Anda di halaman 1dari 52

AUTOPSI

AUTOPSI
PENGERTIAN :
Autopsi adalah :
Pemeriksaan terhadap tubuh mayat meliputi bagian luar maupun
bagian dalam dengan tujuan.

Menentukan proses penyakit dan atau adanya cidera.

Melakukan interpretasi atas penemuan-penemuan tersebut.

Menerangkan penyebabnya.

Mencari hubungan sebab akibat antara kelainan-kelainan yang


ditemukan dengan penyebab kematian.
Jenis Autopsi Berdasarkan Tujuannya:
1.
Autopsi klinik.
2.
Autopsi forensik (autopsi kehakiman/autopsi medicolegal)
3.
Autopsi Anatomi

TUJUAN AUTOPSI KLINIK


1.
2.
3.

4.
5.
6.

Menentukan sebab kematian.


Menentukan apakah diagnosis klinik selama
perawatan sesuai dengan diagnosis post mortem.
Mengetahui korelasi proses penyakit yang
ditemukan dengan diagnosis klinik dan gejalagejala klinik.
Menentukan efektifitas pengobatan.
Mempelajari perjalanan lazim suatu proses
penyakit.
Pendidikan para mahasiswa kedokteran dan dokter.

AUTOPSI KLINIK LENGKAP


Meliputi :
Pembukaan tengkorak.
Pembukaan rongga dada.
Pembukaan rongga perut.
Semua organ dalam.
Autopsi klinik lengkap ini dapat dilakukan atas izin
keluarga korban terdekat.
Autopsi klinik dapat dilakukan dengan :
1. Autopsi klinik lengkap.
2. Autopsi klinik parsial (sebagian).
3. Needle necropsy.

Autopsi Forensik
1.
2.

3.

4.

5.

Membantu dalam hal identitas mayat.


Menentukan sebab pasti kematian, cara kematian, serta saat
kematian.
Mengumpulkan serta membenahi benda-benda bukti untuk
penentuan identitas benda penyebab kematian serta
identitas pelaku kejahatan.
Membuat laporan tertulis yang objektif dan berdasarkan
fakta dalam bentuk visum et repertum.
Mengeksklusikan orang yang tidak bersalah dan membantu
dalam penentuan identitas orang yang bersalah.

PERSIAPAN SEBELUM AUTOPSI


KLINIK
1.

2.

3.

4.

Surat-surat lengkap.

Izin keluarga secara tertulis dan ditandatangani


oleh keluarga terdekat.
Pengenalan mayat.

Apa mayat sesuai dengan nama yang akan di


autopsi.
Kumpulan keterangan yang berhubungan dengan
cara terjadinya kematian selengkap mungkin.
Tersedianya alat-alat yang diperlukan.

PERSIAPAN SEBELUM AUTOPSI


FORENSIK
1.

2.

3.
4.

Surat-surat lengkap.

Izin penyidik yang berwenang.


Pengenalan mayat.

Ada label yang diikat pada ibu jari kaki, pada


label mayat tertulis :
Nama
Alamat
Tanggal kematian
Tempat kematian
Kumpulan keterangan yang berhubungan dengan
terjadinya kematian dengan selengkap mungkin.
Tersedianya alat-alat yang disediakan.

CATATAN PENTING AUTOPSI


FORENSIK

Autopsi harus dilakukan sedini mungkin.


Autopsi harus dilakukan lengkap.
Autopsi harus dilakukan sendiri oleh dokter.
Pemeriksaan dan pencatatan yang seteliti
mungkin.

Penyebab kematian adalah penyakit atau cedera / luka yang


bertanggung jawab atas kejadian kematian.

Cara kematian adalah jenis kejadian yang menimbulkan


penyebab kematian.
1.
Wajar (natural death).
Semata-mata disebabkan oleh proses penyakit.
2. Tidak wajar.
Bila kematian terjadi akbibat cedera atau luka pada
seseorang yang semulanya telah mengidap suatu penyakit
tapi kematiannya dipercepat oleh adanya cedera atau luka.
misalnya :
- Kecelakaan
- Bunuh diri
- Pembunuhan

Mekanisme kematian.
Adalah : gangguan fisiologik dan biokimiawi yang
ditimbulkan oleh penyebab kematian sedemikian rupa
sehingga seseorang tetap hidup.
CONTOH 1 :
Seorang penderita TBC pada suatu hari mengalami
Haemoptoe yang profuse dan kemudian meninggal.
Penyebab kematian
: TBC
Cara kematian
: Wajar
Mekanisme kematian
: Syok akibat
pendarahan pada
paru paru.

CONTOH 2 :
Seorang mengalami perdarahan subdural akibat
jatuh dari sepeda motor dirawat 4 hari di Rumah
Sakit dan tidak pernah sadar dari koma, mendapat
komplikasi pneumonia hipostatik dan meninggal.
Penyebab kematian
: Trauma kapitis
Cara kematian
: Tidak wajar
Mekanisme kematian
: Perdarahan sub
dural dengan
penyulit radang
paru-paru.

PEMERIKSAAN LUAR
PERHATIAN :
PERIKSALAH
DENGAN
CERMAT
SEGALA SESUATU YANG TERLIHAT,
TERCIUM, DAN TERABA PADA
TUBUH MAYAT MAUPUN BENDA
BENDA YANG MENYERTAI MAYAT
(PAKAIAN, PERHIASAN, SEPATU,
DAN LAIN LAIN).

KEADAAN JENAZAH SEWAKTU DATANG

KEADAAN JENAZAH SEWAKTU DATANG

SISTEMATIKA PEMERIKSAAN
1.

2.

3.
4.

LABEL MAYAT
Label dari kepolisian
Pada ibu jari kaki
Label ini disimpan pemeriksa
Catat warna, bahan label dan tulisan
TUTUP MAYAT
Catat : Jenis bahan, corak dan lain lain
Penutup mayat
BUNGKUS MAYAT
PAKAIAN
Dicatat satu persatu dari atas sampai kebawah, antara lain
bahan, warna dasar, corak, dll.

5. Perhiasan : Bahan, Warna, Merk,


Inisial, dll.

6. Benda benda disamping mayat.

7. Tanda tanda kematian

Lebam mayat
Kaku mayat
Suhutubuh mayat
Pembusukan
Lain lain.

8. Identifikasi
umum

Jenis kelamin
Bangsa/keturunan
Umur
Warna kulit
Keadaan gizi
Tinggi/panjang
badan
Berat badan
Zakar sirkumsisi
Striae albicantes

9. Identifikasi
Khusus

Rajah/tato
Jaringan parut
Kapalan ( callus )
Kelainan kulit
Anomali/cacat
tubuh

10. Pemeriksaan Rambut


11. Pemeriksaan mata

Terbuka/tertutup
Tanda kekerasan
Lendir
Bola mata
Mata palsu
Cornea
Iris
Pupil ( ukurannya )

12 Pemeriksaan daun telinga

13 Mulut/Rongga mulut

Data gigi geligi


Penting untuk identifikasi

14. Alat kelamin/anus


15. Lain lain

Cyanose
Ikterus
Edema
Bekas suntikan
Tracheotomi
Bercak bercak lumpur
Cat
Pecahan kaca, dll.

16. Pemeriksaan terhadap luka/kekerasan.

Letak luka
Jenis luka
Arah luka
Tepi luka
Sudut luka
Dasar luka
Sekitar luka
Ukuran luka
Saluran luka
Lain lain

17. Pemeriksaan terhadap patah tulang

PERALATAN UNTUK AUTOPSI

1.
2.
3.
4.
5.

Untuk melakukan autopsi yang baik


diperlukan alat-alat sebagai berikut:
Kamar autopsi
Meja autopsi.
Peralatan autopsi.
Peralatan untuk pemeriksaan tambahan.
Peralatan tulis menulis dan fotografi.

Pada halaman ini dapat dilihat gambar


peralatan autopsi, serta penggantinya.

PEMERIKSAAN DALAM
Cara autopsi :

1. Insisi huruf I atau Y


2. Insisi dinding perut pada epigastrium
menembus peritonium.
3. kulit thoraks dan jaringan dibawahnya
dipegang dengan posisi ibu jari tangan di
medial dan otot ditarik kearah lateral
supaya mudah diiris.
4. Buka rongga dada.
5. Buka rongga tengkorak

TEKNIK AUTOPSI
1.

Teknik Virchow
Merupakan
teknik
autopsi
yang
mengeluarkan organ organ tubuh satupersatu dan langsung diperiksa. Kelainankelainan yang terdapat pada masing-masing
organ dapat segera dilihat. Namun
hubungan autopsi antara beberapa organ
yang tergolong satu system menjadi hilang.

2. TEKNIK ROKITANSKY
Setelah rongga tubuh dibuka organ-organ
dapat dilihat dan diperiksa dengan
melakukan pengirisan insitu, seluruh organorgan dikeluarkan dalam kuumpulan
kumpulan organ (en Block). Teknik ini
sangat jarang dilakukan.

3. TEKNIK LETULLE
Organ-organ dikeluarkan sekaligus (en masse).
Kemudian diletakkan diatas meja dengan permukaan
posterior keatas.

Plexus coeliacus dan kelenjar kelenjar pada aorta diperiksa.

Aorta dibuka sampai arcus aortae, periksa arteri renalis kanan


dan kiri.

Aorta diputus diatas muara arteri renalis.

Rectum dipisahkan dari sigmoid

Organ ourogenital dipisahkan dari organ organ lain.

Bagian proximal jejunum diikat pada dua tempat dan diputus


antar kedua ikatan itu, usus - usus dilepaskan.

4. TEKNIK GHON
Organ dikeluarkan dalam dua block :
1.
Organ leher, dada, tractus, digestivus.
2.
Organ tractus urogenital.
Dibagian forensik FK USU Medan, FK UI teknik
yang digunakan adalah teknik autopsi yang
merupakan modifikasi teknik Lettulle dimana organ
organ dikeluarkan en masse tetapi dalam 2 block
yaitu :
1.
Organ leher dan dada.
2.
Usus mulai duodenum sampai colon descendens.

PEMERIKSAAN ORGAN ORGAN

1. Lidah : Bekas gigitan berulang(epilepsi)


2. Tonsil : Ada gambaran infeksi ?
3. Kelenjar gondok

Cara melihat :

Otot-otot leher dilepas


Ujung bawah otot-otot leher dijepit pinset bergigi dengan tangan
kiri.
Otot-otot leher dibebaskan dari bagian posterior dengan gunting
ditangan kanan.
Catat : Ukuran, Berat, Warna, Bintik darah, Resapan darah.
Lakukan pengirisan dibagian lateral kedua bagian gondok.

4. Keronkongan ( Oesophagus )

Strictura
Varices
Benda asing

5. Batang Tenggorokan ( Trachea )

Epiglotis
Pita suara
Trachea digunting didinding belakang >Bronchus kanan
dan kiri.

Benda asing ?
Busa ?
Selaput lendir ?

6. Tulang Lidah ( Os. Hyoid )


Rawan Gondok ( Car. Thyroidea )
Rawan cincin ( Cart. Cricoidea )
Tulang lidah dibebaskan dari jaringan sekitar
dengan pinset dan ginting.
Perhatikan resapan darah dah fraktur.

7. Arteri Carotis Interna


Biasanya tertinggal melekat pada permukaan
depan ruas tulang leher.
Perhatikan tunika intima

Kelenjar Thymus
Pada anak anak
Dewasa > Thymic Fat Body

9. Paru paru ( kiri kanan )

Permukaan licin kasar


Emphysema
Cekungan bekas iga
Perabaan >Spons
Bintik bintik perdarahan
Bercak bercak
Di iris > Apex > Basal
Warna penampang Paru

BINTIK PERDARAHAN

10. Jantung

Jantung dilepas dari pembuluh darah besar


Perhatikan besarnya jantung
Autopsi jantung mengikuti aliran darah jantung
Atrium Kanan > Ventrikel kanan > Atrium
kiri > Ventrikel kiri > Aorta
Cara bedah jantung

Jantung diletakan permukaan ventral keatas.


V.C superior dan V>C inferior dibuka dengan
gunting.

Perhatikan kelainan diaurikel kanan maupun di atrium kanan.


Bilik jantung kanan ditembusi hingga apeks disisikanan
septum dengan mata pisau mengarah kelateral.
Lakukan irisan menembus tebal otot dinding sebelah kanan.
Terlihat rongga jantung kanan.
Ukur lingkar katup trikuspidal
Periksa kelainan katup
Penebalan
Benjolan dll.
Buat irisan tegak lurus pada dinding belakang bilik kanan 1
cm di bawah katup.
Ukur tebal dinding bilik kanan.

Irisan pada dinding depan bilik kanan mulai dari apeks


menyusuri septum pada jarak setengah sentimeter kearah
dinding depan arteri pulmonalis.
Ukur katup semilunaris pulmonal
Serambi dan bilik kiri dimulai dengan pengguntingan
dinding belakang vv pulmonalis > Aurikel kiri.
Apeks jantung sebelah kiri dari septum ditusuk dengan
pisau panjang > iris kearah lateral > bilik kiri terbuka.
Ukur lingkaran katup mitral
Ukur tebal otot jantung
Ukur lingkaran katupsemilunaris aortae.

Pada katup semilunare aortae ada 2 muara :

A,coronaria kanan ( periksa tanpa pake sonde )


A. coronaria kiri ( Periksa tanpa pake sonde )

Liahat tebal dinding dan keadaan lumen.


Trombus
Septum jantung dibelah untuk melihat kelainan
otot ( bawaan, kelainan )

NILAI PENGUKURAN NORMAL


JANTUNG

Ukuran : sebesar kepalan tangan kanan


Berat : 300 gram
Ukuran lingkaran katup serambi

Bilik kanan : 11 cm
Bilik kiri
: 9,5 cm
Lingkar katup pulmonal : 7 cm
Lingkar katup aorta : 6,5 cm
Tebal otot kanan
: 3 5 cm
Tebal otot kiri
: 14 cm

11. Aorta torakalis


Dilakukan pengguntingan pada dinding belakang

Perhatikan permukaan dalam


Deposit kapur ?
Ateroma ?
Aneurisma ?
Luka ?
Resapan darah ?

Catatan : Bunuh diri sering dengan menjatuhkan diri dari


tempat tinggi dengan mendarat pada kedua kaki terlebih
dahulu, seringkali robekan pada aorta torakalis

12. Aorta Abdominalis


Organ perut dan panggul diletakan diatas
meja dengan permukaan belakang menghadap
keatas.
Aorta abdominalis digunting dinding
belakangnya mulai dari tempat pemotongan aa
iliaka komunis kanan dan kiri.
Perhatikan ;

Muara aa Renalis
Dinding pembuluh darah
hipertensi

13. Glandula Supra Renalis

Kedua anak ginjal harus dicari dulu

14. Ginjal, Ureter dan Kandung kemih


Bebaskan capsula adiposa renis
Ada hematoma ?
Kupas capsula renis ( biasanya mudah )
Peradangan ?
Periksa :

Pembukaan ginjal
Hematoma
Luka luka
Kista kista retensi
Korteks
Medula
Pelvis renalis
Nanah
Ureter
Vesika urinaria

15. Hati dan Kandung empedu

Pemeriksaan permukaan hati


Normal licin dan rata
Warna merah coklat
Konsistensi kenyal ( padat )
Tepi hati tajam
Berat
Buat irisan penampang hati

Gambaranya
Perbendungan
Gambaran hati

Kandung empedu

Raba
Papila vateri
Tersumbat
Mukosa homogen,
seperti beludru, berwarna
hitam kekuningan.

16. Lambung dan kelenjar limfe

Normal :
Permukaan keriput
Warna ungu keabuan
Perabaan lunak kenyal
Irisan penampang limfa : coklat merah
Ukuranya
Beratnya

17. Lambung dan usus usus

Dibuka pada kurva mayor

Perhatikan : Isi lambung, baunya, Simpan untuk


toksikologi.

Selaput lendir lambung ( tipis, ulserasi,


perdarahan )
Usu usus ( Perforasi, Polip )

PEMERIKSAAN LAMBUNG DAN USUS

18. Kelenjar liur perut ( pancreas )

Bebaskan dari jaringan sekitar


Normal : - Kelabu agak kekuningan
- permukaan berbelah-belah
- ukuran dan berat.

19. Otak besar, otak kecil , batang otak

Otak Besar

Permukaan otak
Perdarahan subdural arachnoid
Kontusio jaringan
Laserasi
Edema girus otak

Otak kecil : penampangnya


Batang otak : perdarahan

PENGIRISAN JARINGAN OTAK

20. Alat kelamin dalam

Laki laki

Testis dikeluarkan dari scrotum


melalui rongga perut
Ukuran,
konsistensi,hematoma,bentuk
ukuran epididimis.
Kelenjar prostat.

Perempuan

Bentuk ukuran indung


telur
Sluran telur
Uterus

21. Pemeriksaan tambahan

Pemeriksaan toksikologi
Patologi anatomi

Jaringan diambil dengan tebal 0.4-0.5 cm, diawetkan dengan


formaloin 10% atau alkohol 70-80%
Volume cairan 20-30 kali

Anda mungkin juga menyukai