Anda di halaman 1dari 3

ATTHORIIQOTU ILAA DAROOJATI AWLIYAALILLAH

1. AL-MUQODDIMAH
2. AL-BAHTSUL AWWAL : AL-INSAAN WA MAA YATAALLAQU BIHI
3. AL-BAHTSU ATS-TSAANI : WALIYULLAH WA ALAAMATUHU AZZOOHIROTU
WAL BAATHINATU
4. AL-BAHTSU ATS-TSAALITS : KAIFA NAHSULU ILAA DAROOJATI AWLIYAAILLAH
5. AL-BAHTSU AR-ROOBI : ASSYARIIATU WAT THORIIQOTU WAL HAQIIQOTU
WAL MARIFATU
6. AL-IKHTITAAM
1. Hakekat penciptaan manusia oleh Allah SWT, tugas dan tujuannya.
Allah SWT menciptakan manusia tujuannya agar manusia menyembah atau
beribadah hanya kepada-Nya dan begitu pula dengan jin. Sebagaimana tersebut
dalam al quran surah yang artinya : dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia
kecuali untuk beribadah kepada-Ku. Metode beribadah kepada Allah SWT dapat
diketahui dari wahyu yang diturunkan Allah SWT melalui malaikat kepada para
utusan-Nya di muka bumi. Mereka adalah manusia yang terpilih dan memiliki
tingkat kedekatan yang paling dekat dengan Yang Maha Agung. Mereka
mengemban amanat untuk menyampaikan ajaran Allah SWT kepada umat
mereka agar mereka melakukan peribadatan yang benar sesuai dengan
keinginan Sang Pencipta. Sebelum diutus para rosul kemuka bumi manusia
melakukan peribadatan dengan metode yang mereka yakini dengan menyembah
berhala, benda-benda yang dianggap memberikan kebaikan dan keburukan
atupun menyembah para dewa yang semuanya itu merupakan peribadatan yang
tidak benar dan keliru. Maka Allah SWT mengirimkan para rosul sebagai
pembawa ajaran agama yang benar yang harus diyakini kebenarannya dan tentu
saja bisa dilaksanakan dalam kehidupan mereka. Islam sebagai agama yang
diridhoi Allah SWT mengajarkan bagaimana manusia mengenal Tuhan mereka,
apa saja perintah-perintah-Nya yang wajib dilakukan dan apa saja laranganlarangan-Nya yang harus ditinggalkan. Semua itu bertujuan agar manusia
selamat hidupnya di dunia dan di akherat. Melalui para rosul itu pula Allah SWT
membekali mereka dengan kitab-kitab yang berisi firman-firman Allah SWT
berupa tuntunan hidup yang benar dan mereka juga dibekali dengan mukjizat
untuk meyakinkan umat mereka akan kebenaran agama yang dibawa mereka.
Nabi Muhammad saw adalah nabi yang terakhir diutus oleh Allah kepada umat
manusia. Beliau memperoleh wahyu dari Allah SWT melalui malaikat Jibril setelah
melakukan perenungan di gua hiro. Ayat demi ayat Allah SWT turunkan dan
beliau terima dari malaikat jibril hingga tersusun menjadi sebuah kitab bernama
Al-qur-an. Al-quran inilah mukjizat terbesar diakhir zaman yang diberikan Allah
SWT Sang Pencipta alam semesta beserta isinya ini untuk dijadikan pedoman
hidup umat Islam bahkan untuk seluruh manusia dan makhluk ciptaan-Nya.
Kesempurnaan dan kebenaran Al-quran tidak bisa diragukan dan tidak bisa
ditandingi oleh kitab atau buku manapun di dunia ini.
Melalui Al-quran Allah SWT menginformasikan kepada umat manusia beritaberita tentang peristiwa yang terdahulu, saat sekarang dan yang akan datang
supaya manusia bisa mengambil pelajaran dari peristiwa tersebut. Kemudian

didalam Al-quran Allah SWT memberikan petunjuk hidup dan jalan yang benar
agar mereka bisa selamat dari kehancuran dan kesesatan. Allah SWT yang
menciptakan manusia pasti mengetahui bagaimana sifat dan karakternya,
perbuatan dan keinginannya, maka Allah pun mengatur bagaimana hidup
mereka seharusnya di dunia ini. Sungguh Maha Bijaksana dan Maha Adil Allah
SWT dan Dia-lah Sang Pengatur alam semesta ini beserta isinya. Segala puji bagi
Allah Tuhan alam semesta.
Kehidupan manusia di dunia ini harus selaras dengan keinginan Sang Pencipta,
karena Dia telah menciptakan seluruh jagat raya dan seisinya dalam keadan
selaras dan dalam keseimbangan. Jika manusia mengingkari dan berbuat yang
menyimpang dari ketetapan-Nya maka ketidak seimbangan akan terjadi pada
diri mereka dan juga di muka bumi ini, manusia akan merasakan sakit jasmani
dan rohaninya, tubuh akan berusaha membuat keseimbangan kembali meskipun
beberapa bagiannya mengalami krusakan dikrenakan mencoba keluar dari jalur
dan berusaha melawan arah hingga akhirnya bertemu dengan musibah. Alam
pun akan berusaha menyeimbangkan kembali ke keadaan semula dengan cara
yang bisa menghancurkan manusia itu sendiri berupa bencana dan kerusakan
akibat keserakahan dan hawa nafsunya.
Manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT akan senantiasa hidup
dalam keselarasan dan keseimbangan sesuai yang diajarkan Al-quran. Tidak ada
penolakan dalam diri mereka terhadap apa yang diperintahkan Allah SWt.
Mereka ikhlas melaksanakannya tanpa berharap apapun kecuali ridho-Nya.
Ketaatan mereka kepada Allah SWT didasari keyakinan yang teguh bahwa tidak
ada yang pantas untuk ditaati semua perintahnya dan dijauhi semua
larangannya kecuali perintah-Nya dan larangan-Nya. Mereka senantiasa
bersyukur dan bersabar atas ketentuan yang terjadi padanya baik yang
menyenangkan maupun yang menyedihkan. Allah SWT pun akan memberikan
sesuatu balasan yang tak terhingga kepada mereka berupa kebahagiaan dunia
dan akherat.
2. Hakekat takdir/ ketetapan Allah SWT kepada manusia
Pada saat semua ruh dikumpulkan Allah SWT pertama kali dan diminta
persaksian mereka bahwa Tuhan mereka adalah Allah SWT, maka mereka pun
mengiyakannya tidak ada yang menyangkalnya. Kemudian Allah meniupkan ruhruh tersebut kedalam tubuh manusia sebagai bagian inti untuk daya hidup
mereka. Kemudian mereka dibekali akal, nafsu dan qolbu. Dengan akalnya
manusia bisa membedaka perbuatan yang baik dan yang buruk, bisa memilih
antara dua hal atau beberapa hal yang salah satunya harus dipilih sesuai
dengan ilmunya, bisa menambah pengetahuan mereka mengenai berbagai hal
dalam kehidupan dan mengaplikasikannya sehingga mereka bisa mengambil
manfaat dari pengetahuan tersebut. Dengan nafsunya manusia bisa memenuhi
hasrat dan keinginan yang ada dalam dirinya dan jika manusia lebih cenderung
untuk menuruti nafsunya tersebut tanpa batas, maka nafsu ini jelas akan
membawanya kedalam kesengsaraan dan kehinaan. Namun jika manusia
tersebut bisa mengendalikan nafsu tersebut dalam dirinya maka kebahagiaan

dan ketenangan yang akan mereka dapatkan. Dengan qolbunya manusia bisa
merasakan perasaan- perasaan senang dan sedih, berani dan takut, harap dan
cemas, iri dan dengki, syukur dan sabar, bahkan bisa menerima isyarat-isyarat
ilahiyah yang menjadikan manusia tersebut menjadi lebih yakin dan bertambah
keimanannya kepada Allah SWT dan mampu untuk bertaqwa dengan sebenarbenarnya.

Anda mungkin juga menyukai