PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
“PERIODE PRENATAL”
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
1. NURITA NURDIANA
Until now there are still some people who think that a
child’s development begins whwn he is born into the world. Whwn
in fact, developments can be observed during the early stage of
ovulation. Starting from this, we can actually observe and learn
the development of the future baby.
Oleh karna itu, sangatlah penting bagi setiap calon orang tua
untuk mengetahui pola perkembangan para kelahiran yang normal,
beserta praktik yang mendukung dan harus dilakukan selama proses
kehamilan. (Allen dan Marotz, 2010). Dan apabila pada masa
prenatal oni mengalami masalah, maka akan memiliki pengaruh atau
dampak bagi kondisi janin yang ada di dalam kandungan atau
bahkan ketika sudah dilahirkan.
B. Pembahasan
a. Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan
ukuran, besar, jumlah atau dimensi pada tingkat sel, organ
maupun individu. Pertumbuhan bersifat kuantitatif. Sedangkan
perkembangan (development) adalah pertambahan kemampuan
struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks. Perkembangan
menyangkut adanya proses diferensiasi sel-sel, jaringan, organ,
dan sistema organ yang berkembangan sedemikian rupa sehingga
masing-masing dapat memenuhi fungsinya. (Soetjiningsih, 1998;
Tanuwijaya,2003).
Fisiologis Psikologis
1. Teratogen
Unsur yang menyebabkan adanya kelainan pada kelahiran akibat dari
proses kehamilan yang tidak optimal. Bila teratogen beraksi pada
awalkehamilan saat proses pembuahan dan organogénesis, bisa jadi
berdampak negatif pada janin yang mengakibatkan kelainan anatomis.
Namun, apabila teratogen beraksi pada saat organogénesis sudah
lengkap dan matang di susia kehamilan tua, kemungkinan tidak
menyebabkan kelainan anatomis.
2. Faktor ibu
Ibu kunci utama yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan
janin. Sehingga kondisi fisik dan psikis ibu harus dijaga agar janin
berkembang dengan sempurna. Selain itu, kondisi penyakit ibu selama
kehamilan bisa mengakibatkan infeksi, kelainan dan keruskan selama
kehamilan yang menyebabkan bayi lahir kurang sempurna. Beberapa
penyakit yang dapat mempengaruhi janin, diantaranya campak
rubella, sifilis, herpes alat kemaluan, dan AIDS. Selain penyakit, usia
ibu juga mempengaruhi janin. Ibu yang hamil di usia yang beresiko
yaitu saat remaja (dibawah 18 tahun) dan saat ibu sudah memasuki
dewasa tengah (diatas 35). Bayi yang lahir dari ibu remaja, biasanya
mengalami premature dan keguguran. Pada ibu yang berusia paruh
baya, kehamilan bisa berakibat keguguran, keterbelakangan mental
pada bayi, dan komplikasi penyakit.
3. Faktor ayah
Ayah juga berperan penting dalam perkembangan optimal janin.
Perhatian dan kasing saying ayah kepada ibu akan membuat emosi ibu
stabil, tenang dan Bahagia. Stimulasi ayah pada jani dan mengajak
bicara janin dalam kandungan juga dapat menenangkan janin,
membuat ikatan emosional bayi dengan ayah dari suara dan sentuhan
bayi, bisa berdampak pada perkembangan bahasa bayi. Selain itu, usia
ayah sudah terlalu tua mengakibatkan anak kekurangan kalsium
sehingga tinggi badanya kurang bisa mengakibatkan anak mengalami
keterbelakangan mental seperti down sindrom.
4. Lingkungan
Polusi dan bahan-bahan beracun yang semakin bahaya disuatu
lingkungan dapat membahayakan janin dalam kandungan dan
berakibatkan keterbelakngan mental pada anak. Terkontaminasi polusi
dan bahan-bahan beracun dapat mengakibatkan keterbelakangan
mental pada anak. Ibu yang sedang mengandung sebaiknya sangt
berhati-hsti dengan lingkungan dan apa yang akan di konsumsinya,
karena jia ia mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi bahan-
bahan beracun dapat menggangu perkembangan janin.