Anda di halaman 1dari 31

KEHIDUPAN

MANUSIA
Presented by SGD 1
ANGGOTA KELOMPOK
1. KEVIN ARIELGA B. A. (31102000042)
2. MUHAMMAD DIMAS P.P. (31102000050)
3. NAILA ABHISTA V. (31102000056)
4. NIKITA MUTHMAINNA H. (31102000061)
5. REANANDA MUBARAK S. (31102000066)
6. SALSA BILA ADISTYA (31102000074)
7. SEPTA YUMNANING TYAS (31102000079)
8. WIDHI ADITYA ILMI (31102000086)
9. DHIMAS PRIYO AJI PRAYOGA (31102000095)
10. ZAID MALIKY (31102000099)
01
PROSES
KEHAMILAN
Proses Kehamilan Dalam Perspektif Ilmiah
Bertemunya sel sperma laki-laki dan sel ovum matang dari wanita
yang kemudian terjadi pembuahan, proses inilah yang mengawali
suatu kehamilan. Untuk terjadi suatu kehamilan harus ada sperma,
ovum, pembuahan ovum (konsepsi), implantasi (nidasi) yaitu
perlekatan embrio pada dinding rahim, hingga plasentasi /
pembentukan plasenta. Dalam proses pembuahan, dua unsur penting
yang harus ada yaitu sel telur dan sel sperma.
Pada wanita ia melepaskan satu sel telur setiap bulan,
hormon pria testis dapat terus bekerja untuk menghasilkan
sperma. Saat melakukan senggama (coitus), berjuta-juta sel
sperma (spermatozoon) masuk kedalam rongga rahim
melalui saluran telur untuk mencari sel telur yang akan di
buahi dan pada akhirnya hanya satu sel sperma terbaik yang
bisa membuahi sel telur.
Proses Kehamilan Dalam Perspektif
● Islam
Manusia diciptakan dengan dua unsur yakni tanah (saripati tanah) dan ruh (ruh
Ilahiah). Maka jika dilihat dari proses penciptaannya, juga dapat dikategorikan
menjadi dua kategori, yakni proses penciptaan manusia pertama (Adam as,), Hawa,
Isa as, dan proses penciptaan Bani Adam (Manusia pada umumnya). Dalam proses
penciptaan Adam dan manusia umumnya, ternyata terdapat perbedaan.
● Al-Qur’an menginformasikan bahwa Adam as, adalah manusia pertama yang
diciptakan secara langsung oleh Allah dari tanah (lumpur hitam) yang diberi
bentuk, (Q.S. Al-Hjir:26), kemudian Allah meniupkan “ruh” (ruh ciptaan-Nya)
pada lumpur hitam tersebut, sehingga menjadilah ia sosok mahluk yang sempurna.
(QS. As-Shaad: 72). Sedangkan dalam proses penciptaan manusia umumnya,
tidaklah demikian adanya, sebab “sari pati tanah” yang pada mulanya untuk
menciptakan Adam as, oleh kuasa Allah telah dirubah bentuknya menjadi cairan
yang disebut dengan “air mani” (nutfah). (Q.S. Al-Mukminuun : 13)
Test Yang Dapat Dilakukan Untuk Mengetahui Ada
Tidaknya Suatu Kehamilan
Tes Urine
Tes urine dapat dilakukan dirumah
Tes Darah
atau dilaboratorium. Tes Pack atau
Prinsipnya yaitu menguji adanya HCG dalam
alat tes kehamilan yang banyak
tubuh.. Jika terdapat peningkatan HCG
digunakan oleh pasangan suami istri
didalam darah, maka dinyatakan positif hamil,
secara mandiri dengan mudah
demikian juga seterusnya
USG
Tes ini di lakukan oleh seorang dokter dengan
memastikan kehamilan melalui USG yang dapat
melihat bagian dalam tubuh manusia. Dari
gambaran yang ditampilkan alat tersebut, dokter
akn melihat didalam rahim terdapat embrio atau
tidak
PROSES
KELAHIRA
N
Persalinan adalah proses pergerakan keluar janin,
plasenta, dan membran dari dalam uterus (rahim)
melalui jalan lahir. Saat persalinan terjadi proses
membuka dan menipisnya serviks dan janin turun ke
dalam jalan lahir. Persalinan yang normal terjadi pada
umur kehamilan cukup bulan (37-42 minggu)
Faktor – factor yang mempengaruhi
persalinan
• Passanger (Penumpang)
Passenger atau janin bergerak sepanjang jalan lahir merupakan akibat interaksi beberapa
faktor, yakni ukuran kepala janin, presentasi, letak, sikap, dan posisi janin

• Passageway (Jalan Lahir)


Jalan lahir terdiri dari panggul ibu, yakni bagian tulang padat, dasar panggul, vagina, dan
introitus (lubang luar vagina). Lapisan-lapisan otot dasar panggul ikut menunjang keluarnya
bayi meskipun itu jaringan lunak, tetapi panggul ibu jauh lebih berperan dalam proses
persalinan. Janin harus berhasil menyesuaikan dirinya terhadap jalan lahir yang relatif kaku.
• Power (Kekuatan)
Kekuatan yang mendorong janin dalam persalinan adalah his, kontraksi otot-oto perut,
kontraksi diafragma, dan aksi dari ligamen. Kekuatan primer yang diperlukan dalam
persalinan adalah his yaitu kontraksi otot-otot rahim, sedangkan sebagai kekuatan
sekundernya adalah tenaga meneran ibu

• Position (Posisi Ibu)


Posisi ibu mempengaruhi adaptasi anatomi dan fisiologi persalinan mengubah posisi
membuat rasa letih hilang, memberi rasa nyaman, dan memperbaiki sirkulasi. Posisi yang
baik dalam persalinan yaitu posisi tegak yang meliputi posisi berdiri, berjalan, duduk,
dan jongkok
• Psychologic Respons
(Psikologis)
Psikologis adalah kondisi psikis klien dimana tersedianya dorongan positif, persiapan
persalinan, pengalaman lalu, dan strategi adaptasi/coping. Psikologis adalah bagian
yang krusial saat persalinan
Tahap Tahap Persalinan
Kala I
Kala satu persalinan dimulai sejak awal kontraksi uterus yang teratur dan meningkat
(frekueni, intensitas dan durasi) hingga servik menipis dan membuka lengkap (10 cm).
Kala I terdiri dari atas dua fase, yaitu fase inisial (laten) dan fase aktif. Fase laten
berlangsung hingga serviks membuka kurang dari 4 cm dan fase aktif dari pembukaan 4
cm hingga mencapai pembukaan lengkap atau 10 cm

Kala II
Kala dua persalinan dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap (10 cm) dan
berakhir dengan lahirnya bayi. Kala dua juga disebut sebagai kala pengeluaran bayi.
Proses ini biasanya berlangsung 2 jam pada primi dan 1 jam pada multi
Kala III
Persalinan kala tiga dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan lahirnya plasenta dan
selaput ketuban. Tahap ini berlangsung tidak lebih dari 30 menit. Karakteristik pelepasan
plasenta ditandai dengan uterus bulat dan keras, tiba-tiba darah keluar dan tali pusat
memanjang.

Kala IV
Persalinan kala empat dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir dua jam pertama post partum.
Tahap ini disebut juga dengan tahap pemulihanHal yang perlu dievaluasi dalam kala IV yaitu tanda-
tanda vital, kontraksi uterus, perdarahan pervaginam dan kondisi vesika urinaria.
 
Kelahiran menurut
islam
Kelahiran Islam secara tersurat dan tersirat telah menjelaskan bahwa seorang
wanita boleh menjaga jarak dalam mengatur kehamilan. Menjaga jarak dengan
tujuan memberikan anak perhatian yang cukup demi kesehatan wanita tu
sendiri Mengandung dan melahirkan merupakan sebuah perjuangan yang
beresiko tinggi kelalaian dalam menjaga kesehatan dan keselamatan ibu hamil
bisa berakibat fatal bahkan bisa menyebabkan seorang wanita meninggal dunia
ketika hamil atau melahirkan
Masa pra melahirkan merupakan titik puncak penantian
selama sembilan bulan sepuluh hari dimana seorang ibu
hamil dilanda kehawatiran mengenai bagaimana
menghadapi pada saat-saat proses
persalinan.Penghayatan religiusitas merupakan
perkembangan kehidupan kejasmanian dan kejiwaan
manusia itu pada umumnya.

Berdasarkan ayat QS. Al-Mukminun: 12-14 dapat


ditegaskan bahwa pentingnya ajaran Islam untuk
ibu hamil. Agar dalam kehamilan sampai
menjelang persalinan tetap tegar tidak diliputi
berbagai macam perasaan was-was,cemas, dan
takut.
Dari rahim seorang ibu akan lahir generasi penerus yang akan menjaga
kelestarian manusia dalam membangun peradaban. Mengingat
persalinan dan masa nas sangatlah penting, maka ketersediaan hyaman
berkualitas dan terjangkau bagi seluruh bpisan masyarakat merupakan
kebutuhan mendasar yang harus dipenuhi Pelayanan dasar dan lanjutan
merupakan cakupan dari pelayanan kehamilan, persalinan dan masa
nifes
Proses
Tumbuh
Kembang
Periode Perkembangan Manusia
Periode Pranatal (dari konsepsi hingga lahir)

Periode ini berlangsung kurang lebih sembilan bulan di dalam kandungan. Pada periode ini, perkembangan
berlangsung paling cepat, diawali dari satu sel organisme hingga berkembang menjadi janin dengan kapasitas-
kapasitas yang penting untuk menyesuaikan diri dengan dunia di sekitarnya.

Periode bayi dan toddler (dari lahir hingga usia 18 – 24 bulan)


Periode bayi adalah masa ketika seseorang tergantung secara ekstrim pada orang dewasa untuk pemenuhan
kebutuhan dasarnya, seperti makanan, pakaian, tempat tinggal, dan afeksi. Pada masa ini ikatan yang erat dengan
orang lain terbentuk untuk pertama kali. Periode bayi berlangsung kurang lebih selama satu tahun pertama kehidupan
Periode kanak-kanak awal (berlangsung
sekitar usia 2 hingga 6 tahun)
Periode usia sekolah(berlangsung
Periode kanak-kanak awal sering pula disebut
sekitar usia 6 hingga 11 tahun)
sebagai periode prasekolah. Pada periode ini
tubuh menjadi lebih panjang dan lebih ramping.
Keterampilan motor juga menjadi lebih baik. Pada periode ini anak-anak belajar tentang
Anak-anak pada periode ini juga lingkungan yang lebih luas dan menguasai
mengembangkan keterampilan kesiapan sekolah tanggung jawab baru yang menyerupai
(seperti kemampuan mengikuti instruksi, tanggung jawab orang dewasa. Keutamaan
mengenal huruf), dan menghabiskan banyak
dari periode ini adalah meningkatnya
waktunya untuk bermain bersama teman.
kemampuan atletik, partisipasi dalam
permainan yang memiliki aturan, proses
berpikir yang lebih logis, penguasaan
keterampilan dasar membaca, menulis,
dan berhitung serta kemajuan dalam
pemahaman diri, moralitas, dan hubungan
persahabatan.
Periode remaja (berlangsung sekitar usia 11 hingga 18 tahun).
Periode ini mengawali transisi ke masa dewasa. Pubertas mengarah pada ukuran tubuh orang dewasa dan
kematangan seksual. Perubahan fisik berlangsung pesat. Berpikir menjadi lebih abstrak dan idealis. Sekolah
mengarah pada persiapan pendidikan di bangku kuliah dan dunia kerja. Remaja juga mulai membangun
kemandirian dari keluarga dan mulai menetapkan nilai-nilai dan tujuan pribadi. Tugas perkembangan
utama pada masa ini adalah pencapaian identitas.

Periode Usia Madya (Middle Age) (40 tahun sampai 60 tahun)


Periode ini di tandai dengan munculnya perubahan-perubahan jasmaniah / fisik dan mental, demikian pula
di akhiri dengan hal-hal tersebut. Pada usia 60 tahun biasanya terjadi penurunan kekuatan / tenaga yang
sering di ikuti dengan berkurangnya kewaspadaan mental. Pada usia dewasa madya, individu harus
menyesuaikan diri terhadap perubahan fisik. Juga menyesuaikan terhadap perubahan peran, yang
umumnya lebih sulit Usia madya berusia sekitar 35-40 tahun & berakhir sekitar 60 tahun.
Periode Dewasa Akhir (Usia 60 Tahun sampai Meninggal)
Periode dewasa akhir di sebut juga masa tua. Pertambahan usia berpengaruh terhadap kualitas fungsi
organ-organ tubuh. Setelah dicapai puncak kualitas, yang dapat dipertahankan dalam beberapa waktu,
kemudian akan mengalami penurunan kualitas yang berakibat menurunkan kemampuan fisik. Kualitas
fungsi- fungsi yang mengalami penurunan antara lain :

a) Integritas sistem syaraf yang berakibat menurunkan kualitas koordinasi gerak.


b) Kecepatan reaksi dan kecepatan gerak.
c) Kepekaan kinestetik atau rasa gerak.
d) Adaptasi kardiorespiratori pada saat melakukan aktivitas dan saat istirahat atau pemulihan.
e) Kepekaan panca indera.
f) Daya kontraksi dan elestisitas otot.
g) Fleksibilitas persendian.
Fase Perkembangan Manusia Dalam
Perspektif Islam
Fase as shobiy (fase menyusui dari usia
0-2 tahun)
Fase Thufulah awal/kanak-kanak awal (2-7
tahun
Fuad Nashori mengatakan, masa menyusui
ini, memegang peranan yang amat besar ● Fase ini diambil dari rentangan usia yang
dalam mengembangakan fisik, emosi dan disebutkan Nabi, bahwa ajarilah anakmu untuk
kognisi anak. kemampuan berbicara pada menjalankan sholat pada usia 7 tahun. Sedang
rentang fase kelahiran sampai lima bulan, Al Qur’an memberi batas dua tahun untuk
bayi bereskpresi dengan suara dan masa menyusui. Pada sekitar usia 4-5 tahun
gerakan. Bayi dapat mengungkapkan anak dapat menguasai bahasa ibu serta
emosinya dengan menangis, menjerit, memiliki sifat egosentris, dan usia 5 tahun baru
tertawa, tersenyum, merengut, ceria, tumbuh rasa sosialnya kemudian usia 7 tahun
bermuka merah atu pucat dan terperanjat anak mulai tumbuh dorongan untuk belajar.
Dalam membentuk diri anak pada usia ini
menurut Rasulullah adalah dengan cara belajar
sambil bermain karena dinilai sejalan dengan
Fase Tamyiz/mampu membedakan (7-10 tahun)
Fase Tamyiz/mampu membedakan (7-10 tahun). Secara istilah kata Tamyiz adalah kekuatan
daya pikir yang dengannya anak mampu menemukan dan menetapkan beberapa makna
(perkataan). Sedangkan secara tanda Tamyiz, para ulama memberikan pendapat yang
beragam tentang tanda-tanda Tamyiz. Sebagian ada yang berpendapat bahwa indikator
Mumayyiz (seseorang yang telah Tamyiz) adalah anak mampu memahami suatu pembicaraan
dan mampu menjawab (pertanyaan) dari lawan bicaranya.

Fase Amrad/Pubertas (10-14 tahun)


Fase ini berangkat dari 10 tahun sampai seorang anak menjadi baligh, baik dengan
bermimpi/haid atau sudah menginjak usia 15 tahun, maka pada fase Amrad ini anak telah
berkembang pesat secara fisik, psikologis dan kemampuannya untuk mengembangkan dirinya
sendiri. Secara intelektual, pada usia ini anak sudah memilki kemandirian berfikir. Ia sudah
memiliki kesiapan untuk berfikir abstrak. Membiasakan anak-anak dengan sholat tepat waktu
adalah penekanan yang sudah dapat diberikan pada fase ini.
Marhalatul Kuhulah (Fase Tua)

Fase ini merupakan masa dimana seseorang


Marhalatul Harmi (Fase Lanjut/Pikun)
telah lemab dan menurun kekuatan fisiknya.
Pada usia ini orang hendaknya sudah mendalam
dan mantap keyakinan agamanya, tekun Fase ini merupakan masa lanjut dari
menjalankan ibadah, dan berupaya untuk perkembangan manusia baik dari sisi umur,
semakin mendekat kepada Allah. Sebagaimana
kekuatan fisik dan pemikiran. Pada masa ini
diungkapkan pada hadits nabi di muka bahwa
bila telah sampai pada usia empat puluhan orarang biasa terkena pikun, lemah ingatan,
orang harus sudah memiliki cadangan amal timbul banyak kehawatiran dan rasa takut, buruk
kebajikan lebih banyak dari keburukannya, pemahaman intelektualitas. Al-Qur'an menyebut
apalagi bila ia telah sampai usia senja. beberapa ciri fase pikun ini : “Allah menciptakan
kamu, kemudian mewafatkan kamu; dan di antara
kamu ada yang dikembalikan kepada umur yang
paling lemah (pikun), supaya dia tidak mengetahui
lagi sesuatupun yang pernah diketahuinya.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Kuasa” (An-Nahl, 16: 70).
DAFTAR PUSTAKA
• Agustine, U., dkk. 2019. Keterkaitan Sosial Budaya Dengan Pelaksanaan Antenatal Care (ANC) Di Wilayah Kerja
Puskesmas Kambaniru. Jurnal Kesehatan Primer Vol 4, No.1
• Sugiyanto, B. 2014 . PERKEMBANGAN EMBRIOLOGI Perspektif QUR’AN DAN SAINS. Jurnal Kajian
Pendidikan Sains
• Nadiah Thayyarah. 2013. Buku pintar Sains dalam al-Qur’an. Jakarta: Zaman.
• Az-Zuhaili . Wahbah, Tafsir Al Wasith Jilid 1. Jakarta : Gema Insani. 2012
• Baety, Aprilia Nurul. Biologi Reproduksi Kehamilan dan Persalinan. Edisi 1. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011.
• Kaharuddin, Andi Tihardimoto. Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia. Makassar: Alauddin University Press,
2011.
• Juwita, M., dkk. 2018. Penghayatan Religiusitas Pada Ibu Hamil Dalam Menghadapi Kecemasan Pra Persalinan
Di Puskesmas Pandan Agung Kecamatan Madang Suku II. Jurnal Ghaidan, Vol. 2, No. 2
• Wahyu Aprilia. 2020. Perkembangan pada masa prenatal dan kelahiran. Jurnal Jurnal Pendidikan Anak Usia
Dini Volume 4, No I, Yogyakarta: Indonesia
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai