ِل َُ ل
أ ْستف ِع َُ ل
أف ِاع َُ ل
أف ِع َُ ل
أف ِّع َُ ل
أف ُع َُ ل
أف ِع َُ ل
أف َع َُ أنَا
َََ ََْ َْ ََْ َُ َ َْ َُ ُْ َُ َْ َْ َْ َ ْ ُ
ل
نتف َّع َُ ل
ننف ِع َُ ل
نف َع َ اع َُ
ل َن َت َف َ ل
نفت ِع َُ ل
نف ْع ِل َُ ل
ن ْستف ِع َُ ل
نف ِاع َُ ل
نف ِع َُ ل
نف ِّع َُ ل
نف ُع َُ ل
نف ِع َُ ل
نف َع َُ نح َ
ن
)RUMUS POLA KATA KERJA PERINTAH (KKP
POLA
ْ َْ َْ َْ َْ َ َ ََ ََ َ َ َ َ َ َ َ
َ ِاف َع َّلَ َ ِانف َع َلَ َ ِافت َع َلَ َ ِا ْستف َع َلَ َاف َع َلَ َف ْعل َلَ تف َّع َلََ تفاع َلََ فاع َلََ ف َّع َلََ َف َع َلَ َف َع َلَ َف َع َلَ PELAKU
َْ ََْ ََْ َ َْ ُْ َُ َََ َََ َ َُ َُ َْ َْ َْ
يف َعلَ ل
ينف ِع َُ ل
يفت ِع َُ ل
ي ْستف ِع َُ لََ
يف ِع َُ ل
يف ْع ِل َُ يتف َّع َُ
ل يتفاع َُ
ل ل
يف ِاع َُ يف ِّع َُ
ل يف ُع َُ
ل ل
يف ِع َُ يف َع َُ
ل
ْ َْ َْ َْ َْ َ ََ ُا ْف ُع ْلَ َف ِّع ْلَ َفاع ْلَ َت َف َ ْ َْ َ
ِاف َعلَ ِانف ِع ْلَ َ ِافت ِع ْلَ َ ِا ْستف ِع ْلَ َاف ِع ْلَ اع ْلَ تف َّع ْلَ ف ْع ِل ْلَ ِ ِاف َع ْلَ
تَ ِا ْف َعلَْ أن
ْ َّ َْ َ َْ َ َْ َ َْ َ َ َ ََ َ ََ ََ َ َ َ َ ُْ َ ْ َ ََْ َ َْ ُ
ِاف َعلَ ِانف ِعلَ ل
َ ِافت ِع َ َ ِا ْستف ِعلَ َاف ِعلَ اعلَ تف َّعلَ ف ْع ِللَ اف ُعلَ ف ِّعلَ ف ِاعلَ تف ِاف َعلَ
أنت َماَ ِافعلَ
ْ ُّ َْ ُ َْ ُ َْ ُ َْ ُ َ ُ ََ ُ ََ َُ َ ُ َ ُ ُْ ُ ْ ُ
ِاف َعل ْواَ ِانف ِعل ْواَ َ ِافت ِعل ْواَ َ ِا ْستف ِعل ْوا َاف ِعل ْواَ اعل ْوا تف َّعل ْواَ ف ْع ِلل ْواَ اف ُعل ْواَ ف ِّعل ْواَ ف ِاعل ْوا تف ِاف َعل ْواَ
َأ ْن ُت ْمَ ِا ْف َع ُلواَْ
ْ ِّ َْ َْ َْ َْ َ ََ ُا ْف ُعّلَ َف ِّعّلَ َفاعّلَ َت َف َ ْ َ ْ َْ
ِاف َعّلَ ِانف ِع ِّلَ َ ِافت ِع ِّلَ َ ِا ْستف ِع ِّلَ َاف ِع ِّلَ اع ِّلَ تف َّع ِّلَ ف ْع ِل ِّلَ ِِ ِ ِ ِاف َع ِّلَ
أن ِتَ ِافع ِّلَ
ْ َّ َْ َ َْ َ َْ َ َْ َ َ َ ََ َ ََ ََ َ َ َ َ ُْ َ ْ َ ْ َ َْ ُ
ِاف َعلَ ِانف ِعلَ ل
َ ِافت ِع َ َ ِا ْستف ِعلَ َاف ِعلَ اعلَ تف َّعلَ ف ْع ِللَ اف ُعلَ ف ِّعلَ ف ِاعلَ تف ِاف َعلَ
أنت ََماَ ِاف َعلَ
نَ ْ َُْ نَ َْ ْ نَ َْ ْ نَ ْ َْ ْ نَ َْ ْ نَ ُ ْ ُ ْ َ َ ِّ ْ َ َ ْ َ َ َ َ ْ َ َ َ َّ ْ َ َ ْ ْ َْْ َ َْْ َّ ُ َْ ُ
ِافعلل َ ِانف ِعل َ َ ِافت ِعل َ َ ِاستف ِعل َ َاف ِعل َ ن فع ِلل َ ن تفعل َ ن ف ِاعلنَ تفاعل َ افعلنَ فعل َ نَ
ن ِافعل َ
أنتَ ِافعل َ