Anda di halaman 1dari 4

USIA DUNIA

Dosen Pengampuh: Abbas Langaji, M.Ag

Oleh:
Nurlayli - 2001010008

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR


FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALOPO
2021/2022
1. Hadis dan Terjemahan

‫َح َّد َثَنا َأُبو َبْك ِر ْبُن َأِبي َش ْيَبَة َح َّد َثَنا اْلُح َس ْيُن ْبُن َع ِلٍّي َعْن َعْبِد الَّرْح َمِن ْبِن َيِز يَد ْبِن َج اِبٍر‬
‫َعْن َأِبي اَأْلْش َعِث الَّص ْنَعاِنِّي َعْن َأْو ِس ْبِن َأْو ٍس َقاَل َقاَل َرُس وُل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم‬
‫ِإَّن ِم ْن َأْفَض ِل َأَّياِم ُك ْم َيْو َم اْلُج ُم َعِة ِفيِه ُخ ِلَق آَد ُم َو ِفيِه الَّنْفَخ ُة َو ِفيِه الَّصْع َقُة َفَأْك ِثُر وا َع َلَّي‬
‫ِم ْن الَّص اَل ِة ِفيِه َفِإَّن َص اَل َتُك ْم َم ْعُر وَض ٌة َع َلَّي َفَقاَل َر ُج ٌل َيا َرُس وَل ِهَّللا َك ْيَف ُتْعَر ُض َص اَل ُتَنا‬
‫َع َلْيَك َو َقْد َأَر ْم َت َيْع ِني َبِليَت َفَقاَل ِإَّن َهَّللا َح َّر َم َع َلى اَأْلْر ِض َأْن َتْأُك َل َأْج َس اَد اَأْلْنِبَياء‬

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah berkata, telah
menceritakan kepada kami Al Husain bin Ali dari ‘Abdurrahman bin Jabir dari Abu Al Asy’ats
Ash Shan’ani dari Aus bin Aus ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
Sesungguhnya hari yang paling utama dari hari-hari kalian adalah hari jum’at, pada hari itu
Adam diciptakan, sangkakala ditiup dan di hari itu datang hari kiamat. Maka perbanyaklah
shalawat kepadaku pada hari itu, sesungguhnya shalawat kalian akan sampai kepadaku. ”Seorang
laki-laki bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana shalawat kami bisa sampai kepadamu,
sementara engkau telah tiada dan jasadmu telah hancur?” Beliau menjawab: “Allah telah
mengharamkan bagi bumi untuk makan jasad para Nabi. ” (HR. Ibnu majah).
2. Fraza/Klausa
Fraza: Hari Jum’at
Hari Kiamat
Seorang Laki-laki
Klausa :
 Sesungguhnya hari yang paling utama dari hari-hari kalian adalah hari jum’at,
 Sangkakala ditiup dan di hari itu datang hari kiamat
 Seorang laki-laki bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana shalawat kami bisa
sampai kepadamu,

3. IntiSari Hadis

Adanya Hadis ini sebagai peringatan bagi kita umat manusia bahwa dunia ini tidak
abadi untuk dari itu harusnya kita mempersiapkan diri dan bekal untuk menghadapi hari
kemudian Walaupun memang masih belum pasti kapan datangnya hari tersebut.Tetapi
tugas kita adalah beribadah dan mempersiapkan bekal untuk di akhirat nanti Hikmah
utama di balik dirahasiakannya waktu Kiamat dan kematian yaitu agar mendorong
seorang hamba untuk tetap aktif beramal dan taat, menjauhi kemaksiatan dan selalu
khawatir jangan-jangan kematian menjemputnya secara tiba-tiba.”Tak ada seorang pun
yang mengetahui kapn datangnya hari kiamat kecuali Allah SWT.
Rasulullah SAW pernah mengabarkan usia kebanyakan umatnya yang berkisar antara
60-70 tahun. Penyebutan kelaziman angka umur umat akhir zaman ini tidak menafikan
mereka yang wafat sebelum mencapai atau sesudah melewati kisaran tersebut.
Penyebutan kelaziman angka umur umat akhir zaman ini tidak menafikan mereka yang
wafat sebelum mencapai atau sesudah melewati kisaran tersebut.

Meski ada yang berusia melebihi 70 tahun, jumlah mereka sangat kecil.

‫عن أبي هريرة رضي هللا تعالى عنه قال قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم َأْع َم اُر‬
‫ُأَّم ِتي َم ا َبْيَن الِّس ِّتيَن إَلى الَّسْبِع يَن َو َأَقُّلُهْم َم ْن َيُج ْو ُز َذ ِلَك رواه الترمذي‬

Artinya, “Dari Abu Hurairah RA. Ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, ‘Usia umatku
(umumnya berkisar) antara 60 sampai 70 tahun. Jarang sekali di antara mereka melewati
(angka) itu.’” (HR At-Tirmidzi).
Abdurra’uf Al-Munawi dalam Faidhul Qadir mengatakan bahwa “umatku” yang
disebut dalam hadits di sini bukan hanya pemeluk agama Islam (ummatul ijābah), tetapi
manusia secara umum yang hidup di zaman Nabi Muhammad SAW dan seterusnya
(ummatud da’wah).
Rasulullah SAW pernah mengabarkan usia kebanyakan umatnya yang berkisar antara
60-70 tahun.Penyebutan kelaziman angka umur umat akhir zaman ini tidak menafikan
mereka yang wafat sebelum mencapai atau sesudah melewati kisaran tersebut.

4. Implikasi Hadis

a) Menjalankan Ibadah dan Perintah Allah,Lebih Mendekatkan diri kepada Allah SWT.Seseorang
harus mengimani Hari Kiamat dan menjalankan ibadah yang diperintahkan Allah dan Rasul
seperti yang tertuang dalam Alquran. Mulai dari shalat 5 waktu, berpuasa, sedekah, membaca
Alquran, dan amalan lain, baik amalan wajib maupun sunnah. Seperti perintah Allah dalam
surat Adz Dzariyat ayat 56:

‫َوَم ا َخ َلْقُت اْلِج َّن َو اِإْل ْنَس ِإاَّل ِلَيْعُبُدوِن‬

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.”
(QS. Adz Dzariyat: 56)

Beriman kepada hari akhir tentu akan selalu mengingat tujuan hidup mereka di bumi,
menyadari mengapa mereka diciptakan, dan selalu mempersiapkan bekal untuk kehidupan
mereka di akhirat kelak.

b) Selalu berhati-hati dalam berperilaku dikarenakan Ia percaya bahwa setiap perbuatan yang
dilakukan di dunia memiliki konsekuensi dan pertanggungjawaban yang akan menjadi penentu
nasib mereka di hari akhir kelak. Allah berfirman, “Apakah manusia mengira, bahwa ia akan
dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggungjawaban)?” (QS. Al Qiyamah: 36).

Dan dalam Alquran juga dikatakan bahwa, “Barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat
zarrah, niscaya dia aka melihat (balasan)nya, dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat
zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya” (Qs. Al Zalzalah: 7-8).

Berusaha dan selalu bersemangat dalam menjalankan kebaikan, karena semakin banyak
kebaikan yang dikerjakan maka akan semakin besar pula peluang yang akan mereka dapatkan
dalam menggapai surga Allah. Sebaliknya, mereka akan menjauhi segala bentuk maksiat dan
keburukan.

c) Menjalani kehidupan dengan ikhlas, tawakal, dan penuh kesabaran. Mereka tidak akan mudah
menyerah, dikarenakan mereka percaya bahwa setiap masalah memiliki solusi dan jalan keluar
yang bisa mereka selesaikan.

Anda mungkin juga menyukai