Anda di halaman 1dari 3

Integritas spiritual adalah perilaku seseorang yang selalu dituntun dan dituntun oleh

Allah SWT pada jalan yang benar dan lurus, baik dalam pikiran, tindakan maupun
perilakunya dalam kehidupan. Di sinilah keyakinan manusia bahwa dirinya adalah
makhluk Allah, diciptakan untuk tujuan yang mulia. Ketika kesadaran ini tercapai,
orang akan memiliki integritas spiritual dengan ciri-ciri sebagai berikut:

Pertama, dia memiliki keterampilan sosial yang lebih baik, kekayaan spiritual yang
lebih dalam, dan pikiran yang kuat dan sehat. Kedua, tingkat konflik diri rendah. Dia
tidak melawan dirinya sendiri (kepribadiannya menyatu). Dengan demikian, ia memiliki
lebih banyak energi untuk tujuan produktif. Ketiga, kemampuan menata pikiran hingga
mencapai tingkat kebebasan batin, dalam arti tidak mudah terombang-ambing oleh
gejolak emosi dan perasaan sendiri. Keempat, kecintaan/kedekatan pribadi kepada Allah
SWT sehingga mampu menanggung resiko dan konsekuensi dari pilihan hidup
beragamanya. Kelima, seseorang tidak mudah bingung tentang apa yang benar atau
salah, baik atau buruk, sehingga persepsinya tentang perilaku yang benar tidak
menimbulkan banyak keraguan. Keenam, kemampuan melihat hidup secara jernih,
melihat hidup sebagaimana adanya dan tidak menuruti keinginan sendiri. Seseorang
tidak lagi emosional, tetapi lebih objektif terhadap hasil pengamatannya. Ketujuh, jika
dalam bekerja ia dapat mengabdikan diri pada tugas, tugas atau pekerjaan tertentu yang
dianggapnya penting. Karena pekerjaannya dianggap dapat diandalkan, ia bekerja
dengan tulus, cerdas, dan teliti. Baginya, bekerja mendatangkan kegembiraan dan
kesenangan. Rasa tanggung jawab untuk tugas-tugas penting merupakan prasyarat
utama untuk pertumbuhan, aktualisasi diri, dan kebahagiaan.

Seperti yang dijelaskan diatas bahwa aspek spiritual adalah perilaku seseorang yang
selalu dituntun dan dituntun oleh Allah SWT pada jalan yang benar dan lurus, baik
dalam pikiran, tindakan maupun perilakunya dalam kehidupan.

Maka aspek spiritual dalam Tahap Kebangkitan itu adalah proses dibangkitkannya
seorang manusia untuk mempertanggung jawabkan segala perbuatan nya selama ber
kehidupan nya dia di dunia.

Yaumul Ba’ats artinya peristiwa saat Allah SWT membangkitkan kembali seluruh
manusia yang telah meninggal dari alam kubur. manusia akan diarahkan ke Padang
Mahsyar.

"Kebangkitan manusia ini akan terjadi setelah ditiupkan sangkakala yang kedua oleh
Malaikat Israil. Seluruh manusia mulai zaman Nabi Adam sampai manusia terakhir
bangkit dari kubur," tulis Sumber Belajar Kemendikbud, dikutip Jumat (8/10/2021).

Bukti kebenaran adanya Yaumul Ba'ats telah diterangkan dalam beberapa firman Allah
SWT. Salah satunya melalui surat Al Hajj ayat 7

A. Gambaran Yaumul Ba'ats


Gambaran tentang peristiwia Yaumul Ba'ats telah dijelaskan Allah SWT melalui
firmanNya QS An Nahl ayat 38. Allah SWT membangkitkan dan menghidupkan
kembali semua manusia dengan suatu tujuan. Mereka akan dimintai untuk
pertanggungjawaban amal perbuatannya selama hidup di dunia.

ٰ ً
ِ َّ‫وت ۚ بَلَ ٰى َو ْعدًا َعلَ ْي ِه َحقّا َولَ ِك َّن َأ ْكثَ َر الن‬
َ‫اس اَل يَ ْعلَ ُمون‬ ُ ‫َوَأ ْق َس ُموا بِاهَّلل ِ َج ْه َد َأ ْي َمانِ ِه ْم ۙ اَل يَ ْب َع‬
ُ ‫ث هَّللا ُ َم ْن يَ ُم‬

Artinya: "Dan mereka bersumpah dengan (nama) Allah dengan sumpah yang sungguh-
sungguh, "Allah tidak akan membangkitkan orang yang mati." Tidak demikian (pasti
Allah akan membangkitkannya), sebagai suatu janji yang benar dari-Nya, tetapi
kebanyakan manusia tidak mengetahui." semua kondisi manusia, baik yang meninggal
akibat kiamat kubra, hingga kematian karena kecelakaan semuanya dihidupkan kembali
oleh Allah SWT tanpa terkecuali. Bahkan bagi jasadnya yang telah hilang saat
meninggal pun Allah SWT bangkitkan pada peristiwa Yaumul Ba'ats.

Kebangkitan (pasca maut).

Q.S. Al Hajj (22) : 5

Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka
(ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari
setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang
sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan
Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah
ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan
berangsur- angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang
diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun,
supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan
kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya,
hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan
yang indah.
DAFTAR PUSTAKA

https://fpscs.uii.ac.id/wp-content/uploads/Arsip/ARSIP-PPT/Psikologi-Islami-
PERKEMBANGAN-MANUSIA-DALAM-PERSPEKTIF-PSIKOLOGI-ISLAMI.ppt

artikel detikedu, "Yaumul Ba'ats, Hari Dibangkitkannya Manusia dari Kubur"


https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5758502/yaumul-baats-hari-dibangkitkannya-
manusia-dari-kubur.

http://lingga.kemenag.go.id/berita/detail/spiritual-integrity---bagi-manusia-modern

Anda mungkin juga menyukai