NIM : 0603213139
Puji syukur Alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah Swt kepada Rasulullah SAW
atas berbagai nikmat,rahmat, taufiqdan hidayahnya sehingga penyusun mampu menyelesaikan
tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Kalam. Makalah ini di susun agar
pembaca dapat memahami bagaimana cara kerja takdir dan kelompok yang bersangkutan
didalamnya. Dengan ini kami berharap agar materi kami dapat memberikan wawasan yang lebih
luas dan menjadi sumbangan pemikiran. Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing kami meminta
masukan demi perbaikan pembuatan makalah kami di masa yang akan datang dan mengharapkan
kritik dan saran dari para pembaca. Kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang terlibat baik secara langsung maupun tidak. Semoga hal yang telah
kami sampaikan bisa bermanfaat bagi pembaca serta memberikan inspirasi baru dan memperoleh
ibrah yang banyak dari peristiwa yang terjadi pada makalah yang kami susun,amin ya rabbal
alamin.
BAB I
PENDAHULUAN
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari akhlak kepada Allah SWT itu ?
2. Kenapa manusia harus berakhlak kepada Allah SWT?
3. Apa saja bentuk akhlak kepada Allah SWT itu?
BAB II
PEMBAHASAN
7. Tawakal
Tawakal adalah membebaskan hati dari segala ketergantungan kepada selain Allah SWT
dan menyerahkan segala sesuatunya kepada-Nya. Tawakal harus diawali dengan kerja
keras dan usaha yang maksimal (ikhtiar).
Islam memerintahkan kepada umatnya untuk mengikuti sunnatullah tentang hokum sebab
akibat. Artinya bahwa usaha harus selalu dilakukan terlebih dahulu setelah itu hasil
diserahkan sepenuhnya kepada Allah SWT. Usaha tanpa pertolongan Allah SWT adalah
sia-sia. Oleh sebab itu seorang Muslim tidak menggantungkan diri sepenuhnya kepada
ikhtiar.
Hikmah Tawakal
Pertama, sikap tawakal sangat bermanfaat sekali untuk mendapatkan ketenangan batin. Orang
yang berusaha dengan sungguh-sungguh dengan perencanaan yang matang ternyata
masih berhasil, dia tidak akan berputus asa dan menganggapnya sebagai musibah.
Sebaliknya, jika berhasil maka ia akan bersyukur dan tidak sombong karena
meyakini semua itu hanya dating dari Allah SWT.
Kedua, tawakal memberikan rasa kepercayaan diri kepada seseorang untuk menghadapi masa
depan. Yang penting berusaha sekuat tenaga, dan menyerahkan hasil sepenuhnya kepada
Allah SWT.
8. Syukur
Syukur ialah memuji si pemberi nikmat atau kebaikan yang telah dilakukannya. Syukur seorang
hamba terdiri atas tiga hal yaitu: mengakui nikmat di dalam batin, membicarakannya secara
lahir, dan menjadikannya sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
9. Muraqabah
Yang dimaksud muraqabah adalah kesadaran seorang Muslim bahwa ia selalu dalam
pengawasan Allah SWT. Kesadaran itu lahir dari keimanan bahwa Allah SWT dengan sifat ilmu,
bashar dan sama’ (mengerti, melihat dan mendengar) mengetahui apa saja yang dilakukan
manusia kapan dan dimana saja. Allah SWT jg mengerti apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh
manusia.
10. Muhasabah
Kesadaran akan pengawasan Allah SWT akan mendorong seorang Muslim untuk
melakukan muhasabah (evaluasi) terhadap amal perbuatan, tingkah laku dan sikap hatinya
sendiri. Dalam hal ini muraqabah berfungsi sebagai jalan menuju muhasabah.
Manfaat Muhasabah
a) Untuk mengetahui kelemahan diri agar dapat memperbaikinya
b) Untuk mengetahui hak Allah SWT
c) Untuk mengurangi beban hisab esok hari.
11. Taubat
Taubat berakar dari kata taba yang berarti kembali. Jadi taubat adalah kembalinya seseorang dari
sifat-sifat tercela menjadi sifat-sifat terpuji, kembali dari perbuatan maksiat menjadi perbuatan
yang taat, kembali dari yang di benci Allah SWt ke sesuatu yang di ridhai Allah SWT.
Dimensi Taubat
Taubat seseorang dikatakan sempurna jika memenuhi sebagai berikut:
a) Menyadari kesalahan
b) Menyesali kesalahan
c) Memohon ampun kepada Allah SWT
d) Berjanji untuk tidak mengulanginya
BAB III
KESIMPULAN
Dari uraian di atas maka dapat dipahami bahwa akhlak terhadap Allah SWT adalah akhlak
yang pertama dan utama. Hal ini dikarenakan Allah SWT merupakan pencipta alam semesta
beserta isinya termasuk juga manusia. Selain itu juga karena Allah SWT telah menjadikan
manusia sebagai makhluk yang sempurna dengan kelebihan-kelebihannya serta Allah juga yang
member rizki demi kelangsungan hidup umat manusia.
Bentuk-bentuk akhlak kepada Allah SWT adalah Menauhidkan Allah SWT, taqwa, cinta
dan ridha, khauf dan raja’, berbaik sangka (husnu zhann), zikrullah (mengingat allah), tawakal,
syukur, muraqabah, dan taubat.