Anda di halaman 1dari 4

*KEMULIAAN ORANG YANG BERILMU*

*Oleh*: *WILDAN HERIAWAN*

‫ أتمشى الى بغداد و ال تنس احمل الرباط إدا كنتم أمة محمد اجىب السالم ب النشاط‬,‫ال َّسالَ ُم َعلَ ْي ُك ْم يا أخى يا أختى‬

ِ ‫ال َّسالَ ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َرحْ َم ُة‬


‫هللا َو َب َر َكا ُت ُه‬

‫ باعث‬,‫ مسهل طا لبي العلم الى رضا ه الجنة‬,‫ في الرفعة العالية‬,‫ أو لي العلم‬,‫ الحمد هلل رافع درجات‬,‫الحمد هلل‬
‫ محمد وعلى آله واصحا‬,‫ الصالت و السالم على أشرف األنبياء والمرسلين‬,‫ بالرحمة والسكينة‬,‫المالئكة ليغطوا طالب العل‬
‫ و من تبعهم بإحسان إلى يوم القارعة‬,‫به‬,

‫أما بعد‬.

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah Al Mu'iz, Allah Dzat yang Maha Memuliakan,

Allah Ar Rasyid, Allah Maha Cerdas, yang menempatkan segala sesuatu tepat pada tempatnya,

Dengan izinNya kita semua dapat berkumpul di tempat yang penuh Mubarokah ini.

Sholawat dan Salam kita sampaikan kepada Nabi Termulia, buah hati Siti Aminah, Jantungnya Siti
Khadijah, dan Intannya kota Madinah, beliaulah nabi Muhammad SAW, yang membawa kita dari zaman
jahiliyah yang penuh kegelapan, ke era Islamiyah yang terang benderang, penuh Cahaya keilmuan, serta
membawa kita ke jalan yang lurus dibawah naungan panji Islam, Iman dan Ihsan.

Dewan juri yang saya hormati, ibu dan bapak serta da'i, da'iyah yang berbahagia.

Insyaa Allah saya akan menyampaikan pidato dengan judul *MEMULIAKAN ORANG YANG BERILMU*

Allah memuliakan manusia dengan memberi kelebihan yakni akal. Yang membedakan manusia dengan
makhluk lainnya. Manusia tercipta dengan kemampuan mengingat tingkat tinggi.

Allah berfirman dalam surat Al Baqarah ayat 31:

‫ِين‬
َ ‫صا ِدق‬ َ ‫َو َعلَّ َم آدَ َم اَأْلسْ َما َ;ء ُكلَّ َها ُث َّم َع َر‬
َ ‫ض ُه ْم َعلَى ْال َماَل ِئ َك ِة َف َقا َل َأ ْن ِبُئونِي ِبَأسْ َما ِ;ء ٰ َهُؤ اَل ِء ِإنْ ُك ْن ُت ْم‬
Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian
mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda
itu jika kamu memang benar !"

Nabi Adam mampu mengingat semua jenis nama benda di alam semesta ini. Bayangkan berapa kira-kira
kekuatan memory manusia? Dengan melihat kemampuan mengingat Nabi Adam yang luar biasa.

Menurut penelitian ilmuwan dari institut Salk di La Jolla California, Amerika, menyimpulkan bahwa
manusia setidaknya memiliki kapasitas memory *Satu Petabyte*
Setara dengan *Seribu Terabyte atau Satu Juta Gigabyte* *MASYAA ALLAH*

Can you imagine that? Hard disk external saja berkapasitas seratus gigabyte mampu menampung begitu
banyak informasi, Maka nikmat Allah manakah yang kita abaikan dengan kemampuan memory satu juta
gigabyte ini?

Allah berfirman dalam surat Al Mujadalah ayat 11:

‫ون َخ ِبي ٌر‬ ٍ ‫ِين ُأو ُتوا ْالع ِْل َم َد َر َجا‬


َ ُ‫ت َوهَّللا ُ ِب َما َتعْ َمل‬ َ ‫َيرْ َف ِع هَّللا ُ الَّذ‬
َ ‫ِين آ َم ُنوا ِم ْن ُك ْم َوالَّذ‬
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kalian, dan orang-orang yang diberi ilmu
pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Iman seseorang didapat karena ilmu, bukan karena warisan orang tua.

Seperti kama qola nasyid Raihan min Malaysia

Imam tak dapat diwarisi, dari seorang ayah yang bertakwa, ia tak dapat di jual beli. Ia tiada ditepian
pantai.

Jadi dimana iman berapa? Yaitu ada didalam hati, ucapan dan perbuatan orang yang berilmu.

Hadirin wal hadirot rahimakumullah

Jadi apa yang dimaksung dengan ILMU? Ilmu adalah mengetahui sesuatu sesuai hakikatnya. Ilmu adalah
permata dalam ibadah.

Menurut Imam Asy-Syafi’i Rahimahullah dalam kitab Diwan beliau berkata:


ُ ‫بلغة َوصُحْ َب ُة ُأسْ َتا ٍذ َو‬
ٍ ‫ط ْو ُل َز َم‬
‫ان‬ ٌ ‫ َذ َكا ٌء َوحِرْ صٌ َواجْ ِت َها ٌد َو‬:‫ان‬ َ ‫َأخِي لَنْ َت َنا َل الع ِْل َم ِإالَّ ِبسِ َّت ٍة َسُأ ْن ِبي‬
ٍ ‫ْك َعنْ َت ْفصِ ْيلِ َها ِب َب َي‬

“Wahai saudaraku… ilmu tidak akan diperoleh kecuali dengan enam perkara yang akan saya beritahukan
yaitu kecerdasan, semangat, sungguh-sungguh, berkecukupan, bersahabat dan (belajar) dengan guru,
serta membutuhkan waktu yang lama.”

Jadi untuk mendapatkan derajat yang tinggi dihadapan Allah tidaklah mudah, butuh semangat,
kesungguhan, perjuangan, pengorbanan dan kesabaran.

Berbicara tentang ilmu tak bisa terpisahkan dari sejarah. Kita sebagai seorang muslim harus tahu sejarah
perkembangan ilmu dan peradaban Islam.

Masa keemasan Islam merupakan satu fase sejarah yang sangat penting dalam menopang sendi-sendi
peradaban modern. Pusat episentrum kebangkitan itu adalah *BAITUL HIKMAH* yang terletak di
Baghdad. Didirikan oleh Khalifah Harun Ar Rasyid sekitar tahun 832M. Namun lembaga itu berkembang
pesat pada masa pemerintahan khalifah Al Ma'mun. Selama 500 tahun Baghdad bertahan dalam
kemajuan dan kemakmuran, hingga dikenal sebagai *Negeri 1001 malam*

Pada masa itu Baitul Hikmah menjadi tempat tujuan para kaum cendikiawan, murid dan guru
berdatangan dari berbagai penjuru dunia, berbagai literatur dari setiap zaman dikaji, diteliti dan di
kembangkan. Para penerjemah dari berbagai negara dipanggil, kitab dan karya dari bahasa Parsi, Ibrani,
Aramaik, Yunani, Latin, India, semua diterjemahkan ke dalam Bahasa Arab. Karena Bahasa Nasional
Abbasiyah adalah Bahasa Arab. Sehingga Bahasa Arab pada masa itu menjadi bahasa ilmu pengetahuan
dunia. Masyaa Allah...Seorang orientalis Islamolog ternama Philip K. Hitti menyebut kota Baghdad
sebagai kota Intelektual.

Baghdad long time ago it was a home for The house of Wisdow. An academy of knowledge that
attracted brain all over the world. It was a center of research and the episenter of learning in Arabic
world.

Namun ketika tentara Genghis Khan dari Tartar Mongol, dibawah komando Hulagu Khan pada tahun
1258M menyerbu kota Baghdad, Baghdad hancur, Baitul Hikmah lebur, lebih dari 500ribu mayat
ilmuwan bergelimangan. Air sungai Eufrat menjadi hitam karena tinta yang luntur dari lembaran
lembaran karya ulama yang dicampakkan, begitu banyak manuscript klasik yang terbuang tak berharga,
padahal itu semua jerih payah tangan para Ulama. 5 abad yang berakhir tragis, dunia keilmuanpun
berduka.

Hadirin yang dirahmati Allah,

Selalu ada hikmah dibalik musibah yang terjadi. Pengaruh dari serangan itu menjadikan Dinasti Genghis
Khan yang barbarik memeluk agama Islam. Allahu Akbar.

Itulah Hikmah dari Allah yang hanya bisa mencapai mata hati hamba yang dikehendakiNya. Sekalipun
mereka pembunuh, pemberontak, biadab, jika saatnya Allah berikan hidayah, mereka berubah patuh,
tunduk dan ta'at kepada Allah Ta'ala.

Dalam Kitab Lubabul Hadits karya Imam Suyuty Bab 1 tentang keutamaan Ilmu dan 'Ulama dijelaskan:

ِ ‫اِئر ال َك َوا ِك‬


}‫ب‬ َ ‫لى ال َع ِاب ِد َك َفضْ ِل ال َق َم ِر لَ ْيلَ َة ال َب ْد ِر َع‬
ِ ‫لى َس‬ َ ‫ { َفضْ ُل‬:‫وقال صلى هللا عليه وسلم‬.
َ ‫العال ِِم َع‬

Nabi Shollallohu alaihi wasallam bersabda : "Keutamaan orang `alim (yang mengamalkan ilmunya) atas
`abid (ahli ibadah) bagaikan keutamaan rembulan di malam bulan purnama atas semua bintang-
bintang."

Sungguh ilmu itu Cahaya kehidupan dunia dan akhirat.

Albert Einstein said

Religion without science is blind. Science without religion is paralyzed” (Agama tanpa ilmu adalah buta,
Ilmu tanpa agama adalah lumpuh).

Hadirin wal hadirot Rahimakumullah

Ilmu pun harus didampingi iman dan Akhlaq.


Menurut seorang ulama dan sastrawan Indonesia yakni Buya Hamka, " Iman tanpa ilmu bagai lentera
ditangan bayi, namun ilmu tanpa iman bagaikan lentera ditangan pencuri."

Khususnya di zaman millenial ini, zaman now yg penuh degradasi moral, pergaulan bebas, narkoba,
gadget dan medsos yang menguras waktu dan dana orang tua, semua itu banyak melunturkan nilai-
nilai akhlaq dan kesopanan, sehingga banyak orang berilmu namun kurang beradab. PR kita semua
untuk menjadikan generasi muda, yang bertaqwa, berilmu dan berakhlaq mulia.

Maka kita harus berterima kasih kepada orang tua dan guru- guru kita yang telah memberi ilmu dan
bimbingan. Semoga kita semua selalu mendo'akan mereka.

Orang berilmu sangat mulia disisi Allah, di mata manusia, bahkan seluruh makhluk memuliakannya.
Ulama adalah pewaris nabi, Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat untuk orang banyak.
Allah mudahkan jalannya ke surga dan Allah angkat derajat mereka.

 Para Nabi dan Ulama tidak meninggalkan dinar dan dirham sebagai warisan. Namun
meninggalkan ilmu. Ilmu lebih mulia dari harta benda. Ilmu akan menjaga kita sedangkan harta
kita yang menjaganya.

Jika tolak ukur kesuksesan manusia dimata masyarakat pada umumnya adalah harta dan status sosial.
Maka periksalah kembali hati kita. Siapa panutan kita. Rasulullah SAW? Atau Qarun dan Fir'aun?

Sekian pidato dari saya, semoga bermanfaat

‫وهللا أعلم‬

‫اِهْ ِد َنا الص َِّرا َط ْالمُسْ َت ِقيْم‬


‫انظر ما قال وال تنظر من قال‬

‫والسالم عليكم ورحمة هّٰللا وبركاته‬

Anda mungkin juga menyukai