Bekerja keras
Maksud kerja keras secara istilah adalah mempunyai semangat yang berkobar
serta memiliki kemauan dan kemampuan untuk mencapai target pribadi yang
dianggap sedikit melebihi batas kemampuan kita sendiri. Dengan demikian, kerja
keras dapat diterapkan di segala kegiatan. Misalanya, kerja keras dalam mencari
ilmu, dalam bidang kerja sosial, dalam bidang politik dan sebagainya. Singkatnya,
kerja keras itu sama dengan berusaha dengan segala kemampuan dan sarana yang
dimiliki sampai dengan tak terhingga dengan tujuan memperoleh hasil yang
maksimal.
Dalam Islam kerja merupakan kegiatan melakukan sesuatu (diperbuat) dan segala
aktivitas dinamis dan mempunyai tujuan untuk memenuhi kebutuhan tertetu
(jasmani dan rohani), di dalam mencapai tujuannya tersebut dia berupaya dengan
penuh kesungguhan untuk menunjukkan prestasi yang optimal sebagai bukti
pengabdian dirinya kepada Allah SWT.
Di sisi lain, makna “bekerja” bagi seorang muslim adalah suatu upaya sungguh-
sungguh, dengan menggerakkan seluruh asset, pikiran, dan zikirnya untuk
menampakkan dirinya sebagai hamba Allah dan menundukkan dunia dan
menempatkan dirinya sebagai bagian dari masyarakat yang terbaik.
Dengan demikian, dapat diartikan bahwa kerja keras dalam islam adalah ikhtiar
dalam berbuat atau melakukan sesuatu secara sungguh-sungguh dengan tetap
melandaskan hukum islam sebagai landasannya.
Artinya : “Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah
dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di
dunia dan berbuatbaiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat
baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi.”
Nasihat di atas tidak berarti seseorang hanya boleh beribadah murni (mahdah)
dan melarang memperhatikan dunia. Berusahalah sekuat tenaga dan pikiran
untuk memperoleh harta, dan carilah pahala negeri akhirat dengan apa yang
telah dianugerahkan Allah kepadamu di dunia, berupa kekayaan dan karunia
lainnya, dengan menginfakkan dan menggunakannya di jalan Allah. Akan
tetapi, pada saat yang sama janganlah kamu lupakan bagianmu dari
kenikmatan di dunia dengan tanpa berlebihan. Dan berbuatbaiklah kepada
semua orang dengan bersedekah sebagaimana atau disebabkan karena Allah
telah berbuat baik kepadamu dengan mengaruniakan nikmat-Nya, dan
janganlah kamu berbuat kerusakan dalam bentuk apa pun di bagian mana pun
di bumi ini, dengan melampaui batas-batas yang telah ditetapkan oleh Allah.
Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan dan akan
memberikan balasan atas kejahatan tersebut.
Kesimpulan dari hadist di atas adalah kita harus bertawakkal kepada Allah
setelah kita berikhtiar, jangan pernah menyerah karena Allah akan
memberikan rezeki kepada kita yang telah bekerja keras dan berserah diri
kepada-Nya
Kesimpulan dari hadist di atas adalah kita tidak boleh mengeluh ketika kita
merasa lelah setelah bekerja, karena Allah akan mengampuni kita setiap kita
merasa lelah setelah bekerja
4. Cara Menjadi Orang Sukses dalam Islam
Tanggung jawab adalah sikap wajib menanggung segala akibat semua perbuatan
atau tindakan. Tanggung jawab juga berarti kesadaran manusia akan tingkah laku
atau perbuatan yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab
merupakan salah satu akhlak terpuji yang diperintahkan untuk dimiliki oleh umat
islam.
Tanggung jawab adalah bagian dari ajaran Islam yang disebut mas’uliyyah. Setiap
manusia harus bertanya kepada dirinya sendiri apa yang mendorongnya dalam
berperilaku, bertutur kata, bertindak dan merencanakan sesuatu. Apakah perilaku
itu berlandaskan akal sehat dan ketakwaan, atau malah dipicu oleh pemujaan diri,
hawa nafsu, atau ambisi pribadi. Jika manusia dapat menentramkan hati nuraninya
dan merespon panggilan jiwanya yang paling dalam, maka dia pasti bisa
bertanggung jawab kepada yang lain. Allah Swt. berfirman: dalam Q.S.
al-Isra’/17:36: “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai
pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati,
semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” (Q.S. al-Isra’/17:36).
Pada prinsipnya tanggung jawab dalam Islam itu berdasarkan atas perbuatan
individu saja sebagaimana ditegaskan dalam beberapa ayat seperti ayat 164 surat
Al An’am
از َرةٌ ِو ْز َر ُأ ْخ َرى ٍ َواَل تَ ْك ِسبُ ُكلُّ نَ ْف
ِ س ِإاَّل َعلَ ْيهَا َواَل ت َِز ُر َو
Artinya: “Dan tidaklah seorang membuat dosa melainkan kemudharatannya
kembali kepada dirinya sendiri dan seorang yang berdosa tidak akan memikul
dosa orang lain.”
Adapun jenis jenis tanggung jawab tersebut secara garis besar dikelompokkan
menjadi empat, yaitu:
a. Tanggung jawab terhadap Allah SWT
Tanggung jawab kepada Allah swt. menuntut kesadaran manusia untuk
memenuhi kewajiban dan pengabdiannya kepada Allah swt. Dengan kata lain,
tanggung jawab ini dapat diwujudkan dalam bentuk melaksanakan kewajiban-
kewajiban atau perintah-perintah Allah swt. Disertai dengan menjauhi larngan
larangan-Nya. Alah swt. Berfirman:
هّٰلل
ب ِ ْاس تَْأ ُمرُوْ نَ بِ ْال َم ْعرُو
ِ ف َوتَ ْنهَوْ نَ َع ِن ْال ُم ْن َك ِر َوتُْؤ ِمنُوْ نَ بِا ِ ۗ َولَوْ ٰا َمنَ اَ ْه ُل ْال ِك ٰت ْ ُك ْنتُ ْم خَ ْي َر اُ َّم ٍة اُ ْخ ِر َج
ِ َّت لِلن
110 َلَ َكانَ خَ ْيرًا لَّهُ ْم ۗ ِم ْنهُ ُم ْال ُمْؤ ِمنُوْ نَ َواَ ْكثَ ُرهُ ُم ْال ٰف ِسقُوْ ن.
Artinya : “ Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk
manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari
yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman,
tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman,
namun kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik.”(Q.S. Ali ‘Imran/3:110).
Artinya : “Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang
terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh,
setan itu musuh yang nyata bagimu.”
Hikmah dan Manfaat Bekerja Keras, Tanggung Jawab, dan Etos Kerja
Islami
Dalam agama Islam, umat Islam diwajibkan untuk bekerja keras, bertanggung jawab,
serta etos kerja islami dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dikarenakan bekerja keras
dan bertanggung jawab memiliki banyak hikmah dan manfaat di baliknya. Berikut
adalah hikmah dan manfaat dari bekerja keras, bertanggung jawab, dan etos kerja
islami.
No. Sikap Hikmah Manfaat
1, Kerja keras 1. Percaya diri 1. Semua pekerjaan
2. Optimis dilakukan dengan baik
3. Semangat 2. Merasa senang dalam
4. Pantang menyerah bekerja
5. Mendapatkan hasil yang 3. Lebih mudah mencapai
maksimal kesuksesan
4. Memiliki keyakinan pasti
bisa
5. Semua kebutuhan
terpenuhi
2. Tanggung 1. Dapat dipercaya 1. Mudah mendapatkan
jawab 2. Disiplin pekerjaan
3. Mandiri 2. Tepat waktu
4. Berani dalam mengambil 3. Tidak merepotkan orang
keputusan lain
5. Berdedikasi tinggi 4. Bekerja maksimal
5. Bermanfaat bagi orang
lain
3. Etos kerja 1. Kerja adalah ibadah 1. Mendapatan rezeki berupa
islami 2. Mudah & selalu bersyukur penghasilan & pahala
3. selalu husnuzan 2. Nikmatnya ditambah oleh
4. dapat dipercaya dan jujur Allah
5. 3. Selalu optimis dan tidak
pesimis
4. Tidak curang dalam
bekerja
E. Perilaku yang Mencerminkan Sikap Bekerja Keras, Tanggung
Jawab, dan Etos Kerja Islami
Sebagai muslim yang beriman dan berakal, hendak nya membiasakan diri
mencerminkan perilaku sikap bekerja keras, tanggung jawab, dan etos kerja
islami.
Sebagaimana diketahui islam telah mengajarkan umatnya untuk bersikap bekerja
keras, tanggung jawab, dan etos kerja dalam berbagai aspek kehidupan.
Untuk dapat perperilaku mencerminkan sikap bekerja keras, tanggung jawab, serta
etos kerja islami diawali dengan melakukan pembiasaan pada kehidupan sehari
hari, berikut contoh perilaku yang mencerminkan sikap bekerja keras, tanggung
jawab, dan etos kerja.
Pada kehidupan sehari hari sikap bekerja keras dapat dicerminkan bahkan pada
hal hal kecil. Melaksanakan dan mengerjakan pekerjaan dengan disiplin tinggi,
bekerja dengan senang, semangat, ulet, dan gigih dan optimis untuk hasil yang
maksimal.
Etos kerja islami, yang selalu bersemangat dalam menuju kebaikan, bersungguh
dalam penerapan etika juga sikap sikap dapat dicerminkan dengan selalu
beribadag dengan sunguh sungguh, selalu berusaha untuk hasil yang terbaik,
bekerja dengan jujur, semangat, ulet, dan tekun di iringi dengan doa dan usaha
yang setara pula.
2. Hikmah mencerminkan sikap bekerja keras, tanggung jawab, dan etos kerja
islami