HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Proses Tumbuh Kembang Manusia ....................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Perkembangan Masa Prenatal ............................................................................... 3
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu ciri khas manusia adalah mengalami pertumbuhan dan perkembangan
selama hidupnya. Dengan ciri khas tersebut, manusia pasti mengalami fase prenatal
hingga dewasa. Pertumbuhan itu sendiri memiliki pengertian bertambahnya ukuran dan
jumlah sel serta jaringan interselular, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur
tubuh sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat.
Sedangkan perkembangan dapat diartikan bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang
lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta
sosialisasi dan kemandirian. Pertumbuhan terjadi secara simultan dengan perkembangan.
Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan merupakan hasil interaksi kematangan
susunan saraf pusat dengan organ yang dipengaruhinya, misalnya perkembangan sistem
neuromuskuler, kemampuan bicara, emosi dan sosialisasi. Kesemua fungsi tersebut
berperan penting dalam kehidupan manusia yang utuh. Pertumbuhan dan perkembangan
tersebut terjadi hingga akhir hayat manusia.
Proses tumbuh kembang manusia, khususnya pada anak mempunyai beberapa ciri-
ciri yang saling berkaitan. Ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut :
1. Perkembangan yang menimbulkan sebuah perubahan
2. Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal akan menentukan
perkembangan selanjutnya
3. Pertumbuhan dan perkembangan memiliki kecepatan yang berbeda
4. Perkembangan berkorelasi dengan pertumbuhan
5. Perkembangan mempunyai pola yang tetap
6. Perkembangan memiliki tahap yang berurutan
Pada umumnya, manusia dalam hal ini adalah anak, memiliki pola pertumbuhan
dan perkembangan normal yang merupakan hasil interaksi banyak faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Faktor- faktor tersebut antara lain:
A. Faktor internal yang berpengaruh pada tumbuh kembang manusia (anak)
1. Ras/etnik atau bangsa
2. Keluarga
3. Umur
4. Jenis Kelamin
5. Generik
6. Kelainan kromosom
B. Faktor Luar (Eksternal)
C. Faktor Prenatal
1. Gizi sang ibu pada saat hamil
2. Posisi fetus yaang abnormal
3. Toksin/zat kimia yang dikonsumsi sang ibu pada saat hamil
4. Endokrin, dalam hal ini penyakit yang diderita oleh sang ibu
5. Radiasi, lebih menekankan pada sinar Rontgen
6. Infeksi yang diderita sang ibu
7. Kelainan imunologi
8. Anoksia embrio yang disebabkan oleh gangguan fungsi plasenta
9. Psikologi sang ibu
D. Faktor Persalinan
1
E. Faktor Pascasalin
1. Gizi
2. Penyakit kronis/kelainan konginetal
3. Lingkungan fisis dan kimia
4. Psikologis
5. Endokrin, dalam hal ini adanya gangguan hormon
6. Sosio-ekonomi
7. Lingkungan pengasuhan
8. Stimulasi
9. Obat-obatan yang dikonsumsi
Tumbuh-Kembang anak berlangsung secara teratur, saling berkaitan dan
berkesinambungan yang dimulai sejak konsepsi sampai dewasa. Tumbuh kembang anak
terbagi dalam beberapa periode, yang salah satunya adalah :
A. Masa prenatal atau masa intra uterin (masa janin dalam kandungan). Masa ini dibagi
menjadi 3 periode, yaitu :
1. Masa zigot/mudigah, sejak saat konsepsi sampai umur kehamilan 2 minggu
2. Masa embrio, sejak umur kehamilan 2 minggu sampai 8/12 minggu
3. Masa janin/fetus, sejak umur kehamilan 9/12 minggu sampai akhir kehamilan.
Masa ini terdiri dari 2 periode yaitu:
a. Masa fetus dini yaitu sejak umur kehamilan 9 minggu sampai trimester ke-2
kehidupan intra uterin.
b. Masa fetus lanjut yaitu trimester akhir kehamilan.
B. Masa bayi (infancy) umur 0 sampai 11 bulan. Masa ini dibagi menjadi 2 periode, yaitu
:
1. Masa neonatal, umur 0 sampai 28 hari. Masa neonatal dibagi menjadi 2, yaitu:
a. Masa neonatal dini, umur 0 - 7 hari.
b. Masa neonatal lanjut, umur 8 - 28 hari.
2. Masa post (pasca) neonatal, umur 29 hari sampai 11 bulan.
C. Masa anak dibawah lima tahun (anak balita, umur 12-59 bulan)
D. Masa anak prasekolah (anak umur 60-72 bulan)
Perkembangan berlangsung secara terus menerus ke arah kemajuan,
kelengkapan, dan kesempurnaan berdasar pada suatu tahapan yang teratur. Setiap
aspek perkembangan dipengaruhi dan mempengaruhi aspek perkembangan lain,
sehingga setiap aspek perkembangan tidak dapat berkembang secara terpisah-pisah
atau sendirisendiri. Perkembangan organisme berlangsung secara komprehensif dalam
satu kesatuan, meskipun setiap aspek memiliki fungsi sendiri. Di samping itu dalam
proses perkembangan dapat terjadi satu aspek berkembang lebih cepat, di sisi lain satu
aspek berkembang secara lambat. Dalam hal ini, perkembangan dipengaruhi berbagai
faktor dari dalam diri maupun dari luar individu. Dalam makalah ini, saya hanya akan
membahas mengenai perkembangan anak pada fase prenatal hingga bayi.
BAB II
2
PEMBAHASAN
3
Dari ectoderm berkembang membentuk kulit ari dan kelenjar kulit (indera
peraba), panca indra dan sistem saraf (otak), tulang belakang, dan lensa mata.
Juga lapisan epidermis (enamel gigi, kulit, rambut, kuku). Lapisan tengah atau
mesoderm berkembang menjadi otot, tulang dan cartilage, sistem buah pelir dan
genitalia, sistem pembuangan kotoran dan sistem peredaran darah, serta kulit
lapisan dalam. Lapisan paling dalam, disebut endoderm (endoblast), nantinya
akan berkembang menjadi sistem pernafasan dan pencernaan, juga berbagai
kelenjar seperti pankreas, hati, thyroid, dan thymus. Dalam waktu singkat
plasenta, tali pusar, dan kantong amniotik juga akan terbentuk dari sel blastokis.
Setelah beberapa hari setelah konsepsi blastokis menempel di dinding rahim,
inilah yang disebut embrio dan peristiwa ini menandakan akhir dari tahap
germinal.
b. Tahap Embriotik
Tahap ini dimulai dari dua minggu sampai delapan minggu setelah pembuahan.
Tahap embrio mulai ketika zigot telah tertanam dengan baik pada dinding rahim.
Dalam tahap ini, sistem dan organ dasar bayi mulai terbentuk dari susunan sel.
Meskipun bentuk luar masih jauh berbeda dibandingkan manusia dewasa,
beberapa bentuk seperti mata dan tangan, bahkan telinga dan kaki mulai dapat
dikenali. Selama periode ini, pertumbuhan terjadi dalam dua pola yaitu
cephalocaudal dan proximodistal. Cephalocaudal artinya proses pertumbuhan
yang dimulai dari bagian kepala, kemudian terus kebawah sampai ke bagian ekor
dengan kata lain, kepala, pembuluh darah, dan jantung lebih dahulu berkembang
daripada lengan, kaki dan tangan. Pertumbuhan proximodistal adalah proses
pertumbuhan yang dimulai dari bagian-bagian yang paling dekat dengan pusat
(tengah) badan, kemudian baru ke bagian-bagian yang jauh dari pusat badan.
c. Tahap Fetus/ Janin
Tahap ini merupakan tahap terakhir pada masa kehamilan. Tahap fetus ini
dimulai sejak minggu ke-9 hingga kelahiran bayi. Pada tahapan ini, embrio
disebut fetus. Tahap ini berlangsung selama 30 minggu. Embrio yang telah
terbentuk mulai berubah menjadi sel-sel tulang membentuk wajah, kaki, dan
tangan sehingga terlihat berbeda dan fetus tampak dalam bentuk manusia. Selain
itu, otak juga telah terbentuk, dan mulai menjadi lebih kompleks dalam beberapa
bulan. Pada bulan ketiga, janin yang panjangnya kira-kira tiga inci dan berat
kirakira ¾ ons itu secara spontan sudah dapat menggerakkan kepala, tangan dan
kakinya serta jantungnya mulai berdenyut.
Pada minggu awal perkembangan tahap fetal ini, kebanyakan organ dan
jaringan utama telah dibentuk. Bentuk wajah telah terbentuk dengan baik.
Lobang telinga mulai terbentuk. Perkembangan mata juga terlihat hampir penuh,
meski selaput mata masih tertutup dan tidak akan terbuka sampai minggu ke-28.
Tangan, lengan, kaki, paha dan jari jemari telah terbentuk penuh. Fetus dapat
membentuk tinju dari jari-jemarinya. Kuku mulai terbentuk dan bakal gigi mulai
berkembang pada daging mulut, jantung telah hampir berkembang penuh, dan
detak jantung telah dapat didengar dengan mesin Doppler. Sel darah merah
mulai diproduksi dalam hati. Testosterone (hormon seks laki-laki) telah
diproduksi pada testes fetus laki-laki.
Dalam psikologi Islam, setelah janin dalam kandungan genap berumur
empat bulan, yaitu ketika janin telah berbentuk sebagai manusia maka ditiupkan
ruh ke dalamnya. Pada trimester kedua (minggu ke 13-16), otak telah
berkembang penuh. Fetus dapat menghisap, mengunyah, dan membuat suara
nafas yang belum teratur. Fetus juga sudah dapat merasakan sakit. Kulit fetal
masih transparan. Jaringan otot memanjang dan tulang semakin kuat. Hati dan
4
organ lain memproduksi cairan yang dibutuhkan. Alis dan garis mata muncul.
Fetus sangat aktif bergerak, termasuk menendang bahkan jungkir balik.
Pada minggu ke dua puluh, gerakan bayi biasanya telah dapat dirasakan
pada perut ibu, seperti menonjok-nonjok atau menendang-nendang. Pada saat ini
panjang janin kira-kira 4,5 inci. Pada permulaan bulan ke-tujuh, panjang janin
sudah mencapai kira-kira enam belas inci dengan berat kira-kira 1,5-2,5
kilogram. Kuku tangan dan jari kaki telah muncul. Lanugo, bulu halus pada bayi
menutup seluruh tubuh. Fetus dapat mendengar dan mengenali suara ibu. Alat
kelamin dapat dilihat dengan menggunakan ultrasound.
Pada trimester ketiga zat lilin pelindung yang disebut vernix menutupi
kulit. Vernix berguna untuk mengatur temperatur badannya setelah kelahiran.
Pada kelahiran, vernix umumnya akan hilang dan sisanya akan dengan cepat
diserap. Fetus telah memulai refleks terkejut pada tangannya. Sidik jari pada
kaki dan tangan mulai terbentuk. Fetus mulai berlatih pernafasan dengan
menghirup cairan amniotic pada paru-parunya yang sedang berkembang. Pada
bulan kedelapan, berat janin sudah mencapai kira-kira 2,5-3,5 kilogram. Janin
dalam perut ibu juga telah mampu mendengarkan atau merespon terhadap
stimulus dari lingkungan eksternal, terutama pola-pola suara.
Pada minggu ke-25 sampai 28 perkembangan otak yang cepat terjadi dan
sistem saraf mampu mengontrol fungsi tubuh. Kelopak mata fetus dapat
membuka dan menutup. Pada minggu ke-29 sampai 32, terdapat pertambahan
jumlah lemak pada tubuh fetus. Ritme pernafasan telah terjadi, namun paru-paru
belum matang. Fetus tidur 90-95% tiap harinya.
Pada sekitar minggu ke-38 atau ke-40, fetus telah cukup umur. Lanugo
mulai hilang kecuali pada lengan atas dan bahu. Rambut bayi pada saat itu mulai
menebal. Paru-paru sudah matang. Berat rata-rata bayi pada saat kelahiran
sekitar 2,5 – 3,5 kg. Pada waktu lahir placenta yang melekat pada rahim dan
umbilical cord akan dipotong begitu pertama kali bayi bernafas dari udara.
Pernafasan akan memicu jantung dan arteri bekerja menekan darah melalui paru-
paru.
6
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan prenatal
Sebagian besar proses pertumbuhan janin sangat bergantung pada kondisi internal
ibu, baik kondisi fisik maupun psikisnya. Sebab ibu dan janin merupakan satu
unitas organik yang tunggal. Beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan
prenatal yaitu:
a. Kesehatan ibu
Penyakit yang di derita ibu hamil dapat mempengaruhi perkembangan
masa prenatal apalagi penyakit yang bersifat kronis dapat mengakibatkan
lahirnya bayibayi yang cacat. Demikian pula bila terjadi benturan ketika janin
berusia 3 bulan disertai dengan gangguan kesehatan pada ibu dapat merusak
perkembangan janin. Apabla ibu hamil terserang campak rubellah (campak
jerman) dapat dipastikan 60% kemungkinan bayi lahir dalam keadaan cacat. Jika
campak rubellah menyerang pada dua bulan pertama kahamilan, mengakibatkan
kebutaan, ketulian, kelainan jantung, kerusakan pada system syaraf pusat, serta
keterbelakangan mental dan emosional. Jika terjadi pada trisemester kedua
setelah fetus terbentuk, dampaknya kecil sekali. Mungkin hanya gangguan pada
pendengaran, penglihatan, dan bicara. (seifert dan hoffnung, 1964-1965).
Besarnya dampak kesehatan ibu hamil terhadap perkembangan masa
prenatal juga terlihat jelas ketika ibu menderita sydrom kehilangan kekebalan
tubuh. Yang lebih dikenal dengan AIDS. AIDS adalah penyebab utama kematian
peringkat ke delapan di kalangan anak-anak dari usia 1-4 tahun pada tahun 1989.
Mayoritas ibu yang menularkan HIV kepada keturunannya terinfeksi melalui
penggunaan obat- obatan yang disuntikan ke dalam pembuluh darah atau
hubungan heteroseksual dengan para pengguna obat-obatan suntik (santock,
1995).
b. Gizi ibu
Faktor lain yang cukup berpengaruh terhadap perkembangan masa prenatal
adalah gizi ibu. Hal ini adalah karena janin yang sedang berkembang sangat
tergantung pada gizi ibunya, yang diperoleh melalui darah ibunya. Oleh sebab
itu makanan ibu-ibu yang sedang hamil harus mengandung cukup protein,
lemak, vitamin, dan karbohidrat untuk menjaga kesehatan bayi. Anak- anak yang
dilahirkan oleh ibu yang kekurangan gizi cenderung cacat.
c. Pemakaian bahan-bahan kimia oleh ibu
Bahan-bahan kimia yang terdapat pada obat-obatan atau makanan yang ada
dalam peredaran darah ibu yang tengah hamil dapat mempengaruhi
perkembangan janin. Bahan-bahan kimia tersebut dapat menimbulkan efek
samping baik pada fisik maupun pada system kimiawi dalam tubuh janin yang
dinamakan metabolite. Salah satu jenis obat mengandung bahan kimia yang
membahayakan perkembangan janin adalah thalidomide.
d. Keadaan dan ketegangan emosi ibu
Keadaan emosional ibu selama kahamilan juga mempunyai pengaruh yang
besar terhadap perkembangan masa prenatal. Hal ini adalah karena ketika
seorang ibu hamil mengalami ketakutan, kecemasan, stress, dan emosi lain yang
mendalam maka terjadi perubahan psikoligis antara lain meningkatnya
pernafasan dan sekresi oleh kelenjar. Adanya produksi hormone adrenalin
sebagai tanggapan terhadap ketakutan akan menghambat aliran darah ke daerah
kandungan dan membut janin kekurangan udara.
Ibu yang mengalami kecemasan berat dan berkepanjangan sebelum atau
selama kehamilan, kemunginan besar mengalami kesulitan medis dan
melahirkan bayi yang abnormal di bandingkan dengan ibu yang relatif tenang
dan aman. Di samping itu sress dan kecemasan yang dialami ibu setelah
7
kelahiran, diasosiasikan dengan bayi yang sangat aktif, cepat marah, dan tidak
teratur dalam makan, tidur, dan buang air.
9
BAB II
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan tentang perkembangan masa prenatal hingga masa bayi tadi, dapat
disimpulkan bahwa manusia mengalami perkembangan sejak sebelum dilahirkan (masih
dalam kandungan) atau biasa disebut dengan periode prenatal. Dalam periode prenatal,
terdapat tahapan-tahapan perkembangan. Tahap-tahap yang dimaksud adalah tahap
germinal, embrio, dan fetal. Begitu juga untuk periode kelahiran hingga bayi.
10