Anda di halaman 1dari 3

5 ALAM KEHIDUPAN MANUSIA DAN URGENSI IBADAH

Manusia adalah makhluk yang allah ciptakan melalui proses kehidupan yang
panjang, sejak zaman nabi adam, dimana beliau diciptakan langsung oleh
Allah SWT tanpa melalui perantara ayah dan ibu. Proses penciptaan nabi
adam ini juga yang menjadi jawaban sekaligus bantahan untuk kaum yang
menuhankan nabi Isa AS, karena beliau terlahir tanpa adanya seorang ayah.

Sejak nabi adam diciptakan sampai hari ini kita hidup, sudah triliunan
manusia yang terlahir dan menginjakkan kakinya di bumi Allah ini. Lantas,
apa sebenarnya tujuan dari Allah SWT menciptakan manusia seperti kita.?
Untuk mengetahui tujuan Allah SWT menciptakan manusia, kita bisa melihat
ke dalam surat Ad-dzariyat ayat 56. Disana Allah menitipkan pesan kepada
golongan jin dan manusi, Bahwa tujuan dari penciptaan jin dan manusia
adalah untuk beribadah kepada Allah SWT.

Sebelum kita membahas apa sebetulnya nilai penting ibadah bagi kehidupan
manusia, kita paparkan dahulu berkaitan dengan lima alam kehidupan yang
pasti akan di lalui oleh setiap manusia.

Pertama adalah ALAM RUH

Alam ruh adalah fase pertama kehidupan manusia, disinilah manusia itu
berasal. Di alam ini, manusia menunggu panggilan dari Allah untuk nantinya
ditempatkan dalam jasad yang telah Allah sediakan. Ketika Allah akan
membawa ruh ini untuk masuk kedalam jasad manusia, Allah bertanya
kepada setiap ruh dengan pertanyaan yang sama “Alastu bi robbikum.?”
(Apakah kalian bersaksi, bahwa akulah tuhan kalian.?) qolu “bala, syahidna.?”
(yaaa tuhanku, kami bersaksi bahwa engkau adalah tuhan kami).

Setelah mereka melakukan sumpah pengakuan bahwa Allah adalah tuhan


mereka, barulah Allah masukkan ruh tersebut ke dalam jasad yang telah Allah
tentukan. Di alam ruh ini, manusia seluruhnya sama, tidak ada yang lebih
baik dari siapapun, tidak ada perbedaan tinggi badan, warna kulit dsbnya.

Kedua adalah ALAM KANDUNGAN

Alam kandungan ini adalah Proses awal sebelum lahirnya sosok manusia yang
baru. Dalam proses ini sunnatullah berjalan, bermula dari ovum yang dibuahi
oleh sperma, kemudian janin tersebut menempel dI dinding rahim, dan dalam
penjelasan hadits Arbain an nawawi urutan hadits yang ke empat rasulullah
menjelaskan tentang tahapan manusia dalam kandungan. Manusia dalam
kandungan mengalami beberapa proses, yang mana masing-masing prosesnya
dilalui selama 40 hari. Pada 40 hari pertama manusia berbentuk Nutfah
(cairan, bentuk awal dari bersatunya sperma dengan ovum). 40 hari kemudian
manusia berbentuk Alaqah (nutfah yang menempel dalam dinding rahim). 40
hari kemudian manusia berbentuk Mutghoh (bentuk awal manusia,tetapi
belum memiliki nyawa).

Proses yang berjalan selama kurang lebih 120 hari atau sekitar 3 bulan,
barulah Allah utus seorang malaikat untuk meniupkan ruh kedalam jasad
manusia. Sebagaimana yang Allah firmankan dalam surat shad ayat 72

‫َفِإَذ ا َسَّو ۡی ُت ۥُه َو َنَفۡخ ُت ِفیِه ِم ن ُّر وِح ی َفَقُعو۟ا َل ۥُه َسٰـ ِج ِد یَن‬
Kemudian apabila telah Aku sempurnakan kejadiannya dan Aku tiupkan roh
(ciptaan)-Ku kepadanya; maka tunduklah kamu dengan bersujud kepadanya

Bayi yang telah ditiupkan nyawa ke dalam jasadnya dan telah di tuliskan juga
atasnamanya beberapa ketentuan takdir yang akan membersamai hidupnya,
bayi tersebut berkembang di dalam kandungan sampai berusia kurang lebih 9
bulan 10 hari. Setelah sempurna bayi tersebut secara fisik, barulah Allah
lahirkan bayi tersebut kedalam dunia.

Ketiga adalah ALAM DUNIA

Dunia ini adalah alam pertengahan dari lima fase kehidupan manusia, fase
kehidupan yang paling menentukan kehidupan manusia setelahnya. Ini
menjadi tolak ukur dan penilaian apakah manusia tersebut akan
mendapatkan kebahagian atau justru kesengsaraan yang didapatkannya.
Karena dalam fase ini Allah membebaskan manusia untuk memilih apa saja
yang hendak mereka pilih dan lakukan. Allah memberikan bekal kepada
manusia agar manusia tidak salah dalam memilih, bekal tersebut adalah hati
dan fikiran.

Pikiran memiliki kemampuan untuk bisa membedakan mana yang baik dan
mana yang buruk, sedangkan hati, ia mampu merasakan mana pilihan yang
tepat dan tidak tepat untuk dilaksanakan. Seperti filosofi orang jawa yang
mengatakan, “Wong iku, kudu bener lan pener” (Orang itu, selain dia harus
bisa melakukan sesatu yang benar, dia juga harus memsatikan bahwa
kebenaran yang dia pilih adalah sesuatu yang tepat.

Pada alam dunia ini manusia juga mendapatkan kewajiban untuk taat kepada
syariat Islam. Ketaatan secara mutlak dimiliki oleh seseorang yang mukallaf
atau telah baligh. Tanda seseorang telah mukallaf atau baligh ini adalah
mimpi yang diserai dengan keluarnya mani bagi seorang laki-laki dan
menstruasi bagi perempuan.

Di fase inilah Allah telah menjelaskan kepada manusia dan jin, bahwa tujuan
mereka diciptakan adalah untuk beribadah hanya kepada Allah. Namun
nyatanya tidak semua manusia dan jin taat dan patuh kepada perintah Allah.
Sebagian besar dari mereka enggan untuk beribadah, bahkan banyak dari
mereka yang menyekutukan Allah. Sebagian dari mereka mempertanyakan
tentang pentingnya ibadah bagi kehidupan mereka? Karena bagi mereka, tidak
beribadah pun mereka bisa mendapatkan kesenangan di dunia. Pertanyaan ini
yang nantnyai akan kita jawab, setelah kita menjabarkan kelima alam
kehidupan manusia.

Keempat adalah ALAM BARZAH

Alam barzah atau biasa disebut dengan alam kubur adalah alam dimana
manusia di tempatkan oleh Allah setelah mereka meninggal dunia, di alam ini
manusia menunggu hadirnya hari kiamat yang akan menentukan kedudukan
mereka di alam akhirat. Apakah akan menjadi penghuni surga ataukah
mereka merasakan siksa di neraka. Kuduanya adalah bentuk balasan dari
Allah atas apa yang telah mereka perbuat di kehidupan dunia.

Di alam ini manusia akan di datangi oleh malaikat penjaga kubur, yaitu
malaikat munkar dan nakir. Beliau yang akan menanyai manusia tentang
keimanan manusia kepada tuhan, rasul dan bagaimana mereka menjalani
kehidupan di dunia. Pertanyaan-pertanyaan tersebut tidak bisa dijawab
dengan akal fikiran, jawaban dari pertanyaan tersebut hanya dipunyai oleh
orang-orang yang selama hidup di dunia, mereka taat dan patuh kepada Allah
dan Rasulullah.

Kelima adalah ALAM AKHIRAT

Alam akhirat adalah pemberhentian terakhir dari perjalanan panjang


kehidupan manusia, pada alam ini manusia akan di audit seluruh amal
kebaikan dan amal keburukannya. Hasil dari timbangan inilah yang nantinya
akan menentukan tempatnya di akhirat. Bagi orang islam yang timbangan
kebaikannya lebih berat dari keburukannya, maka mereka mendapatkan tiket
langsung ke surga. Sedangkan untuk kaum muslimin yang timbangan
keburukannya lebih berat dari kebaikannya, maka mereka harus menjalani
fase pembersihan dosa di neraka. Dan untuk mereka yang tidak beriman
kepada Allah (kafir) mereka tidak membutuhkan hisab, karena tempat mereka
sudah pasti di neraka.

Apa yang akan kita dapatkan di akhirat nanti bergantung kepada apa kita
lakukan di dunia, siapa yang taat dan patuh kepada perintah Allah akan
berbalas kebaikan berupa surga, dan siapa yang berbuat keburukan akan
dihadiahi dengan neraka.

Salah satu bentuk ketaatan kepada Allah adalah menjalankan ibadah dengan
sebaik-baiknya dan berharap balasan hanya kepada Allah. Tapi mengapa
ibadah itu terasa sangat berat untuk dijalankan, bahkan tidak sedikit diantara
manusia yang merasa tidak butuh ibadah, karena efek atau balasan dari
ibadah itu tidak dirasakan secara kontan oleh manusia.

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, serta memberi kemudahan dalam


memahami arti penting dari ibadah kepada Allah bagi kehidupan kita, coba
kita tengok kembali perjalanan kehidupan kita dahulu sebelum kita hidup di
alam dunia seperti yang sekarang ini.

Dahulu ketika manusia berada dalam alam ruh, manusia tidak pernah merasa
bahwa jasad adalah sesuatu yang penting untuk dirinya. Karena dengan ruh
yang mereka miliki, mereka sudah bisa merasakan kehidupan. Kemudian
ketika Allah memindahkan ruh tersebut ke dalam alam kandungan, barulah
manusia menyadari bahwa jasad itu adalah bagian penting bagi kehidupan
manusia, karena untuk bisa tinggal di dunia, manusia membutuhkan ruh dan
juga jasad.

Setelah manusia mengetahui kebutuhan dia kepada jasad, Allah tiupkan ruh
tersebut kedalam janin yang berusia 120 hari. Di dalam kandungan seorang
ibu, bayi mendapatkan nutrisi dari ibunya, dengan bantuan plasenta yang
menghubungkan antara bayi dengan ibunya. Seorang bayi merasa bahwa yang
mereka butuhkan pada saat di dalam kandungan hanyalan plasenta saja.
Mereka tidak membutuhkan kaki, tangan bahkan kepala mereka. Namun
Allah dengan segala kebaikan dan ilmunya, Allah ciptakan semua yang
manusia butuhkan.

Seorang bayi baru merasakan manfaat dari semua yang Allah ciptakan
untuknya sejak dalam kandungan. Tangan, kaki dan kepala yang dahulu
manusia tidak merasakan manfaatnya secara langsung, hingga kemudian
Allah lahirkan dia ke alam dunia untuk merasakan manfaat dari semua yang
ia ciptakan.

Anda mungkin juga menyukai