Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

KONSEP AKHLAK KEPADA ALLAH

DISUSUN OLEH:

1. Deswita Eka Maharani Putri (2301050193)


2. Naya Jian Maharani (2301050195)
3. Muhamad Fahrun Nada (2301050196)

Dosen Pengampu: Dr. Ali Sunarso, M.Pd.

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PSIKOLOGI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

TAHUN AJARAN 2023/ 2024


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan dan berkat-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah “Konsep Akhlak Kepada Allah SWT ” ini dengan baik dan
tepat waktu. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita
yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat kelak.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah mata kuliah Akhlak ini dengan judul “Konsep Akhlak
Kepada Allah”.
Akhir kata, apabila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kekurangan. Kritik
dan saran tentunya sangat kami harapkan demi perbaikan dan kesempurnaan. Penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini, sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Semarang, 2 November 2023

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................................2

DAFTAR ISI............................................................................................................................................3

I. PENDAHULUAN................................................................................................................................4

1.1 Latar Belakang.........................................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................................4

1.3 Tujuan......................................................................................................................................4

II. PEMBAHASAN.................................................................................................................................5

2.1 Definisi Asas-Asas Pendidikan................................................................................................5

2.2 Fungsi dan Tujuan Asas-Asas Pendidikan...............................................................................5

2.3 Macam-Macam Asas Pendidikan............................................................................................5

2.4 Penerapan dan Implementasi Asas-Asas Pendidikan..............................................................9

III. PENUTUP.......................................................................................................................................12

3.1 Kesimpulan............................................................................................................................12
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Moralitas mengacu pada praktik dan perilaku yang benar, bukan arogan dan
kebiasaan. Sedangkan dalam terminologi Islam, akhlak adalah sikap kepribadian
manusia terhadap Tuhan, manusia, dirinya sendiri, dan makhluk lain sesuai dengan
perintah, larangan, dan petunjuk Sunnah Al-Qur'an dan Nabi SAW. Artinya moralitas
mengacu pada seluruh perilaku manusia, baik eksternal maupun internal, termasuk
aspek-aspek seperti ibadah, percakapan, perilaku, persahabatan, komunikasi, dan
cinta.
Artikel ini tentang perilaku umat Islam terhadap Allah SWT, yaitu bagaimana
seharusnya umat Islam bersikap. Bertindak terhadap Allah SWT. Alhasil, seorang
muslim kelak akan menjadi pribadi yang berakhlak mulia, khususnya terhadap Allah
SWT. Adapun akhlak terhadap Tuhan adalah menaati segala perintah-Nya dan
menjauhi segala larangan-Nya. Oleh karena itu, umat Islam harus menaati perintah
Allah.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah yang didapatkan adalah
sebagai berikut :
1. Apa itu konsep akhlak?
2. Apa pengertian akhlak kepada Allah SWT?
3. Apa alasan mengapa seorang muslim harus berakhlak kepada Allah SWT?
4. Bagaimana cara membentuk akhlak kepada Allah?
5. Apa saja penerapan dan implementasi akhlak kepada Allah SWT?

1.3 Tujuan
1. Dapat mengetahui konsep akhlak.
2. Dapat mengetahui pengertian akhlak kepada Allah SWT.
3. Dapat mengetahui alasan mengapa seorang muslim harus berakhlak
kepada Allah SWT.
4. Dapat mengetahui cara membentuk akhlak kepada Allah.
5. Dapat mengetahui penerapan dan implementasi akhlak kepada Allah SWT.
II. PEMBAHASAN

2.1 Konsep Akhlak


Secara etimologi, akhlak (khuluqun dari bahasa Arab) memiliki arti
budi pekerti, watak, dan perilaku.Akhlak secara terminologi memiliki arti sifat
seseorang yangjiwanya sudah terlatih sehingga dapat melahirkan perbuatan
spontan tanpa perlu suatu pemikiran. (Mustofa, 1997:15). Khuluq memiliki arti
cerminan hati atau jiwa seseorang yang senyatanya, sedangkan khalq memiliki arti
cerminan jasmani seseorang yang terdiri
2.2 Definisi Akhlak Kepada Allah
Fungsi asas-asas pendidikan adalah sebagai aturan atau ketentuan atau
pegangan dalam melaksanakan pendidikan agar tujuannya tercapai dengan benar dan
dapat dipertanggungjawabkan. Sedangkan tujuan pendidikan adalah arah yang hendak
dicapai dalam pendidikan.

Beberapa tujuan dari adanya asas-asas pendidikan antara lain:

1. Memberikan pedoman dalam merancang dan melaksanakan pendidikan yang


berkualitas.
2. Membantu dalam menentukan arah dan tujuan pendidikan.
3. Meningkatkan kualitas pendidikan dengan memberikan landasan yang kuat.
4. Membantu dalam menentukan kebijakan pendidikan yang tepat.
5. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi pendidikan dengan memberikan pedoman
yang jelas.

2.3 ALASAN MENGAPA SEORANG MUSLIM HARUS BERAKHLAK KEPADA


ALLAH SWT?
Seorang muslim yang baik itu memang diharuskan berakhlak yang baik
Kepada Allah SWT. Karena kita sebagai manusia itu diciptakan atas kehendak-Nya,
sehingga alangkah baiknya kita bersikap santun (berakhlaq) kepada sang Khaliq
sebagai rasa syukur kita.
Menurut Kahar Mashyu sekurang-kurangnya ada empat alasan mengapa
manusia perlu beakhlak kepada Allah yaitu:
1. Allah SWT-lah yang mencipatakan manusia. Dia yang menciptakan manusia
dari air yang ditumpahkan keluar dari tulang punggung dan tulang rusuk hal ini
sebagaimana difirmankan oleh Allah SWT dalam suratat-Thariq ayat5-7yang
artinya:“Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan?
Dia tercipta dari air yang terpancardari tulang sulbi dan tulang dada.”(at-
Tariq: 5-7)
2. Allah SWT-lah hati sanubari,disamping anggota badan yang kokoh dans
empurna kepada manusia. Firman Allah SWT dalam surahan-Nahl ayat 78 yang
artinya:“Dan Allah telah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan
tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran,
penglihatan, dan hati ,agar kamu bersyukur.”(QSan-Nahl: 78)
3. Allah SWT-lah yang telah menyediakan berbagai bahan dan sarana yang
diperlukan bagi kelangsungan hidup manusia, seperti bahan makanan yang
berasal dari tumbuh- tumbuhan, air, udara,binatang ternak dan lainnya. Firman
Allah SWT dalam surah al- Jatsiyah ayat 12-13 yang artinya“Allah SWT-lah
yang menundukkan lautan untuk kamu supaya kapal-kapal dapat berlayar
padanya dengan seizin-Nya, supaya kamu dapat mencari sebagian dari
karunia-Nya dan mudah-mudahan kamu bersyukur.Dan Dia menundukkan
untuk kamu apa yang ada dilangit dan apa yang ada dibumi semuanya,
(sebagai rahmat) dari padaNya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat
tanda-tanda (kekuasaan Allah)bagi kamu yang berpikir.”(QS al-Jatsiyah:
12-13)
4. Allah SWT-lah yang telah memuliakan manusia dengan diberikannya
kemampuan, daratan dan lautan. Firman Allah SWT dalam surah Al-Israa‟ayat
70 yang artinya: “Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak cucu
Adam, Kami angkut mereka dari daratan dan lautan,Kami beri mereka dari rizki
yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna
atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.”(QS al-Israa‟:70)
2.4 CARA MEMBENTUK AKHLAK KEPADA ALLAH SWT
1. Mensucikan Allah dan memuji-Nya, Q.S.Al-Isra’: 44.
2. Bertawaakkal, berserah diri, kepada Allah. Dalam Al-Qur’an perintah
tawakkal kepada Allah terulang dalam bentuk tunggal sebanyak sembilan kali
dan bentuk jamak sebanyak dua kali. Semua didahului oleh perintah untuk
melakukan sesuatu. Dalam konteks tawakkal kepada Allah, manusia harus
mempercayakan diri kepada-Nya dalam melaksanakan sesuatu pekerjan yang
telah direncanakan secara matang dan mantap. (Q.S Al-Anfal ayat 61).
3. Berbaik sangka kepada Allah, bahwa yang datang dari Allah kepada
makhluknya hanya kebaikan, Q.S. An-Nisa’: 79.
4. Beribadah hanya kepada Allah, Q.S. Al-An’am: 162.
5. Berdo’a khusus kepada Allah, Berdo’a artinya meminta sesuatu kepada Sang
Pencipta, agar apa yang diupayakan atau sesuatu yang diinginkan tercapai.
Adapun diantara syarat-syarat diijabahnya do’a seseorang oleh Allah sebagai
berikut; bersungguh dalam memanjatkan do’a; penuh keyakinan do’anya
diterima; berdo’a khusyuk, memohon yang masuk akal, dilakukan secara
ikhlas, menjauhkan diri dari segala hal yang dilarang oleh Allah.
6. Zikrullah, yaitu ingat kepada Allah. Dalam Islam, manusia diperintahkan
untuk selalu ingat kepada Allah baik waktu lapang maupun waktu sempit, baik
waktu sendirian maupun waktu bersama-sama, baik waktu sehat maupun
waktu sakit, Zikir yang disuruh dalam Islam tidak terbatas jumlahnya atau
zikir yang sebanyak-banyaknya.
2.5 .
1. Memperluas kesempatan belajar
Upaya pemerintah dalam perluasan kesempatan belajar telah mengalami
peningkatan. Terbukti dengan semakin banyaknya peserta didik dari tahun ke
tahun yang dapat ditampung baik dalam lembaga pendidikan formal, non formal,
dan informal; berbagai jenis pendidikan; dan berbagai jenjang pendidikan dari TK
sampai perguruan tinggi
2. Pengadaan dan pembinaan guru dan tenaga kependidikan pada semua jalur,
jenis, dan jenjang
Upaya pemerintah dalam hal ini dimaksudkan agar mereka dapat
melaksanakan tugasnya secara proporsional. Dan memperoleh kesempatan
meningkatkan kualitas hasil pendidikan di seluruh tanah air. Pembinaan guru dan
tenaga guru dilaksanakan baik di dalam negeri maupun diluar negeri.
3. Pembaruan & pengembangan kurikulum
Upaya pembaruan dilakukan agar mampu memenuhi tantangan pembangunan
manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas melalui Pendidikan.
4. Pengadaan & pengembangan sarana dan prasarana
Upaya ini direalisasikan dengan menyediakan layanan pendidikan secara
offline maupun online. Sarana ini dapat berupa ruang belajar, perpustakaan, media
pengajaran, bengkel kerja, sarana pelatihan dan ketrampilan, sarana pendidikan
jasmani.
5. Pengadaan berbagai program pembinaan generasi muda
Upaya ini dimaksudkan sebagai pembinaan kepemimpinan dan ketrampilan,
kesegaran jasmani dan daya kreasi, sikap patriotisme dan idealisme, kesadaran
berbangsa dan bernegara, kepribadian dan budi luhur.
6. Pengadaan berbagai program pembinaan keolahragaan
Upaya ini memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada anggota
masyarakat untuk melakukan berbagai macam kegiatan olahraga untuk
meningkatkan kesehatan dan kebugaran serta prestasi di bidang olahraga.
7. Pengadaan berbagai program peningkatan peran Wanita
Dengan memberdayakan perempuan khususnya di bidang pendidikan dapat
membantu dalam mewujudkan suasana belajar & proses pembelajaran yang aktif.
Tak hanya mengurus pendidikan di instansi sekolah saja. Penerapan iptek yang
dilakukan perempuan dalam dunia pendidikan juga diterapkan pada anak-anaknya
pula kelak sebagai bentuk tanggungjawab dan kasih sayang. Seperti yang kita
ketahui, perempuan merupakan akses pendidikan pertama bagi anak-anaknya.
Oleh karena itu, selain menjadi pelindung & pemelihara, perempuan juga sebagai
dasar dari Pendidikan anak.
8. Kebebasan peserta didik untuk memilih pengetahuan & keterampilan yang
diminati
Pemerintah menyediakan berbagai bidang, jenis, jalur, dan jenjang pendidikan
sesuai peran dan profesinya dalam masyarakat dan diharap peserta didik dapat
bertanggungjawab atas pendidikannya sendiri.
9. Kebebasan untuk memilih pendidikan kejuruan yang diminati
Pendidikan ini mengacu pada jenjang menengah kejuruan yang disiapkan
kelak akan menjadi ahli profesional dalam bidangnya.
10. Kebebasan memilih mengembangakan bakat & minatnya

Jenis pendidikan ini menitikberatkan pada pendidikan nonformal. Bagi peserta


didik yang mmiliki kemampuan lebih di bidang nonakademik diberi kesempatan
dan kebebasan untuk memilih forum, wadah, maupun instansi yang menyediakan
program yang diminati sesuai dengan gaya dan irama belajarnya.

11. Kebebasan untuk menempuh pendidikan bagi penyandang disabilitas.


Bagi penyandang disabilitas bukan alasan untuk tidak menempuh pendidikan.
Keterbatasan tersebut memperoleh kesempatan untuk dapat memilih pendidikan &
keterampilan sesuai dengan jenis keterbatasan yang disandang agar dapat tumbuh
menjadi seorang yang mandiri.
12. Memiliki kesempatan untuk memperoleh pendidikan dan ketrampilan bagi
yang berada di daerah terpencil.
Wilayah yang termasuk 3T (Tertinggal, Terdepan, & Terluar) memiliki
kesempatan yang sama dalam hal memperoleh pendidikan dan ketrampilan agar
dapat berkembang menjadi manusia yang memiliki kemampuan dasar yang
memadai sebagai manusia yang mandiri, yang beragam dari potensi dibawah
normal sampai jauh diatas normal (Jurnal Pendidikan,1989).

III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Asas pendidikan diartikan sebagai sesuatu kebenaran yang menjadi dasar atau
tumpuan berpikir, baik pada tahap perancangan maupun pelaksanaan pendidikan.
Khusus untuk pendidikan di Indonesia, terdapat sejumlah asas yang member arah
dalam merancang dan melaksanakan pendidikan itu.
Asas Tut Wuri Handayani merupakan gagasan yang dikemukakan oleh Ki
Hajar Dewantara seorang perintis kemerdekaan dan pendidikan nasional. Asas ini
mengandung arti pendidik dengan kewibawaan yang dimiliki mengikuti dari belakang
dan memberi pengaruh, tidak menarik-narik dari depan, membiarkan anak mencari
jalan sendiri, dan bila anak melakukan kesalahan baru pendidik membantunya.
Asas pendidikan sepanjang hayat dalam proses belajar mengajar di sekolah
seyogyanya mengemban sekurang-kurangnya dua hal pokok, yaitu:
1. Membelajarkan peserta didik dengan efisien dan efektif, dan meningkatkan
kemauan,
2. Kemampuan belajar mandiri sebagai basis dari belajar sepanjang hayat.

Asas kemandirian dalam belajar diartikan sebagai aktifitas belajar yang


berlangsung lebih didorong oleh kemauan sendiri, pilihan sendiri, dan tanggung jawab
sendiri dari pembelajaran. Asas ini tidak dapat dipisahkan dari dua asas sebelumnya
karena sangat berkaitan.

Disamping asas-asas tersebut ada juga beberapa asas lainnya, yaitu:

1. Asas semesta menyeluruh dan terpadu,


2. Asas tanggungjawab bersama
3. Asas manfaat, adil dan merata
4. Asas 1922
Berbagai penerapan dan implementasi dari asas-asas pendidikan dapat berupa
memperluasnya kesempatan belajar, perkembangan kurikulum, pengadaan berbagai
program pembinaan generasi muda, dan masih banyak lainnya.

Anda mungkin juga menyukai