DISUSUN OLEH :
ANASTASYA SYAPUTRI
193110164
KELAS I B
DOSEN PEMBIMBING :
Ns. Yessi Fadriyanti, S.Kep., M.Kep
JURUSAN KEPERAWATAN
TA 2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “KONSEP PEMENUHAN KEBUTUHAN
AKTIVITAS DAN LATIHAN” dengan mata kuliah Keperawatan Dasar tepat pada
waktunya. Dalam penyusunan makalah ini kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada
pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan, baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini serta kesempurnaan makalah berikutnya.Semoga
makalah ini bermanfaat bagi pembaca, Sekian penulis sampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.
Aamiin.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR..............................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................4
A. Latar Belakang...............................................................................................4
B. Rumusan Masalah..........................................................................................4
C. Tujuan............................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................6
A. Kesimpulan....................................................................................................27
B. Saran...............................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................28
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aktivitas adalah suatu keadaan bergerak dimana manusia memerlukan untuk
dapat memenuhi kebutuhan kehidupan. Tiap individu mempunyai pola atau irama
dalam menjalani aktivitas. Salah satu tanda seseorang dikatakan sehat adalah adanya
kemampuan orang tersebut melakukan aktivitas seperti bekerja, makan dan minum,
personal hygiene, rekreasi, dan lain-lain. Dengan beraktivitas selain tubuh menjadi
sehat, juga dapat mempengaruhi harga diri dan citra tubuh seseorang.
Jika seseorang sakit atau terjadi kelemahan fisik sehingga kemampuan aktivitas
menurun. Seseorang tersebut biasanya terjadi masalah fisik, psikologis dan tumbuh
kembang, hal ini bisa berpengaruh pada masalah kesehatan seseorang. Selain
menimbulkan dampak fisik, gangguan personal hygiene dapat pula berdampak pada
gangguan pemenuhan kebutuhan psikososial dan nyaman.
Kebanyakan orang menilai tingkat kesehatan seseorang berdasarkan
kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Kemampuan beraktivitas
merupakan kebutuahan dasar yang mutlak diharapkan oleh manusia. Kemampuan
aktivitas seseorang tidak terlepas dari keadekuatan sistem persarafan dan
musculoskeletal. Pergerakan atau mekanik tubuh pada dasarnya adalah baimana
menggunakan secara efektif, terkoordinasi, dan aman, sehingga menghasilkan gerakan
yang baik dan keseimbangan selama beraktivitas. Peran perawat sangat penting untuk
mencengah terjadinya gangguan mekanik tubuh terutama pada klien yang mengalami
tirah baring lama dan cedera dan lain-lain, hal ini dapat menyebabkan terjadinya
penurunan kemampuan tonus otot. Sehingga berdampak pada gangguan intoleransi
aktivitas, hambatan mobilisasi, kelelahan, immobilisasi dan deficit perawatan diri.
Dengan demikian perawat harus bisa melatih mekanik tubuh dengan benar, sehingga
mencengah komplikasi klien seperti jatuh, tekanan fisik, cedera dan dampak
imobilisasi.
B. Materi Pembelajaran
I. Konsep dan Prinsip Kebutuhan Aktivitas dan Latihan
a. Struktur Sistem Muskuloskletal dan Persarafan yang Mempengaruhi
Pergerakan
b. Mekanisme Tubuh dalam Fisiologi Pergerakan
c. Mobilisasi dan Imobilisasi serta Efeknya Terhadap Tubuh
d. Respon Fisiologis dan Psikologis Klien Terhadap Imobilisasi
e. Prinsip-Prinsip Mekanika Tubuh
II. Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Aktivitas
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep dan prinsip kebutuhan aktivitas dan latihan
2. Untuk mengetahui struktur sistem muskuloskletal dan persyarafan yang
mempengaruhi pergerakan.
3. Untuk mengetahui mekanisme tubuh dalam fisiologi pergerakan
4. Untuk mengetahui mobilisasi dan imobilisasi serta efeknya terhadap tubuh
5. Untuk mengetahui respon fisiologis dan psikologis klien terhadap tubuh
6. Untuk mengetahui prinsip-prinsip mekanika tubuh
7. Untuk mengetahui askep pemenuhan kebutuhan aktivitas
BAB II
PEMBAHASAN
Lapisan terluar dari tulang (cortex) tersusun dari jaringan tulang yang
padat, sementara pada bagian dalam di dalam medulla berupa jaringan sponge.
Bagian tulang paling ujung dari tulang panjang dikenal sebagai epiphyseyang
berbatasan dengan metaphysis. Metaphysis merupakan bagian dimana tulang
tumbuh memanjang secara longitudinal. Bagian tengah tulang dikenal
sebagai diaphysisyang berbentuk silindris.
Kalsium dan posfor, tulang mengandung 99% kalsium tubuh dan 90%
posfor. Konsentrasi kalsium dan posfor dipelihara dalam hubungan terbalik.
Sebagai contoh, apabila kadar kalsium tubuh meningkat maka kadar posfor
akan berkurang. Calcitonin, diproduksi oleh kelenjar typoid memilki aksi
dalam menurunkan kadar kalsium serum jika sekresinya meningkat diatas
normal. Vitamin D, penurunan vitamin D dalam tubuh dapat menyebabkan
osteomalacia pada usia dewasa.
2) Sendi
Artikulasi atau sendi adalah tempat pertemuan dua atau lebih tulang.
Tulang-tulang ini dipadukan dengan berbagai cara, misalnya dengan kapsul
sendi, pita fibrosa, ligament, tendon, fasia, atau otot. Sendi diklasifikasikan
sesuai dengan strukturnya.
a. Sendi fibrosa (sinartrodial)
Merupakan sendi yang tidak dapat bergerak. Tulang-tulang dihubungkan
oleh serat-serat kolagen yang kuat. Sendi ini biasanya terikat misalnya
sutura tulang tengkorak.
b. Sendi kartilaginosa (amfiartrodial)
Permukaan tulang ditutupi oleh lapisan kartilago dan dihubungkan oleh
jaringan fibrosa kuat yang tertanam kedalam kartilago misalnya antara
korpus vertebra dan simfisis pubis. Sendi ini biasanya memungkinkan
gerakan sedikit bebas.
c. Sendi synovial (diartrodial)
Sendi ini adalah jenis sendi yang paling umum. Sendi ini biasanya
memungkinkan gerakan yang bebas (mis., lutut, bahu, siku, pergelangan
tangan, dll.) tetapi beberapa sendi sinovial secara relatif tidak bergerak
(mis., sendi sakroiliaka). Sendi ini dibungkus dalam kapsul fibrosa
dibatasi dengan membran sinovial tipis. Membran ini mensekresi cairan
sinovial ke dalam ruang sendi untuk melumasi sendi. Cairan sinovial
normalnya bening, tidak membeku, dan tidak berwarna atau berwarna
kekuningan. Jumlah yang ditemukan pada tiap-tiap sendi normal relatif
kecil (1 sampai 3 ml). hitung sel darah putih pada cairan ini normalnya
kurang dari 200 sel/ml dan terutama adalah sel-sel mononuclear. Cairan
synovial juga bertindak sebagai sumber nutrisi bagi rawan sendi.
Korpus sel dari sel-sel saraf motorik terdapat dalam kornu anterior
substansia grisea dalam medula spinalis. Setiap sel saraf mempunyai serat
utama atau akson yang bercabang untuk mempersarafi 50 sampai 200
serat otot. Semua korpus sel mempersarafi satu sel otot yang terletak
berdekatan dalam medulla spinalis. Impuls saraf mencapai setiap serat
otot kira-kira di bagian tegahnya, pada motor end plate. Datangnya
impuls saraf ini menyebabkan simpanan asetilkolin dilepaskan dari motor
end plate. Asetilkolin bekerja untuk memperkuat impuls saraf. Ini
menyebabkan gelombang besar aktivitas listrik untuk menjalar sepanjang
otot, menimbulkan perubahan yang menyebabkan otot berkontraksi.
Kekuatan kontaksi tergantung pada jumlah serat-serat yang terstimulasi.
Bila impuls berhenti maka otot rileks.
4) Tendon
Tendon merupakan berkas (bundel) serat kolagen yang melekatkan
otot ke tulang. Tendon menyalurkan gaya yang dihasilkan oleh kontraksi otot
ke tulang. serat kolagen dianggap sebagai jaringan ikat dan dihasilkan oleh
sel-sel fibroblas.
5) Ligament
Ligament adalah taut fibrosa kuat yang menghubungkan tulang ke
tulang, biasanya di sendi. Ligament memungkinkan dan membatasi gerakan
sendi.
6) Bursae
Adalah kantong kecil dari jaringan ikat. Dibatasi oleh membran
sinovial dan mengandung cairan sinovial. Bursae merupakan bantalan diantara
bagian-bagian yang bergerak seperti pada olekranon bursae terletak antara
prosesus olekranon dan kulit
Neuron aferen secara langsung bersinaps dengan neuron motorik alfa yang
mempersarafi serat-serat ekstrafusal otot yang sama, sehingga terjadi kontraksi
otot itu. Refleks regang (stretch reflex) ini berfungsi sebagai mekanisme umpan
balik negative untuk menahan setiap perubahan pasif panjang otot, sehingga
panjang optimal dapat dipertahankan.
Jenis Mobilitas :
a) Mobilitas Penuh :
1. Merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak secara bebas penuh
sehingga dpt melakukan interaksisosial.
2. Mobilitas penuh ini merupakan fungsi saraf motorik & sensorik u/
mengotrol area tubuh
b) Mobilitas Sebagian :
Merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak dengan batasan jelas dan tidak
mampu bergerak secara bebas karena dipengaruhi oleh gangguan saraf motorik
dan sensorik. Mobilitas sebagian ini terbagia dlm :
1. Mobilitas sebagian temporer:
Merupakan kemampuan individu untuk bergerak dengan batasan yang
sifatnya sementara.
2. Mobilitas sebagian permanen :
Merupakan kemampuan individu untuk bergerak dengan batasan yang
sifatnya menetap, hal tersebut diakibatkan oleh kerusakan sistem syaraf yang
sifatnya menetap.
Faktor yg mempengaruhi Mobilitas:
a. GayaHidup
b. Prosespenyakit/Cedera
c. Kebudayaan
d. TingkatEnergi
2) IMMOBILITAS
Jenis Immobilitas:
a) Imobilitas Fisik
c) Imobilitas Emosional
a) PerubahanMetabolisme
v. Perubahan Kardiovaskuler.
2. Diagnosa Keperawatan
a. Intoleransi Aktivitas
Kategori : Fisiologis
Subkategori : Aktivitas/istirahat
Penyebab :
2. Tirah baring
3. Kelemahan
4. Imobilitas
Subjektif :
1. Dispnea
3. Merasa lemah
Objektif :
1. Anemia
5. Aritmia
7. Gangguan metabolic
8. Gangguan musculoskeletal
Kategori : Fisiologis
Subkategori : Aktivitas/istirahat
Penyebab :
2. Perubahan metabolisme
3. Ketidakbugaran fisik
4. Penurunan kendali otot
6. Keterlambatan perkembangan
7. Kekakuan sendi
8. Kontraktur
9. Malnutrisi
15. Nyeri
17. Kecemasan
Objektif :
Subjektif :
1. Sendi kaku
3. Gerakan terbatas
4. Fisik lemah
1. Stroke
3. Trauma
4. Fraktur
5. Osteoarthritis
6. Ostemalasia
7. Keganasan
Kategori : Lingkungan
Penyebab :
1. Perubahan sirkulasi
4. Penurunan mobilitas
9. Kelembapan
Objektif :
1. Nyeri
2. Perdarahan
3. Kemerahan
4. Hematoma
1. Imobilisasi
3. Gagal ginjal
4. Diabetes mellitus
Kategori : Lingkungan
Subkategori : Keamanan dan proteksi
Faktor Risiko:
1. Perubahan sirkulasi
3. Kekurangan
5. Penurunan mobilitas
10. Kelembapan
1. Imobilisasi
3. Gagal ginjal
4. Diabetes mellitus
3. Intervensi Keperawatan
Edukasi
Kolaborasi
memulihkan keterlibatan,
frekuensi, atau durasi
aktivitas individu atau
kelompok.
Tindakan
Observasi
2) Identifikasi kemampuan
berpartisipasi dalam aktivitas tertentu
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi
Edukasi
Tindakan :
Observasi
Terapeutik
Edukasi
1) Kerusakan Terapeutik
jaringan meningkat 1) Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah
2) Kerusakan lapisan baring
kulit 2) Lakukan pemijatan pada area
penonjolan tulang, jika perlu
Edukasi
1) Kerusakan Terapeutik
jaringan meningkat 7) Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah
2) Kerusakan lapisan baring
kulit 8) Lakukan pemijatan pada area
penonjolan tulang, jika perlu
Edukasi
PENUTUP`
A. Kesimpulan
Kebutuhan aktivitas atau pergerakan atau istirahat tidur meruppakan suatu kesatuan
yang saling brhubungan dan saling mempengaruhi. Salah satu tanda kesehatan adalah
adanya kemampuan seseorang tidak terlepas dari keadekuatan sistem persyarafan dan
muskuloskletal.
Aktivitas adalah suatu energi atau keadaan bergerak dimana manusia memerlukan
untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup. Manusia memiliki kebutuhan untukbergerak
agar dapat memenuhi kebutuhan dasarnya dan melindungi diri dari kecelakaan.
Mekanika tubuh adalah usaha koordinasi dari muskuloskletal dan sistem syaraf untuk
mempertahankan keseimbanan yang tepat. Mekanika tubuh adalah cara menggunakan
tubuh secara efisien yaitu tidak banyak mengeluarkan tenag terkoordinasi secara aman
dalam menggerakkan serta mempertahankan keseimbangan dalam beraktivitas
B. Saran
Mempelajari kebutuhan aktivitas akan membuat kitamenjadi lebih tau pengertiannya
secara mendalam. Kita akan tahu bagaimana seharusnya seorang perawat memberi
pelayanan kesehatan dengan baik bagi kesembuhan kliennya, kita juga akan tahu
dampak positif dan negatifnya dari pellayanan yang kita berikan ini terhadap diri kita.
Semoga dengan pembuatan makalah ini dapat bermanfaat yang akan menjadi
informasi untuk kehidupan kita sehari hari.
DAFTAR PUSTAKA
Wahid, IM dan Nurul, C. 2008. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia, Teori dan
Aplikasi dalam Praktek. Jakarta: Salemba Medika.
Potter & Perry. 2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses,