1. Baca dan pahami materi-materi di bawah ini sebagai bahan untuk mengerjakan tugas
Mentoring berkaitan dengan Materi : Akhlak Kepada Allah SWT dalam Perspektif
Pekerjaan Sosial. Boleh mencari materi tambahan dari sumber lain yang relevan.
2. Setelah Anda memahami materi-materi tersebut, buatlah tulisan yang menggambarkan
bagaimana Anda mengimplementasikan Kode Etik Pekerja Sosial yang
diilhami/dilandasi oleh Akhlak kepada Allah SWT ketika kelak Anda menyandang
Predikat Pekerja Sosial Profesional.
3. Sistimatika penulisan bebas, tidak ditentukan jumlah halamannya, yang penting memuat
poin-poin yang diminta dan mengacu kepada tata cara penulisan yang benar sesuai
kaidah penulisan ilmiah.
4. Tulisan diketik di atas kertas ukuran A4, jenis huruf Times New Roman, Font 12.
5. Waktu pengerjaan Tugas selama 7 (tujuh) hari terhitung sejak tugas diterima. Tugas
yang sudah selesai dikerjakan, langsung diemailkan ke Mentor : Drs. Ramli, M.Pd
dengan alamat email : ramliarahman@yahoo.com atau dikirim melalui WhatsApp ke
Nomor : 081322652165
Cantuman identitas Anda (Nama, NRM, Kelas/Prodi) pada Lembar Hasil Tugas.
Tugas yang sudah terkirim dilaporkan juga kepada Ketua kelas masing-masing dan
Pendamping untuk dicatat dan ketahui.
Selamat bekerja semoga memberikan hasil yang terbaik dan selalu dalam bimbingan Allah
SWT. Amin.
AKHLAK KEPADA ALLAH SWT DALAM PERSPEKTIF PEKERJAAN SOSIAL
Kode etik ini adalah pedoman perilaku bagi anggota Ikatan Pekerja Sosial Profesional
Indonesia (IPSPI) dan merupakan landasan untuk memutuskan persoalan-persoalan etika bila
perilaku pekerja sosial profesioanal dinilai menyimpang dari standar perilaku etis dalam
melaksanakan hubungan-hubungan profesionalnya dengan kelayakan, kolega, profesi lain dan
dengan masyarakat.
Kode etik ini didasarkan pada nilai-nilai fundamental pekerja social yakni penghargaan
terhadap martabat dan harga diri setiap orang, serta hak-hak dan tanggung jawab social.
Kode etik ini bukan merupakan perangkat yang menentukan semua perilaku pekerja social
professional dalam semua kompleksitas kehidupan. Kode etik lebih merupakan prinsip-
prinsip umum untuk membimbing perilaku dan menilai perilaku secara bijaksana dalam
berbagai situasi yang mengandung implikasi etis.
Kode etik ini tidak dimaksudkan sebagai alat untuk menghilangkan/mencabut kesempatan
atau kebebasan pekerja social professional yang melakukan praktek dengan integritas
profesional yang tinggi. Perilaku pekerja social professional bukan berasal dari dekrit/
maklumat, tetapi komitmen pekerja social professional secara individual. Kode etik ini dibuat
untuk menegaskan kemauan dan semangat pekerja social professional agar bertindak etis
dalam seluruh perbuatan mereka sebagai pekerja social professional.
BAB I
PERILAKU DAN INTEGRITAS PRIBADI PEKERJA SOSIAL PROFESIONAL
Pasal 1
Perilaku Pribadi
Pekerja social professional harus memelihara standar perilaku pribadi dalam kapasitas atau
identitas sebagai pekerja social.
Pasal 2
Kemampuan Profesional
1. Pekerja social professional menerima tanggung jawab atas pekerjaan hanya atas dasat
adanyan kemampuan dan tujuan untuk meningkatkan kemampuan.
2. Pekerjaan social professional tidak menyalahgunakan prinsip-prinsip pendidikan,
pengalaman atau organisasi professional.
Pasal 3
Pelayanan
1. Pekerja social profesional bertanggung jawab atas mutu dan keluasan pelayanan yang
dilakukan.
2. Pekerja social professional bertindak untuk mencegah dan mengatasi praktek-praktek
yang tidak manusiawi dan diskriminatif.
Pasal 4
Integritas
Pasal 5
Keilmuan dan Penelitian
Pekerja social professional yang terlibat dalam bidang keilmuan dan penelitian harus
dibimbiung oleh tradisi-tradisi keilmuan.
BAB II
TANGGUNG JAWAB ETIS PEKERJA SOSIAL PROFESIONAL TERHADAP
KELAYAN
Pasal 6
Kepentingan Kelayan
Pasal 7
Hak-hak Kelayan
Pekerja social harus memperhatikan hak-hak kelayan dalam menentukan nasibnya sendiri.
Pasal 8
Kerahasiaan dan Hak Pribadi
Pekerja social professional harus menghormati hak-hak pribadi kelayan dan menjaga
kerahasiaan informasi yang diperoleh dalam rangka pelayanan professional.
1. Pekerja social professional boleh mengemukakan rahasia kelayan ke[pada orang lain
atas sepengetahuan kelayan, bila mempertimbangkan professional mengharuskannya
demikian.
2. Pekerja social professional harus memberitahukan batas-batas kerahasiaan itu kepada
kelayan, untuk apa informasi itu dirahasiakan dan bagaimana menggunakannya.
3. Pekerja social professional harus memperlihatkan cacatan informasi kelayan sejauh itu
menyangkut kelayan yang bersangkutan.
4. Dalam memperlihatkan cacatan kepada kelayan, pekerja social professional harus
berhati-hati agar rahasia orang atau kelayan lain tidak terbaca oleh kelayan itu.
5. Sebelum mencatat dan merekam informasi kelayan, pekerja social professional harus
memberitahukan hal itu kapadanya. Pemberitahuan itu juga termasuk bila melibatkan
orang ketiga ke dalam aktivitas mereka.
Pasal 9
Pembiayaan
Biaya untuk pelayanan professional harus jelas dan disesuaikan dengan pelayanan yang
diberikan kepada kelayan, serta disesuaikan dengan kemampuan kelayan.
BAB III
TANGGUNG JAWABp ETIS PEKERJA SOSIAL PROFESIONAL TERHADAP
KOLEGA DAN PROFESI LAIN
Pasal 10
Penghargaan, Keterbukaan dan Penghormatan
Pekerja social professional harus memperlakukan kolega dengan hormat, jujur, terbuka dan
baik.
Pasal 11
Kelayan Kolega
1. Pekerja social professional tidak boleh mengambil kelayan kolega tanpa persetujuan
kolega itu.
2. Pekerja social professional tidak boleh mengambil tanggung jawab professional
terhadap kelayan dari kolega atau lembaga lain tanpa mengkomunikasikannya terlebih
dahulu dengan kolega atau lembaga itu.
3. Pekerja social professional yang melayani kelayan seorang kolega yang sifatnya
sementara atau darurat, harus memperlakukan kelayan itu sama seperti kelakuan
terhadap kelayan lain.
BAB IV
TANGGUNG JAWAB ETIS PEKERJA SOSIAL PROFESIONAL TERHADAP
LEMBAGA YANG MEMPEKERJAKANNYA
Pasal 12
Komitmen terhadap Lembaga yang Mempekerjakannya
BAB V
TANGGUNG JAWAB ETIS PEKERJA SOSIAL PROFESIONAL TERHADAP
PROFESI PEKERJA SOSIAL
Pasal 13
Memelihara Integritas Profesi
Pasal 14
Pelayanan Masyarakat
Pekerja social professional harus mendorong profesinya dalam memberi pelayanan social
yang bermakna bagi masyarakat.
Pasal 15
Pengembangan Pengetahuan dan Keterampilan
BAB VI
TANGGUNG JAWAB ETIS PEKERJA SOSIAL PROFESIONAL TERHADAP
MASYARAKAT
Pasal 16
Kewajiban Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
1. Pekerja social professional harus bertindak untuk menjamin agar semua orang
memiliki akses terhadap sumber-sumber, pelayanan-pelayanan dan kesempatan-
kesempatan yang mereka butuhkan.
2. Pekerja social professional bertindak untuk mengembangkan pilihan kesempatan bagi
semua orang terutama bagi orang-orang dan kelompok-kelompok yang kurang
beruntung ata yang tertindas.
3. Pekerja social professional harus ikut menciptakan kondisi yang mendorong
munculnya rasa aman terhadap keanekaragaman budaya bangsa.
4. Pekerja social professional memberikan pelayanan-pelayanan professional yang tepat
dalam keadaan darurat.
5. Pekerja social professional harus mendorong dan mengusahakan adanya pertubahan-
perubahan kebijakan dan perundang-undangan untuk meningkatkan kondisi-kondisi
social dan unutuk meningkatkan keadilan social.
6. Pekerja social professional harus mendorong tumbuhnya partisipasi masyarakat
melalui kebijakan-kebijakan dan lembaga-lembaga social.
BAB VII
KEKUATAN KODE ETIK PROFESI PEKERJA SOSIAL
Pasal 17
Pekerja social professional mematuhi bahwa pengawasan terhadap pelaksanaan kode etik,
penetapan penghargaan dan penetapan saksi atas pelanggaran kode etik ini adalah hak
sepenuhnya IPSPI yang dilaksanakan oleh Dewan Kehormatan Kode Etik Profesi IPSPI.