Anda di halaman 1dari 4

Pertanyaan Untuk Kelompok 2

Kelas : 1 KIA
Mata Kuliah : Pendidkan Agama Islam
Materi : Mengintegrasikan Iman, Islam, dan Ihsan dalam Membentuk Insan Kamil

1. Penanya : Indriani (Kelompok : 2)

Tanya : Apa maksud dari sifat imortal dalam menurt Nashr yang menunjuk kepada manusia
modern sekarang?

Jawab : Menuru Darwin, manusia imortal adalah manusia abadi. Dalam hal ini hakikat
manusia terletak pada aspek kedalamanya yang bersifat permanen, yang kini telah
bereksistensi sebagai bagian dari perjalanan hidupnya yang teramat panjang(menurut Nasr).
Manusia modern mengabaikan kebutuhan yang paling mendasar, yang bersifat ruhiyah,
sehingga mereka tidak mendapatkan ketentraman batin.

2. Penanya : Reni Novitasari (Kelompok 5)

Tanya : Menurut kalian bagimana menjadi manusia insan kamil?

Jawab :

Tak ada manusia yang sempurna tapi menjadi lebih baik untuk mendekati kesempurnaan
karena setiap insan ada kelebihan & kekurangan.Jangan jadikan kelebihan yg kita miliki
menjadi insan tinggi hati tetapi tetap rendah hati begitu juga kekurangan jgn dijadikan minder
tetapi sikapi kekurangan yg ada untuk terus berusaha menjadi lebih baik. Apapun yg kita
miliki adalah anugerah dr Tuhan yg hrs kita syukuri & jaga. Sabar,bersyukur & ikhlas adalah
sebagian kunci kita menuju manusia yg mendekati kesempurnaan.

3. Penanya : Arif Rachman (Kelompok 1)

Tanya : Pengertian tujuh tangga atau tingkatan nafsu( ammarah, lawwamah, mulhimah,
muthma'inah, radhiyah, mwrdhiyyah, dan kalimah) dalam menjadi insan kamil.

Jawab :
1. Nafsu Amarah

Nafsu ini adalah nafsu yang paling mudah menjerumuskan manusia kedalam panasnya api
neraka. Orang yang memiliki nafsu ini tentu tidak kenal dengan yang namanya akhirat. Orang
ini senang melakukan perbuatan yang dilarang asalkan dirinya bisa merasa senang dengan
perbuatannya itu.

2. Nafsu Lawwamah

Nafsu ini tingkatannya lebih tinggi daripada nafsu amarah. Orang yang berada pada tahap
nafsu lawwamah ini sudah tau antara perbuatan yang dilarang dan amal kebajikan. Saat jatuh
pada kejahatan dia masih merasa puas namun disisi lain ia menyesali perbuatannya itu. Dia
Kadang ia berbuat baik dan setelah itu akan kembali melakukan perbuatan dosa lagi. Orang
yang seperti ini masih belum bisa dijamin masuk surga.

3. Nafsu Mulhamah

Orang yang berada pada tingkatan ini apabila hendak melakukan amal kebajikan terasa berat.
Namun dalam keadaan bermujahadah dia berbuat kebaikan-kebaikan karena ia sudah mulai
takut pada kemurkaan Allah dan pedihnya api Neraka. Bila berhadapan dengan kemaksiatan,
hatinya masih rindu dengan maksiat. Namu ia masih dapat melawan dengan membayangkan
nikmatnya berada di Syurga.

4. Nafsu Muthmainnah

Orang yang berada dalam tingkatan ini senantiasa dijauhkan dari rasa cemas dan gelisah atas
segala ketetapan Allah SWT dan selalu merasa sejuk hatinya, tenteram jiwanya,jika dia bisa
melakukan suatu amal kebajikan. Hatinya senantiasa rindu pada Allah SWT.

5. Nafsu Radhiah

Sifat dari nafsu ini adalah dia selalu menganggap yang makruh itu haram, dan yang sunat ia
anggap itu kewajiban. Jika ia tidak melaksanakan apa yang disunatkan, ia merasa berdosa.
Baginya takdir baik atau buruk adalah sama saja. mereka tidak peduli dengan urusan yang
berbau dunia. Karena hati mereka hanya pada Allah dan ridho atas segala keputusan yang
Allah berikan kepadanya
6. Nafsu Mardhiyah

Tingakatan ini lebih tinggi dari tingkatan nafsu radhiyah. Yang istimewa pada tingkatan ini
adalah Bukan hanya orang pada tingkatan nafsu ini yang sangat mencintai Allah SWT, tapi
Allah SWT juga sangat mencintainya. Dia buat Allah SWT cinta padanya dengan
melaksanakan apa yang di sunatkan dan tidak melaksanakan sebuah dosa walaupun sekecil
jarum di lautan.

7. Nafsu Kamilah

Tingakatan yang ketujuh ini adalah tingkatan para Nabi dan Rasul, manusia yang suci dan
sempurna. Yang terpelihara dari perbuatan tercela dan Allah selalu mengawasi dan
membimbingnya.

4. Penanya : Gading Ananda Putra P. (Kelompok 6)

Tanya : Sebutkan beberapa ayat dalam al-quran tentang betapa pentingnya kejukuran.

Jawab : 1. Surah At-Taubah ayat 119

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah SWT, dan hendaklah
bersama orang-orang yang benar.

Dari ayat tersebut Allah menganjurkan kita agar selalu berbuat benar, berkata benar dan juga
selalu bersama dengan orang yang benar perkataan dan perbuatannya.

2. Surah Az-Zumar ayat 33









Dan orang yang membawa kebenaran (Nabi Muhammad) dan membenarkannya, maka
mereka itulah orang-orang yang bertakwa.

Allah akan mengangkat orang yang bertakwa kepada-Nya, yakni yang mengerjakan yang
diperintahkan-Nya dan menjauhi apa yang dilarang-Nya. Karena itu jujur merupakan sikap
terpuji yang dianjurkan oleh Allah swt.
5. Penanya : Umi Novita Sari (Kelompok

Tanya : Apa definisi manusia yang utuh?

Jawab :

Manusia yang utuh adalah manusia yang mampu memanagamen dan memposisikan dirinya
sebagai hahikatnya manusia,didalam diri manusia terdapat dua sisi yaitu sisi baik dan sisi
buruk,sisi baik adalah sifat dasar yang diberikan Tuhan untuk bisa mengikuti sifat-sifatnya
dan sisi buruk adalah nafsu(ego) sebagai pelengkap yang juga terdapat pada jin,setan dan
iblis .Manusia diberikan akal pikiran dan kelebihan2 lainya yang tidak dimiliki oleh makhluk
hidup lainya maka kita sebagai manusia harus bisa memfungsikannya secara optimal karena
apa yang telah diciptakan oleh Tuhan itu tidak ada yang sia-sia agar bisa menjadi manusia
yang seutuhnya.

Anda mungkin juga menyukai