Anda di halaman 1dari 37

KEHAMILAN

KELOMPOK II

VINGKY ALVIONITA PAKAYA 2120008

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
GEMA INSAN AKADEMIK
MAKASSAR
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya
penulis dapat menyelesaikan tugas Makalah dengan sebaik-baiknya.
Dalam penyusunan ini, kami telah mengalami berbagai hal baik suka maupun
duka. Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini tidak akan selesai dengan
lancar dan tepat waktu tanpa adanya bantuan, dorongan, serta bimbingan dari berbagai
pihak. Sebagai rasa syukur atas terselesainya makalah ini, maka dengan tulus kami
sampaikan terima kasih.
Dalam penyusunan ini, kami menyadari masih banyak kekurangan baik pada
teknik penulisan maupun materi. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat
kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan dapat diterapkan dalam menyelesaikan suatau permasalahan yang berhubungan
dengan judul makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembuahan (konsepsi) adalah merupakan awal dari kehamilan, dimana satu
sel telur dibuahi oleh suatu sperma. Sel telur atau ovum manusia diproduksi oleh
indung telur (ovarium) sejak masa janin. Sel bakal telur (sel promordia) mulai
berkembang engan mengadakan pada usia kehamilan 3 bulan. Pembelahan
terhentik pada suatu pase yang tertahan hingga akil balik dan menjadi sempurna
pada saat sel telur di buahi. Masa kehamilan di mulai dari konsepsi sampai lahirnya
janin, lamanya kehamilan normal 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) di hitung
dari pertama haid terakhir.
Kehamilan di bagi menjadi 3 trimester, yaitu trimester pertama,di mulai dari
hasil konsepsi sampai 3 bulan,trimester kedua dari bulan ke empat sampai 6
bulan,trimester ke tiga dari bulan ke tujuh sampai 9 bulan. Kehamilan
mempengaruhi perubahan fisik dan mental emosi ibu.Pada masa kehamilan, emosi
muadaj naik dan turun. Muncul rasa cemas dan takut. Menghadapi persalinan dan
kondisi baik dalam kandungan. Hal tersebut bisa di akibatkan perubahan hormon
dalam tubuh serta ada keinginan ibu mendapatkan perhatian suami dan
lingkungannya,karena ibu hamil perlu memantau perkembangan kesejahteraan
janin dengan berkonsultasi pada bidan maupun dokter.
Selama kehamilan, seorang ibu hamil pasti mengalami perubahan-perubahan
yang mengganggu aktivitas ibu sehari-hari. Setelah ibu melawati masa kehamilan,
yang di mulai dari trimester pertama,kdeua dan ketiga,selanjutnya ibu akan
memasuki masa persalinan. Dimana pada masa persalinan,ibu akan mengetahui
cara-cara melahirkan serta mengetahui bagaimana bersalin yang benar. Persalinan
adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam
uterus melalui vagina ke dunia luar
BAB II
PEMBAHASAN

A. KEHAMILAN, KONSEPSI & PERKEMBANGAN JANIN


1. KEHAMILAN
Kehamilan adalah masa di mana seorang wanita membawa embrio atau
fetus da dalam tubuhnya. Dalam kehamilan dapat terjadi banyak gestasi
(misalnya,dalam kasus kembar,atau triplet/kembar tiga). Kehamilan manusia
terjadi selama empat piluh minggu antara waktu menstruasi terakhir dari
kelahiran (tiga puluh delapan minggu dari pembuahan). Istilah medis untuk
wanita hamil adalah gravida, sedangkan manusia di dalamnya di sebut embrio
(minggu-minggu awal) dan kemudian janin (sampai kelahiran). Seorang wanita
yang hamil untuk pertama kalinya di sebut primigravida atau gravida 1. Seorang
wanita yang belum pernah hamil di kenal sebagai gravida 0.
Dalam banyak masyarakat definisi medis dan legal kehamilan manusia di
bagi menjadi tiga periode triwulan, sebagai cara memudahkan tahap berbeda
dari perkembangan janin. Triwulan pertama membawa resiko tertinggi keguguran
(kematian alami embrio atau janin), sedangkan pada masa triwulan ke-2
perkembangan janin dapat di monitor dan didiagnosa. Triwulan ke-3
menandakan awal viabilitas,yang berarti janin dapat tetap hidup bila terjadi
kelahiran awal alami atau kelahiran di paksakan.
Karena kemungkinan viabilitas janin yang tlah berkembang,defenisi budaya dan
legal dari hidup sering kali menganggap janin dalam triwulan ke-3 adalah sebuah
pribadi. Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uterin
mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan.

2. KONSEPSI
Didefinisikan sebagai persatuan antara sebuah sel telur dan sebuah sperma,
yang menandai awal suatu kehamilan. Peristiwa ini bukan merupaka peristiwa
yang terpisah namun suatu rangkaian kejadian yang mengelilinginya. Kejadian
itu adalah pembentukan gamet, ovulasi, penggabungan gamet dan implantasi
embrio di dalam uterus. Hanya jika semua peristiwa ini berlangsung baik maka
proses perkembangan embrio dan janin dapat dimulai.

Gambar : pertumbuhan dan perkembangan janin dimulai dari saat konsepsi


a. Ovum
Saat ovulasi, ovum keluar dari folikel ovarium yang pecah. Kadar estrogen
yang tinggi meningkatkan gerakan tuba uterina, sehingga silia tuba dapat
menangkap ovum dan menggerakkannya sepanjang tuba menuju rongga
rahim. Ovum tidak dapat berjalan sendiri. Ovum dianggap subur selama 24
jam setelah ovulasi. Apabila tidak difertilisasi oleh sperma, ovum
berdegenerasi dan diabsorpsi.
b. Sperma
Saat hubungan seksual dalam kondisi normal dikeluarkan 200 sampai 500
juta sperma ke dalam vagina. Sperma berenang dengan gerakan flagella pada
ekornya. beberapa sperma dapat mencapai tempat fertilisasi dalam lima
menit, tapi rata – rata waktu yang dibutuhkan adalah 4 sampai 6 jam. Sewaktu
sperma berjalan melalui tuba uterina, enzim yang dihasilkan disana akan
membantu kapasitasi sperma. Yakni perubahan fisiologis yang membuat
lapisan pelindung lepas dari kepala sperma ( akrosom ) sehingga terbentuk
lubang kecil di akrosom yang memungkinkan enzim keluar. Enzim ini
dibutuhkan agar sperma dapat menembus lapisan pelindung ovum sebelum
fertilisasi.
Gambar : proses fertilisasi
c. Fertilisasi
Berlangsung di ampula tuba uteri, apabila sebuah sperma berhasil
menembus membran yang mengelilingi ovum, baik sperma maupun ovum
akan berada di dalam membran yang tidak dapat lagi ditembus oleh sperma
lain. Hal ini disebut reaksi zona. Sperma membesar dan menjadi pronukleus
pria, sedangkan ekornya berdegenerasi. Nucleus menyatu dan kromosom
bergabung sehingga dicapai jumlah yang diploid yakni 46. Dengan demikian,
konsepsi berlangsung dan terbentuklah zigot. Karna telur yang difertilisasi
membelah dengan cepat sedangkan ukurannya tidak bertambah maka
terbentuklah sel kecil yang disebut blastomer yang terbentuk pada setiap
pembelahan. Morula terdiri dari 16 sel berupa satu bola sel padat yang
dihasilkan dalam 3 hari. Morula masih dikelilingi oleh lapisan pelindung zona
pelusida. Cairan masuk ke dalam zona pelusida dan menyusup ke dalam
ruang unterseluler diantara blastomer, lalu kemudian terbentuk pula blastosis.
Pembentukan ini menandai diferensiasi utama pertama embrio. Massa padat
sel bagian dalam berkembang menjadi embrio dan membrane embrio, yang
disebut amnion.

Gambar : proses fertilisasi


d. Implantasi
Zona pelusida berdegenerasi dan trofoblas melekatkan dirinya pada
endometrium rahim. Antara 7 sampai 10 hari setelah konsepsi, trofoblas
menyekresi enzim yang membantunya membenamkan diri ke dalam
endometrium sampai seluruh bagian blastosis tertutup. Proses inilah yang
disebut implantasi.
3. PERKEMBANGAN JANIN
Perkembangan intrauterin dibagi dalam tiga tahap yakni : ovum, embrio dan
janin. Tahap ovum berlangsung sejak konsepsi sampai hari ke 14. Pada periode
ini terjadi replikasi seluler, pembentukan blastosis, perkembangan awal selaput
embrio lapisan germinal primer.Tahap embrio berlangsung dari hari ke 15
sampai sekitar 8 minggu setelah konsepsi atau sampai ukuran embrio sekitar 3
cm, dari puncak kepala sampai bokong.

a. 4 minggu
Tampak luar : badan fleksi membentuk huruf C, terdapat bakal lengan dan
tungkai, kepala pada sudut kanan badan. Ukuran puncak kepala 0,4 cm
sampai 0, 5 cm dengan berat 0,4 gram. Perut berada pada garis tengah dan
berbentuk fusiform, hati jelas terluhat, esofagus pendek, usus halus berupa
tabung pendek. Pada sistem muskulo semua somit telah ada. Jantung
terbentuk, terlihat dua serambi, mulai berdenyut, terbentuk lengkung aorta
dan vena utama. Bakal paru dan ureter pun telah muncul. Lengkungan otak
tengah jelas terlihat, tidak terdapat otak belakang atau lengkungan servikal
dan alur saraf pun menutup. Mata dan telinga muncul sebagai pembuluh
optik dan atosis. Parit genital muncul pada minggu kelima.
b. 8 minggu
Badan mulai terbentuk, hidung rata, mata jauh terpisah, jari sudah terbentuk,
kepala mulai terangkat, ekor hampir hilang, mata, telinga hidung dan mulut
dapat dikenali. Ukuran puncak kepala ke bokong 2,5 sampai 3 cm dengan
berat 2 gram. Mula – mula terlihat adanya osifikasi penulangan, oksiput,
mandibula, dan humerus, janin dapat sedikit bergerak, otot badan, anggota
gerak, dan kepala sudah dapat dilihat dengan jelas. Pembuluh darah utama
sudah hampir selsai dibentuk, darah banyak mengandung sel darah merah
berinti. Pembentukan rongga pleura, dan pericardial, percabangan
bronkiolus, lubang hidung tertutup sumbatan epitel. Tubulus sekretori dini
berdiferensiasi, kandung kemih-uretra memisahkan diri dari rectum. Korteks
serebri mulai membentuk sel khas, diferensiasi korteks serebri, meningens,
foramen ventrikel, sirkulasi cairan serobrospinal, medulla spinalis meluas
sepanjang tulang belakang. Fleksus koroid primordial terbentuk, ventrikel
relative besar dibandingkan korteks, perkembangan terus berlanjut, mata
saling mendekat dengan cepat dan terbentuk telinga dalam. Belum dapat
dibedakan jenis kelaminnya, namun mulai berdiferensiasi.
c. 12 minggu
Kuku terbentuk menyerupai manusia, kepala tegak tapi besarnya tidak
sebanding, kulit merah muda dan lembut. Ukuran puncak kepala ke bokong
6 sampai 9 cm dan berat 19 gram. Empedu disekresi, penyatuan langit-langit
selesai, usus halus terpisah dari medulla spinalis dan mulai menempati
tempat yang khusus. Beberapa tulang mulai dibentuk, osifikasi meluas,
lengkung servikal dan sacral bagian bawah dan tubuh mulai menjadi tulang,
lapisan otot polos mulai terdapat di rongga visera. Pembentukan darah di
sumsum tulang, paru – paru mendapatkan bentuk yang tetap dan muncul
pita suara. Ginjal dapat mensekresi urin, kandung kemih menggembung
seperti kantung. Konfigurasi structural otak secara garis besar telah selesai,
medulla spinalis menunjukkan pembesaran di daerah servikaldan lumbar,
terbentuk foramen ventrikel keempat dan janin mulai mengisap jari. Mulai
ada bakal pengecap yang pertama, karakteristik dan organisasi mata mulai
terjadi. Jenis kelamin dapat dikenali, organ seks internal dan eksternal
semakin spesifik.
d. 16 minggu
Kepala masih dominan, wajah menyerupai manusia pada pemeriksaan
kasar, mata, telinga dan hidung mulai menyerupai bentuk sebenarnya.
Perbandingan lengan kaki sesuai, muncul rambut kepala. Ukuran puncak
kepala ke bokong 11,5 cm dengan berat 100 gram. Mekonium di dalam usus,
mulai menyekresi beberapa enzim dan anus terbuka. Kebayakan tulang
dapat dibedakan di seluruh tubuh, muncul rongga sendi, pergerakan otot
dapat di deteksi. Otot jantung berkrmbang dengan baik, pembentukan darah
secara aktif di limpa. Serabut elastic muncul pada paru – paru, muncul
bronkiolus terminalis dan respiratorius. Ginjal menempati tempat yang tetap
mulai menyerupai bentuk dan fungsi yang khas. Lobus – lobus serebri
terbentuk, serebelum mulai menonjol. Organ perasa berdiferensiasi. Testis
dalam posisi turun ke dalam skorotum, dan pada janin wanita terlihat vagina
mulai membuka.
e. 20 minggu
Verniks kaseosa dan lanugo muncul, tungkai sangat bertambah panjang dan
mulai terlihat kelejar sebasea. Ukuran puncak kepala ke bokong 16 sampai
18,5 cm dengan berat 300 gram. Kolon asenden dapat dikenali. Sternum
mengalami osifikasi, gerakan janin cukup kuat untuk dirasakan oleh ibu.
Lubang hidung terbuka kembali, gerakan primitive mirip pernapasan dimulai.
Secara kasar otak terbentuk, mielinisasi medulla spinalis dimulai dan
berakhir pada tingkat S1. Hidung dan telinga membentuk tulang.
Tubuh menjadi langsing. Kulit menjadi merah dan berkeriput, terdapat
verniks kaseosa, pembentukan kelenjar keringat. Ukuran puncak kepala ke
bokong 23 cm dengan berat 600 gram. Pembentukan darah meningkat
dalam susmsum tulang tapi berkurang di hati. Terdapat duktus dan sakus
alveolaris, lesitin mulai muncul pada cairan amnion pada minggu ke 26
hingga ke 27. Korteks serebri dilapisi secara khas, proliferasi neuron pada
korteks serebri berakhir. Telinga mulai berfungsi. Testis dalam proses turun
ke skorotum.
f. 28 minggu
Badan langsing, keriput berkurang dan berwarna merah. Ukuran puncak
kepala ke bokong 27 cm dengan berat 1100 gram. Talus dan tulang tumit
menjalani osifikasi, gerkana lemah dan cepat, tonus minimum. Lesitin
terbentuk pada permukaan alveolus. Tampak visura serebralis, pembentukan
lipatan otak dengan cepat, siklus tidur bangun yang tidak tetap. Kelopak
mata terbuka kembali, lapisan retina selsai dibentuk, dapat menerima
cahaya, pupil dapat bereaksi pada cahaya.
g. 32 minggu
Lemak subkutan mulai terkumpul, tampak lebih bulat, kulit merah muda dan
licin, mulai mengambil posisi persalinan. Panjangnya 31 cm dengan berat
2100 gram. Falang medial keempat mengalami penulangan, terlihat
primordial gigi permanen, dapat menengok ke samping. Mulai sadar pada
suara diluar tubuh ibu. Testis turun kedalam skorotum.
h. 36 minggu
Kulit merah muda, tubuh bulat. Panjang35 cm dengan berat antara 2200 –
2900 gram. Gerakan mulai pasti dan dapat bertahan, tonus cukup kuat,
dapat membalik dan mengangkat kepala. Pembentukan nefron baru
berhenti. Siklus bangun ke tidur menetap.
i. 40 minggu
Kulit halus dan berwarna merah muda, rambut sedang hingga banyak,
tampak tulang rawan hidung dan cuping hidung. Panjangnya 40 cm dengan
berat 3200 gram. Gerakan aktif dan bertahan, tonus baik, dapat mengangkat
kepala. Percabangan paru hanya selesai 2/3. Mielinisasi otak dimulai, siklus
tidur-bangun teratur, emnangis bila lapar dan tidak nyaman, reflex mengisap
kuat. Pada wanita labia mayora telah berkembang dengan baik.
( Bobak, 2005 )
Sirkulasi Darah Janin
- Darah yang mengandung oksigen (darah bersih) memasuki janin lewat
vena umbilikalis.
- Vena umbilikalis langsung berjalan ke dalam hati, tapi memiliki cabang
besar (duktusvenosus) yang membawa darah ke vena cava inferior.
- Vena cava inferior mengangkut darah yang bersih dari tubuh janin bagian
bawah.
- Darah yang bersih akan tercampur dengan sebagian darah yang kotor,
hampir segera dsetelah darah tersebut masuk ke dalam janin (janin
memiliki kadar Hb yang tinggi untuk mengatasi hal ini).
- Vena cava inferior mengosongkan isinya ke dalam atrium kanan.
- Bagian terbesar darah mengalir ke atrium kiri lewat foramen ovale dari
atrium kiri , darah mengalir ke ventrikel kiri kemudian masuk ke dalam
aorta.
- Sebagian besar darah mengalir lewat cabang aorta untuk memasok otak
dan ekstremitas bagian atas.
- Sebagian darah dengan jumlah yang terbatas mengalir ke bawah lewat
aorta desendens untuk memasok tubuh bagian bawah.
- Darah yang kotor (yang telah mengalami deoksigenasi) akan kembali dari
tubuh bagian atas lewat vena cava superior.
- Dari vena cava superior, darah mengalir lewat atrium kanan dan ventrikel
kanan untuk masuk ke dalam arteri pulmonalis.
- Sebagian besar darah memintas paru-paru yang belum berfungsi dengan
diarahkan duktus arteriosus langsung ke dalam arkus desendes aorta.
- Sebagian darah beredar ke tubuh bagian bawah, namun bagian utamanya
dialihkan lewat arteri hipogastrika ke dalam pembuluh arteri umbilikalis
dan kemudian ke plasenta untuk di bersihkan.
B. ANATOMI & FISIOLOGI KEHAMILAN
Kehamilan adalah suatu keadaan dimana pada diri seorang wanita terdapat janin
yang sedang berkembang. Graviditas adalah jumlah kehamilan, sedangkan paritas
adalah jumalah kehamilan yang menghasilkan janin hidup, berbeda dengan
graviditas yang menyatakan jumlah kehamilan secara keseluruhan. Biasanya
dipakai kode 5 digit untuk menulis riwayat kehamilan seorang wanita ( GTPAL ) :
G : Graviditas yakni jumlah kehamilan
T : kehamilan term atau jumlah kehamilan yang cukup bulan
P : kehamilan praterm atau prematur
A : aborsi yakni termasuk jumlah aborsi spontan maupun elektif
L : living yaitu jumlah anak yang hidup saat ini.
(Bobak, Lowdermilk,Jensen dalam buku ajar keperawatan maternitas edisi 4, 2005 )
1. Adaptasi terhadap kehamilan
 Perubahan pada sistem reproduksi
1) Uterus
Uterus berkembang sampai xifisternum. Pengurangan tinggi fundus
terjadi pada beberapa bulan terakhir kehamilan, pada saat fetus turun ke
bawah ke bagian bawah uterus. Hal ini bertujuan untuk membuat jaringan
pelvic menjadi lebih lunak dengan tonus uterus yang baik, dengan formasi
yang baru dari segmen bawah rahim ( Miler dan Harnetty, 1997 ).
Pada akhir kehamilan (40 minggu) berat uterus menjadi 1000 gram (berat
uterus normal 30 gram) dengan panjang 20 cm dan dinding 2,5 cm. Pada
bulan-bulan pertama kehamilan, bentuk uterus seperti buah alpukat agak
gepeng.
gambar : uterus saat hamil

Pada kehamilan 16 minggu, uterus berbentuk bulat. Selanjutnya pada


akhir kehamilan kembali seperti bentuk semula, lonjong seperti telur.
Hubungan antara besarnya uterus dengan tuanya kehamilan sangat
penting diketahui antara lain untuk membentuk diagnosis, apakah wanita
tersebut hamil fisiologik, hamil ganda atau menderita penyakit seperti mola
hidatidosa dan sebagainya.Pada kehamilan 28 minggu, fundus uteri terletak
kira-kira 3 jari diatas pusat atau 1/3 jarak antara pusat ke prosssus
xipoideus. Pada kehamilan 32 minggu, fundus uteri terletak antara ½ jarak
pusat dan prossesus xipoideus. Pada kehamilan 36 minggu, fundus uteri
terletak kira-kira 1 jari dibawah prossesus xipoideus. Bila pertumbuhan
janin normal, maka tinggi fundus uteri pada kehamilan 28 minggu adalah 25
cm, pada 32 minggu adalah 27 cm dan pada 36 minggu adalah 30 cm.
Pada kehamilan 40 minggu, fundus uteri turun kembali dan terletak kira-kira
3 jari dibawah prossesus xipoideus. Hal ini disebabkan oleh kepala janin
yang pada primigravida turun dan masuk kedalam rongga panggul.Pada
trimester III, istmus uteri lebih nyata menjadi corpus uteri dan berkembang
menjadi segmen bawah uterus atau segmen bawah rahim (SBR). Pada
kehamilan tua, kontraksi otot-otot bagian atas uterus menyebabkan SBR
menjadi lebih lebar dan tipis (tampak batas yang nyata antara bagian atas
yang lebih tebal dan segmen bawah yang lebih tipis). Batas ini dikenal
sebagai lingkaran retraksi fisiologik. Dinding uterus diatas lingkaran ini jauh
lebih tebal daripada SBR.
2) Serviks Uteri
Serviks uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena
hormon estrogen. Akibat kadar estrogen yang meningkat dan dengan
adanya hipervaskularisasi, maka konsistensi serviks menjadi lunak. Serviks
uteri lebih banyak mengandung jaringan ikat yang terdiri atas kolagen.
Karena servik terdiri atas jaringan ikat dan hanya sedikit mengandung
jaringan otot, maka serviks tidak mempunyai fungsi sebagai spinkter,
sehingga pada saat partus serviks akan membuka saja mengikuti tarikan-
tarikan corpus uteri keatas dan tekanan bagian bawah janin kebawah.
Sesudah partus, serviks akan tampak berlipat-lipat dan tidak menutup
seperti spinkter. Perubahan-perubahan pada serviks perlu diketahui sedini
mungkin pada kehamilan, akan tetapi yang memeriksa hendaknya berhati-
hati dan tidak dibenarkan melakukannya dengan kasar, sehingga dapat
mengganggu kehamilan.Kelenjar-kelenjar di serviks akan berfungsi lebih
dan akan mengeluarkan sekresi lebih banyak. Kadang-kadang wanita yang
sedang hamil mengeluh mengeluarkan cairan pervaginam lebih banyak.
Pada keadaan ini sampai batas tertentu masih merupakan keadaan
fisiologik, karena peningakatan hormon progesteron. Selain itu
prostaglandin bekerja pada serabut kolagen, terutama pada minggu-minggu
akhir kehamilan. Serviks menjadi lebih lunak dan lebih mudah berdilatasi
sesaat sebelum persalinan.
3) Vagina & Vulva
Vagina dan vulva akibat hormon estrogen juga mengalami perubahan.
Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vula tampak lebih
merah dan agak kebiru-biruan (livide). Warna porsio tampak livide.
Pembuluh-pembuluh darah alat genetalia interna akan membesar. Hal ini
dapat dimengerti karena oksigenasi dan nutrisi pada alat-alat genetalia
tersebut menigkat. Apabila terjadi kecelakaan pada kehamilan/persalinan
maka perdarahan akan banyak sekali, sampai dapat mengakibatkan
kematian. Pada bulan terakhir kehamilan, cairan vagina mulai meningkat
dan lebih kental. Sel epitel juga meningkatkan kadar glikogen. Sel ini
berinteraksi dengan hasil dedoelein yang merupakan bakteri komensal dan
menghasilkan lingkungan yang lebih asam ( Mcfadyen, 1995 ). Lingkungan
ini menyedikan perlindungan ekstra terhadap organisme tapi merupakan
keadaan menguntungkan bagi Candida albican ( Symon, 1992 ).
4) Payudara
Pada kehamilan 12 minggu keatas, dari puting susu dapat keluar cairan
berwarna putih agak jernih disebut kolostrum. Kolostrum ini berasal dari
kelenjar-kelenjar asinus yang mulai bersekresi.
 Perubahan sistem kardiovaskuler
1) Jantung
Meningkatnya beban kerja menyebabkan otot jantung mengalami
hipertrofi, terutama ventrikel kiri sebagai pengatur pembesaran jantung,
pembesaran uterus menekan jantung ke atas dan ke kiri. Suara sistolik
jantung dan murmur yang berubag adalah normal. Selama hamil kecepatan
darah meningkat yakni jumlah darah yang dialirkan oleh jantung dalam
setiap denyutnya sebagai hasil dari peningkatan curah jantung. Hal ini
meningkatkan volume darah dan oksigen ke seluruh organ dan jaringan ibu
untuk pertumbuhan janin ( Symond, 1991 ). Denyut janyung meningkat
dengan cepat setelah usia kehamilan 4 minggu, dari 15 denyut per menit
menjadi 70 -85 denyut per menit, aliran darah meningkat dari 64 ml menjadi
71 ml.
Pada trimester 3, aliran pada curah jantung mengalami pengurangan
karena ada penekanan pada vena kava inferior oleh uterus. Walaupun
curah jantung meningkat pada wanita hamil namun tekanan darah belum
tentu ikut meningkat, karna reduksi perifer yang resisten sekitar 50 dari
wanita tidak hamil. Jumlah vena dan venula meningkat, hormone
progesterone meningkat menyebabkan otot polos berelaksasi dan
berdilatasi ( Cruishank & Hays, 1991 ). Hal ini menyebabkan peningkatan
produksi vasodilator prostaglandin ( Cunningham et al, 1989 ).
Pada kehamilan uterus menekan vena kava sehingga mengurangi
darah vena yang akan kembali ke jantung. Curah jantung mengalami
pengurangan sampai 30% dan tekanan darah turun hinggal 15% yang
dapat membangkitkan pusing, mual dan muntah ( Cruishank & Hays,
1991 ). Vena kava menjadi miskin oksigen pada akhir kehamilan sejalan
dengan meningkatnya distensi dan tekanan pada vena kaki, vulva, rectum
dan pelvis akan menyebabkan edema di bagian kaki, vena dan hemoroid
( Case & Waterhouse, 1994 ).
2) Darah
 Aliran dan volume darah
Tidak ada peningkatan aliran darah ke otak dan hati ( Mcfadyen, 1995 ).
Aliran darah uterus secara fisiologis meningkat karena efek dari
angiotensin II di jaringan plasenta ( Symond, 1992 ). Aliran darah ginjal
meningkat sebanyak 70 – 80 % pada akhir trimester I, hal ini akan
menambah ekskresi ( Davidson & Dunlop, 1995 ). Peningkatan aliran
darah pada kulit dan membran mukosa dan disebagian kaki dan tangan,
mencapai maksimum 500 ml per menit pada kehamilan 36 minggu dan
untuk membentuk ekstra panas untuk metabolisme fetus. Hal ini
menyebabkan ibu hamil sering merasa kepanasan dan berkeringat ( de
swiet, 1991 ).peningkatan volume darah dimulai dari usia kehamilan 10
minggu sampai kehamilan 34 minggu secara progresif ( Cruischank &
Hays, 1991 ). Sirkulasi volume darah yang tinggi diperlukan untuk :
- Persediaan aliran darah ekstra untuk plasenta di khorio desidual.
- Menyuplai kebutuhan metabolisme ekstra janin
- Persediaan untuk perfusi ekstra dari ginjal atau organ lain
- Sebagai pengimbang dari arteri yang meningkat dan kapasitas vena.
- Sebagai kompensasi terhadap hilangnya darah pada saat transportasi
 Faktor pembekuan darah
Sistem pembekuan darah dan fibrinogen mengalami akselerasi yang
besar pada saat kehamilan. Hal ini mengarah pada perubahan waktu
koagulasi dari 12 ke 8 menit ( Cunningham, 1989 ).kapasitas pembekuan
darah meningkat yang merupakan salah satu cara untuk mencegah
hemoragi pada saat pelepasan plasenta saat bersalin.
 Perubahan sistem respirasi
Mukosa sistem respirasi menjadi hiperemik dan edema dengan mucus
yang hipersekresi mengarah pada sesak dan epiktaksis. Itulah sebabnya
banyak wanita hamil yang mengeluh pilek. Kapasitas paru total berkurang 5 %
karena elevasi diafragma. Frekuensi respirasi normal berkisar 14 – 15 napas /
menir dengan pernapasan diafragma dan napas yang lebih dalam ( Cruishank
& Hays, 1991 ).
 Perubahan sistem urinary
Pada trimester kedua aliran darah ginjal meningkat hingga kehamilan 30
minggu, kemudian menurun secara perlahan. Akibatnya ginjal mengalami
pembesaran dan filtrasi glomerular. Perubahan dalam filtrasi glomerulus
adalah penyebab peningkatan klirens kreatinin, urea dan asam urat yang
sangat diabsopsi pada awal kehamilan ( Davidson & Dunlop, 1995 ). Protein
dan asam amino sangat sedikit direabsorpsi, sementara asam amino dan
vitamin ditemukan dalam jumlah yang banyak di dalam urine wanita hamil.
Hanya protein yang tidak dapat ditemukan pada urine wanita hamil
( Cunningham et al, 1989 ). Ekskresi glukosa meningkat sebagai hasil
peningkatan filtrasi glomerulus terhadap glukosa disbanding dengan
pengurangan reabsopsi ( Buylis & Davidson, 1991 ).
 Perubahan pada sistem integumen
Dari akhir bulan kedua sampai dengan aterm, terjadi peningkatan pituitary
melanin stimulating hormone yang menyebabkan bermacam tingkat
pigmentasi meskipun masih tergantung pada warna kulit ibu hamil. Kulit terasa
seperti terbakar selama kehamilan akan bertahan lebih lama dibandingkan
dengan hal lain ( Mcfadyen, 1995 ). Tempat yang umumnya terpengaruh
adalah aerola, garis tengah abdomen, perineum, dan aksila. Hal ini terjadi
karna pada beberapa daerah tersebut kadar melanositnya lebih tinggi ( Wade,
1984 ). Hampir semua wanita hamil mempunyai garis pigmentasi yang disebut
linea. Biasanya berada di garis tengah otot rektus yang merupakan bagian
pertahanan pada saat uterus berkembang dan bertambah besar dan juga
menyebabkan tekti diastasis ( Cunningham et al, 1989 ).kulit kepala, muka
dan bulu di tubuh selama hamil menjadi lebih tebal.
 Perubahan pada sistem musculoskeletal
Ligamen pada simfisis pubis dan sakroiliaka akan menghilang karna
berelaksasi sebagai efek dari estrogen ( Guyton, 1991 ). Lemahnya dan
membesarnya jaringan menyebabkan terjadinya hidrasi pada trisemester akhir
( Mcfadyen, 1995 ). Simfisis pubis melebar sampai 4 mm pada usia gestasi 32
minggu dan sakrokoksigeus tidak teraba, diikuti terabanya koksigis sebagai
pengganti bagian belakang. Meningkatnya pergerakan pelvic menyebabkan
pergerakan pada vagina dan hal ini emnyebabkan sakit punggung dan lgamen
pada saat hamil tua. Bentuk tubuh selalu berubah menyesuaikan dengan
pembesaran uterus kedepan karena tidak adanya otot abdomen.
 Perubahan pada sistem gastrointestinal
Gusi menjadi bengkak, lunak dan berlubang pada saat kehamilan,
merupakan efek dari peningkatan kadar estrogen yang mengarah pada
perdarahan karna trauma. Peningkatan saliva dan ptyalin adalah masalah
umum pada kehamilan. Relaksasi otot polos abdomen dan hipomotilitas karna
peningkatan kadar estrogen dan HCG dapat menyebabkan mual dan muntah.
Peningkatan nafsu makan pada masa kehamilan bisa dikarenakan hormone
progesterone yang memerintah otak untuk mengatur penyimpanan lenak
untuk keseimbangan energy. Hal ini bertujuan menggantikan kadar plasma
glukosa dan asam amino yang turun pada awal kehamilan. Turunnya
osmolaritas plasma dan naiknya kadar prolaktin juga meningkat perasaan
haus pada wanita hamil ( Hytten, 1990 ). Adanya tekanan intragrastik yang
tidak disertai dengan tonus dari sfingter kardia lambung menyebabkan refluks
asam di mulut dan sakit epigastrik atau retrostenal.
 Perubahan sistem endokrin
1) Hormon plasenta
Sekresi hormone plasenta dan HCG dari plasenta janin mengubah
organ endokrin secara langsung. Peningkatan kadar estrogen
menyababkan produksi globulin meningkat dan menekan produksi tiroksin,
kortikosteroid dan steroid. Akibatnya plasma yang mengandung hormone
ini akan meningkat jumlahnya, tapi kadar hormone bebas tidak mengalami
peningkatan yang besar ( Mcfadyen, 1995 ).
2) Kelenjar hipofisis
Berat kelenjar ini meningkat hingga 50 % yang menyebabkan wanita
hamil merasa pusing. Sekresi prolaktin, adrenokortikotropik, dan melanocyt
stimulating hormone meningkat.
3) Kelenjar tiroid
Kelenjar tiroid pada saat kehamilan akan mengalami pembesaran
hingga 13 % karna adanya hyperplasia dari jaringan glandula dan
peningkatan vaskularitas. Secara fisiologis akan terjadi peningkatan iodine
sebagai kompensasi kebutuhan ginjal terhadap iodine yang meningkatkan
laju filtrasi glomerulus. Trekadang kehamilan juga menunjukkan hipertiroid
namun fungsinya akan tetap normal. Namun peningkatan konsentrasi
tiroksisn dan triodotironin juga dapat merangsang peningkatan laju
metabolisme basal.
4) Kelenjar adrenal
Karna dirangsang oleh hormone estrogen, kelenjar adrenal
memproduksi lebih banyak kortisol plasma bebas dan juga kortikosteroid,
termasuk ACTH dan hal ini terjadi dari usia 12 minggu kehamilan hingga
aterm. Hal ini menyebabkan penurunan kemampuan ginjal untuk mengatur
kadar garam selama kehamilan, menyebabkan retensis cairan dan edema.
 Perubahan sistem imunologi
HCG dapat menurunkan respon imun wanita hamil. Selain itu kadar Ig G,
Ig A dan Ig M serum menurun mulai dari minggu ke-10 kehamilan hingga
mencapai kadar terendah pada minggu ke-30 dan tetap berada pada kadar
ini, hingga aterm.( Salinah, Rusmiati, Maryanah, Ni Nengah Susanti, 2006 )
 Perubahan sistem neurologi
Perubahan fisiologis spesifik akibat kehamilan dapat menyebabkan
timbulnya gejala neurologis dan neuromuscular sebagai berikut :
1) Kompresi saraf panggul atau stasis vascular akibat pembesaran uterus
dapat menyebabkan perubahan sensori di tungkai bawah.
2) Lordosis dorsolumbar dapat menyebabkan nyeri akibat tarikan pada saraf
atau kompresi akar saraf.
3) Edema yang melibatkan saraf perifer dapat menyebabkan carpal tunner
syndrome selama trimester akhir kehamilan.
4) Akroestesia yakni rasa baal dan gatal pada tangan yang timbul akibat posisi
bahu yang membungkuk. Keadaan ini berkaitan dengan tarikan pada
segmen pleksus brakialis.
5) Nyeri kepala akibat ketegangan umum timbul saat ibu merasa cemas. Nyeri
kepala juga dihubungkan dengan gangguan penglihatan, seperti kesalahn
refraksi, sinusitis, atau migren.
6) Nyeri kepala ringan rasa ingin pingsan bahkan pingsan sering terjadi pada
awal kehamilan. Dapat disebabkan ketidakstabilan vasomotor, hipotensi
posturnal, atau hipoglikemia.
( Bobak, 2005 )

2. Tanda kehamilan
 Presumptive atau perkiraan
1) Berhentinya siklus menstruasi secara mendadadak pada wanita yang
sebelumnya memiliki siklus menstruasi yang dapat diprediksikan.
2) Perdarahan terus menerus selama kehamilan adalah kondisi abnormal,
biasanya disebabkan oleh komplikasi kehamilan atau gangguan pada
sistem reproduksi yang tidak terdiagnosis ( Cunningham et al, 1993 ).
3) Mual dan muntah, hal ini umum terjadi pada usia kehamilan 6 hingga 16
minggu.
4) Sering berkemih, dikarenakan perubahan hormonal akibat kehamilan yang
menyebabkan iritabilitas kandung kemih dan daerah trigonum.
5) Nyeri tekan pada payudara, terjadi pada awal kehamilan yang dapat
disertai dengan perasaan kesemutan.
6) Persepsi gerakan janin atau quickening, yang merupakan gerakan ringan
yang dirasakan ibu di dalam abdomen. Biasanya dapat terdekteksi pada
usia kehamilan 16 minggu.
7) Perubahan vagina, terjadi di usia 8 – 10 minggu kehamilan yakni
perubahan warna membrane mukosa vagina, peningkatan vaskularisasinya
terutama di daerah serviks sehingga membuat jaringan berubah warna
ungu kebiruan. Di istilahkan dengan Chadwick yang paling jelas terlihat
pada wanita yang baru pertama kali hamil.
8) Sekresi vagina meningkat
9) Fatique, terjadi di awal kehamilan yang penyebabnya belum dapat
dipastikan
 Probable atau kemungkinan
Umumnya di deteksi saat usia 12 sampai 16 minggu, diantaranya :
1) Perubahan abdomen. Peningkatan ukuran uterus menyebabkan
pertambahan lingkar abdomen.
2) Perubahan uterus, dalam 12 minggu pertama kehamilan uterus menjadi
lebih bulat, membesar, lunak dan berbentuk seperti rongga.
3) Sketsa janin, pada usia kehamilan 24 minggu telah dapat terdeteksi. Bagian
punggung, ekstremitas dan kepala janin menjadi lebih jelas seiring
pertambahan usia kehamilan.
4) Ballottement, dari usia 16 sampai 24 minggu, ukuran janin lebih kecil
dibandingkan jumlah cairan amnion. Selama pemeriksaan vagina, tepukan
mendadak di bagian presentasi janin membuat janin bergerak naik di dalam
cairan amnion, lalu melambung balik ke posisi awal, dan menupuk tangan
pemeriksa ( ballottment ).
5) Perubahan serviks, pada usia kehamilan 8 minggu serviks mulai melunak
dan lubang eksternal serviks memperlihatkan konsistensi atau derajat
pelunakan.
6) Konstraksi Braxton Hicks, mulai dari beberapa minggu awal kehamilan,
uterus berkontraksi setiap 5 sampai 10 menit.hal ini disebut Braxton Hicks,
yang biasanya tidak menimbulkan nyeri.
 Objective atau tanda positif
Berikut ini cara yang dapat dilakukan untuk mendeteksi kebenaran janin
dalam kandungan seorang wanita, yang menandakan kehamilannya :
1) Deteksi suara denyut jantung janin
Menggunakan Dopler suara denyut jantung janin dapat di dengar yaitu
mulai usia 10 minggu kehamilan. Suara denyut jantung janin pada
umumnya berkisar 120 – 160 kali per menit. Tempat yang paling tepa t
untuk mendengarkan suara denyut jantung janin adalah di daerah
ounggung janin. Suara yang sering terdeteksi adalah :
- Bising ( blowing murmur atau bunyi mengi ), berasal dari semburan
darah yang mengalir melalui tali pusar sesuai dengan denyut jantung
janin.
- Bising uterus yakni suara semburan darah yang melalui pembuluh
darah besar uterus sesuai dengan denyut nadi ibu ( sekitar 70-80 kali
per menit ).
2) Gerakan janin yang dirasakan oleh pemeriksa
Gerakan ini sering dapat dirasakan setelah akhir bulan kelima
kehamilan. Dengan karakteristik gerakan atau tendangan janin maka
kepastian kehamilan akan lebih tinggi.
3) Visualisasi janin
Visualisasi kehamilan melalui pemeriksaan USG merupakan konfirmasi
akurat dari kehamilan. Terbagi dua yakni transabdominal dan transvaginal,
digunakan untuk mendiagnosis kehamilan, mengevaluasi struktur janin dan
menentukan usia kehamilan.
3. Tes Kehamilan
Semua tes yang ada saat inimendeteksi keberadaan HCG. HCG dapat diukur
dengan radioimunoesia dan dideteksi dalam darah enam hari setelah konsepsi
atau sekitar 20 hari sejak HPHT. Keberadaan hormone ini di dalam urin pada
awal kehamilan merupakan dasar berbagai tes kehamilan di lab dan terkadang
dapat dideteksi di dalam urin 14 hari setelah konsepsi ( Ganong, 1989 ).
Specimen urin yang pertama dikeluarkan di pagi hari mengandung kadar HCG
Yang kira – kira sama dengan kadar HCG di dalam serum. Tes latex
agglutination inhibition ( LAI ) mudah dilakukan dan hasil diperoleh dalam dua
menit. Tes ini akurat 10 hari setelah terlambat haid. Contoh tipe ini adalah
preparat Gravidex, Pregnosticon dan UCG beta. Tes hemagglutination inhibition (
HAI ) lebih akurat disbanding LAI namun memerlukan waktu hingga 2 jam untuk
mendapatkan hasilnya. Tes ini akurat sekitar 4 hari sesudah terlambat haid, dan
dapat dijumpai dipasaran. Radioreceptor assay adalah salah satu kategori
terbaru tes kehamilan. Tes serum 1 jam ini memerlukan peralatan yang cukup
canggih. Biasanya akurat pada saat haid terlambat 14 hari. Biocept G adalah
contoh dari tes ini. Tes kehamilan radioimunoesai untuk subunit beta HCG harus
dialkukan di laboratorium. Kehamilan dapat didiagnosis 8 hari setelah ovulasi
atau 6 hari sebelum haid berikutnya.
Enzim imunoassay memakai kompleks anti HCG monoclonal dan enzim.
Perubahan warna membuat hasil mudah dibaca. Confidot adalah tes kehamilan
esai imunoenzimatik yang dapat dilakukan dirumah dan dapat dikerjakan sendiri
dengan memastikan kehamilan 10 hari setelah fertilisasi, atau sekitar 4 hari
sebelum terlambat haid. Enzyme linked immunosorbent assay ( ELISA ) adalah
tes kehamilan yang paling popular. Tes ini menggunakan antibody monoclonal
spesifik yang dihasilkan oleh teknologi cell line hibrida. Enzim menginduksi reaksi
perubahan warna sederhana dan hasil tes ini dapat dibaca dengan mata
telanjang.
C. NUTRISI IBU & JANIN
 Peningkatan berat badan selama kehamilan
Peningkatan berat badan saja tidak dapat dipakai untuk menentukan
kecukupan asupan nutrisi. Sebagian peningkatan berat badan selama disimpan
dalam bentuk lemak sebagai cadangan makanan untuk memenuhi kebutuhan
perkembangan janin selama trimester terakhir dan untuk dipakai sebagai sumber
energi di awal masa menyusui. Wanita yang berat badannya meningkat
berlebihan ( lebih dari 135% dari standar berat bedan ) akan memiliki
kemungkinan lebih besar untuk tetap gemuk setelah melahirkan. Perkiraan
peningkatan berat badan :
- 4 kg dalam kehamilan 20 minggu
- 8,5 kg dalam 20 minggu kedua ( 0,4 kg / minggu dalam trimester akhir )
- Totalnya sekitar 12,5 kg
 Pola peningkatan berat badan selama kehamilan
Kecepatan peningkatan berat yang direkomendasikan mencapai 1 sampai 2
kg selama trimester pertama dan kemudian 0,4 kg per minggu untuk wanita uang
memiliki berat badan standar terhadap tinggi badan ( BMI 19,8 sampai 26 ).
Peningkatan berat progresif secara bertahap pada dua trimester terakhir
umumnya merupakan peningkatan jaringan lemak dan jaringan tidak berlemak.
Selama trimester kedua, peningkatan terutama terjadi pada ibu, sedangkan pada
trimester ketiga kebanyakan merupakan pertumbuhan janin.
 Kebutuhan nutrisi selama kehamilan
Laju metabolik basal ( basal metabolic rate (BMR)) meningkat sekitar 20%
selama masa hamil. Peningkatan ini sudah termasuk pemakaian energy untuk
sisntesis jaringan.
1. Energi
Tambahan energi (kkal) yang dibutuhkan selama masa hamil ditentukan
selama masa hamil ditentukan oleh perubahan BMR wanita, berat terhadap
tinggi yang biasa dimiliki wanita, aktivitas fisik, dan usia.
2. Protein
Tambahan protein diperlukan selama masa hamil untuk persendiaan
nitrogen esensial guna memenuhi tuntunan pertumbuhan jaringan janin dan
ibu. Dengan demikian, asupan yang direkomendasikan ialah 60 gram protein
setiap hari. Protein tambahan harus merupakan protein yang memiliki nilai
biologis yang tinggi atau protein yang mengandung semua asam amino
essensial. Kelebihan masukan protein dapat menyebabkan maturasi janin
lebih cepat dan menyebabkan kelahiran dini. Pedoman yang dianjurkan :
- Wanita dewasa lebih dari 18 tahun : 1,3 gram protein per kilogram berat
badan saat hamil
- Anak remaja berusia 15 sampai 18 tahun : 1,5 g protein per kilogram berat
badan saat hamil
- Anak yang lebih muda, kurang dari 15 tahun : 1,7 gram protein per kilogram
BB saat hamil
3. Cairan
Sering kali dianggap tidak termasuk nutrient, tapi air memainkan peranan
penting dalam masa kehamilan. Air mebantu pencernaan dengan melarutkan
makanan dan membantu transportasi makanan. Air juga membantu
mempertahankan suhu tubuh. Jumlah asupan air yang disarankan pada masa
kehamilan adalah 1500 sampai 2000 ml.
4. Vitamin dan mineral
- Vitamin larut lemak
Terdapat peningkatan kebutuhan vitamin A D E dan K selama kehamilan.
Karna berpotensi mengandung racun makan wanita hamil tidak dianjurkan
untuk menggunakan tambahan vitamin larut lemak kecuali atas saran
dokter.
- Vitamin larut air
Fungsi tiamin, riboflavin, piridoksin dan kobalamin yang penting ialaha
sebagai koenzim dalam metabolisme energy. Kebutuhan akan vitamin ini
meningkat pada trimester kedua dan ketiga yakni ketika masukan energy
meningkat.
- Zat besi
Jumlah zat besi yang dibutuhkan untuk kehamilan tunggal yang normal
ialah sekitar 1000 mg, 350 mg untuk pertumbuhan janin dan plasenta, 450
mg untuk peningkatan massa sel darah merah ibu, dan 240 mg untuk
kehilangan basal.
- Kalsium
Janin mengonsumsi sekitar 250 sampai 300 mg kalsium setiap hari dari
suplai darah ibu, terutama selama trimester 3. Metabolisme kalsium dalam
tubuh ibu hamil mengalami perubahan pada awal kehamilan. Asupan
kalsium yang disarankan adalah 1200 mg per hari.
- Folat
Folat sangat berperan dalam sintesis DNA dan juga diperlukan untuk
meningkatkan produksi sel darah merah. Sumber makanan yang
mengandung folat adalah sayuran berdaun hijau tua, jeruk, pisang, gandum
utuh, hati dan kentang.
- Seng
Seng adalah unsure berbagai enzim yang berperan dalam berbagai alur
metabolisme utama. Jumlah seng yang direkomendasikan selama
kehamilan adalah 15 mg per hari. Dapat diperoleh dari daging, kerang, roti
gandum, atau sereal.
- Natrium
Metabolisme natrium berubah karna banyak inetraksi hormonal yang terjadi
selama masa kehamilan. Perkiraan asupan natrium yang disarankan
adalah 2 sampai 3 gr sehari.

D. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Subyektif
Identitas
Nama ibu : Ny. K Nama suami : -
Usia : 36 tahun Umur : -
Suku / bangsa : Sunda/Indonesia Suku / bangsa : -
Agama : - Agama : -
Pendidikan : SD Pendidikan : -
Pekerjaan : Ibu rumah tangga Pekerjaan : -
Alamat : - Alamat : -
Anamnesa
Tanggal : 21 Agustus 2012
1. Keluhan Utama / Alasan Kunjungan Saat Ini :
Melakukan kontrol rutin.
2. Riwayat Obstetri
HPHT : 12-12-2011
TP : 19-9-2012
Menarche : kapan pertama kali ibu menstruasi?
Siklus : siklus menstruasi ibu berapa hari?
Banyaknya : kira-kira berapa banyak darah yang dikeluarkan?
Lamanya haid : biasanya berapa lama ibu haid?
Sifat darah : bagaimana warna darahnya bu?
Dismenorhea : apakah saat haid disertai nyeri bu?
3. Riwayat kehamilan sekarang
Keluhan pada Trimester I : apa yang ibu rasakan saat hamil pada tiga
bulan pertama?
Keluhan pada Trimester II : apa yang ibu rasakan saat hamil pada tiga
bulan kedua?
Keluhan pada Trimester III : sering pusing, BAK sering, kaki dan tangan
pada malam hari sering kram
Imunisasi : sudah mendapat imunisasi TT 1x, dan imunisasi kedua belum
dilakukan
4. Riwayat Sosial
Perkawinan
Kawin : saat ini sedang mengandung untuk ke 4 kalinya, dan 3
kehamilan sebelumnya anak lahir dalam kondisi hidup dank
lien tidak memiliki riwayat abortus
5. Riwayat Psikososial
Kehamilan direncanakan : apakah kehamilan ini sudah direncanakan
sebelumnya?
Tidak direncakan : -
Tradisi : tradisi apa saja yang ibu lakukan saat hamil?
6. Pola Aktivitas sehari-hari
9.1 Pola Nutrisi
Ibu makan sehari berapa kali?
Biasanya dengan menu apa ibu?
9.2 Pola Eliminasi
Sering BAK
9.3 Istirahat Tidur
Berapa lama ibu tidur dalam sehari?
Kalau siang bu?
9.4 Personal hygiene
Berapa kali ibu mandi dalam sehari?
Apakah sehabis makan selalu menggosok gigi bu?
9.5 Pola Aktivitas
Ibu bangun tidur jam berapa?setelah itu apa yang ibu lakukan?
9.6 Pola Seksual
Berapa kali seminggu ibu melakukan hubungan seksual dengan suami?
kalau sebelumya berapa kali bu?
9.7 Pola Persepsi
Ibu ingin melahirkan dimana?ditolong siapa?
9.8 Pola Koping dan Stress
Apa yang ibu lakukan ketika sedang banyak pikiran atau capek? Dengan
siapa ibu menceritakan masalah ibu?
9.9 Pola Hubungan dan Peran
Dengan siapa saja ibu tinggal?bagaimana hubungan dengan anggota klg
yang lain? Apakah ibu mengikuti kegiatan ibu-ibu desa?
9.10 Pola Spiritual
Bagaimana ibu dengan ibadahnya?
9.11 Pola kognitif dan konseptual
Apakah ibu merasa terganggu dengan kehamilan ini?
9.12 Pola Persepsi Diri
Bagaimana bu dengan kehamilan yang semakin membesar ini?dan
dengan badan yang semakin besar?
9.13 Pola Kebiasaan
Apakah ibu suka minum jamu, merokok, atau ibu punya binatang
peliharaan barangkali?
Data Obyektif
Status Generalis
Kesadaran : Composmentis
Tinggi Badan : -
Berat Badan : 72 kg (sebelum hamil 55kg)
Gejala Vital
Tensi : 110/70 mmHg
Nadi : 78 x/menit
Suhu : 36,5
Pernapasan : 20 x/menit
Inspeksi
1. Rambut : Melihat kearah rambut dan kulit kepala
2. Muka : chloasma gravidarum
3. Mata : Membuka mata bagian bawah
4. Hidung : Melihat hidung dan lubang hidung
5. Telinga : Melihat bagian luar dan keluaran
6. Mulut : Membuka mulut klien
7. Bibir : melihat bibir klien apakah kering atau normal
8. Leher : mengamati adanya peningkatan JVP dan pembesaran kelenjar
tiroid
9. Dada : colostrum belum keluar
10. Abdomen : linea nigra dan striae gravidarum, tampak tidak simetris
11. Vagina : chadwilk (-), keluaran cairan bening, tidak berbau dan jumlah
sedikit, tidak ada varises vagina
12. Ekstrimitas atas : tangan bengkak dan kram pada malam hari
13. Ekstrimitas bawah : tidak ada edema, tidak ada varices, ada kram kaki
(pada malam hari).
Palpasi
Ekstremitas bawah : human sign (+)
Abdomen :
1. Leopold I : TFU = 3 jari dibawah prosesus xipodeus
2. Leopold II : puki
3. Leopold III : letkep
4. Leopold IV : mengetahui seberapa jauh bagian janin masuk ke PAP
Auskultasi
DJJ positif
Keteraturan : dengan frekuensi 134x/menit
Perkusi
Reflek lutut ka / ki : positif / positif
Pemeriksaan Panggul
Distansia spinarum : -
Distansia christarum : -
Boudeloque : -
Lingkar panggul : -
Pemeriksaan Laboratorium
Darah : -
Urine : -
Pemeriksaan Lain
USG : bayi tunggal, hidup, letak kepala, cairan amnion cukup.
Analisa Data
No Data yang Etiologi Masalah
Menyimpang
1. DS : Kehamilan Intoleran
- Cepat lelah Aktivitas
- Saat malam Perubahan kadar
sering kram fosfor+kalsium
DO :
- Kaki bengkak Kram

Intoleran aktivitas

Kehamilan

Obstruksi iliaka dan vena


kava pd uterus

Bendungan aliran darah


balik

Edema ekstrimitas

Intoleran aktivitas

Peningkatan BMR
Peningkatan aktivitas
metabolic
Cepat lelah
Intoleran aktivitas
2. DS : Usia kehamilan 34 Perubahan pola
 BAK sering minggu eliminasi : urin
DO : - Uterus membesar
Mendesak kandung
kemih
Sering BAK
Perubahan kadar
kalsium+fosfor
kram

 Diagnosa Keperawatan
1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan fisiologi kehamilan ditandai dengan
cepat lelah, kaki kram.
2. Perubahan pola eliminasi urine berhubungan dengan peningkatan tekanan
kandung kemih ditandai dengan klien mengeluh sering BAK

 Rencana Asuhan Keperawatan


N
Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
o
1 Intoleransi Tupan: Mandiri: Mandiri:
aktivitas Klien mampu  observasi  Kelelahan
yang melakukan aktivitas tanda-tanda diketahui dengan
berhubungan dengan baik vital (TD, TD yang rendah,
dengan Tupen: RR, HR, nafas terganggu,
fisiologi  Klien tidak Suhu) suplai darah
kehamilan mengeluh lelah, terganngu, dan
yang bengkak, dan  observasi peningkatan suhu
ditandai keram. turgor kulit,  Mengetahui status
dengan klien  Nutrisi dan membran cairan tubuh klien
merasa cairan terpenuhi mukosa,
sering cepat  Menunjukan nilai CRT
lelah, kaki normal fungsi  Hitung  Sebagai hipotesa
bengkak, tubuh jumlah dan perubahan cairan
dan kalau kebutuhan dan patokan
malam cairan pemberian cairan
sering  Tentukan  Nutrisi penuh gizi
keram. asupan membantu
nutrisi /24 meningkatkan
jam; tinggi pembentukan
vitamin, energi dan
protein, dan kekuatan tulang
mineral (Fe,
Ca) seperti
sayuran,
buah-
buahan, ikan
 Anjurkan
hindari  Memperbaiki aliran
berdiri yang darah di vena dan
lama; progesteron yang
meninggikan mempengaruhi
tungkai bila keram kaki
mungkin;
anjurkan
stocking
elastis
Kolaborasi:
 Berikan Kolaborasi:
tambahan  Meningkatkan
suplemen; pembentukan
energi sehingga
 Berikan tidak cepat lelah
imunisasi  Mencegah infeksi
TT2 tetanus
2. Perubahan TuPen: Mandiri:
pola Pola eliminasi urine 1. Berikan 1. Meningkatkan
eliminasi klien membaik informasi pengetahuan
urine dalam waktu 2 x 24 tentang tentang mobilisasi
berhubungan jam dengan kriteria perubahan urine pada klien
dengan hasil: perkemihan
peningkatan  Klien sehubungan
tekanan mengungkapkan dengan
kandung pemahaman trimester
kemih tentang ketiga
ditandai kondisinya 2. Anjurkan 2. Memperlancar
dengan klien  Mengidentifikasi klien untuk aliran darah balik
mengeluh cara-cara untuk posisi miring
sering BAK mencegah statis kiri saat
urinarius atau duduk dan
edema jaringan tidur
3. Anjurkan 3. Menghindari statis
TuPan: klien untuk urine
Pola eliminasi klien menghindari
sudah sangat posisi tegak
membaik atau supine
dalam waktu
yang lama
4. Berikan
4. Mencegah
informasi
dehidrasi karena
mengenai
akibat sering BAK
perlunya
masukan
cairan 6-8
gelas sehari,
penurunan
masukan 2-
3 jam
sebelum
beristirahat
dan
penggunaan
cairan
makanan
dan produk
mengandun
g natrium
dalam
jumlah
sedang 5. Diuretic belum
5. Berikan tentu baik untuk
informasi ibu dan janin.
mengenai Harus konsultasi
bahaya ke dokter terlebih
menggunak dahulu
an diuretic
dan
penghilanga
n natrium
dan diet
6. Membantu
6. Membantu
membangun
klien
persepsi positif
memahami
pada klien
alasan
mengenai
fisiologis
perubahan tubuh
dari
saat kehamilan
frekuensi
berkemih
dan nokturi
DAFTAR PUSTAKA

Bobak, Irenne M.; Lowdermilk, Deltra Leonard; and Jensen, Margaret Duncan. 2005.
Buku Ajar Keperawatan Maternitas (Maternity Nursing) Edisi 4. Jakarta: EGC
Reeder; Martin; Koniak-Griffin. 2011. Keperawatan Maternitas: kesehatan wanita, bayi,
dan keluarga volume 1 edisi 18. Jakarta : EGC
Salimah; Rusmiati; Maryanah; Susanti Ni Nengah. 2006. Asuhan Kebidanan Antenatal.
Jakarta: EGC
www.lusa.web.id
http://www.klikdokter.com/medisaz/read/2010/07/05/176/imunisasi-selama-kehamilan
http://blogs.unpad.ac.id/maryati/2010/12/03/kehamilan-dan-exercise/
http://early76.wordpress.com/2009/02/24/stimulasi-janin-dalam-kandungan-bunda/
http://rumahabi.info/tips-melakukan-hubungan-seks-aman-bagi-wanita-hamil.html
http://the.karimuddin.com/2009/10/mitos-mitos-seputar-kehamilan-yang-bikin-bikin

Anda mungkin juga menyukai