“Wahai manusia ! jika kamu meragukan (hari) kebangkitan maka sesungguhnya Kami telah
menjadikan kamu dari tanah,kemudian dari setetes air mani,kemudian dari segumpal darah,
kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna agar Kami
jelaskan kepada kamu; dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai waktu yang
sudah dotentukan, kemudian kami keluarkan kamu sebagai bayi,kemudian(dengan berangsur-
angsur) kamu sampai kepada usia dewasa, dan diaantara kamu ada yang diwafatkan, dan (adapula)
diantara kamu yang dikembalikan sampai usia sangat tua (pikun) sehingga dia tidak mengetahuilagi
sesuatu yang telah diketahuinya”
Walaupun Al qur’an dan hadits Rasulullah tidak menjelaskan secara langsung dan rinci tentang
peristiwa kehamilan ini, namun Islam melihatnya dari aspek pendidikan minimal ada tiga faktor,yaitu
:
a) Periode dalam kandungan pasti bermula dari adanya kehidupan (al hayat). Perkembangan yang
berawal dari nuthfah hingga mudhghoh kemudian menjadi seorang bayi, berarti nuthfah sudah
mengandung unsur al hayat. Tanpa ada kehidupan tidak mungkin ada perkembangan.
b) Setelah berbentuk sekerat daging (mudhghoh) Allah mengutus Malaikat untuk meniupkan ruh
kepadanya. Pada masa ini tampaknya ruh sudah menjadi motor kehidupan psikis manusia. Yaitu
janin mulai bekerja hingga getarannya dapat di pantau shetescope.
c) Aspek penting pada saat bayi dalam kandungan yaitu aspek agama. Ungkapan demikian ini sesuai
dengan yang di syari’atkan al qur’an bahwa manusia adalah makhluk beragama.
2. PASCANATAL (pasca wiladah)
a) Fase bayi
Fase bayi ialah kehidupan manusia terhitung dari ssat kelahiran sampai kira-kira berumur 2
tahun. Masa bayi di sebut juga masa mulut (oral phase). Karena bayi dapat mencapai pemuasan
kebutuhan hidupnya dengan menggunakan mulutnya. Ciri khas pada masa ini ialah :
Hidupnya hanya makan, tidur dan dibersihkan seakan-akan hidupnya bersifat vegetatif seperti
tumbuh-tumbuhan.
Pada umur 4 bulan bayi mulai miring, membalikkan badan dan mengangkat kepala, kemudian belajar
merangkak, duduk dan seterusnya hingga berjalan pada usia 1 tahun.
Perkembangan gerakan bersifat sentak lama kemudian lama kelamaan semakin terperinci.
Perasaan mula kabur, kemudian mulai timbul dengan lagu tangis yang bermacam-macam.
Di antara perkembangannya yang menonjol pada saat itu adalah indera pendengaran. Di dalam
al qur’an Allah berfirman yang artinya “ Dialah yang menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu
pendengaran, penglihatan, dan hati, tetapi amat sedikit kamu bersyukur “.
Ada beberapa kewajiban orang tua terhadap bayi yang baru lahir, yaitu :
Di anjurkan mengumandangkan adzan pada telinga kanan dan iqomat pada telinga kiri, karena agar
pertama-tama yang menembus pendengara anak adalah kalimat seuan yang Maha Tinggi, dan juga
merupakan pengajaran tentang syari’at islam ketika ia memasuki dunia.
Member nama
Yaitu sejak lepasnya panggilan bayi hingga dia masuk sekolah. Masa kanak-kanak sering juga di
sebut masa estetika, masa indera, dan masa menentang orang tua. Disebut masa estetika karena
masa ini merupakan saat terciptanya perasaan keindahan. Anak-anak senang dengan segala sesuatu
yang indah. Di sebut masa indera karena pada masa ini indera anak bekembang pesat. Kemudian
disebut masa menentang karena dipengaruhi oleh menonjolnya perkembangan beerbagai aspek fisik
dan psikis di suatu pihak, disisi lain, belum berfungsinya control akal dan moral. Masa ini di tandai
juga dengan adanya kesadaran pada anak bahwa ia adalah ciptaan Allah dan mulai mempunyai hati
yang berkerangka tauhid.
Pada masa ini anak banyak terdapat perkembangan lanjut yang merupakan penyempurnaan fase
sebelumnya. Anak sudah mulai mengenal Tuhan melalui bahasa. pada masa ini ide keagamaan anak
di dasarkan atas emosional, maka wajar bila konsep Tuhannya pun bersifat formal.
Menurut Zakiah Daradjat, merpeerkenalkan sifat-sifat Allah kepada anan-anak pada umur ini
hendaknya memilih sifat-sifat Allah menyenangkan baginya. Pada masa ini meerupakanmasa sekolah
dasar, artinya anak harus mulai dibekali pengetahuan dasar yag tentunya penting untuk keberhasilan
anak dikemudian hari.
a) Pada anak laki-laki :
Awal masa remaja ditandai dengan dimulainya keguncangan, baik bagi laki-laki maupun
perempuan. Laki-laki ditandai dengan ihtilam(mimpi basah), sedangkan perempuan ditandai dengan
menstruasi. Selain itu terjadi pula perubahan fisik seperti badan beertambah tinggi, payudara
semakin membesar, dan sebagainya.
Setiap remaja secara bertahap harus dibantu menyadari tanggung jawabnya sebagai makhluk
ciptaan Allah SWT, yang menjadi khalifah dimuka bumi. Pada masa ini merupakan fase pencarian
identitas diri, punya kemampuan mengontol dan mengarahkan diri sendiri, memiliki pengetahuan
dan juga ketrampilan teknis dalam bidang yang bermanfaat bagi orang banyak.
Usia dewasa adalah masa ketenangan jiwa, ketetapan hati dan keimanan yang tegas. Netty
Hartati membagi masa dewasa ini pada tiga tahap :
yaitu masa pencarian kemantapan dan masa repoduktif, yaitu suatu masa yang penuh
masalah dan ketenangan emosional. Seorang muslim tentunya akan berusaha untuk menjalankan
aturan yang ada dalam agama islam. Islam mempunyai satu ketentuan yang tercantum dalam suatu
hadits Nabi SAW yang artinya, “ bekerjalah untuk duniamu seolah-olah kamu akan hidup selamanya,
dan bekerjalah untuk akhiratmu seakan-akan kamu akan mati besok “. (H.R. ibnu asakir ).
masa ini ditandai dengan adanya perubahan-perubahan jasmani dan mental. Biasanya fisik
mulai lemah dan diikuti oleh penurunan daya ingat. Ada sepuluh karakteristik yang biasa terjadi pada
usia dewasa madya, yaitu :
Masa stress
Masa beerprestasi
Masa evaluasi
Maa sepi
Masa jenuh
Apabila seorang mencapai usia 40 tahun sedangkan kebajikannya tidak melebihi kejahatannya, maka
sytan akan menyapu wajahnya seraya beerkata :”Demi ayahku, wajah ini tidak akan Berjaya.” Yang
lain lagi mengatakan “siapa sudah mencapai umur 40 tahun ,sedang kebajikannya tidak melebihi
kejahatannya, maka hendaklah ia terjrumus kedalam kenistaan”.
Tahapan ini oleh Rasulullah di namakan masa “pergaulatan maut”, yaitu masa umur 60 hingga
70 tahun. Dalam hal ini beliau bersabda yang artinya “ masa penuaan umur umatku dari enam puluh
hingga tujuh pulu tahunan”.(H.R. Muslim & Nasa’i). keadaan fisik manusia pada masa lansia ini
smakin lemah,ehingga harus selalu bergantung pada orang lain. Allah SWT berfiman,
“Allah yang telah menciptakan kamu dalam kadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) lemah
dan tua renta sesudah kuat. Allah menjadikan apa yang dikehendakiNYA, sedang Dia maha
Mengetahui lagi Berkuasa”.
Berakhirnya masa dewasa bukan berarti berakhi pula pendidikan, karena islam berprinsip
bahwa pendidikan manusia berakhir setelah brpisahnya roh dan badan. Sebagaimana sabda
Rasulullah yang artinya :
“tuntunlah orang-orang yang berada di ambang kematian untuk membaca kalimat ilaa ilaaha
illallah.”. (H.R.Muslim).