html
Masa prenatal merupakan titik awal dari proses pertumbuhan dan perkembangan
manusia yaitu disaat manusia belum lahir atau masih berada di rahim ibu. Namun,
masih banyak orang yang cendrung menganggap bahwa permulaan perkembangan
psikologis dimulai pada saat anak dilahirkan. Akibat kecenderungan ini, kebanyakan
dari mereka tidak melakukan hal-hal yang dapat mempengaruhi perkembangan
psikologis anak pada masa prenatal. Padahal pada masa inilah penentu dan
pembentuk karekter dan tingkah laku anak sesudah lahir.
Melihat keadaan yang demikian, tentu sangat perlu untuk segera diluruskan. Inilah yang
menyebabkan perkembagan masa prenatal perlu untuk dipelajari. Karena begitu
pentingnya memahami masa perkembangan prenatal, maka dari itu dalam makalah kali
ini penulis mencoba menjelaskan secara mendalam mengenai masa perkembangan
ptenatal, dengan harapan dapat menambah pengetahuan yang berguna bagi
kehidupan para pembaca dan penulis khususnya.
2. Rumusan masalah
Agar pembahasan lebih terfokus pada permasalahan, maka kami membatasi pokok
kajian dengan beberapa pertanyaan berikut ini:
2. Elisabeth B. Hurlock
Masa pre-natal adalah masa konsepsi atau pertumbuhan, masa pembuahan sampai
dengan masa pertumbuhan, dan perkembangan individu yaitu pada saat pembuatan
telur pada ibu dan spermazoa pada ayah, bila spermatozoa pada laki-laki memasuki
ovum pada perempuan terjadilah konsepsi atau pembuahan, perkembangan pokok
pada masa ini ialah perkembangan fisiologis berupa pembentukan struktur tubuh.
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari
tanah.Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang\ kokoh
(rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami
jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang
belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang
(berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik”.
Tahap-tahap perkembangan masa prenatal berdasarkan al-qur’an seperti yang
dijelaskan pada ayat diatas dapat diuraikan lebih jelas sebagai berikut:
2. Tahap Nuthfah
Kata nutfah sering kali diterjemahkan dengan air mani atau setetes mani. Kata yang
biasa digunakan adalah hampir serupa dengan nutfah adalah nutfatin amsyaaj, atau
setetes mani yang bercampur. Ini berarti pencampuran dua nutfah atau benih yaitu dari
laki-laki (sperma) dan dari perempuan (sel telur, ovarium)
Nutfah juga disebut sebagi air yang hina (maa’in mahiin, surat al-mursalat:20) atau air
yang terpancar (maa’in daafiq, surat at-thaariq:6). Menurut hitungan para ahli, sperma
yang kuat dalam satu kali ejakulasi berjumlah jutaan ekor. Akan tetapi dari jumlah
sebanyak itu, hanya satu yang dapat melakukan pembuahan. Setelah pembuahan
berlangsung, terjadilah perubahan yang cepat pada indung telur. Dengan segera,
indung telur menghasilkan membran yang mencegah sperma lain untuk ikut melakukan
pembuahan.
3. Tahap ‘Alaqah
Setelah lima jam dalam bentuk zigot, kemudian zigot tersebut membelah diri tanpa
merubah ukuran dan bergerak melalui tabung yang menghubungkan indung telur dan
rahim. Zigot selanjutnya menempelkan diri di dinding rahim.
Proses pembuahan dan perjalanan zigot hingga akhirnya menempel di dinding rahim
yang memelukan waktu hingga enam hari. Zigot tetap menempel pada dinding rahim
dan tumbuh hingga hari ke-15 ketika bentukan ‘alaqah dimulai.
‘Alaqah merupakan bentuk praembrionik yang terjadi setelah pencampuran sperma dan
ovarium. ‘Alaqah oleh para ilmuwan disamakan dengan lintah karena hidupnya
tergantun pada darah ibunya. ‘Alaqah terbentuk sekitar 24-25 hari sejak pembuahan.
Jika jaringan praembrionik ini digugurkan maka ia akan tampak seperti segumpal darah.
4. Tahap Mudhghah
Embrio berubah bentuk dari tahapan ‘alaqah ke permulaan tahapan mudhghah pada
hari ke 24 atau 26. Waktunya relatif lebih cepat ketimbang perubahan dari tahap nutfah
ke ‘alaqah. Tahapan mudhghah ditandai dengan bermulanya pertumbuhan dan
pembiakan sel yang luar biasa. Segumpal daging ini terdiri dari sel-sel atau jaringan-
jaringan yang sudah maupun yang belum mengalami diferensiasi. Pada minggu ke-5,
jantung mulai berdetak. Embrio juga sudah mengembangkan plasenta, suatu bentuk
tabung yang masuk kedalam dinding rahim dan mengalirkan oksigen serta makanan
dari darah ibu ke tubuh janin. Tahapan mudhghah berakhir pada munggu ke-6, kurang
lebih pada hari ke-40.
5. Tahap ‘Idzaman
Tahap pembentukan tulang ini jelas sangat penting, dimulai dengan bentuk seperti
daging atau permen karet dengan lekukan dan tonjolan seperti digigit-masa mudhghah,
dengan cepat berubah menjadi sesuatu dengan bakal orang yang mulai tampak,
walaupun tentuk manusia belum kelihatan secara jelas. Kemudian dalam waktu singkat
–beberapa hari pada akhir minggu ke-6, terbentuk tulang-tulang yang merubah
penampakan secara drastis menjadi mirip manusia. Pada minggu ke-7, bentuk manusia
semakin nyata dengan bermulanya pembentukan kerangka. Masa ini –sekitar hari ke-
40 hingga 45- adalah garis batas yang membedakan masa mudhghah dan bentuk
manusia. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa masa antara hari ke-40 hingga 45
adalah hari-hari yang sangat penting bagi perkembangan embrio. Pada waktu itulah
embrio berubah bentuk menjadi bentuk manusia. Pembentukan tulang ini akan semakin
berbentuk mirip manusia setelah pada tahap berikutnya tulang itu diselimuti otot dan
daging.
6. Tahap Lahman
Dengan selesainya masa pembulatan tulang dengan lahm (otot dan daging), bentuk
semakin jelas. Otot mengambil posisi di sekeliling tulang di sekujur tubuh. Dengan
demikian kata “memberi pakaian” kepada tulang yang digunakan dalam Al-Qur’an
adalah tepat adanya. Bagian-bagian tubuh embrio yang semula terpisah-pisah telah
saling terhubung. Seiring dengan selesainya fase pembentukan otot, embrio manusia
pun mulai dapat digerakkan.
Pembungkusan tulang oleh otot dan daging merupakan babak baru dalam
perkembangan anak manusia. Seiring usianya proses membentukan otot, embrio mulai
dapat bergerak. Masa ini, dimulai pada akhir minggu ke-7 dan berakhir pada akhir
minggu ke-8, dianggap sebagai babak akhir pembentukan embrio, atau dalam bahasa
Arab disebut takhalluq. Akhir fase embriologi ini segera diikuti dengan fase dimulainya
perkembangan janin, yang dalam Al-Qur’an dibahasakan dengan nasy’ah alias
perkembangan.
7. Tahap Takhalluq (perkembangan)
Pada akhir minggu ke-8, satu fase penting dimulai. Perubahan fase ini jauh lebih cepat
ketimbang tahap-tahap sebelumnya. Embrio berubah menjadi makhluk lain saat ukuran
kepala, tubuh, kaki dan tangan mulai mencapai ukuran proporsional. Ini terjadi antara
minggu ke-9 dan 12. Pada minggu ke-10, organ kelamin bagian luar sudah terbentuk.
Tulang yang semulaterdiri atas unsur-unsur lunak berubah menjadi bahan kapur yang
keras pada minggu ke-12. Jari kaki dan jari tangan juga sudah dapat dibedakan pada
minggu ini.
Berat janin meningkat signfikan pada mingg-minggu ini seiring perkembangan otot dan
dagingnya. Pada saat ini janin sudah secara sadar menggunakan tangannya untuk
menangkap sesuatu, menendang dengan kakinya atau bahkan melakukan salto. Pada
saat ini pula janin sudah dapat melakukan apa yang di ingiinkannya. Pada tahap ini,
semua organ sudah berfungsi. Janin siap untuk hidup di luar rahim sejak berumur
sekitar 22-26 minggu, yakni kurang lebih 6 bulan pasca pembuahan. Namun tentunya
ini terjadi bila sistem pernafasan dan syarafnya berfungsi normal.
8. Perspektif Barat
Pada umumnya ahli psikologi Barat membagi periode prenatal atas tiga tahapan yaitu
tahap germinal atau zigot, embrionik, dan janin. Untuk lebih jelasnya ketiga tahap
perkembangan periode prenatal ini, berikut akan diuraikan masing-masing.
1) Ovum dapat mati sebelum melekat pada dinding uterus, misalnya karna kurang
mendapat makanan.
2) Implantasi mungkin tidak terjadi dan zygote akan terbawa keluar dengan
mensturasi.
3) Kemudian zigot membelah menjadi sel-sel yang berbentuk bulatan-bulatan yang
disebut Blas Tukis.
Blastokis yang berisikann cairan, dengan cepat mengalami sejumlah perubahan. Dalam
waktu singkat sel-sel blastokis akan terbentuk plasenta, tali pusat, sistem pencernaan
dan sebagainya. Setelah beberapa hari kira-kira seminggu setelah konsepsi blastokis
menempel di dinding rahim. Blastokis yang tertanam di dinding rahim inilah yang
disebut embrio. Dan peristiwa ini sekaligus manundukkan akhir dari tahap germinal dan
permulaan tahap embrio.
1) Pada akhir periode ini individu sudah merupakan manusia, Oleh karena semua
alat, Kelenjar dan lain sebagainya sudah mulai berkembang.
2) Dalam periode ini banyak kemungkinan adanya keguguran hal ini dapat di
sebabkan oleh karena ibu mengalami Sock emosional, Jatuh, Kurang makan, Kurang
baik bekerjanya kelenjar-kelenjar tertentu dari ibu yang menyebabkan embrio terlepas
dari dinding rahim.
6 Bulan Panjang janin sekitar 10 inci. Mata sudah terbentuk dengan lengkap dan bintik-
bintik pengecap timbul pada lidah. Janin mampu bernafas dan menangis lemah,
seandainya kelahiran berlangsung prematur.
7 Bulan Usia kehamilan yang penting. Janin mencapai tahap “mampu hidup“, (bila lahir
prematur). Secara fisiologis janin mampu membedakan macam-macam rasa dan bau.
Rasa sakit relatif belum ada. Kemampuan bernafas dangkal dan tak teratur.
kemampuan menghisap dan menelan masih lemah.
Janin lebih siap untuk hidup secara mandiri di luar rahim. Tegangan otot bertambah,
gerakan menjadi lebih sering dan pernafasan menjadi jelas, kunyahan, hisapan, dan
tangisan lapar menjadi lebih kuat. Setelah minggu ke 38 (9 bulan). Bayi siap lahir
biasanya ia berputar sehingga posisi kepalanya turun kearah pelvis. Pada awal proses
kelahiran atau partus (labour) si ibu biasanya mengalami kontraksi otot yang kuat dan
lentur. Ujung bawah uterus (cervix), perlahan-lahan membuka, makin lama makin lebar.
Setelah 12 jam (lamanya bisa berubah-ubah), diameter cervix kira-kira mencapai 10
cm. Tahap kedua berlangsung kira-kira satu jam kontraksi yang semakin kuat
mendorong bayi turun melalui cervix, lalu ke vagina dan akhirnya keluar dari tubuh itu
yang dimulai dengan pecahnya membran di sekitar bayi, kemudian keluar Cairan atau
amnion atau air tuban, terjadilah proses kelahiran yang mengakhiri masa kehamilan.
2. Gizi Ibu
Faktor lain yang cukup berpengaruh terhadap perkembangan masa pranatal adalah gizi
ibu. Hal ini terjadi karena janin yang sedang berkembang sangat tergantung pada gizi
ibunya, yang diperoleh melalui darah ibunya. Oleh sebab itu makanan ibu-ibu yang
sedang hamil harus mengandung cukup protein, lemak, vitamin, dan karbohidrat untuk
menjaga kesehatan bayi. Anak-anak yang dilahirkan oleh ibu yang kekurangan gizi
cenderung cacat.
BAB III
1. KESIMPULAN
Masa pranatal merupakan titik awal dari proses pertumbuhan dan perkembangan
manusia yaitu di saat manusia belum lahir atau masih berada di rahim ibu.
Tahap-tahap dalam masa perkembangan manusia menurut ahli psikologi Islam dan
Barat terdapat perbedaan. Para ahli psikologi islam membagi tahap-tahap masa
perkembangan prenatal sebagai berikut: tahap sulalatin min thin, muthfah, ‘alaqah,
mudhghah, ‘idzaman, lahman, dan takhalluq. Sendangkan menurut Barat hanya ada 3
tahap yaitu: tahap zigot, embrio dan janin.
Dalam masa perkembangan prenatal juga terdapat beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi kondisi janin seperti: kesehatan ibu, gizi ibu, pemakaiaan bahan-bahan
kimia oleh ibu, dan keadaan dan ketegangan emosi ibu.
1. PENUTUP
Demikian makalah ini yang bisa penulis susun, semoga dapat memberi manfaat bagi
siapa saja yang membacanya. Tentulah penulis menyadari akan kekurangan dalam
makalah ini. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua
pihak demi perbaikan makalah yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Mar’at, Samsunuwiyati, (2006). Psikologi perkembangan
Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an Badan Litbang dan Diklat Kementrian Agama RI
dengan lembaga Ilmu pengetahuan Indonesia (LIPI), Penciptaan Manusia: Dalam
Perspektif Al-Qur’an dan Sains, Jakarta: :ajnh Pentashihan Mushaf Al-Qur’an, 2010
Dariyo, A. (2007).Psikologi Perkembangan Anak Tiga Tahun Pertama. Jakarta: Refika
Aditama.
Gunarsa, S.D. (1990). Dasar Teori Perkembangan Anak. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Nurul Azizah Aw Nezha el Zahra, Pekembangan masa
prenatal, http://neezhaa.blogspot.com/2013/05/psikologi-perkembangan.html,diunduh pada
tanggal 27 November 2014
Karakteristik perkembangan masa
prenatal,http://fithgallagher.wordpress.com/2010/09/30/karakteristik-perkembangan-masa-
prenatal/, diunduh pada tanggal 27 November 2014