Anda di halaman 1dari 16

IMAN DAN PENGARUHNYA

BAGI KEHIDUPAN

Iwan Setiawan M.S.I.


Aqidah:
Kepercayaan yang tertanam kokoh dalam hati
Iman:
Sesuatu yang diyakini dalam hati, diucapkan
dengan lisan dan diamalkan dengan anggota
tubuh.
Ilmu:
Ilmu dalam Islam menempati posisi sangat
penting. Salah satunya al-Qur’an menyebut
kata ‘ilm dan deravisanya sebanyak 750 kali.
Sehingga orang berilmu menempati posisi
mulya. Allah Subhanahu Wata’ala  berfirman;
“Allah akan meninggikan orang-orang yang
beriman di antara kamu dan orang-orang yang
diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat, dan
Allah Subhanahu Wata’ala  Maha Mengetahui
apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Mujadalah:
11).
Dalam satu hadis dijelaskan, mencari ilmu juga
mendapatkan tempat yang mulya; “Barang siapa
yang mencari ilmu maka ia di jalan Allah
Subhanahu Wata’ala  sampai ia pulang.” (HR.
Tirmidzi).

Wahyu pertama yang diturunkan Allah


Subhanahu Wata’ala  kepada Nabi Muhammad
Saw berkaitan dengan perintah membaca (iqra’).
Tetapi, sejak awal, sudah diingatkan bahwa
proses membaca tidak boleh dipisahkan dari
ingat kepada Allah Subhanahu Wata’ala . Harus
dilakukan dengan mengingat nama Allah
Subhanahu Wata’ala  (Iqra’ bismi rabbikalladzi
khalaq).
Iman dan Ilmu Pengetahuan:
Konsepsi Ilmu dalam Islam tidak memisahkan antara iman
dan ilmu pengetahuan. Tidak memisahkan unsur dunia dan
unsur akhirat. Karena pada hakikatnya ilmu pengetahuan
dipelajari bermuara pada satu tujuan penting, mengenal Allah
Subhanahu Wata’ala , beribadah kepada-Nya dan
kebahagiaan di akhirat.

Syed Muhammad Naquib al-Attas mengatakan, “Mengawali


akidah (yang disusun oleh al-Nasafi) dengan pernyataan
yang jelas tentang ilmu pengetahuan adalah sesuatu yang
sangat penting, sebab Islam adalah agama yang berdasarkan
ilmu pengetahuan. Penyangkalan terhadap kemungkinan dan
objektifitas ilmu pengetahuan akan mengakibatkan
hancurnya dasar yang tidak hanya menjadi akar bagi agama,
tetapi juga bagi semua jenis sains.”( Jurnal Islamia No. 5
Thn II April-Juni 2005, hal. 52).
Rasulullah Shaallahu ‘Alaihi Wassallam bersabda,
“Barangsiapa yang bertambah ilmunya tapi tidak
bertambah petunjuknya, maka tidak akan
bertambah kecuali dia akan makin jauh dari Allah
Subhanahu Wata’ala. ” (HR. al-Dailami).
Maksudnya, orang yang bertambah ‘informasi
pengetahuannya’, namun tidak bertambah imannya,
maka orang tersebut dijauhkan dari petunjuk Allah
Subhanahu Wata’ala .

Karena itu, yang dinamakan al-din(agama Islam)


adalah gabungan antara iman, Islam, ilmu
pengetahuan, dan amal sholeh merupakan bagian
yang tak terpisahkan (Wan Mohd Nor Wan
Daud, Tantangan Pemikiran Umat,hal.55).
Iman,ilmu,amal
Imam Al-Bukhari berkata, “Al-’Ilmu Qoblal Qouli Wal ‘Amali”, Ilmu
Sebelum Berkata dan Beramal. Perkataan ini merupakan kesimpulan yang
beliau ambil dari firman Allah ta’ala “Maka ilmuilah (ketahuilah)!
Bahwasanya tiada sesembahan yang berhak disembah selain Allah dan
mohonlah ampunan bagi dosamu” (QS. Muhammad: 19).
Urusan Agama tidak mengindahkan
kesehatan
Ingin ber-Agama tapi malah menjauhkan
Agama dari hidupnya.
TIPE-TIPE KECERDASAN
IQ
KECERDASAN INTELEKTUAL
EQ
KECERDASAN
EMOSIONAL/KARAKTER
SQ
KECERDASAN SPIRITUAL
Ilmu Kewahyuan/Qauliyah
Ayat-ayat Qauliyah (wahyu yang
diturunkan)
QS Asy-Syura : 51
Dan tidaklah patut bagi seseorang
manusia bahwa Allah akan berbicara
kepadanya kecuali dengan perantaraan
wahyu atau dari belakang tabir atau
dengan mengutus utusan (malaikat) lalu
diwahyukan kepadanya dengan izin-Nya
apa yang Dia kehendaki. Sungguh, Dia
Mahatinggi, Mahabijaksana.
Ilmu-ilmu Kealaman
Ayat-ayat qauniyah (alam semesta)
QS Al – Alaq : 1 – 5
QS Ar-Ra’d : 3 – 4
Dan Dia yang menghamparkan bumi dan menjadikan
gunung-gunung dan sungai-sungai di atasnya. Dan padanya
Dia menjadikan semua buah-buahan berpasang-pasangan;
Dia menutupkan malam kepada siang. Sungguh, pada yang
demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi
orang-orang yang berpikir.
Dan di bumi terdapat bagian-bagian yang berdampingan,
kebun-kebun anggur, tanam-tanaman, pohon kurma yang
bercabang dan yang tidak bercabang; disirami dengan air
yang sama, tetapi Kami lebihkan tanaman yang satu dari
yang lainnya dalam hal rasanya. Sungguh, pada yang
demikian itu terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang
mengerti.
Ilmu Nafsiyah
Q.S Fushilat 41:53
Ilmu Tentang Ilmu Tentang Perilaku .
Kami akan memperlihatkan kepada
mereka tanda-tanda kekuasaan Kami di
segenap ufuk dan pada diri mereka
sendiri
Ayat-ayat kauniyah harus diamati, diselidiki
dan diteliti
Ilmu-ilmu kealaman: kosmologi, astronomi,
botani, meteorologi, geografi, antropologi,
psikologi, sosiologi, politik, ekonomi,
nursing, dll.
Ilmu-ilmu nafsiyah berkaitan dengan tingkah
laku manusia,nilai-nilai masyarakat.
Ilmu kewahyuan sering disebut ilmu agama
lmu kealaman disebut ilmu umum; dan Ilmu
Nafsiyah disebut dengan Humaniora. istilah
ini sangat dikotomis karena seolah-olah ilmu
ilmu-ilmu umum bukan bagian dari agama 
mendorong terjadinya sekulerisme ilmu
pengetahuan.
Urgensi Ilmu
Tugas manusia: sebagai hamba dan khalifah Allah di muka
bumi
Sebagai hamba manusia harus beribadah kepada Allah
semata
Sebagai khalifah, manusia harus mengelola dan
memakmurkan bumi
Untuk menjalankan kedua tugas itu manusia membutuhkan
ilmu
Ilmu kewahyuan menjelaskan kepada manusia, siapa diri
mereka dan bagaimana hubungannya dengan Tuhan dan alam
ciptaan yang lain
Ilmu kewahyuan memberikan nilai-nilai yang kan menjadi
berfungsi sebagai acuan, rujukan, barometer, pedoman dan
petunjuk kehidupan
Ilmu kewahyuan menjadi burhân dan hudan dalam
kehidupan
Sarjana muslim ideal : yang dapat menguasai
ketiga macam ilmu tersebut secara integral 
ulul albab
QS Ali Imran 190 – 191
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan
bumi, dan silih bergantinya malam dan siang
terdapat tanda-tanda bagi ulul albab, (yaitu)
orang-orang yang mengingat Allah sambil
berdiri atau duduk atau dalam keadaan
berbaring dan mereka memikirkan tentang
penciptaan langit dan bumi (seraya berkata):
“Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan
ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka
peliharalah kami dari siksa neraka”

Anda mungkin juga menyukai