Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH AKIDAH AKHLAK

AKHLAK KEPADA ALLAH SWT DAN BENTUK-BENTUK AKHLAK

DOSEN PENGAMPU: JANURI S.Th.I MA

Disusun Oleh Kelompok VII :

ANANDA IKHLASUL AMAL

EKA DINA WAFI

FRANSISKA WULAN DARI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)

INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI)

YAYASAN NURUL ISLAM (YASNI)

MUARA BUNGO

2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tugas dari nabi Muhammad SAW adalah menyempurnakan akhlak mulia di bumi ini. Mencakup
semua bentuk sikap dan perbuatannya yang terpuji dikalangan orang-orang yang bertakwa.
Akhlak mulia merupakan akhlak yang berlaku dan berlangsung di atas jalur Al Qur'an dan
perbuatan nabi Muhammad SAW. Dan Allah SWT menetapkan akhlak mulia bagi nabi
Muhammad SAW dalam sikap dan perbuatan. Seperti di dalam Al Qur'an surah Al Qalam ayat 4,
yang artinya:
" Dan sesungguhnya engkau Muhammad mempunyai akhlak yang mulia" .
Kesadaran akhlak adalah kesadaran manusia tentang dirinya sendiri, dimana manusia melihat
atau merasakan baik atau buruknya suatu sikap yang ia perbuat. Disitulah membedakan halal
dengan haram, hak dan bathil, boleh dan tidak boleh dilakukan, meskipun dia bisa
melakukannya.
Dengan demikian setiap muslim diwajibkan untuk memelihara norma-norma (agama)
dimasyarakat terutama di dalam pergaulan sehari-hari, baik keluarga, kerabat, tetangga dan
lingkungan kemasyarakatan. Berdasarkan latar belakang tersebut makalah ini akan membahas
tentang akhlak kepada Allah.

B. Rumusan Masalah

Adapun yang akan menjadi fokus pada permasalahan makalah ini adalah:
1. Apa yang dimaksud akhlak kepada Allah SWT?
2. Apa saja bentuk-bentuk akhlak terhadap Allah SWT?

C. Tujuan Penulisan

Baiklah, tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:


1. Mengetahui apa itu akhlak kepada Allah SWT.
2. Mengetahui apa saja bentuk-bentuk akhlak kepada Allah SWT.
3. Memperoleh hikmah dari berakhlak kepada Allah SWT.
BAB II

PEMBAHASAN

1. Akhlak Kepada Allah SWT

1.1 Pengertian Akhlak kepada Allah SWT

Akhlak yang baik kepada Allah adalah ridha terhadap hukumnya baik secara syar'i maupun
takdir. Menerima dengan lapang dada dan tidak mengeluh. Seorang muslim yang baik itu
diharuskan berakhlak yang baik kepada Allah SWT. Akhlak kepada Allah dapat diartikan
sebagai sikap atau perbuatan yang seharusnya dilakukan manusia sebagai makhluk, kepada Allah
sebagai Khaliq. Oleh karena itu, kita sebagai manusia diciptakan atas kehendak-Nya, sehingga
alangkah baiknya kita bersikap santun (berakhlak) terhadap Allah untuk rasa syukur kita.
Sekurang kurangnya ada empat alasan mengapa manusia perlu berakhlak kepada Allah SWT.

a. Pertama, karena Allah SWT lah yang menciptakan manusia. Dia yang menciptakan manusia
dari air yang dikeluarkan dari tulang punggung dan tulang rusuk, hal ini sebagaimana
difirmankan Allah, dalam QS. At -Thariq ayat 5-7, sebagai berikut.

Artinya: "Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan?. Dia diciptakan
dari air (mani) yang terpancar. Yang terpancar dari tulang sulbi (punggung) dan tulang dada.

b. Kedua, karena Allah SWT yang telah memperlengkap panca indera, berupa pendengaran,
penglihatan, akal, fikiran, dan hati, serta anggota badan yang kokoh dan sempurna kepada
manusia. Allah berfirman dalam QS. An-Nahl ayat 78.

Artinya: "Dan Allah telah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak
mengetahui sesuatu apapun dan Dia memberikan kamu pendengaran, penglihatan, dan hati
agar kamu bersyukur".
c. Ketiga, karena Allah SWT yang menyediakan bahan dan sarana yang diperlukan bagi
kelangsungan hidup manusia, seperti bahan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, air,
udara, binatang ternak dan lainnya. Firman Allah dalam QS. Al-Jasiyah ayat 12-13.

Artinya: "Allah lah yang menundukkan laut untuk mu agar kapal-kapal dapat berlayar diatasnya
dengan perintah-Nya dan agar kamu bersyukur. Dan dia menundukkan apa yang ada di langit
dan apa yang ada di bumi untukmu semuanya (sebagai rahmat) dari-Nya. Sungguh dalam hal
yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang
berfikir".

d. Keempat, Allah SWT yang memuliakan manusia dengan diberikannya kemampuan daratan
dan lautan. Firman Allah dalam QS. Al-Isra' ayat 70.

Artinya: "Dan sungguh, kami telah memuliakan anak-anak cucu Adam dan kami angkut mereka
di darat dan di laut dan Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan kami lebihkan mereka
di atas banyak makhluk yang Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna".

Dari uraian di atas, kita memang benar perlu untuk berakhlak kepada Allah SWT. Karena alasan-
alasan di atas adalah tolak ukur yang tepat dan terdapat perintah Allah di dalamnya bahwa kita
sebagai seorang muslim memang diharuskan untuk berakhlak kepada sang pencipta.

1.2 Bentuk-bentuk Akhlak kepada Allah SWT

Berikut adalah bentuk akhlak terhadap Allah SWT, diantaranya:

1. Iman

Iman merupakan kepercayaan (yang berkenaan dengan agama) keyakinan dan kepercayaan
kepada Allah, nabi, kitab, dan sebagainya. Iman diyakini dalam sepenuh hati adanya alam
semesta dan segala isinya. Al Qur'an menyebutkan tentang iman dengan menggunakan lafal
yaqin (menyakini) yang didukung oleh bukti-bukti sebagai mana dalam firman Allah SWT,
dalam QS. Al-Baqarah ayat 4.
Artinya: "Dan mereka yang beriman kepada (Al-Qur'an) yang diturunkan kepadamu
(Muhammad) dan (kitab-kitab) yang telah diturunkan sebelum engkau, dan mereka yakin akan
adanya akhirat".

Dalam firman Allah SWT, surah lain, yaitu surah Al-An'am ayat 75.

Artinya: "Dan demikianlah, kami memperlihatkan kepada Ibrahim kekuasaan (kami yang
terdapat) di langit dan bumi dan agar dia termasuk orang-orang yang yakin".

2. Ridho

Ridho terhadap ketentuan Allah SWT, bagi seorang muslim adalah ridho terhadap segala
ketentuan yang telah Allah berikan pada dirinya. Seperti ketika dilahirkan kemudian diridhoi
oleh Allah SWT. Ridho Allah kepada hambanya berarti Dia melihat dan menyukai hamba-Nya
yang menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

3. Cinta

Rasa cinta merupakan salah satu hal terpenting yang ada di dalam hidup manusia. Tanpa cinta,
kehidupan manusia akan menjadi hampa. Puncak tertinggi cinta ialah kecintaan kita terhadap
Allah SWT. Rasa cinta ini yang menggerakkan hati seseorang untuk mau mengorbankan dari apa
yang dimilikinya dari harta, waktu, tenaga, hingga jiwa. Dan mampu korbankan untuk
mendekatkan diri kepada Allah SWT.

4. Taat

Ketaatan seorang hamba pada Rabb-Nya diwujudkan dalam takwa. Patuh melaksanakan
segala perintah-Nya dan meninggalkan semua larangan.

5. Iklhas

Iklhas menurut filosofinya adalah bersih dari hati yang kotor, tulus, dan iklhas dalam bekerja
maupun dalam melakukan sesuatu tanpa pamrih, sekaligus tanpa mengharap apapun. Dalam QS.
Al-Bayyinah ayat 5.
Artinya: "Dan tidaklah mereka diperintahkan kecuali untuk menyembah Allah dengan
mengikhlaskan (memurnikan) ketaatan semata-mata untuk-Nya dalam menjalankan agama yang
lurus.

6. Tawadhu

Tawadhu merupakan sikap rendah hati. Sikap ini berkaitan dengan kesabaran dan jauh dari
kesombongan. Sifat tawadhu adalah sikap yang tidak mudah diukur karena hal tersebut
merupakan cerminan yang ada di dalam hati. Dengan begitu kita dapat dijauhkan dari sikap
takabur dan keangkuhan hati.

7. Tawakal

Tawakal berarti mewakilkan atau menyerahkan. Dalam Islam, tawakal berarti berserah diri
kepada Allah dalam menghadapi atau menunggu hasil suatu pekerjaan atau keadaan. Tawakal
bukan berarti penyerahan mutlak nasib manusia kepada Allah semata, namun penyerahan
tersebut harus didahului dengan usaha.

8. Qana'ah

Qana'ah ialah sikap rela menerima atau merasa cukup dengan apa yang didapat serta
menjauhkan diri dari sifat tidak puas dan merasa kekurangan yang berlebihan. Qana'ah muncul
pada diri seseorang karena sikap rela menerima keputusan Allah SWT yang berlaku baginya.
Sikap ini muncul dari keyakinan yang kuat kepada Allah SWT. Setelah berusaha sebaik
mungkin. Sikap qana'ah terkait erat dengan sikap syukur, perbedaannya adalah qana'ah ini lebih
menekankan rasa rela menerima ketentuan Allah SWT. Sementara syukur lebih menekankan rasa
terima kasih dan berharap kepada Allah SWT.

9. Dermawan

Dermawan merupakan memberikan harta dengan senang hati dalam kondisi memang wajib
memberi, sesuai kepantasannya dengan tanpa mengharap imbalan dari yang diberi. Baik imbalan
berupa pujian, balasan, kedudukan, ataupun sekedar ucapan terimakasih. Jadi, seseorang disebut
dermawan jika memberi balasan berupa pujian, kedudukan, ucapan terimakasih, dan lainnya
dengan hartanya.
10. Bela dan Perjuangkan agama Allah SWT

Misi ibadah kita hanyalah untuk mendapatkan keselamatan dan kebahagiaan dunia akhirat.
Satu satunya jalan untuk mendapatkan pertolongan Allah berupa kebahagiaan dunia dan akhirat
adalah dengan membela dan memperjuangkan agama Allah SWT. Menolong agama Allah
dengan sepenuhnya melaksanakan perintah Allah dan menjauhi segala larangan Allah,
berdakwah menyebarkan agama Islam, berjuang membela Islam disaat Islam dihina dan dinista
oleh musuh-musuh Allah. Menolong agama Allah juga dengan menegakkan Islam kaffah dan
berjihad di jalan Allah.
BAB III

PENUTUP

Seorang muslim itu harus berahlak baik kepada Allah SWT. Karena kita sebagai manusia yang
di ciptakan oleh Allah dan untuk menyembah kepada Allah, sesuai dengan firman Allah SWT
yang artinya dan tidaklah Kami (Allah) ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah
kepada-Ku.

Dari uraian-uraian diatas dapat dipahami bahwa akhlak terhadap Allah SWT, manusia
seharusnya selalu mengabdikan diri hanya kepada-Nya semata dengan penuh keikhlasan dan
bersyukur kepada-Nya, sehingga ibadah yang dilakukan ditujukan untuk memperoleh keridhaan-
Nya.

Dalam melaksanakan kewajiban yang diperintahkan oleh Allah, terutama melaksanakan ibadah-
ibadah pokok, seperti shalat, zakat, puasa, haji, haruslah menjaga kebersihan badan dan pakaian,
lahir dan batin dengan penuh keikhlasan. Tentu yang tersebut bersumber kepada al-Qur'an yang
harus dipelajari dan dipelihara kemurnianya dan pelestarianya oleh umat Islam.
DAFTAR PUSTAKA

https://jambidaily.com/2020/06/10/akhlak-kepada-allah-swt-rasulullah-saw-manusia-dan-
lingkungan/

http://suliani-agustin.blogspot.com/2016/01/makalah-akhlak-kepada-allah-swt-dan.html?m=1

https://www.bacaanmadani.com/2017/08/pengertian-dermawan-dalil-dan-hikmah.html?m=1

https://republika.co.id/berita/qblib1430/makna-tawakal-yang-harus-dipahami-seorang-muslim

https://kumparan.com/hijab-lifestyle/pengertian-qanaah-1537406226615047292

http://menaraislam.com/akhlaq/makna-dan-pentingnya-ikhlas

https://m.liputan6.com/hot/read/4382058/tawadhu-adalah-sikap-rendah-hati-ketahui-manfaatnya

Anda mungkin juga menyukai