Anda di halaman 1dari 5

1

REMAJA DAN PEMUDA SEBAGAI ASET MASA DEPAN BANGSA

16 September 2012 by padepokansyarhilquranlampung Tinggalkan komentar


‫السالم عليمك ورمحة هللا وبراكته‬
‫أللهم فصىل وسمل عىل سيدان‬  ‫امحلد هلل اذلى ارسل رسوال مبرشين ومنذرين وداعيا إىل هللا إب ذنه ورساجا منريا‬
}‫محمد وعىل آهل وأحصابه أمجعني {أما بعد‬
KAUM MUSLIMIN YANG DIRAHMATI OLEH ALLAH SWT
Alfin Toffler dalam bukunya The Future Shock and The Third Wave, beliau menyatakan, era milinium
merupakan era institusional change, yaitu era menjamurnya berbagai media komunikasi. Konsekuensinya,
pada suatu sisi melahirkan nilai-nila positif, Namun disisi lain over loading information melahirkan desease
of adaftation, penyakit adaptasi. Penerimaan terhadap unsur-unsur asing tanpa mempertimbangkan baik atau
buruknya, ketika orang barat judi, Remaja dan pemuda  kita terlena dengan gaplek dan remi, ketika orang
barat terlena dengan minum-minuman keras, Remaja dan pemuda  kita terlena dengan budaya mabuk-
mabukan tenggak wisky, brandy, bahkan yang paling besar dan mendasar penyakit adaptasi ini melahirkan
dehumanisasi, demoralisasi, dan despritualisasi.
Akibatnya manusia hidup bebas, keras, beringas, ganas bahkan lebih ganas dari binatang buas, di sinilah
pentingnya pembangunan kepribadian yang postif sebagaimana digambarkan Thomas Hobbes dalam A War
of All Agaents, John Lock dalam Social Contrack, Bruch Spinoza dalam Intelektual Love of God dan lain
sebagainya. Karena pentingnya keperibadian positif, khusunya sebagai seorang muslim,  maka pada
kesempatan ini, kita akan membicarakan tentang “Remaja Dan Pemuda Sebagai Aset Masa Depan Bangsa”.
Dengan rujukan al-Qur’an surat al-Anfal ayat 24-25 :
‫ ِه‬G‫ ِه َوَأن َّ ُه ل َ ْي‬Gِ‫ر ِء َوقَلْب‬Gْ ‫ول بَنْي َ الْ َم‬G َ ‫وا َأ َّن‬G‫ا حُي ْ ِييمُك ْ َوا ْعلَ ُم‬GG‫امُك ْ ِل َم‬Gَ‫ولِ َذا َدع‬G‫اَي َأهُّي َا اذَّل ِ َين َءا َمنُوا ا ْس َت ِجي ُبوا هَّلِل ِ َو ِل َّلر ُس‬
ُ ُ ‫هللا حَي‬
‫ِإ‬ ‫ِإ‬
}25{ ‫هللا َش ِديدُ الْ ِع َق ِاب‬ َ ‫} َوات َّ ُقوا ِف ْتنَ ًة اَل ت ُِصينَب َّ اذَّل ِ َين َظلَ ُموا ِمنْمُك ْ خ ََّاص ًة َوا ْعلَ ُموا َأ َّن‬24{  ‫ون‬ َ ُ ‫حُت ْ رَش‬
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru
kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah
membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan. Dan
peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara
kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya..” (QS. Al-Anfal)
HADIRIN MA’ASYRAL MUSLIMIN RAHIMAKUMULLAH
Berdasarkan ayat di atas maka dapatlah difahami bahwa dalam membangun Remaja dan pemuda  maka
hendaknya dapat membatasi antara dirinya dengan hatinya. Namun, seperti apakah membatasi antara
manusia dengan hatinya? Al-Smarqandi di dalam kitab tafsirnya Bahr al-Ulum menyebutkan, bahwa yang
dimaksud dengan “yahulu bain al-mar’i wa qalbih” adalah :
‫ وحيول بني الاكفر وطاعته اليت جتره إىل اجلنة‬، ‫حيول بني املؤمن ومعاصيه اليت تسوقه وجتره إىل النار‬
Artinya : “membatasi antara orang mukmin dengan kemaksiatannya yang mengarahkannya dan
mendekatkannya dengan api neraka, serta membatasi antara orang kafir dengan keta’atannya yang dapat
mendekatkannya dengan surga.”
Hadirin, penjelasan di atas menunjukkan bahwa seorang yang beriman bisa saja terjerumus kedalam api
neraka jika tidak dapat mengontrol hatinya dari kemaksiatan. Akan tetapi perlu difahami bersama bahwa
arahan berpikir ayat di atas bukan saja menjurus kepada eksklusivisme Islam sehinga seringkali menafikan
civil society yang sesungguhnya harus terus dibangun.
Lebih detil di dalam ayat selanjutnya, Prof. Dr. Muhammad Quraish Shihab dalam Tafsir al-Misbah
menyebutkan bahwa, sendi-sendi bangunan masyarakat akan melemah jika kontrol sosial melemah. Akibat
kesalahan tidak hanya menimpa yang bersalah. Tabrakan tidak hanya terjadi akibat kesalahan kedua
pengendara. Bisa saja yang bersalah hanya seorang, tetapi kecelakaan dapat beruntun menimpa sekian
banyak kendaraan.
Tuntunan Allah swt dan Rasul-Nya telah disyari’atkan sedemikian rupa oleh Allah yang mengetahui
kemaslahatan, kebutuhan, sekaligus kecenderungan mereka. Apabila ada yang melanggarnya maka akan
timbul kekacauan, karena yang melanggar telah melakukan suatu yang merugikan pihak lain. Pada saat itu
akan muncul kekacauan, dan akan lahir instabilitas yang mengakibatkan semua anggota masyarakat yang taat
maupun yang durharka ditimpa krisis.
Karena itu ayat ini berpesan : buatlah prisai antara diri anda dengan ujian dan bencana dengan jalan
memelihara hubungan harmonis dengan-Nya. Laksanakanlah tuntunan-Nya dengan anjurkan pula orang lain
2
berbuat kebaikan dan menjauhi kemunkaran, karena jika tidak kita semua akan ditimpa bencana. Dalam
konteks ini Rasul saw memperingatkan :
“jika ada masyarakat yang melakukan kedurhakaan, sedang ada anggotanya yang mampu menegur atau
menghalangi mereka, tapi dia tidak melakukannya, maka Allah swt akan menjatuhkan bencana yang
menyeluruh kepada mereka”.
HADIRIN RAHIMKUMULLAH
Dalam menemukan Remaja dan pemuda  yang sejati di tengah-tengah hiruk-pikuk kemaksiatan yang dapat
menjerumuskan kita ke lembah kenistaan, maka kita harus menemukan metode yang efektif dalam
mengarunginya. Dalam hal ini, Allah swt mengajarkan dan memerintahkan kepada kita. Sebagaimana
firman-Nya di dalam surat ar-Ruum ayat 60 :
َ ُ‫ َال يُو ِقن‬ ‫ ي َْس َت ِخفَّن َّ َك اذَّل ِ َين‬ ‫هللا َح ٌّق َو َال‬
}60{ ‫ون‬ ِ َ‫فَ ْاصرِب ْ َّن َو ْعد‬
Artinya : “Maka bersabarlah kamu, sesungguhnya janji Allah adalah benar dan sekali-kali janganlah orang-
‫ِإ‬
orang yang tidak meyakini (kebenaran ayat-ayat Allah) itu menggelisahkan kamu.” (QS. Ar-Ruum : 60)
HADIRIN RAKHIMAKUMULLAH
Berdasarkan firman Allah di atas, terdapat kata kunci yang paling ditekankan dengan kata kerja perintah di
dalamnya.
Adapun kata kerja perintah yang ada di dalam ayat di atas adalah “ ‫ ” فاصبر‬yang berarti bersabarlah. Dan
dalam hal ini, Abdurrahman bin Nashir al-Su’udy menafsirkan kata di atas dengan sebutan :
‫فاصبر على ما أمرت به وعلى دعوتهم إلى هللا ولو رأيت منهم إعراضا‬
Artinya : “bersabarlah terhadap apa yang telah diperintahkan oleh Allah dan terhadap apa yang dipanjatkan
kepada Allah meskipun engkau dapatkan di antara mereka ada yang membangkang”
Penjelasan di atas menunjukkan betapa beratnya untuk menjadi mukmin yang sejati di dunia ini, hingga
Allah memerintahkan untuk selalu bersabar di dalamnya. Apalagi jika dikaitkan dengan perkembangan
zaman yang begitu cepat. Sebuah contoh adalah, saat ini sebagian anak-anak muda kita terjerumus dan
terlena dengan westernisasi, kebarat-baratan. Orang barat merayakan valentine, kita ikut merayakan
valentine. Di bawah sinar remang-remang, disaat hujan rintik-rintik, angin menghembus sepoi-sepoi basah
duduk berdua. Masya Allah.
Oleh karena itu, langkah apakah yang harus kita lakukan dalam rangka membangun generasi bangsa yang
berpribadian muslim sejati ? Dan siapakah yang berperan di dalamnya ?
1. Para orang tua, guru, dan pendidik, hendaknya memberikan bekal ilmu dan akhlaq yang cukup bagi anak-
anak, remaja, dan pemuda . Karena dengan ilmu dan akhlaq yang dimiliki, mereka akan menjadi generasi
yang “al-qawiy” yang kuat bukan generasi yang “al-dha’if” atau generasi yang lemah.
2. Para remaja dan pemuda selaku generasi penerus bangsa, agar memiliki itikad yang baik untuk dididik dan
dibina, karena hal tersebut merupakan cikal bakal keberhasilan untuk mewujudkan terbentuknya remaja dan
pemuda yang sejati. Karena apalah arti guru tanpa adanya murid. Dan apalah yang dapat dikerjakan seorang
murid tanpa adanya instruksi dan bimbingan dari guru. Oleh karena itu, saling take and give akan
membuahkan hasil yang berarti.
HADIRIN RAHIMAKUMULLAH
Dan pada akhirnya, dapat kita simpulkan bersama bahwa jika semua ikhtiyar ini sudah kita lakukan, mudah-
mudahan remaja dan pemuda kita bisa menjadi tumpuan, harapan, dan cita-cita bagi bangsa kita. Amin Ya
Robbal ‘Alamin.
: Demikianlah yang dapat kami sampaikan, mudah-mudahan ada manfaatnya
‫وهللا املستعان إىل احسن احلال‬
‫والسال م عليمك ورمحة هللا وبرماكته‬
3
REMAJA DAN PEMUDA SEBAGAI GENERASI PENERUS BANGSA

‫السالم عليمك ورمحة هللا وبراكته‬


‫أللهم فصىل وسمل عىل سيدان‬  ‫امحلد هلل اذلى ارسل رسوال مبرشين ومنذرين وداعيا إىل هللا إب ذنه ورساجا منريا‬
}‫محمد وعىل آهل وأحصابه أمجعني {أما بعد‬
Hadirin Yang Berbahagia ….
Masa muda merupakan masa  yang  penuh  dengan  harapan,  penuh  dengan  cita-cita dan penuh dengan
romantika kehidupan yang sangat indah. Keindahan masa muda dihiasi dengan bentuk fisik yang masih
kuat, berjalan masih cepat, pendengaran masih akurat, pikiran masih cermat, kulit wajah indah mengkilat,
walaupun banyak jarawat, tetapi tidak gawat karena masih banyak obat ditoko-toko terdekat, oleh karena
itu pantas bila para pemuda dan para remaja merupakan salah satu penentu maju dan mundurnya suatu
Negara.
Sebab terbukti sejak dahulu kala hingga saat ini dan sampai yang akan datang sesuai dengan fitrohnya
pemuda dan remaja merupakan tulang punggung suatu Negara, penerus estafet perjuangan terhadap
bangsanya. Sebagaimana syekh Mustofa al-Ghalayaini seorang pujangga Mesir berkata :
‫أن ىف يد الشبان أمر األمة وىف أقداهما حيهتا‬
“Sesungguihnya pada tangan-tangan pemudalah urusan umat dan pada kaki-kaki merekalah terdapat
kehidupan umat”
Mengingat betapa pentingnya remaja dan pemuda sebagai generasi  penerus bangsa, maka pada
kesempatan yang baik ini kami akan mengangkat tema mengenai “ Remaja dan Pemuda sebagai Generasi
Penerus Bangsa ”, dengan landasan al-Qur’an surat an-Nisa ayat : 9
Artinya : “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang
mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu
hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar”
Hadirin Ma’asyiral Muslimin Rakhimakumullah…..
Imam Hafidz 'Imaduddin Abu Alfida Ibnu katsir dalam tafsir Alquranul 'Adhim menyebutkan bahwa menurut
riwayat Ibnu Abbas ayat ini turun berkenaan dengan seorang orang tua yang mewasiatkan kepada anaknya
wasiat yang akan membawa kemudaratan bagi dia. Maka Alah Swt. Memerintahkan kepadanya untuk
merubah wasiatnya kepada ketakwaan kepada Allah dan kebaikan.
Hadirin, jika kita kaji lebih mendalam, ayat tersebut diawali dengan kalimat  ‫واليخش‬, secara semantik :
‫الواو واوالعاطفة والام الم اآلمر خيش فعل املضارع جمزوم بالم‬
Istinbatnya, ‫ واليخش‬adalah sighat amr, kaedah mengatakan :
‫األصل يف األمر للوجوب‬
“pada dasanya setiap perintah menunjukkan kewajiban”
Menurut ayat diatas jelas - jelas Allah swt memperingatkan manusia supaya tidak meninggalkan generasi
penerus yang lemah baik fisik, mental ataupun intelektual, karna ini biasa menyebabkan kemunduran.
Apabila generasi muda yang ada sekarang maupun yang akan datang mempunyai kelemahan dalam hal-hal
tersebut. Maka bisa dipastikan mereka mudah terhanyut dalam gelombang bencana kemerosotan moral
yang disebabkan oleh pergaulan yang semakin bebas serta penyalahgunaan media, karna modal utama
mereka dalam membentengi diri dari bencana tersebut adalah tingkat intelektualitas serta pemahaman
manfaat dan mudharat dari sebuah pergaulan dan media sehingga hal ini biasa memudahkan remaja dan
pemuda dalam proses filtralisasi budaya sehingga mereka terbebas dari taqlid buta alias terbebas dari
budaya ikut-ikutan. Oleh karena itu wajib bagi kami, saya, saudara dan kita semua merasa takut jika
meninggalkan anak-anak, keturunan dan generasi yang lemah.

Prof. Dr. BJ. Habibi mengatakan setidaknya ada lima kelamahan yang harus kita hindari, yakni lemah harta,
lemah fisik, lemah ilmu, lemah semangat hidup, dan yang sangat ditakutkan adalah lemah akhlak. Hadirin
jika lima kelemahan ini melekat pada generasi-generasi remaja dan pemuda kita, saya yakin mereka bukan
sebagai pelopor pembangunan melainkan sebagai firus pembangunan, penghambat pembangunan, bahkan
penghancur pembangunan. Padahal hadirin…. dinegeri tercinta ini sejarah telah membuktikan sejak tahun
1908 masa kebangkitan nasional sampai menjelang detik-detik proklamasi dikumandangkan berbagai
4
organisasi kepemudaan, seperti persatuan pelajar stofia, Trikoro Dharmo, Jong Islamanten Bond bahkan
kita mengenal Budi Utomo tokoh pemuda kharismatik, mereka semua menjadi The Grand Old Man istilah
bung Karno menjadi Stood Geeber bahkan menjadi The Founding Father pendiri, penggerak yang mampu
merebut kemerdekaan.
Sejarah tersebut mengajarkan kepada kita semua selaku remaja dan pemuda saat ini dan yang akan datang
agar memiliki semangat juang yang tinggi serta tanggung jawab yang penuh terhadap kelangsungan Nusa
Bangsa dan Agama yang kita anut saat ini, sebab ‫ سبان اليوم رجال الغد‬The Young today is The leader tomorrow
pemuda hari ini adalah jago-jagonya pemimpin yang akan datang.
Sebagai contoh bagi remaja dan pemuda sebagai generasi penerus bangsa, mari kita renungkan firman
Allah swt dalam al-Qur’an surat al-Kahfi ayat : 13
ۖ‫حَن ْ ُن ن َ ُق ُّص عَلَ ْي َك ن َ َب َامُه ْ اِب لْ َح ّ ۗ ِق ِاهَّن ُ ْم ِف ْت َي ٌة ٰا َمنُ ْوا ِب َرهِّب ِ ْم َو ِزدْهٰن ُ ْم هُدً ى‬
Artinya : “Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita Ini dengan benar. Sesungguhnya mereka adalah
pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan kami tambah pula untuk mereka petunjuk.”

Hadirin Ma’asyiral Muslimin Rakhimakumullah ….


Imam Ali as-Shabuni dalam kitab Sofwatut tafasir memberikan syarahan terhadap ayat tersebut dengan
redaksi :
‫حنن نقص عليك اي محمد خربمه العجيب عىل وجه الصدق بال زايدة وال نقصان‬
“yaitu kami kisahkan kepadamu wahai Muhammad berita aneh mereka menurut perjalanan yang benar
tidak ditambah dan tidak dikurangi sedikitpun”.
Dengan demikian, ayat tersebut merupakan khabariyyah ilahiyyah, suatu berita dari Allah swt. Isi beritanya
adalah kisah tentang pemuda Ashabul Kahfi. Ashabul kahfi dapat kita jadikan uswah, terutama bagi remaja
dan pemuda selaku generasi penerus bangsa. Ashabul kahfi merupakan symbol personifikasi pemuda-
pemuda beriman dan teguh pendirian, kuat mempertahankan iman, pemuda-pemuda gagah yang pandai
pempertahankan akidah dan pemuda-pemuda idaman pintar membela keyakinan. Mereka lebih baik mati
berkalang tanah dari pada mati bercermin bangkai.
Oleh sebab itu sebagai remaja dan pemuda selaku generasi penerus bangsa mari kita singsingkan tangan,
langkahkan kaki ke depan berkerja, berkerja dan berkerja. Jika sikap ini yang diaplikasikan oleh para remaja
dan pemuda kita maka Allah akan menjamin keberkahan bagi bangsa kita tercinta ini. Sebagaimana  Dr.
Muhammad Sulaiman al-Asqori dalam zubdat at-Tafsir min Fathil Qadir menjelaskan ‫ إعملوا ماشئتم‬berkerjalah
sesuai dengan skil masing-masing. Setidaknya ada lima olah yang harus kita kerjakan yakni olah rasa agar
iman melekat, olah rasio agar ilmu meningkat, oleh raga agar badan sehat, oleh usaha agar ekonomi kuat,
dan oleh kinerja agar produktifitas meningkat. Hadirin jikalau lima potensi ini sudah melakat pada remaja
dan pemuda sebagai generasi bangsa maka generasi penerus bangsa dapat melanjutkan estafet perjuangan
yang meraih prestasi gemilang pada masa yang akan datang.
Hadirin Ma’asyiral Muslimin Rakhimakumullah ….
Dari uraian tersebut dapat kita ambil kesimpulan bahwa pemuda  merupakan penerus estafet perjuangan
bangsanya maka soyogyanya pemuda harus memiliki semangat juang yang tinggi serta tanggung jawab
yang penuh terhadap kelangsungan Nusa, Bangsa dan Agam. Hal ini juga menjadi tanggung jawab kita
bersama sapaya tidak  meninggalkan generasi penerus yang lemah baik fisik, mental ataupun intelektual.
Hadirin Yang Berbahagia,
Hidup Sendiri tanpa seorang Kekasih
Cukup sekian dan Terimakasih

. ‫والسالم عليمك ورمحة هللا وبراكته‬


5

Anda mungkin juga menyukai