PRENATAL CARE
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas PKKMB Keperawatan Maternitas
Yang diampu oleh dosen : Suci Noor Hayati, M.Kep
DISUSUN OLEH :
Fauziah Mumtahanah
118065
I. KONSEP PENYAKIT
A. Definisi
1. Kehamilan
2. Prenatal Care
1. Morning Sicknees
2. Emesis gravidalum
3. Kaki kram
4. Varises tampak
6. Pinggang pegal
7. Edema
8. Hemoroid
a) Visualisasi fetus dengan USG pada minggu ke 5-6, terlihat tulang- tulang
janin dalam photo Rontgen pada minggu ke 17-19.
b) Denyut jantung janin (DJJ) pada minggu ke 6 dengan USG, pada minggu ke
8-17 dengan Doppler Ultra Sound Stetoscope.
c) Gerakan janin yang dapat dirasa dan diraba dengan palpasi pada usia 19-22
minggu, dan bisa dilihat jika kehamilan sudah lebih lanjut.
C. Klasifikasi
Masa preanatal adalah masa konsepsi atau masa pertumbuhan, masa pembuahan
sampaidengan masa pertumbuhan sampai dengan masa pertumbuhan.
Karakteristik perkembanganpada masa prenatal yaitu proses tahapan perkembangan
dari mulai pembuahan sel hinggapembentukan organ tubuh.Masa prenatal dibagi
menjadi 3 periode :
1. Masa zighot/mudigah. sejak saat konsepsi sampaiumur kegamilan 2 minggu.
2. Masa embrio.
3. Sejak kehamilan 2 minggu sampai8/12minggu ovum yang sudah dibuahi
dengan cepat
4. akan menjadi suatu organism terjadidifferensiasi yang berlangsung dengan
cepat, terbentuk system organ dalam tubuh.
5. Masa janin/fetus. Sejak umur kehamilan 9/12minggu sampai akhir
kehamilan masa ini terdiri 2periode yaitu :
- Masa fetus dini yaitu sejak umur kehamilan 9 minggu sampai trimester ke-
2kehidupan ultra uterin. Pada masa ini terjadi percepatan
pertumbuhan,pembentukan jasad manusia sempurna. Alat tubuh telah
terbentuk serta mulaiberfungsi.
- Masa fetus lanjut yaitu trimester akhir kehamilan. Pada masa ini
pertumbuhanberlangsung secara pesat disertai perkembangan fungsifungsi
tejadi transfer imonogoblin (lg G) dari darah darah ibu melalui plasenta.
Akumulasi asam lemak esensial seri omega 3 dan omega 6 pada otak dan
retina.Periode paling penting dalam masa prenatal trimester pertama
kehamilan padaperiode ini pertumbuhan otak janin sangat peka terhadap
lingkungan janin. Gizi kurang pada hamil, infeksi, merokok, asapa rokok,
minuman beralkohol, obat-obat, bahn toksin, factor psikologi seperti
kekerasan pada ibu hamil, dapat menimbulkan pengaruh buruk pada
pertumbuhan janin dan kehamilan.
D. Patofisiologi
Proses pembentukan bayi dari sejak pembuahan sampai lahir tidak dapat
di amati secara lansung para ahli mempergunakan berbagai kesempatan, cara
dan alat untuk mendapat keterangan-keterangan tentang proses pertumbuhan
sejak pembuahan itu walaupun dengan susah payah akhirnya pada akhir
embryologi. Telah berhasil menemukan ibu tentang embryo itu diperoleh dari :
1. Keterangan ibu tentang gerakan-gerakan embryo itu
2. Alat-alat untuk menangkap embryo itu debaran jantung dan
gerakan embryo tersebut
3. Pengamatan lansung terhadap bayi yang dikeluarkan ketika operasi
diantara alat yang digunakan ialah sterhoscop, balvonometer dan sinar
Saat pertumbuhan merupakan saat yang sangat besar artinya
bukan hanya merupakan saat timbulnya hidup baru tetapi saat penyerahan
factor-faktor keturunan yang mewarnai corak dari individu yang sedang dalam
proses pembentukan, macam-macam factor keturunan itu antara lain :
Kromosom sel benih yang dibedakan
Kematangan sel benih yang dibedakan menjadi, benih hidup,
pembuahan, bahan diri dan ruh.
E. Pemeriksaan Diagnostik
- JDL: menunjukkan animia, hemoglobinopatis ( misal : sel sabit )
- Golongan darah: ABO dan RH untuk mengidentifikasi resiko terhadap
inkompabilitas
- Usap vagina/ rektal : tes untuk neisseria ghonorrhea, clamydia
- Tes serologi: menentukan adanya sifilis (RPR: rapid plasma reagen),
penyakit hubungan kelamin lain (PHS) seperti diindikasikan oleh kulit
vagina, lesi, abnormal
- Skrinning: terhadap HIV, hepatitis, tuberkulosis
- Papaniculou smear: mengidentifikasi neoplasma, herpes simolek tipe 2
- Urinalisis: Skrin untuk kondisi medis (misal: pemastian kehamilan, infeksi,
diabetes, penyakit ginjal )
- positifTes serum/ urin : untuk gonadotropin chorionik manusia ( HCG )
- Sonografi : ada janin setelah gestasi 8 minggu
- Skrin glukosa serum/ 1 jam tes glukosa : < 140 mg biasanya dilakukan
antara 24 dan 28 minggu pada trimester II dan III )
- Evaluasi selanjutnya: fokus pengkajian dilakukan pada setiap kunjungan
pranatal
2. Merokok
Merokok dapat kebiasaan yang dilarang keras, baik saat hamil maupun tidak hamil
da baik meroko secara pasif maupun aktif. Adalah kenyataan bahwa wanit yang
terlalu banyak ngeroko melahirkan anak lebih kecil atau mudah mengalami abortus
dan partus prematus. Maka dari itu sebaiknya wanita hamil dilarag meroko
(Wiknsastro,2002)
3. Obat-obatan
Jangan memberikan obat yang tidak perlu benar, terutama pada triwulan 1 dan II
kehmilan. Ada obat yang teratogenik sehingga dapat menimbulkan kelainan
teratogenik pada janin, misalnya thalidomidem yng sekarang telah ditarik dari
peredaran (Wiknsastro 2002)
4. Perawatan Payudara
Payudara merupakan sumber air susu ibu yang akan menjadi makanan utama bagi
bayi, karena itu jauh sebelumnya harus sudah dirawat. BH yang dipakai harus sesuai
besar payudara, yang sifatnya adalah menyokong payudara dari bawah, bukan
menekan dari depan. Dua bulan sekali dilakukan massage,kolostrum dikeluarkan
untuk mencegah penyumbatan. Untuk mencegah putting susu kering dan mudah
pecah, maka putting susu dan areola payudara dirawat baik-baik dengan diberkan
menggunakan air sabun dan biocream atau alcokol. Bila putting susu masuk ke
dalam , hal ini diperbaiki dengan jalan menarik-narik keluar (Mochtar,208)
5. Imunisasi
Tiap wanita hamil yang akan berpergian ke luar negeri dan di dalam negeri
dibolehkan mengambil vaksinasi ulangan terhadap cacar,kolera, dan tifus. Dahulu di
Indonesia pencacaran merupakan suatu keharusan maka untuk wanita hamil
pencacaran merupakan pencacaran ulang dan tidak membahayakan. Tapi bila ada
wabah, maka pencacaran walaupun untuk pertama kali tetap dilakukan untuk
melindungi ibu dan janin.
6. Koitus
Bila dalam anamnesis ada abortus sebelum kehamilan yang sekarang sebaiknya
koitus ditunda sampai kehamilan 16 minggu. Pada waktu itu plasenta telah
terbentuk, serta kemungkinan abortus menjadi lebih kecil. Pada umumnya koitus
diperbolehkan pada masa kehamilan jika dilakukan dengan hati-hati. Pada akhrinya
kehamilan, jika kepala sudah masuk ke dalam rongga panggul, koitus sebaiknya
dihentkan karena dapat menimbulkan perasaan sakit dan perdarahan
(Wiknjosastro,2002)
8) Riwayat Perkawinan
Ditanyakan tentang :
Ibu menikah berapa kali, lamanya, umur pertama kali menikah
a) Umur pertama kali menikah < 18 tahun, pinggulnya belum cukup
pertumbuhannya sehingga jika hamil beresiko waktu melahirkan.
b) Jika hamil umur > 35 tahun bahayanya bisa terjadi hipertensi, plasenta previa,
pre-eklamsia, KPD, persalinan tidak lancar / macet, perdarahan setelah bayi
lahir, BBLR.
11) Riwayat KB
Ditanyakan pernahkah ibu mengikuti KB / tidak, apa macamnya, ada keluhan / tidak,
setelah persalinan rencananya ibu menggunakan KB apa.
d) Aktivitas
Wanita yang sedang hamil boleh bekerja tapi sifatnya tidak melelahkan dan
tidak mengganggu kehamilan. Misalnya: pekerjaan rumah tangga yang
ringan, masak, menyapu, tetapi jangan menimba, mengangkat air, dll.
Pekerjaan dinas misal guru, pegawai kantor boleh diteruskan. Pekerjaan yang
sifatnya dapat mengganggu kehamilan lebih baik dihindarkan misalnya
pekerjaan di pabrik rokok, percetakan, yang mengeluarkan zat yang dapat
mengganggu janin dalam kandungannya (Christina, 2000:163).
e) Personal Higiene
(1) Rambut harus sering dicuci.
(2) Gigi betul-betul harus mendapat perawatan untuk mencegah caries.
(3) Buah dada adalah organ yang erat hubungannya dengan kehamilan dan nifas,
sebagai persiapan untuk produksi makanan bayi oleh karena itu bila kurang
kebersihannya bisa menyebabkan infeksi.
(4) Kebersihan vulva. Vulva harus selalu dalam keadaan bersih. Setelah
BAK/BAB harus selalu dikeringkan, cara cebok yang dari depan ke belakang.
(5) Kebersihan kuku tidak boleh dilupakan karena dibawah kuku bisa
tersembunyi kuman penyakit.
(6) Kebersihan kulit dilakukan dengan mandi 2x sehari. Mandi tidak hanya
membersihkan kulit tetapi menyegarkan badan, karena pembuluh darah
terangsang dan badan terasa nyaman.
(7) Kebersihan pakaian. Wanita hamil ganti pakaian yang bersih, kalau dapat
pagi dan sore, lebih-lebih pakaian dalam seperti BH dan celana dalam.
(Christina, 2000:159-160)
13) Riwayat Psikososial dan Budaya
Untuk mengetahui keadaan psikologis ibu terhadap kehamilannya serta
bagaiamana tanggapan suami dan keluarga tentang kehamialn. Budaya ditanyakan
untuk mengetahui kebiasaan dan tradisi yang dilakukan ibu dan keluarga
berhubungan dengan kepercayaan pada takhayul, kebiasaan berobat dan semua
yang berhubungan dengan kondisi kesehatan ibu.
14) Pola Spiritual
Untuk mengetahui kegiatan spiritual ibu.
b. Data Obyektif
1) Pemeriksaan Umum
- Keadaan umum : Baik/cukup/lemah.
- Kesadaran : Composmentis/apatis/samnolen.
- Tinggi badan : Normal >145 cm, ibu hamil dengan tinggi badan
kurang dari 145 cm kemungkinan panggul sempit
- Berat badan sebelum hamil :Mengetahui perubahan berat badan sebelum
hamil dan saat hamil adakah penambahan berat badan atau penurunan berat
badan.
- Berat badan sekarang :Selama kehamilan TM II dan III
pertambahan berat badan ± 0,5kg perminggu. Hinggaakhir kehamilan
pertambahan BB yang normal sekitar 9-13,5 kg
- Lingkar lengan atas : Normal > 23,5 cm, bila kurang merupakan
indikator kuat untuk status gizi ibu yangkurang baik / buruk, sehingga
beresiko untuk melahirkan BBLR
- Tekanan darah, Pernapasan, Nadi, Temperatur
2) Pemeriksaan fisik
a. Kepala dan leher
1) Kepala : bersih, tidak ada benjolan, tidak ada luka ataulesi
2) Rambut : warna hitam, tidak ada ketombe, tidak rontok dan
distribusi merata
3) Wajah : tidak ada cloasma gravidarum, tidak ada oedema, dan
tidak pucat
4) Mata : konjungtiva tidak pucat dan sklera tidak ikterus
5) Mulut dan gigi : bersih, warna bibir kemerahan, tidak ada stomatitis, gigi
tidak berlubang, gusi tidak berdarah.
6) Leher : tidak ada bendungan vena jugularis, tidak ada
pembesaran kalenjar limfe dan tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid
b. Payudara
1) Inspeksi :bentuk melingkar, simetris, hiperpig-mentasi pada areola,
puting susu menonjol, tidak ada retraksi atau dimpling
2) Palpasi : tidak ada masa/ benjolan,tidak ada nyeri tekan, tidak ada
pembesaran kelenjar limfe, colostrum (-).
3) Abdomen
a) Inspeksi : tidak ada luka bekas operasi ,terdapat linea nigradan
pembesaran uterus sesuai dengan umur kehamilan.
b) Palpasi
Leopold I :
(1) Kaki klien dibengkokan pada lutut dan lipatan paha
(2) Pemeriksa berdiri sebelah kanan klien dan melihat ke arah muka klien
(3) Rahim dibawah ke tengah
(4) Tinggi fundus uteri ditentukan
(5) Tentukan bagian apa dari anak yang terdapat dalam fundus uteri.
Sifat kepala ialah keras, bundar dan melenting, sifat bokong adalah lunak,
kurang bundar dan kurang melenting, pada letak lintang fundus uteri
kosong.
Variasi menurut knebel : menentukan letak kepala atau bokong dengan satu
tangan di fundus dan tangan lain di atas simfisis
Leopold II :
Leopold III :
Leopold III menentukan apa yang terdapat di bawah dan apakah bagian
bawah anak ini sudah atau belum terpegang oleh pintu atas panggul)
Leopold IV :
(a) Kedua tangan pada pinggir kepala divergent (ukuran tebesar kepala
sudah melewati pintu atas panggul)
(b) Kedua tangan pada pinggir kepala convergent (ukuran terbesar kepala
belum melewati pintu atas panggul). Leopold IV untuk menentukan
bagian yang terendah danberapa masuknya bagian yang bawah ke
dalam ronggapanggul.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
INTERVENSI RASIONAL
1. Kaji faktor pencetus perasaan tidak 1. Menentukan intervensi selanjutnya
nyaman yang dirasakan klien
Kolaborasi
kriteria hasil :
INTERVENSI RASIONAL
1. Kaji kenaikan berat badan 1. Mendeteksi penambahan BB
berlebih dan retensi cairan
yang tidak terlihat
Kriteria Hasil :
INTERVENSI RASIONAL
1. Kaji tingkat pendidikan ibu 1. Mengetahui tingkat
pendidikan ibu dapat
memudahkan memberikan
penjelsan tentang perawatan
kehamilan
Kriteria hasil :
INTERVENSI RASIONAL
1. Tinjau ulang kebutuhan 1. Membantu mengidentifikasi
perubahan tidur normal kebutuhan pola tidur
berkenaan dengan kehamilan
Kriteria Hasil :
INTERVENSI RASIONAL
1. Kaji status, pola, frekuensi 1. Menentukan luas atau
pernafasan beratnya masalah
Kolaborasi
4. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Implementasi keperawatan disesuaikan dengan intervensi keperawatan.
5. EVALUASI KEPERAWATAN
a. Klien dapat mengidentifikasi dan mendemonstrasikan tindakan perawatan diri yang
tepat
b. Ketidaknyamanan dapat dicegah dan diminimalkan
c. Klien dapat menyebutkan cara-cara untuk meminimalkan masalah
d. Klien dapat mengidentifikasi tanda / gejala yang memerlukan evaluasi/intervensi medis
e. Klien terhindar dari masalah kelebihan volume cairan dan edema pada daerah wajah
dan ekstremitas
f. Klien dapat memahami tentang perawatan kehamilan
g. Klien dapat menyebutkan tentang perawatan kehamilan
h. Klien dapat terhindar dari resiko komplikasi kehamilan
i. Klien tahu cara mengatasi gangguan istirahat tidur
j. Klien mendaptkan istirahat yang maksimal
k. Klien mengatakan sesak nafas berkurang
l. Klien dapat mendemonstrasikan perilaku yang mengoptimalkan fungsi pernafasan
RESUME PRENATAL CARE
A. Pengkajian
1. Biodata Klien
I. Identitas Pasien
Nama : Ny.M
Umur : 42 tahun
Status perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Suku : Indonesia
Pendidikan : SMA
Nama suami : Tn.T
Alamat : RT.13 RW.13 Desa Sukajadi Kecamatan Cipedes Kota
Bandung
Pekerjaan : IRT(ibu rumah tangga)
Diagnosa medis :
No. Rekam Medis : 123349
Tanggal masuk RS :
Tanggal Pengkajian :
II. Identitas penanggung jawab
Nama : Tn.T
Umur : 50 tahu
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : PNS
Alamat :RT.13 RW.13 Desa Sukajadi Kecamatan Cipedes Kota
Bandung
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Ibu mengeluh merasakan pegal-pegal
b. Riwayat Keshatan Sekarang
Pada tanggal 5 oktober 2020 pasien datang ke RS dengan G4P3A0 hamil 32
minggu dengan faktor risiko usia ibu>42 tahun dan jarak kehamilan 7 tahun.
Keluhan yang dirasakan ibu merasa pegal-pegal, dan merasa ingin buang air kecil
Perawat mengkaji pada tanggal 6 oktober 2020 tekanan darah 120/80mmHg,
denyut nadi 80x/menit, respirasi 22x/menit, suhu 36,2˚, tinggi badan 152cm, berat
badan sebelum hamil 47kg dan BB sekarang 50Kg saat diperiksa tidak terdapat
kelainan apa-apa.
3. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum
Penampilan umum : Baik
Kesadaran (GCS) : Compos Mentis
b. Tanda-tanda vital
Tekanan Darah : 120/80mmHg
Nadi : 80x/mnt
RR : 22x/mnt
Suhu : 36,2°C
BB Sebelum Hamil : 47kg
BB Saat Hamil :50kg
TB : 152cm
IMT :47/152 = 20,34g
LILA : 24cm
c. Sistem integumen
- Kepala
Rambut bersih dan tidak lengket, bentuk kepala normal
d. Sistem pengindraan
- Mata
Konjuntiva merah muda, sklera putih
e. Sistem Pernafasan
- Trachea
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada pembesaran kelenjar lymphe dan
vena jugularis
- Dada
payudara simetris, puting susu menonjol, aerola hiperpigmentasi, colustrum sudah
keluar.
f. Sistem pencernaan
- Mulut tenggorokan
ada caries gigi, bibir lembab dan tidak pucat
- Abdomen
a. Palpasi
1. Leopold I TFU pertengahan pusat dan px. Pada fundus teraba bulat, lunak,
tidak melenting (bokong).
2. Leopold II perut bagian kanan teraba teraba datar, keras, memanjang
seperti papan (punggung janin) bagian kiri teraba bagian-bagian kecil janin
(ekstremitas).
3. Leopold III pada Segmen Bawah Rahim (SBR) teraba bagian keras,
melenting, bulat, masih dapat digoyangkan (kepala janin).
4. Leopold IV posisi tangan pemeriksa convergen (belum masuk panggul).
TFU McDonald 30cm, TBJ berdasarkan TFU (28-12) x 155 = TBJ 2790gr.
b. Auskultasi
DJJ punctum maksimum kanan bawah pusat, frekuensi 142 kali per menit, Irama
teratur
g. Ekstremitas
- Ekstremitas tidak ada odema, refleks patella positif.
1. Abdomen
a. Palpasi
1) Leopold I TFU pertengahan pusat dan px. Pada pundus teraba
bulat, lunak, tidak melenting (bokong).
2) Leopold II perut bagian kanan teraba datar, keras, memanjang
seperti papan (punggung janin) bagian kiri teraba bagian-
bagian kecil janin (ekstremitas).
3) Leopold III Pada segmen bawah rahim (SBR) teraba bagian
keras, melenting, bulat masih dapat digoyangkan (kepala
janin).
4) Leopold IV posisi tangan pemeriksa convegen (belum masuk
panggul). TFU McDonald 30cm, TBJ berdasarkan TFU (28-
12) x 155 = TBJ 2790gr.
b. Auskultasi
DJJ Punctum maksimum kanan bawah pusat, frekuensi 142 kali
permenit, irama teratur.
c. Perkusi
1 Nutrisi
a. Makan
Frekuensi 3x sehari
Jenis Nasi, sayur, lauk dan buah
Nafsu makan Bertambah
Keluhan Tidak ada
Minum
Jenis Air putih 8-9 gelas sedang/hari. Terkadang
minum teh 1 gelas
2 Eliminasi
a. BAB
Frekuensi Frekuensi BAB 1 x sehari
Warna Warna kuning kecoklatan
Keluhan Tidak ada
b. BAK
Frekuensi Frekuensi BAK kurang lebih 5-6 x sehari
Warna Warna kuning jernih
Keluhan Tidak ada
3 Istirahat Tidur
Tidur siang Tidur siang kurang >< 1 jam
Tidur malam Tidur malam >< 8-9 jam
Kebiasaan sblm tidur
Keluhan
Tidak ada
4 Aktifitas
Sehari-hari
Aktifitas sehari-harinya menyapu,
memasak, mengepel, dan mencuci
Keluhan (kegiatan ibu rumah tangga)
Tidak ada
5 Kebersihan Diri
a. Mandi
Frekuensi
Kebiasaan mandi Biasa mandi 2x/hari
Membersihkan alat kelaminnya saat
mandi, setelah BAB dan BAK.
C. ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1 DS: Perubahan fisiologis Gangguan rasa
Pasien mengeluh pegal- ↓ nyaman
pegal Uterus membesar
↓
DO: Bertambahnya usia kehamilan
TD: 120/80 ↓
Nadi 80x/menit Kurvutura vetebrata
Respirasi 22x/menit lumbosakral meningkat
Suhu 36,2˚ ↓
TB 152 Rangsangan pada resesptor
BB 50Kg nyeri
↓
Melalui radiks dorsalis medula
spinalis
↓
Diterrima di substansi
alba(assendens dan desendens
↓
Talamus ikut dirangsang
↓
Diterim dan dilokalisasi di
korteks somestatik primer dan
skunder lobus
↓
Sensasi nyeri dirasakan
↓
Gangguan rasa nyaman nyeri
2 DS: Ansietas
Klien mengatakan Kehamilan
sedikit merasa takut ↓
menjelang persalinan Trimester III
karena klien sudah lupa ↓
bagaimana rasanya Perubahan fisik
mengingat jarak ↓
persalinan +8 tahun Focus perhatian pada
keselamatan
↓
Kecemasan
DO :
TD : 120/80
Nadi 80x/menit
RR : 22x/menit
Suhu : 36,2
TB : 152
BB : 50 kg
D. INTERVENSI
N Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
O Kep
1 Gangguan 1. Nyeri Kaji karakteristik dan Untuk
rasa nyaman berkuran skala nyeri mengetahui
nyeri b/d g dan Beri posisi nyaman karateristik
reaksi hilang Ajukan teknik relaksasi nyeri dan skala
hormon dan Berikan obat analgetik nyeri yang
pembesaran sesuai indikasi dirasakan oleh
uretus klien.
Mengurangi
nyeri
Mengurangi
rasa nyeri
Untuk
penanganan
dan
memudahkan
istirahat
adekuat dan
penyembuhan
Memberi kesempatan
klien untuk
mengungkapkan
perasaannya:
Mendengarkan keluhan
klien
Melakukan kontak mata
dengan klien
Menunjukkan rasa
empati kepada klien
Memberikan feedback
Memberikan penguatan
positif
menganjurkan klien
untuk melakukan terapi-
terapi yang diberikan
perawat:
Menjelaskan tujuan dan
manfaat dari terapi yang
diberikan
Memberitahu langkah-
langkahnya
Mendemonstrasikan
masing-masing terapi
Memberikan penguatan
positif
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/doc/73910352/Askep-Prenatal-Oke
https://id.scribd.com/upload-document?archive_doc=246916145&escape=false&metadata=
%7B%22context%22%3A%22archive_view_restricted%22%2C%22page%22%3A
%22read%22%2C%22action%22%3A%22download%22%2C%22logged_in
%22%3Atrue%2C%22platform%22%3A%22web%22%7D
https://www.academia.edu/10359264/LAPORAN_PENDAHULUAN_ASUHAN_KEPERA
WATAN_ANTENATAL_DI_PUSKESMAS_GONDANG_REJO_KARANGANYAR
https://www.academia.edu/19538522/ASKEP_KEHAMILAN_NORMAL