DAN
RASULULLAH Saw
DOSEN PENGAMPU :
Prof. Dr. H. Masnal Zajuli, MA
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 3 :
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang kami ucapkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
Rahmat Hidayah, dan Inayah-nya kepada kami. Sholawat beiringkan salam tak lupa
kami sanjungkan untuk nabi besar Muhammad saw yang telah membawa kita dari
zaman jahiliyyah menuju zaman yang penuh ilmu pengetahuan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang Akhlak Kepada Allah SWT dan Rasulullah Saw.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak, terutama Prof. Dr. H. Masnal Zajuli, MA sebagai dosen pengampu
sehingga dapat memperlancarpembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan
makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan, baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu,
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari dosen pengampu
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah Akhlak Kepada Allah SWT dan
Rasulullah Saw ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii
BAB I (PENDAHULUAN)....................................................................................................1
BAB II (PEMBAHASAN)......................................................................................................3
KESIMPULAN............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.2 TUJUAN
Berdasarkan latra belakang diatas, tujuan penulis makalah ini adalah untuk
memahami tentang akhlak kepada Allah SWT dan Rasulullah saw sehingga dapat
menjaga akhlak dalam hidup sebagai seorang muslim/Muslimah yang baik.
1.3 MANFAAT
A. Memahami pengertian akhlak kepada Allah Swt
B. Memahami alasan ber-akhlak kepada Allah Swt
C. Memahami akhlak kepada Allah Swt sebagai Khalik
D. Memahami bentuk-bentuk akhlak kepada Allah Swt; hubb, tawadhu’, bersyukur,
husn al-zhan, berzikir, berdoa, dan tawakal.
E. Memahami pengaruh berakhlak kepada Allah terhadap perilaku Muslim
F. Memahami alasan berakhlak kepada Rasulullah Saw
G. Memahami bentuk-bentuk akhlak kepada Rasulullah Saw dan keluarga
BAB II
PEMBAHASAN
Akhlaq menurut bahasa yaitu berasal dari bahasa Arab jamak dari kata itrareb
gnay tingkah laku, perangai atau tabiat. Sedangkan menurut istilah; akhlaq adalah daya
kekuatan jiwa yang mendorong perbuatan dengan mudah dan spontan tanpa dipikir dan
direnung lagi. Dengan demikian akhlaq pada hakikatnya adalah sikap yang melekat pada
diri mausia, sehingga manusia dapat melakukannnya tanpa berpikir (spontan). Menurut
Kahar Masyhur akhlaq kepada Allah dapat diartikan sebagai sikap atau perbuatan yang
seharusnya dilakukan oleh manusia sebagai makhluk kepada Tuhan sebagai Khaliq.
Sehingga akhlaq kepada Allah dapat diartikan sebagai segala sikap atau perbuatan
manusia yang dilakukan tanpa dengan berpikir lagi (spontan) yang memang seharusnya
ada pada diri manusia (sebagai hamba) kepada Allah SWT.
Dengan demikian pengertian akhlak adalah tindakan yang berhubungan dengan
tiga unsur yang sangat penting, yaitu sebagai berikut:
Konsep akhlak dalam Al-Qur’an, salah satunya dapat diambil dari pemahaman
terhadap surat Al-Alaq ayat 1-5 yang secara tekstual menyatakan perbuatan Allah SWT
dalam menciptakan manusia sekaligus membebaskan manusia dari kebodohan (‘allamal
insana malam ya’lam).
Menurut Ibn Miskawaih (w. 421 H/1030 M), yang dikenal sebagai pakar bidang
akhlak terkemuka mengatakan bahwa akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang
medorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan
pertimbangan. Lebih luas, Ibn Miskawaih mengatakan bahwa akhlak adalah sifat yang
tertanam dalam jiwa yang menimbulkan macam-macam perbuatan dengan gamblang dan
mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.
Akhlak adalah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripadanya timbul
perbuatan-perbuatan dengan mudah dan gampang tanpa memerlukan pemikiran dan
3
pertimbangan. Maka bila sifat itu memunculkan perbuatan baik dan terpuji menurut akal
dan syariat maka sifat itu disebut akhlak yang baik atau akhlakul karimah, dan bila yang
muncul dari sifat itu perbuatan-perbuatan buruk maka disebut akhlak yang buruk atau
akhlakul mazhmumah.
Didalam islam pengertian akhlak adalah sistem nilai yang mengatur pola sikap dan
tindakan manusia diatas bumi yang didasarkan kepada Al-Qur’an dan al-Hadist.
3. Huznudz dzan,
Memohon apa saja kepada Allah. Do’a merupakan inti ibadah, karena ia
merupakan pengakuan akan keterbatasan dan ketidakmampuan manusia,
sekaligus pengakuan akan kemahakuasaan Allah terhadap segala sesuatu.
6. Tawakal
Tawakal untuk Allah, yaitu berserah diri sepenuhnya kepada Allah dan
menunggu hasil kerja atau menunggu dari suatu keadaan. Tawakal bukan berarti
meninggalkan kerja dan usaha, dalam surat Al-Mulk ayat 15 dijelaskan, bahwa
manusia di syariatkan berjalan di muka bumi utuk mencari rizki dengan
berdagang, bertani dan lain sebagainya.
Yaitu hati yang rendah di hadapan Allah. Mengakui bahwa kita adalah
makhluk yang hina di hadapan Allah Yang Maha Kuasa, oleh karena itu tidak
layak jika hidup dengan angkuh dan sombong, tidak mau memaafkan orang
lain, dan pamrih dalam melakukan ibadah untuk Allah.
2. Taat batin
Yaitu segala sifat baik dan terpuji yang dilakukan oleh hati
a.Tawakkal
Berserah diri kepada Allah SWT sepenuhnya dalam menghadapi situasi
apapun. Dengan cara selalu berdoa dan berserah diri.
b.Sabar
Menahan dalam menghadapi situasi apapun, baik dalam menghadapi
musibah, malapetaka, dan ujian dari Allah SWT. Dengan kata lain sabar dapat
diartikan sebagai bentuk dari tidak menyerah, dan patah semangat dalam menjalani
ujian apapun.
c.Qana'ah
Merasa cukup dan ikhlas menerima apa yang telah dianugerahkan oleh Allah
SWT. Qana'ah juga dapat diartikan sebagai selalu berpikir positif atau husnudzon
agar menghindari perilaku suudzon atau berprasangka buruk.
Akhlak tercela pada dasar sifat dan perbuatannya dibagi menjadi beberapa
bagian, yaitu :
1. Maksiat lahir
2. Maksiat batin
Maksiat batin berasal dari batin manusia adalah maksiat yang tidak
terlihat wujudnya tetapi dapat menimbulkan penyakit hati. Seperti syirik,
marah, angkuh, dengki, dan dendam. Maksiat batin ini dapat menjauhkan
manusia dari jalan yang benar, dan mendorong manusia agar selalu berbuat
keburukan dan maksiat yang dapat membuat manusia jauh dari ajaran Allah
swt.
Intinya adalah dalam hidup selalu ada akhlak baik dan akhlak buruk. Kita
sebagai manusia harus tetap berperilaku baik dan terpuji kepada makhluk-makhluk
ciptaan Allah SWT. Penanaman akhlak yang baik ini juga dapat mempengaruhi
seseorang dalam bertindak, dan berperilaku sebelum melakukan sesuatu. Dengan
pembelajaran akhlak ini kita dapat membiasakan perilaku terpuji dalam kehidupan
sehari-hari, serta dapat membangun nilai keimanan dan moral yang baik agar
terciptanya perdamaian serta dapat selalu menebar kebaikan dimanapun dan
kapanpun. Jangan lupa selalu bertawakal kepada Allah agar terhindar dari perbuatan
maksiat dan selalu menjauhi larangannya.
F. ALASAN BERAKHLAK KEPADA RASULULLAH Saw
Rasulullah adalah manusia yang paling mulia akhlaknya. Beliau sangat
dermawan paling dermawan diantara manusia. Beliau sangat menghindari perbuatan
dosa, sangat sabar, sangat pemalu melebihi gadis pingitan, berbicara sangat fasih
dan jelas, beliau sangat pemberi, beliau juga jujur dan amanah, sangat tawadhu’,
tidak sombong, tepati janji, penyayang, lembut, suka memaafkan, dan lapang dada.
Beliau mencintai orang miskin dan duduk bersama mereka, beliau banyak diam dan
tawa beliau adalah senyuman.
Maka oleh sebab itu sepatutnya kita meneladani akhlak rasulullah. Berakhlak
kepada rasulullah dapat diartikan suatu sikap yang harus dilakukan manusia kepada
Baginda Rasulullah saw. sebagai rasa terima kasih atas perjuangannya membawa
umat manusia ke jalan yang benar. Berakhlak kepada Rasullullah perlu kita lakukan
atas dasar :
a. Rasullulla Saw.sangat besar jasanya dalam menyelamatkan manusia dari
kehancuran. Beliau banyak mengalami penderitaan lahir batin, namun
semua itu diterima dengan ridha.
b. Rasulullah sangat berjasa dalam membina akhlak yang mulia. Pembinan ini
dilakukan dengan memerikan contoh teladan yang baik kepada umat
manusia.
c. Rasulullah berjasa dalam menjelaskan Al-Qur’an kepada manusia sehingga
jelas dan mudah dilaksanakan. Allah berfirman : Artinya : “ Dialah yang
mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul diantara mereka,
yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan
mengajarkan kepada mereka kitab dan hikmah. Dan sesungguhnya, mereka
sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata. ( Q.S. Al- Jumu’ah :
2)
d. Rasulullah telah mewariskan hadits yang penuh dengan ajaran yang sangat
mulia dalam berbagai bidang kehidupan.
B. Akhlak Terhadap
1. Mencintai mereka melebihi rasa cinta kita terhadap kerabat yang lain.
2. Lemah lembut dalam perkataan dan perbuatan
3. Merendahkan diri di hadapannya.
4. Berdoa kepada mereka dan meminta doa kepada mereka.
5. Berbuat baik kepada mereka sepanjang hidupnya.
6. Berterima kasih kepada mereka.
BAB III
SIMPULAN
Seorang muslim itu harus berahlak baik kepada Allah SWT. Karena kita sebagai
manusia yang diciptakan oleh Allah SWT dan untuk menyembah kepada Allah SWT sesuai
dengan firman Allah SWT yang artinya “dan tidaklah Kami (Allah) ciptakan jin dan
manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku.” Dari uraian-uraian diatas dapat dipahami
bahwa akhlak terhadap Allah SWT, manusia seharusnya selalu mengabdikan diri hanya
kepada-Nya semata dengan penuh keikhlasan dan bersyukur kepada-Nya, sehingga ibadah
yang dilakukan ditujukan untuk memperoleh keridhaan-Nya.
Dalam melaksanakan kewajiban yang diperintahkan oleh Allah, terutama
melaksanakan ibadah-ibadah pokok, seperti shalat, zakat, puasa, haji, haruslah menjaga
kebersihan badan dan pakaian, lahir dan batin dengan penuh keikhlasan. Tentu yang
tersebut bersumber kepada Al-Qur'an yang harus dipelajari dan dipelihara kemurniannya
dan pelestariannya oleh umat Islam. Adapun akhlak kepada Allah itu antara lain:
1. Taqwa kepada Allah SWT
2. Cinta kepada Allah SWT
3. Ikhlas kepada Allah SWT
4. Khauf dan raja‟ terhadap Allah SWT
5. Bersyukrur terhadap nikmat yang diberikan Allah SWT
6. Muraqobah
7. Taubat kepada Allah SWT 8. Berbaik sangka kepada Allah SWT
9. Bertawakal kepada Allah SWT
10. Senantiasa mengingat Allah SWT
11. Memikirkan keindahan ciptaan Allah SWT
12. Melaksanakan apa-apa yang diperintahkan Allah SWT
13. Menjauhi apa yang dilarang Allah SWT.
Rasulullah menganjurkan ummatnya untuk berbuat baik dalam gerak gerik atau
perilaku kita dalam kehidupan sehari-hari, berakhlak mulia dalam bertindak melakukan
sesuatu. Terutama yang menyangkut hubungan dengan Allah sebagai pencipta alam semesta
termasuk kita sebagai manusia. Kedua hubungan sesama manusia terutama hubungan dengan
Rasulullah sebagai orang yang telah membimbing kita kejalan yang benar untuk menyembah
Tuhan Yang Esa. Ketiga hubungan dengan alam semesta serta lingkungannya. Keempat
16
17
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an dan terjemahannya, Waqaf dari Pelayanan Dua Tanah Suci Raja Fahd Bin Abdul
Aziz Al-Suud, 1424 H, Mujamma’ Al-Malik Fahd Li Thiba’at Al- Mush-haf Asy- Syarif
Madinah Munawwarah P.O Box 6262, Kerajaan Saudi Arabia.
Abdullah Aidid, 2006, Akhlak, Yogyakarta, Penyiaran Islam.
Ahmad Amin, 2004, Ethika (Ilmu Akhlak), Terjemahan Ma’ruf , Jakarta, Bulan Bintang.
Al-Bukhari, 2003, Kitaabul adaabil Mufarrad, Tasyqend, Mathba’ah Ufset.
Rahmat djatnika, 2005, Sistem Ethika Islami (Akhlak Mulia), Pustaka Panjimas, Jakarta.