DISUSUN OLEH
i
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan
Ruang, ruang adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, ruang udara, termasuk
ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan makhluk lain hidup,
melakukan kegiatan, dan memelihara kelangsungan hidupnya.
Salah satu bagian dari penataan ruang adalah perencanaan tata ruang. Perencanaan
tata ruang adalah suatu proses untuk menentukan struktur ruang dan pola ruang yang meliputi
penyusunan dan penetapan rencana tata ruang. Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat
permukiman dan sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung
kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara hierarkis memiliki hubungan fungsional.
Sementara itu, pola ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang
meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budi
daya.
1.2 Tujuan
Sebagai media pembelajaran bagi peserta studi banding dalam membandigkan teori-teori
tentang Tata Ruang daerah dalam RTRW Kota Jambi yang telah diajarkan di sekolah.
1.4 Peserta
1. Siswa-siswi kelas XII MIPA 1 sebanyak 34 orang
2. Guru pengajar Geografi dan pendamping sebanyak 1 orang
ii
BAB 2
PEMBAHASAN
iii
dan sumber daya buatan dengan sumber daya manusia, serta mewujudkan perlindungan
fungsi ruang dan pencegahan dampak negatif terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang.
Tujuan penataan ruang Kota Jambi 2013-2033 adalah mewujudkan Kota Jambi sebagai pusat
perdagangan barang dan jasa skala nasional yang religious, berbudaya, tertib, aman, nyaman,
dan tentram.
2.3 Tantangan dan Permasalahan yang Dihadapi dalam Pembangunan Kota Jambi
Tantangan dan permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan Kota Jambi meliputi 5
hal, yaitu :
1. Pertumbuhan penduduk yang cepat
2. Tuntutan pelayanan public yang cepat, rasional, pasti dan Excelent.
3. Berkurangnya ketersediaan lahan pemukiman; kemacetan; parkir; meningkatnya
tingkat komsumsi energi; sampah; kriminal; polusi; dll.
4. Tingginya kebutuhan pembangunan tidak diimbangi dengan pendapatan daerah.
5. Penyelesaian target-target nasional, provinsi dan daerah, antara lain stunting,
kemiskinan, dll.
iv
Di dalam ruang terbatas tersebut, tidak hanya terdapat manusia namun terdapat juga
berbagai jenis flora dan fauna yang menghuni wilayah tersebut, sehingga perlu
dilakukan penattan ruang agar tidak terjadi konflik penggunaan lahan dengan flora
atau fauna yang berada di wilayah tersebut.
e. Mengatur aktivitas di sekitar daerah rawan bencana
Di setiap wilayah tentu memiliki daerah rawan bencananya masing-masing. Penataan
ruang membantu untuk mencegah pembangunan pada daerah rawan bencana demi
menghindari ancaman bencana.
vi
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari kegiatan studi banding yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa
pengaplikasian teori-teori tentang tata ruang dalam RTRW Kota Jambi sudah sesuai tengan
materi yang didapat di sekolah.
Keadaan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Jambi belum sepenuhnya berjalan
dengan lancar, hal ini dapat dilihat dari masih adanya halangan yang dialami dalam
mewujudkan RTRW Kota Jambi sehingga RTRW Kota Jambi dapat dikatakan belum
sepenuhnya terlaksana. Meskipun begitu, keadaan ruang di Kota Jambi kian membaik seiring
waktu.
3.2 Saran
Diharapkan agar kedepannya kegiatan seperti study banding ini lebih sering dilakukan
pada mata pelajaran lain juga, sehingga siswa akan mendapatkan pengetahuan yang lebih dan
dapat mengembangkan teori dari materi yang di dapat siswa di sekolah, dan juga sebagai
sarana refresing agar tidak stres dengan suasana yang selalu sama.
vii