Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN PENDAHULUAN

PRENATAL CARE
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas PKKMB Keperawatan Maternitas
Yang diampu oleh dosen : Suci Noor Hayati, M.Kep

DISUSUN OLEH :

Fauziah Mumtahanah
118065

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN PPNI JABAR
BANDUNG
2020
LAPORAN PENDAHULUAN PRENATAL

I. KONSEP PENYAKIT
A. Definisi

1. Kehamilan

Kehamilan adalah masa-masa perkembangan fetus yang berasal dari


ovum yang telah mengalami fertilisasi (Guyton, 1995).
Kehamilan adalah saat-saat krisis, saat terjadinya gangguan, perubahan
identitas dan peran bagi setiap orang, ibu, bapak dan anggota keluarga. Serta
terjadinya perubahan fisiologis meliputi berbagai sistem dalam tubuh
(Hamilton, 1995).
Kehamilan sebagai keadaan fisiologis dapat diikuti proses patologis
yang dapat mengancam keadaan ibu dan janin sehingga tujuan pemeriksaan
antenatal adalah mengenal perubahan yang mungkin terjadi sejak dini,
menyiapkan fisik dan mental ibu serta menyelamatkan ibu dan anak dalam
kehamilan, persalinan dan masa nifas agar sehat dan normal setelah ibu
melahirkan.

2. Prenatal Care

Prenatal care adalah cara penting untuk memonitor dan mendukung


kesehatan ibu dengan kehamilan normal (Prawirohardjo, 2001). Prenatal care
adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan
dan perkembangan janin dalam rahim ( Manuaba, 1998)

B. Tanda dan Gejala


Tanda dan gejala ( keluhan) normal pada wanita hamil adalah:

1. Morning Sicknees

2. Emesis gravidalum

3. Kaki kram

4. Varises tampak

5. Sesak bagian bawah

6. Pinggang pegal
7. Edema

8. Hemoroid

1. Tanda Subjektif ( Presumtif Sign )

a) Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri. Dirasakan pada


minggu 3-4.
b) Amenore (Tidak Haid ), pada minggu ke 4.

c) Mual, Muntah, pada minggu ke 4 sampai ke 14.

d) Peningkatan frekuensi BAK pada minggu ke 6 sampai ke 12

e) Lelah, muncul pada minggu ke 12Quickening (kembung), pada


minggu ke 16 sampai ke 20
2. Tanda Objektif ( Probability Sign )

a) Tanda Goodell adalah melunaknya cerviks, muncul mulai minggu


ke 5

b) Tanda Chadwick adalah adanya bercak keunguan pada vagina.


Muncul pada minggu ke 6 tapi lebih jelas terlihat pada minggu ke
8.
Tanda Hegar adalah melunaknya segmen bawah uterus, muncul mulai minggu
ke 6 sampai minggu ke 12
d.) Test kehamilan positif, jika serum pada minggu ke 4 sampai ke 12, jika dari
urin pada minggu ke 6 sampai ke 12.
e.) Kontraksi Braxton Hicks adalah kontraksi intermiten dan irregular yang
mungkin terjadi selama hamil dan tidak terasa sakit, pada minggu ke 16.
Setelah minggu ke 28 lebih jelas tapi bisa berkurang dengan berjalan atau
olah raga.
f.) Ballottement adalah pantulan yang terjadi ketika jari pemeriksa mengetuk
janin yang mengapung dalam uterus, menyebabkan janin berenang,
mengapung dalam posisinya. Tanda ini ada pada minggu ke 16 dan minggu
ke 18.
g.) Striae Gravidarum, akibat tegangan terdapat garis tak teratur pada abdomen.
3. Tanda Pasti ( Positif )

a) Visualisasi fetus dengan USG pada minggu ke 5-6, terlihat tulang- tulang
janin dalam photo Rontgen pada minggu ke 17-19.
b) Denyut jantung janin (DJJ) pada minggu ke 6 dengan USG, pada minggu ke
8-17 dengan Doppler Ultra Sound Stetoscope.
c) Gerakan janin yang dapat dirasa dan diraba dengan palpasi pada usia 19-22
minggu, dan bisa dilihat jika kehamilan sudah lebih lanjut.
C. Klasifikasi
Masa preanatal adalah masa konsepsi atau masa pertumbuhan, masa pembuahan
sampaidengan masa pertumbuhan sampai dengan masa pertumbuhan.
Karakteristik perkembanganpada masa prenatal yaitu proses tahapan perkembangan
dari mulai pembuahan sel hinggapembentukan organ tubuh.Masa prenatal dibagi
menjadi 3 periode :
1. Masa zighot/mudigah. sejak saat konsepsi sampaiumur kegamilan 2 minggu.
2. Masa embrio.
3. Sejak kehamilan 2 minggu sampai8/12minggu ovum yang sudah dibuahi
dengan cepat
4. akan menjadi suatu organism terjadidifferensiasi yang berlangsung dengan
cepat, terbentuk system organ dalam tubuh.
5. Masa janin/fetus. Sejak umur kehamilan 9/12minggu sampai akhir
kehamilan masa ini terdiri 2periode yaitu :
- Masa fetus dini yaitu sejak umur kehamilan 9 minggu sampai trimester ke-
2kehidupan ultra uterin. Pada masa ini terjadi percepatan
pertumbuhan,pembentukan jasad manusia sempurna. Alat tubuh telah
terbentuk serta mulaiberfungsi.
- Masa fetus lanjut yaitu trimester akhir kehamilan. Pada masa ini
pertumbuhanberlangsung secara pesat disertai perkembangan fungsifungsi
tejadi transfer imonogoblin (lg G) dari darah darah ibu melalui plasenta.
Akumulasi asam lemak esensial seri omega 3 dan omega 6 pada otak dan
retina.Periode paling penting dalam masa prenatal trimester pertama
kehamilan padaperiode ini pertumbuhan otak janin sangat peka terhadap
lingkungan janin. Gizi kurang pada hamil, infeksi, merokok, asapa rokok,
minuman beralkohol, obat-obat, bahn toksin, factor psikologi seperti
kekerasan pada ibu hamil, dapat menimbulkan pengaruh buruk pada
pertumbuhan janin dan kehamilan.

D. Patofisiologi
Proses pembentukan bayi dari sejak pembuahan sampai lahir tidak dapat
di amati secara lansung para ahli mempergunakan berbagai kesempatan, cara
dan alat untuk mendapat keterangan-keterangan tentang proses pertumbuhan
sejak pembuahan itu walaupun dengan susah payah akhirnya pada akhir
embryologi. Telah berhasil menemukan ibu tentang embryo itu diperoleh dari :
1. Keterangan ibu tentang gerakan-gerakan embryo itu
2. Alat-alat untuk menangkap embryo itu debaran jantung dan
gerakan embryo tersebut
3. Pengamatan lansung terhadap bayi yang dikeluarkan ketika operasi
diantara alat yang digunakan ialah sterhoscop, balvonometer dan sinar
Saat pertumbuhan merupakan saat yang sangat besar artinya
bukan hanya merupakan saat timbulnya hidup baru tetapi saat penyerahan
factor-faktor keturunan yang mewarnai corak dari individu yang sedang dalam
proses pembentukan, macam-macam factor keturunan itu antara lain :
 Kromosom sel benih yang dibedakan
 Kematangan sel benih yang dibedakan menjadi, benih hidup,
pembuahan, bahan diri dan ruh.

Tingkat-tingkat perkembangan dalam kandungan menurut Hurlock


terbagi menjadi tiga tingkatan yaitu tingkatan benih yang berlansung dari sejak
pembuahan sampai akhir minggu kedua, tingkat embryo yang berlansung dari
akhir minggu kedua sampai akhir minggu keenam dan tingkat penyempurnaan
( penyempurnaan ) yang berlansung dari akhir bulan kedua sampai akhir.
Dari kedua pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa setiap individu
adalah kesatuan dari jasad dan ruh. Dimana jasad terbentuk dari zat-zat yang
kesemuanya terdapat dibumi, sedangkan ruh itu suatu substansi immateri yang
berasal dari alam lain dilihat dari kesatuan jasad dan ruh ini maka masa hidup di
alam kandungan terbagi dua tingkatan yaitu :
1. Tingkatan-tingkat jasad berlansung sejak pembuahan smpai masuknya ruh pada
umur 120 hari di dalam kandungan.
2. Tingkatan kesatuan jasad dan ruh berlansung sejak masuknya ruh kedalam jasad
sampai lahir.

Kemungkinan jenis kelamin pada bayi perempuan atau laki-laki sama


besar karena sel-sel sperma terdiri dari pada kromosom X dan separuh dari
kromosom Y maka secara teoritis ada kemungkinan yang sama untuk
pembuahan anak laki-laki dan anak perempuan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bayi dalam kandungan
antara lain adalah faktor makanan, kesehatan ibu, emosi ibu dan umur orang tua.
Urutan perkembangan dalam periode pranal telah pasti dan tak dapat diubah.
Kepala, mata, tubuh, tangan, kaki, alat-alt kelamin dan alat-alat perkembangan
dengan urutan tertentu dan juga kurang lebih pada usia prenatal yang sama pada
fetus. Perkembangan yang teratur menurut skema tertentu itu belum dan sesaat
sesudah dilahirkan merupakan hal yang sangat penting. Pada saat konsepsi
terjadi peningkatan HCG yg akan merangsang mual dan muntah dan bisa
menyebabkan ibu hamil kekurangan nutrisi, sedangkan peningkatan hormone
esterogen akan terjani penegangan otot yg menyebabkan ibu merasai dan juga
jerawat. Dan karena berkembangnya janin bisa menyebabkan penekanan pada
kandung kemih yang menyebabkan ibu sering berkemih, penekanan diafragma
yg menyebabkan pola napas ibu tidak efektif, dan penekanan rectum yang
menyebabkan konstipasi.
Pengaruh prenatal pada tingkah laku sesudah dilahirkan dapat dibedakan antara
pengaruh lingkungan (faktor ektern), ketegangan, kebiasaan subjektif,
ketegangan emosi, tahayul dan sikap ibu perkembangan yang menyimpang pada
masa prenatal dapat dibedakan dalam dua kelompok yang besar yaitu :
Penyimpangan genetic timbul pada waktu konsepsi, penyimpangan
perkembangan prenatal dapat terjadi setiap saat sesudah konsepsi.

E. Pemeriksaan Diagnostik
- JDL: menunjukkan animia, hemoglobinopatis ( misal : sel sabit )
- Golongan darah: ABO dan RH untuk mengidentifikasi resiko terhadap
inkompabilitas
- Usap vagina/ rektal : tes untuk neisseria ghonorrhea, clamydia
- Tes serologi: menentukan adanya sifilis (RPR: rapid plasma reagen),
penyakit hubungan kelamin lain (PHS) seperti diindikasikan oleh kulit
vagina, lesi, abnormal
- Skrinning: terhadap HIV, hepatitis, tuberkulosis
- Papaniculou smear: mengidentifikasi neoplasma, herpes simolek tipe 2
- Urinalisis: Skrin untuk kondisi medis (misal: pemastian kehamilan, infeksi,
diabetes, penyakit ginjal )
- positifTes serum/ urin : untuk gonadotropin chorionik manusia ( HCG )
- Sonografi : ada janin setelah gestasi 8 minggu
- Skrin glukosa serum/ 1 jam tes glukosa : < 140 mg biasanya dilakukan
antara 24 dan 28 minggu pada trimester II dan III )
- Evaluasi selanjutnya: fokus pengkajian dilakukan pada setiap kunjungan
pranatal

F. Penatalaksanaan farmakologi dan non farmakologi

1. Diet dan Pengawasan Berat Badan


Wanita hamil dan menyusui harus betul-betul mendapat perhatian susunan dietnya,
terumata mengenai jumlah kalori, protein yang berguna untuk pertumbuhan janin
dan kesehatan ibu. Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan anemia, abortus,
perdarahan pasca persalinan dan sebagainya. Sedangkan makanan berlebihan karena
dianggap untuk 2 orang(ibu dan janin, dapat mengakibatkan komlikasi seperti
gemuk, pre eklamsi, janin besar dan sebagainya 9Mochtar,1998).

2. Merokok
Merokok dapat kebiasaan yang dilarang keras, baik saat hamil maupun tidak hamil
da baik meroko secara pasif maupun aktif. Adalah kenyataan bahwa wanit yang
terlalu banyak ngeroko melahirkan anak lebih kecil atau mudah mengalami abortus
dan partus prematus. Maka dari itu sebaiknya wanita hamil dilarag meroko
(Wiknsastro,2002)

3. Obat-obatan
Jangan memberikan obat yang tidak perlu benar, terutama pada triwulan 1 dan II
kehmilan. Ada obat yang teratogenik sehingga dapat menimbulkan kelainan
teratogenik pada janin, misalnya thalidomidem yng sekarang telah ditarik dari
peredaran (Wiknsastro 2002)

4. Perawatan Payudara
Payudara merupakan sumber air susu ibu yang akan menjadi makanan utama bagi
bayi, karena itu jauh sebelumnya harus sudah dirawat. BH yang dipakai harus sesuai
besar payudara, yang sifatnya adalah menyokong payudara dari bawah, bukan
menekan dari depan. Dua bulan sekali dilakukan massage,kolostrum dikeluarkan
untuk mencegah penyumbatan. Untuk mencegah putting susu kering dan mudah
pecah, maka putting susu dan areola payudara dirawat baik-baik dengan diberkan
menggunakan air sabun dan biocream atau alcokol. Bila putting susu masuk ke
dalam , hal ini diperbaiki dengan jalan menarik-narik keluar (Mochtar,208)

5. Imunisasi
Tiap wanita hamil yang akan berpergian ke luar negeri dan di dalam negeri
dibolehkan mengambil vaksinasi ulangan terhadap cacar,kolera, dan tifus. Dahulu di
Indonesia pencacaran merupakan suatu keharusan maka untuk wanita hamil
pencacaran merupakan pencacaran ulang dan tidak membahayakan. Tapi bila ada
wabah, maka pencacaran walaupun untuk pertama kali tetap dilakukan untuk
melindungi ibu dan janin.

6. Koitus
Bila dalam anamnesis ada abortus sebelum kehamilan yang sekarang sebaiknya
koitus ditunda sampai kehamilan 16 minggu. Pada waktu itu plasenta telah
terbentuk, serta kemungkinan abortus menjadi lebih kecil. Pada umumnya koitus
diperbolehkan pada masa kehamilan jika dilakukan dengan hati-hati. Pada akhrinya
kehamilan, jika kepala sudah masuk ke dalam rongga panggul, koitus sebaiknya
dihentkan karena dapat menimbulkan perasaan sakit dan perdarahan
(Wiknjosastro,2002)

II. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN


A. PENGKAJIAN

Tanggal : Untuk mengetahui kapan mulai dilakukan pengkajian pada klien


Jam :
No. RM : Untuk dapat membedakan antara pasien dengan pasien yang lain dalam suatu
ruangan.
a. Data Subyektif
1) Biodata
a. Nama : nama ibu dan suami untuk mengenal, memanggil, dan
menghindari terjadinya kekeliruan. (Christina, 2000 :41)
b. Umur : ditanyakan untuk mengetahui umur ibu, dimana kehamilan
normal terjadi pada saat ibu berusia lebih dari 16 tahun dan kurang dari 35
tahun.
c. Agama : ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruhnya
terhadap kebiasaan kesehatan pasien / klien. Dengan diketahuinya agama
pasien, akan memudahkan bidan melakukan pendekatan di dalam
melaksanakan asuhan kebidanan. (Depkes RI, 2002:14)
d. Suku : untuk mengetahui dari suku mana ibu berasal dan menentukan
carapendekatan serta pemberian asuhan.
e. Pendidikan : untuk mengetahui tingkat pengetahuan sebagai dasar
dalam memberikan asuhan.
f. Pekerjaan : untuk mengetahui bagaimana taraf hidup dan sosial
ekonomi klien dan apakah pekerjaanibu / suami dapat mempengaruhi
kesehatan klien / tidak.
g. Penghasilan : untuk mengetahui status ekonomi penderita dan
mengetahui pola kebiasaan ynag dapat mempengaruhi kesehatan klien.
h. Alamat : untuk mengetahui tempat tinggal klien dan menilai apakah
lingkungan cukup aman bagi kesehatannya serta mempermudah untuk
melakukan kunjungan ulang.
2) Alasan Datang
Apa alasan ibu sehingga datang untuk memeriksakan diri.
3) Keluhan Utama
Ditanyakan untuk mengetahui keluhan ibu yang dirasakan saat pengkajian. Keluhan
yang disampaikan ibu pada kunjungan ulang sangat penting untuk mengontrol
kehamilan ibu.
4) Riwayat Kesehatan yang Lalu
Ditanyakan untuk mengetahui penyakit yang pernah diderita ibu sebelumnya apakah
ibu pernah menderita penyakit menular seperti TBC, hepatitis, malaria ataupun
penyakit keturunan seperti: jantung, darah tinggi, ginjal, kencing manis, juga
pernahkah ibu menderita kanker ataupun tumor, serta untuk mengetahui apakah
ibu pernah dirawat di rumah sakit atau tidak.
5) Riwayat Kesehatan Sekarang
Ditanyakan untuk mengetahui apakah ibu sedang menderita penyakit menular seperti
TBC, hepatitis, malaria ataupun penyakit keturunan seperti: jantung, darah tinggi,
ginjal, kencing manis, juga apakah ibu sedang menderita kanker ataupun tumor.
6) Riwayat Kesehatan Keluarga
Ditanyakan mengenai latar belakang keluarga terutama:
a) Anggota keluarga yang mempunyai penyakit tertentu terutama penyakit
menular seperti TBC, hepatitis.
b) Penyakit keluarga yang diturunkan seperti kencing manis, kelainan
pembekuan darah, jiwa, asma.
c) Riwayat kehamilan kembar. Faktor yang meningkatkan kemungkinan hamil
kembar adalah faktor ras, keturunan, umur wanita, dan paritas. Oleh karena
itu apabila ada yang pernah melahirkan atau hamil dengan anak kembar harus
diwaspadai karena hal ini bisa menurun pada ibu.(Manuaba, 2000:265)
7) Riwayat Haid
Ditanyakan mengenai :
a) Menarche adalah terjadi haid yang pertama kali. Menarche terjadi pada usia
pubertas yaitu sekitar12-16 tahun.
b) Siklus haid pada setiap wanita tidak sama. Siklus haid yang normal /
dianggap sebagai siklus adalah 28 hari, tetapi siklus ini bisa maju sampai 3
hari atau mundur sampai 3 hari. Panjang siklus haid yang biasa pada manusia
adalah 25-32 hari.
c) Lamanya Haid. Biasanya antara 2-5 hari, ada yang 1-2 hari diikuti darah
sedikit-sedikit dan ada yang sampai 7-8 hari. Pada wanita biasanya lama haid
ini tetap.
d) Keluhan yang dirasakan.
e) Keputihan. Warnanya, bau, gatal / tidak.

8) Riwayat Perkawinan
Ditanyakan tentang :
Ibu menikah berapa kali, lamanya, umur pertama kali menikah
a) Umur pertama kali menikah < 18 tahun, pinggulnya belum cukup
pertumbuhannya sehingga jika hamil beresiko waktu melahirkan.
b) Jika hamil umur > 35 tahun bahayanya bisa terjadi hipertensi, plasenta previa,
pre-eklamsia, KPD, persalinan tidak lancar / macet, perdarahan setelah bayi
lahir, BBLR.

9) Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas yang Lalu


Untuk mengetahui bagaimana kehamilan, persalinan dan nifas yang terdahulu apakah
pernah ada komplikasi atau penyulit sehingga dapat memperkirakan adanya
kelainan atau keabnormalan yang dapat mempengaruhi kehamilan selanjutnya.
10) Riwayat Kehamilan Sekarang
a) Berapa kali periksa dan dimana
Pemeriksaan sebaiknya dilakukan tiap 4 minggu jika segala sesuatu normal
sampai kehamilan 28 minggu, sesudah itu pemeriksaan dilakukan tiap 2
minggu dan sesudah 36 minggu tiap minggu.
b) Gerakan janin. Umumnya gerakan janin dirasakan ibu pada kehamilan 18
minggu pada primigravida dan kehamilan 16 minggu pada multi gravida.
Pengamatan pergerakan janin dilakukan setiap hari setelah usia kehamilan
lebih dari 28 minggu.
c) Keluhan-keluhan yang lazim pada kehamilan.
d) Imunisasi TT diberikan sekurang-kurangnya diberikan 2x dengan interval
minimal 4 minggu, kecuali bila sebelumnya ibu pernah mendapat TT 2x pada
kehamilan yang lalu atau pada calon pengantin. Maka TT cukup diberikan
satu kali (TT boster). Pemberian TT pada ibu hamil tidak membahayakan
janin walupun diberikan pada kehamilan muda.
e) Pemberian vitamin, zat besi: tablet sehari segera setelah rasa mual hilang,
minimal sebanyak 90 tablet selama kehamilan.
f) Riwayat kehamilan sekarang membantu bidan untuk menentukan usia
kehamilan, memberikan konseling tentang keluhan hamil yang biasa, dan
dapat mendeteksi adanya komplikasi.

11) Riwayat KB
Ditanyakan pernahkah ibu mengikuti KB / tidak, apa macamnya, ada keluhan / tidak,
setelah persalinan rencananya ibu menggunakan KB apa.

12) Pola Kebiasaan Sehari-Hari


a) Nutrisi
Nutrisi yang diperlukan ibu kamil: kalori, protein, kalsium, zat besi, vitamin
A, vitamin D, vitamin C, vitamin B, dan air. Bahan makanan yang banyak
mengandung lemak dan hidrat arang seperti manisan dan gorengan perlu
dikurangi untuk menghindari kelebihan berat badan yang berlebihan.
b) Eliminasi
Pada bulan pertama kehamilan ibu biasanya mengeluh sering kencing, hal ini
dipengaruhi oleh uterus yang semakin membesar secara fisiologis dan pada
akhir kehamilan biasanya ibu juga mengeluh sering kencing karena kandung
kemih tertekan oleh kepala janin. Perubahan hormonal mempengaruhi
aktifitas usus halus dan usus besar sehingga mengakibatkan obstipasi.
Sembelit dapat terjadi secara mekanis yang disebabkan karena menurunnya
gerakan ibu hamil, tekanan kepala janin terhadap usus besar dan rektum.
c) Istirahat
Waktu istirahat harus lebih lama ± 10-11 jam. Untuk wanita hamil, juga
dianjurkan untuk tidur siang (Christina, 2000:168).
Jadwal istirahat dan tidur harus diperhatikan dengan baik karena istirahat dan
tidur yang teratur dapat meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani untuk
kepentingan pertumbuhan dan perkembangan janin (Manuaba, 2000:140).

d) Aktivitas
Wanita yang sedang hamil boleh bekerja tapi sifatnya tidak melelahkan dan
tidak mengganggu kehamilan. Misalnya: pekerjaan rumah tangga yang
ringan, masak, menyapu, tetapi jangan menimba, mengangkat air, dll.
Pekerjaan dinas misal guru, pegawai kantor boleh diteruskan. Pekerjaan yang
sifatnya dapat mengganggu kehamilan lebih baik dihindarkan misalnya
pekerjaan di pabrik rokok, percetakan, yang mengeluarkan zat yang dapat
mengganggu janin dalam kandungannya (Christina, 2000:163).

e) Personal Higiene
(1) Rambut harus sering dicuci.
(2) Gigi betul-betul harus mendapat perawatan untuk mencegah caries.
(3) Buah dada adalah organ yang erat hubungannya dengan kehamilan dan nifas,
sebagai persiapan untuk produksi makanan bayi oleh karena itu bila kurang
kebersihannya bisa menyebabkan infeksi.
(4) Kebersihan vulva. Vulva harus selalu dalam keadaan bersih. Setelah
BAK/BAB harus selalu dikeringkan, cara cebok yang dari depan ke belakang.
(5) Kebersihan kuku tidak boleh dilupakan karena dibawah kuku bisa
tersembunyi kuman penyakit.
(6) Kebersihan kulit dilakukan dengan mandi 2x sehari. Mandi tidak hanya
membersihkan kulit tetapi menyegarkan badan, karena pembuluh darah
terangsang dan badan terasa nyaman.
(7) Kebersihan pakaian. Wanita hamil ganti pakaian yang bersih, kalau dapat
pagi dan sore, lebih-lebih pakaian dalam seperti BH dan celana dalam.
(Christina, 2000:159-160)
13) Riwayat Psikososial dan Budaya
Untuk mengetahui keadaan psikologis ibu terhadap kehamilannya serta
bagaiamana tanggapan suami dan keluarga tentang kehamialn. Budaya ditanyakan
untuk mengetahui kebiasaan dan tradisi yang dilakukan ibu dan keluarga
berhubungan dengan kepercayaan pada takhayul, kebiasaan berobat dan semua
yang berhubungan dengan kondisi kesehatan ibu.
14) Pola Spiritual
Untuk mengetahui kegiatan spiritual ibu.
b. Data Obyektif
1) Pemeriksaan Umum
- Keadaan umum : Baik/cukup/lemah.
- Kesadaran : Composmentis/apatis/samnolen.
- Tinggi badan : Normal >145 cm, ibu hamil dengan tinggi badan
kurang dari 145 cm kemungkinan panggul sempit
- Berat badan sebelum hamil :Mengetahui perubahan berat badan sebelum
hamil dan saat hamil adakah penambahan berat badan atau penurunan berat
badan.
- Berat badan sekarang :Selama kehamilan TM II dan III
pertambahan berat badan ± 0,5kg perminggu. Hinggaakhir kehamilan
pertambahan BB yang normal sekitar 9-13,5 kg
- Lingkar lengan atas : Normal > 23,5 cm, bila kurang merupakan
indikator kuat untuk status gizi ibu yangkurang baik / buruk, sehingga
beresiko untuk melahirkan BBLR
- Tekanan darah, Pernapasan, Nadi, Temperatur

2) Pemeriksaan fisik
a. Kepala dan leher
1) Kepala : bersih, tidak ada benjolan, tidak ada luka ataulesi
2) Rambut : warna hitam, tidak ada ketombe, tidak rontok dan
distribusi merata
3) Wajah : tidak ada cloasma gravidarum, tidak ada oedema, dan
tidak pucat
4) Mata : konjungtiva tidak pucat dan sklera tidak ikterus
5) Mulut dan gigi : bersih, warna bibir kemerahan, tidak ada stomatitis, gigi
tidak berlubang, gusi tidak berdarah.
6) Leher : tidak ada bendungan vena jugularis, tidak ada
pembesaran kalenjar limfe dan tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid
b. Payudara
1) Inspeksi :bentuk melingkar, simetris, hiperpig-mentasi pada areola,
puting susu menonjol, tidak ada retraksi atau dimpling
2) Palpasi : tidak ada masa/ benjolan,tidak ada nyeri tekan, tidak ada
pembesaran kelenjar limfe, colostrum (-).
3) Abdomen
a) Inspeksi : tidak ada luka bekas operasi ,terdapat linea nigradan
pembesaran uterus sesuai dengan umur kehamilan.

b) Palpasi
Leopold I :
(1) Kaki klien dibengkokan pada lutut dan lipatan paha
(2) Pemeriksa berdiri sebelah kanan klien dan melihat ke arah muka klien
(3) Rahim dibawah ke tengah
(4) Tinggi fundus uteri ditentukan
(5) Tentukan bagian apa dari anak yang terdapat dalam fundus uteri.
Sifat kepala ialah keras, bundar dan melenting, sifat bokong adalah lunak,
kurang bundar dan kurang melenting, pada letak lintang fundus uteri
kosong.
Variasi menurut knebel : menentukan letak kepala atau bokong dengan satu
tangan di fundus dan tangan lain di atas simfisis

Leopold II :

(1) Kedua tangan pindah ke samping


(2) Tentukan batas samping rahim kiri dan kanan
(3) Tentukan letak punggung anak
(4) Pada letak lintang, tentukan dimana letak kepala janin
Leopold II untuk menentukan dimana letaknya punggung anak dan dimana
letaknya bagian-bagian kecil).
Variasi menurut poudin : menentukan letak punggung dengan satu tangan
menekan di fundus

Leopold III :

(1) Dipergunakan satu tangan saja


(2) Bagian bawah ditentukan antara ibu jari dan jari lainnya
(3) Adakah bagian bawah masih dapat dipergunakan

Leopold III menentukan apa yang terdapat di bawah dan apakah bagian
bawah anak ini sudah atau belum terpegang oleh pintu atas panggul)

Variasi menurut Ahlfeld : menentukan letak punggung dengan pinggir


tangan kiri diletakkan tegak di tengah perut.

Leopold IV :

(1) Pemeriksa merubah sikapnya yaitu melihat ke arah kaki si penderita.


(2) Dengan kedua tangan ditentukan apa yang menjadi bagian bawah.
(3) Ditentukan apakah bagian bawah sudah masuk ke dalam pintu atas
panggul dan berapa masuknya bagian bawah ke dalam rongga panggul.

Jika kita rapatkan kedua tangan akan kita dapatkan

(a) Kedua tangan pada pinggir kepala divergent (ukuran tebesar kepala
sudah melewati pintu atas panggul)
(b) Kedua tangan pada pinggir kepala convergent (ukuran terbesar kepala
belum melewati pintu atas panggul). Leopold IV untuk menentukan
bagian yang terendah danberapa masuknya bagian yang bawah ke
dalam ronggapanggul.

4) Pemeriksaan penunjang (laboratorium), (buku KIA)


5) Pemeriksaan Khusus
Inspeculo : Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah perdarahan berasal
dari osteum uteri eksternum atau dari kelaianan cervik dan vagina. Apabila
perdarahan dari osteum uteri eksternum, adanya plasenta harus dicurigai.
USG : Untuk menentukan letak placenta.
6) Pemeriksaan Laboratorium
Hb : Jika terjadi perdarahan yang banyak dan keadaan umum pasien
lemahserta pucat, kemungkinan pasien mengalami anemia.
Urin : dicurigai ada protein urin yang memperberat kehamilan.

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan pada mekanika tubuh efek


dari perubahan hormone
2. Perubahan eliminasi urine berhubungan dengan Penekanan kandung kemih
karena pembesaran uterus.
3. Kurang pengetahuan: Perawatan kehamilan berhubungan dengan Kurangnya
informasi.
4. Gangguan istirahat tidur berhubungan dengan ketidakmampuan untuk
mempertahankan kenyamanan.
5. Gangguan pola nafas berhubungan dengan penekanan pembuluh darah
abdomen yang mengalirkan O2.

C. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


a. Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan pada mekanika tubuh efek dari
perubahan hormone
Tujuan : Ketidaknyamanan berkurang/ hilang
Kriteria Hasil :
1) Klien dapat mengidentifikasi dan mendemonstrasikan tindakan perawatan diri
yang tepat
2) Ketidaknyamanan dapat dicegah dan diminimalkan

INTERVENSI RASIONAL
1. Kaji faktor pencetus perasaan tidak 1. Menentukan intervensi selanjutnya
nyaman yang dirasakan klien

2. Kaji TTV klien 2. Ketidaknyamanan dapat


diakibatkan pola nafas, curah
jantung, temperature/suhu           
yang tidak stabil

3. Atur posisi klien senyaman mungkin 3. posisi menentukan perasaan /


saat dilakukan pengkajian/ ketidajknyamanaan dari klien
pemeriksaan atau ibu hamil

4. Ajarkan klien /ibu untuk 4. posisi tubuh, porsi makan, dan


meminimalkan ketidaknyamanan aktivitas berlebih adalah faktor
saat berada dirumah dengan        penyebab munculnya       
mengatur posisi tubuh, porsi makan ketidaknyamanan saat hamil
(6 x dengan porsi sedikit), dan
aktivitas

5. Berikan lingkungan yang nyaman 5. peningkatan kenyamanan bagi


bagi klien saat  pengkajian / klien
pemeriksaan

Kolaborasi

6. Kolaborasikan dengan dokter ahli


6. pengobatan efektif dan aman
kandungan dalam tindakan
pada ibu hamil
pengobatan bila perlu

b. Perubahan eliminasi urine berhubungan dengan penekanan kandung kemih karena


pembesaran uterus.

Tujuan : Masalah eliminasi urin dapat teratasi

kriteria hasil :

1) Klien dapat menyebutkan cara-cara untuk meminimalkan masalah


2) Klien dapat mengidentifikasi tanda / gejala yang memerlukan
evaluasi/intervensi medis
3) Klien terhindar dari masalah kelebihan volume cairan dan edema pada daerah
wajah dan ekstremitas

INTERVENSI RASIONAL
1. Kaji kenaikan berat badan 1. Mendeteksi penambahan BB
berlebih dan retensi cairan
yang tidak terlihat

2. Memberi penjelasan tentang 2. Penekan terjadi pada kandung


perubahan sistem perkemihan kemih akibat pembesaran
selama kehamilan. uterus

3. Menganjurkan ibu untuk 3. Meningkatkan perkusi ginjal


melakukan posisi miring saat memobilisasi bagian edema
tidur

4. Anjurkan klien menghindari 4. Posisi memungkinkan


posisi tegak atau supine dalam terjadinya sindrom vena kava
waktu yang lama dan menurunnya aliran vena.

5. Berikan info mengenai perlunya 5. Memungkinkan diafragma


masukan cairan 6-8 gelas perhari menurun, membantu
mengembangkan ekspansi
paru.

c. Kurang pengetahuan: Perawatan kehamilan berhubungan dengan Kurangnya informasi.

Tujuan : menambah wawasan tentang perawatan kehamilan

Kriteria Hasil :

1) Klien dapat memahami tentang perawatan kehamilan


2) Klien dapat menyebutkan tentang perawatan kehamilan
3) Klien dapat terhindar dari resiko komplikasi kehamilan

INTERVENSI RASIONAL
1. Kaji tingkat pendidikan ibu 1. Mengetahui tingkat
pendidikan ibu dapat
memudahkan memberikan
penjelsan tentang perawatan
kehamilan

2. berikan penjelasan tentang 2. mencegah tingkat


perubahan-perubahan biologis kekhawatiran pada ibu
dan psikologis normal pada ibu selama kehamilan
hamil

3. berikan imunisasi TT 0,5 ml IM 3. melindungi bayi pada saat


lahir dari tempat yang tidak
bersih dan mencegah bakteri
menyerang bayi baru lahir

4. lakukan diskusi tentang 4. Membantu ibu mengetahui


penyakit-penyakit yang dapat tentang hal – hal yang
mempengaruhi kehamilan, beresiko selama kehamilan
resiko komplikasi kehamilan,
dan hal-hal yang dapat
membahayakan janin.

5. jelaskan rencana perawatan dan 5. Membantu ibu mengetahui


pengobatan. hal – hal yang perlu
dilakukan saat kehamilan dan
proses pengobatan jika terjadi
sakit pada ibu
d. Gangguan istirahat tidur berhubungan dengan ketidakmampuan untuk mempertahankan
kenyamanan

Tujuan : masalah gangguan tidur teratasi

Kriteria hasil :

1) Klien tahu cara mengatasi gangguan istirahat tidur


2) Klien mendaptkan istirahat yang maksimal

INTERVENSI RASIONAL
1. Tinjau ulang kebutuhan 1. Membantu mengidentifikasi
perubahan tidur normal kebutuhan pola tidur
berkenaan dengan kehamilan

2. Evaluasi tingkat kelelahan, 2. Meringankan rasa lelah


anjurkan klien untuk istirahat 1-
2 jam pada siang hari dan 8 jam
pada malam hari

3. Kaji insomnia, anjurkan teknik 3. Ansietas yang berlebihan,


relaksasi, membaca, mandi air kegembiraan,
hangat, dan penurunan aktivitas ketidaknyamanan fisik, dapat
mempersulit tidur

4. Anjurkan tidur pada posisi semi 4. Memungkinkan diafragma


fowler menurun, membantu
mengembangkan ekspansi
e. Gangguan pola nafas berhubungan dengan penekanan pembuluh darah abdomen yang
mengalirkan O2

Tujuan : Pola nafas kembali normal

Kriteria Hasil :

1) Klien mengatakan sesak nafas berkurang


2) Klien dapat mendemonstrasikan perilaku yang mengoptimalkan fungsi
pernafasan

INTERVENSI RASIONAL
1. Kaji status, pola, frekuensi 1. Menentukan luas atau
pernafasan beratnya masalah

2. Kaji riwayat medis terdahulu, 2. Masalah lain dapat


misalnya : riwayat alergi, asma, mempengaruhi pola nafas dan
tuberculosis menurunkan oksigenasi
jaringan           ibu/janin

3. Posisikan ibu dengan posisi 3. Menghindari masalah pola


senyaman mungkin nafas akibat posisi yang salah
/ kurang tepat

4. Beri informasi pada ibu tentang 4. Menurunkan kemungkinan


kesulitan pernafasan dan gejala pernafasan yang tidak
program latihan yang realistis stabil / tidak efektif dan agar
ibu dapat mengatasi apabila
terjadi sesak tiba-tiba

5. Berikan lingkungan yang 5. Menghindari sesak akibat


nyaman, aman, tenang, bebas rangsangan zat kimia yang
dari asap rokok / bau yang berbau menyengat
menyengat

Kolaborasi

6. Kolaborasikan dengan dokter 6. Tindakan efektif dan efisien


dalam pemberian oksigen bila dalam menangani sesak
diperlukan

4. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Implementasi keperawatan disesuaikan dengan intervensi keperawatan.

5. EVALUASI KEPERAWATAN
a. Klien dapat mengidentifikasi dan mendemonstrasikan tindakan perawatan diri yang
tepat
b. Ketidaknyamanan dapat dicegah dan diminimalkan
c. Klien dapat menyebutkan cara-cara untuk meminimalkan masalah
d. Klien dapat mengidentifikasi tanda / gejala yang memerlukan evaluasi/intervensi medis
e. Klien terhindar dari masalah kelebihan volume cairan dan edema pada daerah wajah
dan ekstremitas
f. Klien dapat memahami tentang perawatan kehamilan
g. Klien dapat menyebutkan tentang perawatan kehamilan
h. Klien dapat terhindar dari resiko komplikasi kehamilan
i. Klien tahu cara mengatasi gangguan istirahat tidur
j. Klien mendaptkan istirahat yang maksimal
k. Klien mengatakan sesak nafas berkurang
l. Klien dapat mendemonstrasikan perilaku yang mengoptimalkan fungsi pernafasan
RESUME PRENATAL CARE

A. Pengkajian
1. Biodata Klien
I. Identitas Pasien
Nama : Ny.M
Umur : 42 tahun
Status perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Suku : Indonesia
Pendidikan : SMA
Nama suami : Tn.T
Alamat : RT.13 RW.13 Desa Sukajadi Kecamatan Cipedes Kota
Bandung
Pekerjaan : IRT(ibu rumah tangga)
Diagnosa medis :
No. Rekam Medis : 123349
Tanggal masuk RS :
Tanggal Pengkajian :
II. Identitas penanggung jawab
Nama : Tn.T
Umur : 50 tahu
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : PNS
Alamat :RT.13 RW.13 Desa Sukajadi Kecamatan Cipedes Kota
Bandung
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Ibu mengeluh merasakan pegal-pegal
b. Riwayat Keshatan Sekarang
Pada tanggal 5 oktober 2020 pasien datang ke RS dengan G4P3A0 hamil 32
minggu dengan faktor risiko usia ibu>42 tahun dan jarak kehamilan 7 tahun.
Keluhan yang dirasakan ibu merasa pegal-pegal, dan merasa ingin buang air kecil
Perawat mengkaji pada tanggal 6 oktober 2020 tekanan darah 120/80mmHg,
denyut nadi 80x/menit, respirasi 22x/menit, suhu 36,2˚, tinggi badan 152cm, berat
badan sebelum hamil 47kg dan BB sekarang 50Kg saat diperiksa tidak terdapat
kelainan apa-apa.

c. Riwayat kesehatan dahulu


Psien mengatakan tidak pernah menderita penyakit seperti hepatitis, HIV, TBC,
jantung, hipertensi dan diabetes.
d. Riwayat obsterti dan Ginekologi
1. Riwayat ginekologi
(a) Riwayat menstruasi
Ny. M menarche umur 13 tahun, banyaknya 3x pembalut/hari, siklus ±28
hari, ama 7 hari, sifat darah menstruasi encer, bau amis khas darah, tidak
disminorhea.
(b) Riwayat perkawinan
Klien mengatkan kawin 1 kali dengan suami sekarang 15 tahun
(c) Riwayat keluarga berencana
Klien mengatakan belum pernah menggunakan KB Sejak pertama sampai
kehamilan yang keempat ini
1) Riwayat obsterti
(a) Riwayat Kehamilan Sekarang
- Trimester I:
Pada trimester I klien mengatakan tidak ada keluhan, ibu telah mendapat
terapi obat asam folat 500mg XXX 1x1
- Trimester II:
Pada trimester II klien mengatakan tidak ada keluhan. Ibu sudah melakukan
imunisasi TT sebanyak 4x TT 1 dan TT 2 saat SD. TT 3 Saat menjadi calon
pengantin. TT ke 4 hamil pertama tahun 2014
- Trimester III:
pada trimester III klien mengatakan nafsu makan bertambah, makan 3x
sehari banyak nasi, sayur, lauk buah, kadang-kadang. Makan satu porsi
piring sedang habis. Minum air putih 8-9 gelas sedang/ hari. Ibu terkadang
minum teh 1 gelas. Frekuensi BAB satu kali sehari. Bau khas feses dan
warna kuning kecoklatan. Tidak ada keluhan saat ibu BAB. Frekuensi BAK
ibu ± 5-6 x sehari, bau khas urine, warna kuning jernih. Tidak ada keluhan
saat BAK
(b) Riwayat Persalinan Sekarang
(c) Riwayat kehamilan dan nifas yang lalu

3. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum
Penampilan umum : Baik
Kesadaran (GCS) : Compos Mentis
b. Tanda-tanda vital
Tekanan Darah : 120/80mmHg
Nadi : 80x/mnt
RR : 22x/mnt
Suhu : 36,2°C
BB Sebelum Hamil : 47kg
BB Saat Hamil :50kg
TB : 152cm
IMT :47/152 = 20,34g
LILA : 24cm

c. Sistem integumen
- Kepala
Rambut bersih dan tidak lengket, bentuk kepala normal
d. Sistem pengindraan
- Mata
Konjuntiva merah muda, sklera putih
e. Sistem Pernafasan
- Trachea
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada pembesaran kelenjar lymphe dan
vena jugularis
- Dada
payudara simetris, puting susu menonjol, aerola hiperpigmentasi, colustrum sudah
keluar.
f. Sistem pencernaan
- Mulut tenggorokan
ada caries gigi, bibir lembab dan tidak pucat
- Abdomen
a. Palpasi
1. Leopold I TFU pertengahan pusat dan px. Pada fundus teraba bulat, lunak,
tidak melenting (bokong).
2. Leopold II perut bagian kanan teraba teraba datar, keras, memanjang
seperti papan (punggung janin) bagian kiri teraba bagian-bagian kecil janin
(ekstremitas).
3. Leopold III pada Segmen Bawah Rahim (SBR) teraba bagian keras,
melenting, bulat, masih dapat digoyangkan (kepala janin).
4. Leopold IV posisi tangan pemeriksa convergen (belum masuk panggul).
TFU McDonald 30cm, TBJ berdasarkan TFU (28-12) x 155 = TBJ 2790gr.
b. Auskultasi
DJJ punctum maksimum kanan bawah pusat, frekuensi 142 kali per menit, Irama
teratur
g. Ekstremitas
- Ekstremitas tidak ada odema, refleks patella positif.
1. Abdomen
a. Palpasi
1) Leopold I TFU pertengahan pusat dan px. Pada pundus teraba
bulat, lunak, tidak melenting (bokong).
2) Leopold II perut bagian kanan teraba datar, keras, memanjang
seperti papan (punggung janin) bagian kiri teraba bagian-
bagian kecil janin (ekstremitas).
3) Leopold III Pada segmen bawah rahim (SBR) teraba bagian
keras, melenting, bulat masih dapat digoyangkan (kepala
janin).
4) Leopold IV posisi tangan pemeriksa convegen (belum masuk
panggul). TFU McDonald 30cm, TBJ berdasarkan TFU (28-
12) x 155 = TBJ 2790gr.
b. Auskultasi
DJJ Punctum maksimum kanan bawah pusat, frekuensi 142 kali
permenit, irama teratur.
c. Perkusi

B. Pola Aktifitas Sehari-hari

1 Nutrisi
a. Makan
Frekuensi 3x sehari
Jenis Nasi, sayur, lauk dan buah
Nafsu makan Bertambah
Keluhan Tidak ada
Minum
Jenis Air putih 8-9 gelas sedang/hari. Terkadang
minum teh 1 gelas
2 Eliminasi
a. BAB
Frekuensi Frekuensi BAB 1 x sehari
Warna Warna kuning kecoklatan
Keluhan Tidak ada
b. BAK
Frekuensi Frekuensi BAK kurang lebih 5-6 x sehari
Warna Warna kuning jernih
Keluhan Tidak ada

3 Istirahat Tidur
Tidur siang Tidur siang kurang >< 1 jam
Tidur malam Tidur malam >< 8-9 jam
Kebiasaan sblm tidur
Keluhan
Tidak ada
4 Aktifitas
Sehari-hari
Aktifitas sehari-harinya menyapu,
memasak, mengepel, dan mencuci
Keluhan (kegiatan ibu rumah tangga)
Tidak ada
5 Kebersihan Diri
a. Mandi
Frekuensi
Kebiasaan mandi Biasa mandi 2x/hari
Membersihkan alat kelaminnya saat
mandi, setelah BAB dan BAK.

C. ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1 DS: Perubahan fisiologis Gangguan rasa
Pasien mengeluh pegal- ↓ nyaman
pegal Uterus membesar

DO: Bertambahnya usia kehamilan
TD: 120/80 ↓
Nadi 80x/menit Kurvutura vetebrata
Respirasi 22x/menit lumbosakral meningkat
Suhu 36,2˚ ↓
TB 152 Rangsangan pada resesptor
BB 50Kg nyeri

Melalui radiks dorsalis medula
spinalis

Diterrima di substansi
alba(assendens dan desendens

Talamus ikut dirangsang

Diterim dan dilokalisasi di
korteks somestatik primer dan
skunder lobus

Sensasi nyeri dirasakan

Gangguan rasa nyaman nyeri

2 DS: Ansietas
Klien mengatakan Kehamilan
sedikit merasa takut ↓
menjelang persalinan Trimester III
karena klien sudah lupa ↓
bagaimana rasanya Perubahan fisik
mengingat jarak ↓
persalinan +8 tahun Focus perhatian pada
keselamatan

Kecemasan

DO :
 TD : 120/80
 Nadi 80x/menit
 RR : 22x/menit
 Suhu : 36,2
 TB : 152
 BB : 50 kg

D. INTERVENSI
N Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
O Kep
1 Gangguan 1. Nyeri  Kaji karakteristik dan  Untuk
rasa nyaman berkuran skala nyeri mengetahui
nyeri b/d g dan  Beri posisi nyaman karateristik
reaksi hilang  Ajukan teknik relaksasi nyeri dan skala
hormon dan  Berikan obat analgetik nyeri yang
pembesaran sesuai indikasi dirasakan oleh
uretus klien.
 Mengurangi
nyeri
 Mengurangi
rasa nyeri
 Untuk
penanganan
dan
memudahkan
istirahat
adekuat dan
penyembuhan

2 Ansietas 2. Klien  Bina hubungan saling  terdistraksi dan


konsep diri dapat percaya dengan merasa nyaman
sekunder menurun menggunakan prinsip dalam
terhadap kan komunikasi terapeutik: mengungkapka
kehamilan kecemas  memberi salam dengan n masalahnya.
an sikap yang ramah
ketika berbicara kepada
klien  Terapi berguna
 memperkenalkan diri untuk
perawat kepada klien menurunkan
dengan sopan santun tingkat
 menanyakan nama kecemasan
lengkap atau nama klien. Klien
panggilan kepada klien dapat
 menunjukkan rasa mengetahui
empati dan menerima tujuan, manfaat
klien apa adanya dan langkah-
langkah yang
 Memberi kesempatan akan dilakukan.
klien untuk Penguatan
mengungkapkan positif dapat
perasaannya: memotivasi
 Mendengarkan keluhan klien untuk
klien melakukannya.
 Melakukan kontak
mata dengan klien
 Menunjukkan rasa
empati kepada klien  Klien dapat
 Memberikan feedback menjalankan
 Memberikan penguatan aktivitas seperti
positif sebelumnya.
Sebagai
 Anjurkan klien untuk evaluasi dari
melakukan terapi-terapi semua aktivitas
yang diberikan yang dilakukan
perawat: klien.
 Menjelaskan tujuan dan Mengetahui
manfaat dari terapi perkembangan
yang diberikan klien, dan klien
 Memberitahu langkah- termotivasi
langkahnya untuk
 Mendemonstrasikan melakukannya
masing-masing terapi 
 Beri penguatan positif

E. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


NO DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI
1 Gangguan rasa  mengkaji karakteristik S : ibu sudah tidak
dan skala nyeri
nyaman nyeri mengeluh pegal-pegal
 memberikan posisi
pinggang b.d reaksi nyaman
hormon dan  mengajukan teknik O:-
relaksasi
pembesaran uretus  memberikan obat A : Masalah teratasi
analgetik sesuai indikasi P : Intervensi dipertahankan
dipertahankan

2 Ansietas b.d konsep S :klien mengatakan sudah


diri sekunder tidak takut, dan sudah
terhadap kehamilan mempersiapkan persalinan
dengan baik.
O:-
 Membina hubungan
saling percaya dengan A : Masalah teratasi
menggunakan prinsip P : intervensi dipertahankan
komunikasi terapeutik:
 memberi salam dengan
sikap yang ramah ketika
berbicara kepada klien
 memperkenalkan diri
perawat kepada klien
dengan sopan santun
 menanyakan nama
lengkap atau nama
panggilan kepada klien
 menunjukkan rasa empati
dan menerima klien apa
adanya

 Memberi kesempatan
klien untuk
mengungkapkan
perasaannya:
 Mendengarkan keluhan
klien
 Melakukan kontak mata
dengan klien
 Menunjukkan rasa
empati kepada klien
 Memberikan feedback
 Memberikan penguatan
positif

 menganjurkan klien
untuk melakukan terapi-
terapi yang diberikan
perawat:
 Menjelaskan tujuan dan
manfaat dari terapi yang
diberikan
 Memberitahu langkah-
langkahnya
 Mendemonstrasikan
masing-masing terapi
 Memberikan penguatan
positif
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/doc/73910352/Askep-Prenatal-Oke

https://id.scribd.com/upload-document?archive_doc=246916145&escape=false&metadata=
%7B%22context%22%3A%22archive_view_restricted%22%2C%22page%22%3A
%22read%22%2C%22action%22%3A%22download%22%2C%22logged_in
%22%3Atrue%2C%22platform%22%3A%22web%22%7D

https://www.academia.edu/10359264/LAPORAN_PENDAHULUAN_ASUHAN_KEPERA
WATAN_ANTENATAL_DI_PUSKESMAS_GONDANG_REJO_KARANGANYAR

https://www.academia.edu/19538522/ASKEP_KEHAMILAN_NORMAL

Anda mungkin juga menyukai