Anda di halaman 1dari 10

http://cubbytembem.blogspot.co.id/2014/11/makalah-perkembangan-masa-prenatal.

html

MAKALAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN


“HAKIKAT KONSEPSI DAN TAHAP PERKEMBANGAN MASA PRANATAL”
Dosen Pengampu : Mujayaroh, M.Pd
Disusun oleh :

3. Fakihul Umam            (40213065)


PENDIDKAN GURU SEKOLAH DASAR
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN ISLAM BUMIAYU
TAHUN AKADEMIK 2014/2015
BAB I
PENDAHULUAN
1. A.    Latar Belakang Masalah
Manusia pada hakikatnya senantiasa mengalami pertumbukan dan perkembangan.
Proses perkembangana kehidupan manusia melalui beberapa tahapan. Umumnya,
manusia akan selalu berubah mengikuti proses perkembangan di sekitar kehidupannya,
dimulai sejak masa prenatal, masa bayi, lalu tumbuh menjadi seorang remaja, dewasa,
dan kemudian meninggal.

Masa prenatal merupakan titik awal dari proses pertumbuhan dan perkembangan
manusia yaitu disaat manusia belum lahir atau masih berada di rahim ibu. Namun,
masih banyak orang yang cendrung menganggap bahwa permulaan perkembangan
psikologis dimulai pada saat anak dilahirkan. Akibat kecenderungan ini, kebanyakan
dari mereka tidak melakukan hal-hal yang dapat mempengaruhi perkembangan
psikologis anak pada masa prenatal. Padahal pada masa inilah penentu dan
pembentuk karekter dan tingkah laku anak sesudah lahir.

Melihat keadaan yang demikian, tentu sangat perlu untuk segera diluruskan. Inilah yang
menyebabkan perkembagan masa prenatal perlu untuk dipelajari. Karena begitu
pentingnya memahami masa perkembangan prenatal, maka dari itu dalam makalah kali
ini penulis mencoba menjelaskan secara mendalam mengenai masa perkembangan
ptenatal, dengan harapan dapat menambah pengetahuan yang berguna bagi
kehidupan para pembaca dan penulis khususnya.

2. Rumusan masalah
Agar pembahasan lebih terfokus pada permasalahan, maka kami membatasi pokok
kajian dengan beberapa pertanyaan berikut ini:

1. Apa yang dimaksud dengan tahap perkembangan pranatal?


2. Apa tahap-tahap perkembangan masa pranatal?
3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan pranatal?
BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi Masa Pra-Natal menurut para ahli
1. Agoes Dariyo, Psi
Masa perkembangan pre-natal adalah masa pertumbuhan dan perkembangan calon
makhluk hidup yang berada di dalam rahim calon seorang ibu.

2. Elisabeth B. Hurlock
Masa pre-natal adalah masa konsepsi atau pertumbuhan, masa pembuahan sampai
dengan masa pertumbuhan, dan perkembangan individu yaitu pada saat pembuatan
telur pada ibu dan spermazoa pada ayah, bila spermatozoa pada laki-laki memasuki
ovum pada perempuan terjadilah konsepsi atau pembuahan, perkembangan pokok
pada masa ini ialah perkembangan fisiologis berupa pembentukan struktur tubuh.

3. William Sallenbach (1998)


Periode pranatal atau pralahir merupakan masa kritis bagi perkembangan fisik, emosi
dan mental bayi. Ini adalah suatu masa di mana kedekatan hubungan antara bayi dan
orangtua mulai terbentuk dengan konsekuensi yang akan berdampak panjang terutama
berkaitan dengan kemampuan dan kecerdasan bayi dalam kandungan.

1. Tahap-Tahap Perkembangan Masa Pranatal


1. Perspektif Islam
Para ahli psikologo islam membagi periode prenatal atas beberapa tahap.
Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an surat al-Mukminun ayat 12-14 berikut:

“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari
tanah.Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang\ kokoh
(rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami
jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang
belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang
(berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik”.
Tahap-tahap perkembangan masa prenatal berdasarkan al-qur’an seperti yang
dijelaskan pada ayat diatas dapat diuraikan lebih jelas sebagai berikut:

1. Tahap Sulalatin Min Thin (Saripati Tanah)


Pada tahap inin manusia makan dari hasil bumi dan ketika saripati tanah masuk ke
dalam tubuh manusia, saripati itu lantas dipakai tubuh sebagai starting materials dalam
proses metabolisme perbentukan nutfah di dalam sel-sel reproduksi.

2. Tahap Nuthfah
Kata nutfah sering kali diterjemahkan dengan air mani atau setetes mani. Kata yang
biasa digunakan adalah hampir serupa dengan nutfah adalah nutfatin amsyaaj, atau
setetes mani yang bercampur. Ini berarti pencampuran dua nutfah atau benih yaitu dari
laki-laki (sperma) dan dari perempuan (sel telur, ovarium)

Nutfah juga disebut sebagi air yang hina (maa’in mahiin, surat al-mursalat:20) atau air
yang terpancar (maa’in daafiq, surat at-thaariq:6). Menurut hitungan para ahli, sperma
yang kuat dalam satu kali ejakulasi berjumlah jutaan ekor. Akan tetapi dari jumlah
sebanyak itu, hanya satu yang dapat melakukan pembuahan. Setelah pembuahan
berlangsung, terjadilah perubahan yang cepat pada indung telur. Dengan segera,
indung telur menghasilkan membran yang mencegah sperma lain untuk ikut melakukan
pembuahan.

3. Tahap  ‘Alaqah
Setelah lima jam dalam bentuk zigot, kemudian zigot tersebut membelah diri tanpa
merubah ukuran dan bergerak melalui tabung yang menghubungkan indung telur dan
rahim. Zigot selanjutnya menempelkan diri di dinding rahim.

Proses pembuahan dan perjalanan zigot hingga akhirnya menempel di dinding rahim
yang memelukan waktu hingga enam hari. Zigot tetap menempel pada dinding rahim
dan tumbuh hingga hari ke-15 ketika bentukan ‘alaqah dimulai.

‘Alaqah merupakan bentuk praembrionik yang terjadi setelah pencampuran sperma dan
ovarium. ‘Alaqah oleh para ilmuwan disamakan dengan lintah karena hidupnya
tergantun pada darah ibunya. ‘Alaqah terbentuk sekitar 24-25 hari sejak pembuahan.
Jika jaringan praembrionik ini digugurkan maka ia akan tampak seperti segumpal darah.

4. Tahap Mudhghah
Embrio berubah bentuk dari tahapan ‘alaqah ke permulaan tahapan mudhghah pada
hari ke 24 atau 26. Waktunya relatif lebih cepat ketimbang perubahan dari tahap nutfah
ke ‘alaqah. Tahapan mudhghah ditandai dengan bermulanya pertumbuhan dan
pembiakan sel yang luar biasa. Segumpal daging ini terdiri dari sel-sel atau jaringan-
jaringan yang sudah maupun yang belum mengalami diferensiasi. Pada minggu ke-5,
jantung mulai berdetak. Embrio juga sudah mengembangkan plasenta, suatu bentuk
tabung yang masuk kedalam dinding rahim dan mengalirkan oksigen serta makanan
dari darah ibu ke tubuh janin. Tahapan mudhghah berakhir pada munggu ke-6, kurang
lebih pada hari ke-40.

5. Tahap ‘Idzaman
Tahap pembentukan tulang ini jelas sangat penting, dimulai dengan bentuk seperti
daging atau permen karet dengan lekukan dan tonjolan seperti digigit-masa mudhghah,
dengan cepat berubah menjadi sesuatu dengan bakal orang yang mulai tampak,
walaupun tentuk manusia belum kelihatan secara jelas. Kemudian dalam waktu singkat
–beberapa hari pada akhir minggu ke-6, terbentuk tulang-tulang yang merubah
penampakan secara drastis menjadi mirip manusia. Pada minggu ke-7, bentuk manusia
semakin nyata dengan bermulanya pembentukan kerangka. Masa ini –sekitar hari ke-
40 hingga 45- adalah garis batas yang membedakan masa mudhghah dan bentuk
manusia. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa masa antara hari ke-40 hingga 45
adalah hari-hari yang sangat penting bagi perkembangan embrio. Pada waktu itulah
embrio berubah bentuk menjadi bentuk manusia. Pembentukan tulang ini akan semakin
berbentuk mirip manusia setelah pada tahap berikutnya tulang itu diselimuti otot dan
daging.

6. Tahap Lahman
Dengan selesainya masa pembulatan tulang dengan lahm (otot dan daging), bentuk
semakin jelas. Otot mengambil posisi di sekeliling tulang di sekujur tubuh. Dengan
demikian kata “memberi pakaian” kepada tulang yang digunakan dalam Al-Qur’an
adalah tepat adanya. Bagian-bagian tubuh embrio yang semula terpisah-pisah telah
saling terhubung. Seiring dengan selesainya fase pembentukan otot, embrio manusia
pun mulai dapat digerakkan.
Pembungkusan tulang oleh otot dan daging merupakan babak baru dalam
perkembangan anak manusia. Seiring usianya proses membentukan otot, embrio mulai
dapat bergerak. Masa ini, dimulai pada akhir minggu ke-7 dan berakhir pada akhir
minggu ke-8, dianggap sebagai babak akhir pembentukan embrio, atau dalam bahasa
Arab disebut takhalluq. Akhir fase embriologi ini segera diikuti dengan fase dimulainya
perkembangan janin, yang dalam Al-Qur’an dibahasakan dengan nasy’ah alias
perkembangan.

7. Tahap Takhalluq (perkembangan)
Pada akhir minggu ke-8, satu fase penting dimulai. Perubahan fase ini jauh lebih cepat
ketimbang tahap-tahap sebelumnya. Embrio berubah menjadi makhluk lain saat ukuran
kepala, tubuh, kaki dan tangan mulai mencapai ukuran proporsional. Ini terjadi antara
minggu ke-9 dan 12. Pada minggu ke-10, organ kelamin bagian luar sudah terbentuk.
Tulang yang semulaterdiri atas unsur-unsur lunak berubah menjadi bahan kapur yang
keras pada minggu ke-12. Jari kaki dan jari tangan juga sudah dapat dibedakan pada
minggu ini.

Berat janin meningkat signfikan pada mingg-minggu ini seiring perkembangan otot dan
dagingnya. Pada saat ini janin sudah secara sadar menggunakan tangannya untuk
menangkap sesuatu, menendang dengan kakinya atau bahkan melakukan salto. Pada
saat ini pula janin sudah dapat melakukan apa yang di ingiinkannya. Pada tahap ini,
semua organ sudah berfungsi. Janin siap untuk hidup di luar rahim sejak berumur
sekitar 22-26 minggu, yakni kurang lebih 6 bulan pasca pembuahan. Namun tentunya
ini terjadi bila sistem pernafasan dan syarafnya berfungsi  normal.

8. Perspektif Barat
Pada umumnya ahli psikologi Barat membagi periode prenatal atas tiga tahapan yaitu
tahap germinal atau zigot, embrionik, dan janin. Untuk lebih jelasnya ketiga tahap
perkembangan periode prenatal ini, berikut akan diuraikan masing-masing.

1. Tahap Germinal (Germinal Stage)


Tahap germinal, Yang sering juga disebut periode zigot. Ovum atau periode nutfah.
Adalah periode awal kejadian manusia. Periode germinal ini biasanya berlansung kira-
kira 2 minggu pertama dari kehidupan. Yakni sejak terjadinya pertemuan antara sel
sperma laki-laki dengan sel telur (Ovum) wanita yang dinamakan dengan pembuahan
(Fertilization) periode dari ovum, berjalan sejak konsepsi sampai akhir minggu ke 2.
Ovum yang telah dibuahi namanya zigotezigut ini membagi-bagi diri sehingga terdiri
dari banyak sel-sel. Ada yang menjadi lapisan luar nanti akan berkembang menjadi
jaringan-jaringan yang melindungi dan memberi makanan pada individu selama dalam
masa pranatal. Dan bagian dalam dari sel menjadi embriyo. Periode ini berarti karena 3
hal.

1)      Ovum dapat mati sebelum melekat pada dinding uterus, misalnya karna kurang
mendapat makanan.

2)      Implantasi mungkin tidak terjadi dan zygote akan terbawa keluar dengan
mensturasi.

3)      Kemudian zigot membelah menjadi sel-sel yang berbentuk bulatan-bulatan yang
disebut Blas Tukis.

Blastokis yang berisikann cairan, dengan cepat mengalami sejumlah perubahan. Dalam
waktu singkat sel-sel blastokis akan terbentuk plasenta, tali pusat, sistem pencernaan
dan sebagainya. Setelah beberapa hari kira-kira seminggu setelah konsepsi blastokis
menempel di dinding rahim. Blastokis yang tertanam di dinding rahim inilah yang
disebut embrio. Dan peristiwa ini sekaligus manundukkan akhir dari tahap germinal dan
permulaan tahap embrio.

2. Tahap Embrio (Embriyonic stage)


Tahap yang kedua dari periode prenatal disebut tahap embrio. Yang dalam psikologi
islam disebut Alaqoh, Yaitu segumpalan darah yang semakin membeku. Tahap embrio
ini dimulai dari 2 – 8 minggu setelah pembuahan, yang di tandai dengan tejadinya
banyak perubahan pada semua organ utama dan sistem fisiologis. Tetapi karena
ukuran panjangnya hanya sekitar 1 inci, Maka bagian tubuh embrio itu belum
sepenuhnya berbentuk tubuh orang dewasa. Meskipun demikian ia sudah terlihat jelas
dan dapat di kenali sebagai manusia dalam bentuk kecil. Selama periode embrio ini
pertumbuhan terjadi dalam dua pola, Yaitu Cephalocaudal dan Proxi modistal. Di
Samping itu, Dalam periode embrio ini terdapat tiga sarana penting yang memantu
perkembangan struktur anak. Yaitu kantong Amniatik, Plasenta, Tali pusar. Periode
embriode ini juga ditandai dengan suatu perkembangan yang cepat pada sistem sarap.
Hal ini terlihat bahwa umur 6 minggu embrio telah dapat di kenali sebagai manusia.
Umur 8-9 Minggu perubahan janin semakin terlihat dengan jelas.
Arti dari pada pariode ini :

1)      Pada akhir periode ini individu sudah merupakan manusia, Oleh karena semua
alat, Kelenjar dan lain sebagainya sudah mulai berkembang.

2)      Dalam periode ini banyak kemungkinan adanya keguguran hal ini dapat di
sebabkan oleh karena ibu mengalami Sock emosional, Jatuh, Kurang makan, Kurang
baik bekerjanya kelenjar-kelenjar tertentu dari ibu yang menyebabkan embrio terlepas
dari dinding rahim.

3. Tahap Janin (fetus stage)


Periode ketiga dari perkembangan masa prenatal di sebut periode fetus atau periode
janin, Yang dalam fsikologi Islam disebut periode Mudghoh periode ini di mulai dari 9
minggu sampai lahir. Setelah 8 minggu kehamilan, Embrio berkembang menjadi sel-sel
tulang dalam hal ini embrio memperoleh suatu nama baru yaitu janin (Fetus). Dalam
periode ini cirri-ciri fisik orang dewasa secara lebih proporsional mulai terlhat. Menurut
psikologi islam setelah jain dalam kandungan genap berusia 4 bulan, Yaitu ketika janin
telah berbentuk sebagai manusa maka di tiupkan ruh ke dalam jann tersebut juga
ditentukan hukum perkembagan seperti masalah yang berhubungan dengan tingkah
laku (Sifat, karakter, dan bakat), Kekayaan batas usia. Riset baru menunjukkan bahwa
janin juga telah mampu mendegarkan atau responsive terhadap stimulasi dari
lingkungan eksternal. Terutama sekali terhadap pola-pola suara. Jadi bayi yang baru
lahir menunjukkan suatu pilihan yang jelas berdasarkan pada pengalamannya selama
masa prenatal (Docasper dan Spence, 1986)

1. Tahap-tahap dalam perkembangan pranatal secara terperinci sebagai berikut:


 Minggu ke-1 Ovum yang telah dibuahi akan turun melalui tuba fallopi menuju    ke
uterus .
 Minggu ke-2  Embrio melekatkan dirinya pada dinding uterus dan berkembang dengan
cepat.
 Minggu ke-3  Embrio mulai berbentuk, bagian kepala dan ekor dapat dibedakan dan
jantung sederhana mulai berdenyut.
 Minggu ke-4 Permulaan pembentukan daerah mulut, saluran pencernaan dan hati.
Jantung mulai berkembang dengan pesat serta daerah kepala dan otak mulai dapat dibedakan.
 Minggu ke-6  Tangan dan kaki mulai terbentuk, namun lengan masih terlalu pendek dan
tumpul untuk saling bertemu, hati mulai membentuk sel darah merah.
 Minggu ke-8 Panjang embrio sekitar 1 inci. Wajah, mulut, mata dan telinga mulai
mempunyai bentuk yang jelas. Pertumbuhan otot dan tulang dimulai.
 Minggu ke-12  Panjang janin sekitar 3 inci. Ia mulai membentuk seorang manusia,
walaupun perbandingan kepala terlalu besar. Wajah mempunyai profil seperti bayi. Kelopak
mata dan kuku mulai terbentuk, dan jenis kelamin dapat dibedakan dengan mudah. Susunan saraf
masih sangat sederhana.
 Minggu ke-16  Panjang janin sekitar 4,5 inci. Gerakan yang dilakukan janin sudah mulai
dirasakan oleh ibu. Kepala dan organ-organ dalam tubuh berkembang dengan pesat.
Perbandingan bagian-bagian tubuh mulai  menyerupai bayi.
5  Bulan Kehamilan hampir sempurna. Panjang janin sekitar 6 inci dan mampu
mendengar serta bergerak lebih bebas. Tangan dan kaki sudah lengkap.

6  Bulan Panjang janin sekitar 10 inci. Mata sudah terbentuk dengan lengkap dan bintik-
bintik pengecap timbul pada lidah. Janin mampu bernafas dan menangis lemah,
seandainya kelahiran berlangsung prematur.

7  Bulan Usia kehamilan yang penting. Janin mencapai tahap “mampu hidup“, (bila lahir
prematur). Secara fisiologis janin mampu membedakan macam-macam rasa dan bau.
Rasa sakit relatif belum ada. Kemampuan bernafas dangkal dan tak teratur.
kemampuan menghisap dan menelan masih lemah.

7 Bulan sampai masa kelahiran

Janin lebih siap untuk hidup secara mandiri di luar rahim. Tegangan otot bertambah,
gerakan menjadi lebih sering dan pernafasan menjadi jelas, kunyahan, hisapan, dan
tangisan lapar menjadi lebih kuat. Setelah minggu ke 38 (9 bulan). Bayi siap lahir
biasanya ia berputar sehingga posisi kepalanya turun kearah pelvis. Pada awal proses
kelahiran atau partus (labour) si ibu biasanya mengalami kontraksi otot yang kuat dan
lentur. Ujung bawah uterus (cervix), perlahan-lahan membuka, makin lama makin lebar.
Setelah 12 jam (lamanya bisa berubah-ubah), diameter cervix kira-kira mencapai 10
cm. Tahap kedua berlangsung kira-kira satu jam kontraksi yang semakin kuat
mendorong bayi turun melalui cervix, lalu ke vagina dan akhirnya keluar dari tubuh itu
yang dimulai dengan pecahnya membran di sekitar bayi, kemudian keluar Cairan atau
amnion atau air tuban, terjadilah proses kelahiran yang mengakhiri masa kehamilan.

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan masa prenatal


1. Kesehatan Ibu
Penyakit yang diderita oleh ibu hamil dapat mempengaruhi perkembangan masa
pranatal. Apalagi penyakit tersebut bersifat kronis seperti, kencing manis, TBC, penyakit
kelamin, dan sebagainya. Itu dapat mengakibatkan lahirnya bayi-bayi yang cacat.
Demikian pula bila terjadi benturan ketika janin berusia 3 bulan disertai dengan
gangguan-gangguan kesehatan pada ibu, seperti influensa, gondok, cacar, dapat
merusak perkembangan janin.

2. Gizi Ibu
Faktor lain yang cukup berpengaruh terhadap perkembangan masa pranatal adalah gizi
ibu. Hal ini terjadi karena janin yang sedang berkembang sangat tergantung pada gizi
ibunya, yang diperoleh melalui darah ibunya. Oleh sebab itu makanan ibu-ibu yang
sedang hamil harus mengandung cukup protein, lemak, vitamin, dan karbohidrat untuk
menjaga kesehatan bayi. Anak-anak yang dilahirkan oleh ibu yang kekurangan gizi
cenderung cacat.

3. Pemakaian bahan-bahan kimia oleh Ibu


Bahan-bahan kimia yang terdapat pada obat-obatan atau makanan yang ada dalam
peredaran darah ibu yang tengah hamil, dapat mempengaruhi perkembangan janin.
Bahan-bahan kimia tersebut dapat menimbulkan efek samping, baik pada fisik maupun
pada sistem kimiawi dalam tubuh janin yang disebut metabolite. Bahan-bahan kimia
juga dapat mempengaruhi lingkungan di dalam rahim ibu yang secara tidak langsung
juga mempengaruhi janin.

4. Keadaan dan Ketegangan Emosi Ibu


Keadaan emosinal ibu selam kehamilan juga mempunyai pengaruh yang besar
terhadap perkembangan masa pranatal. Hal ini terjadi karena ketika seorang ibu hamil
mengalami ketakutan, kecemasan, stres dan emosi lain yang mendalam, maka terjadi
perubahan psikologis, antara lain meningkatnya pernapasan dan sekresi oleh kelenjar.
Adanya produksi hormon adrenalin sebagai tanggapan terhadap ketakutan akan
menghambat aliran darah ke daerah kandungan dan membuat janin kekurangan
udara.  Dan ini mengakibatkan kelahiran bayi yang abnormal.

BAB III
1. KESIMPULAN
Masa pranatal merupakan titik awal dari proses pertumbuhan dan perkembangan
manusia yaitu di saat manusia belum lahir atau masih berada di rahim ibu.

Tahap-tahap dalam masa perkembangan manusia menurut ahli psikologi Islam dan
Barat terdapat perbedaan. Para ahli psikologi islam membagi tahap-tahap masa
perkembangan prenatal sebagai berikut: tahap sulalatin min thin, muthfah, ‘alaqah,
mudhghah, ‘idzaman, lahman, dan takhalluq. Sendangkan menurut Barat hanya ada 3
tahap yaitu: tahap zigot, embrio dan janin.

Dalam masa perkembangan prenatal juga terdapat beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi kondisi janin seperti: kesehatan ibu, gizi ibu, pemakaiaan bahan-bahan
kimia oleh ibu, dan keadaan dan ketegangan emosi ibu.

1. PENUTUP
Demikian makalah ini yang bisa penulis susun, semoga dapat memberi manfaat bagi
siapa saja yang membacanya. Tentulah penulis menyadari akan kekurangan dalam
makalah ini. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua
pihak demi perbaikan makalah yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA
Mar’at, Samsunuwiyati, (2006). Psikologi perkembangan
Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an Badan Litbang dan Diklat Kementrian Agama RI
dengan lembaga Ilmu pengetahuan Indonesia (LIPI), Penciptaan Manusia: Dalam
Perspektif Al-Qur’an dan Sains, Jakarta: :ajnh Pentashihan Mushaf Al-Qur’an, 2010
Dariyo, A. (2007).Psikologi Perkembangan Anak Tiga Tahun Pertama. Jakarta: Refika
Aditama.
Gunarsa, S.D. (1990). Dasar Teori Perkembangan Anak. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Nurul Azizah Aw Nezha el Zahra, Pekembangan masa
prenatal,      http://neezhaa.blogspot.com/2013/05/psikologi-perkembangan.html,diunduh pada
tanggal 27 November 2014
Karakteristik perkembangan masa
prenatal,http://fithgallagher.wordpress.com/2010/09/30/karakteristik-perkembangan-masa-
prenatal/, diunduh pada tanggal 27 November 2014

Anda mungkin juga menyukai