Istilah menuntut Ilmu sangatlah luas, bisa ilmu yang bermanfaat dan juga bisa ilmu
yang tidak bermanfaat. Hokum mencari ilmu yang tidak bermanfaat adalah haram,
baik sukses maupun gagal. Sedangkan mencari ilmu yang bermanfaat adalah
wajib.Hukum menuntut ilmu ada dua:
a. Fardu kifayah
Hukum menuntut ilmu fardu kifayah berlaku untuk ilmu-ilmu yang harus ada di
kalangan umat Islam sebagaimana juga dimiliki dan dikuasai golongan kafir.
Seperti ilmu kedokteran, perindustrian, ilmufalaq, ilmu eksakta, serta ilmu-ilmu
lainnya.
b. Fardu ‘Ain
Hukum mencari ilmu menjadi fardu ‘ain jika ilmu itu tidak boleh ditinggalkan oleh
setiap muslim danmuslimah dalam segala situasi dan kondisi, seperti ilmu
mengenal Allah Swt. dengan segala sifat-Nya, ilmu tentang tatacara beribadah, dan
sebagainya.
Dari Abu Żarr, Rasulullah saw. bersabda, “Wahai Aba ªarr, kamu pergi
mengajarkan ayat dari Kitabullah telah baik bagimu daripada śalat (sunnah)
seratus rakaat, dan pergi mengajarkan satu bab ilmu pengetahuan baik
dilaksanakan atau tidak, itu lebih baik daripada śalat seribu rakaat.” (H.R. Ibnu
Majah)
Mari memahami makna menuntut ilmu dan keutamannya agar dalam menuntut
ilmu kita tidak hanya menjadi cerdas dan pandai, tapi juga mendapatkan pahala
berlipat sebab berlandasan niat kepada Allah Swt.
Menuntut ilmu atau belajar adalah kewajiban setiap orang Islam. Banyak sekali
ayat Al-Qur’an atau hadits Rasulullah Saw. yang menjelaskan tentang
kewajiban belajar.
iqra` wa rabbukal-akram
Kewajiban menuntut ilmu bagi perempuan dan laki-laki adalah tanda bahwa
agama Islam tidak membeda-bedakan hak dan kewajiban manusia karena jenis
kelaminnya. (Baca: Dalil Menuntut Ilmu dalam Al-Quran dan Hadis)
Perempuan dan laki-laki sama-sama sebagai khalifah di muka bumi dan sebagai
hamba (‘abid). Untuk menjadi khalifah yang sukses, maka seorang Muslim
sudah tentu membutuhkan ilmu pengetahuan yang memadai.
Menuntut ilmu tidak dibatasi oleh jarak dan waktu. Tentang jarak, ada
ungkapan yang menyatakan bahwa tuntutlah ilmu hingga ke negeri China. Islam
juga mengajarkan bahwa menuntut ilmu dimulai sejak lahir hingga liang lahat.[]