Anda di halaman 1dari 11

MENCINTAI HIDUP &

MELIHAT HARI BAIK


1 Petrus 3 : 10 – 12, Amsal 18 : 21

Oleh : Pdt. Dr. Frank J. R. Thamiend, M.Th.

CELL MEETING OF EVANGELISM


Jl. Pademangan Timur 3 Gang 15 No.17, JAKARTA
Jumat, 03 September 2021
1 PETRUS 3 : 10 - 12
3:10 "Siapa yang mau mencintai hidup dan
mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga
lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya
terhadap ucapan-ucapan yang menipu.
3:11 Ia harus menjauhi yang jahat dan
melakukan yang baik, ia harus mencari
perdamaian dan berusaha mendapatkannya.
3:12 Sebab mata Tuhan tertuju kepada
orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada
permohonan mereka yang minta tolong,
tetapi wajah Tuhan menentang orang-orang
yang berbuat jahat."
AMSAL 18 : 21
18:21 Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa
suka menggemakannya, akan memakan
buahnya.
PENDAHULUAN
• Uang memang berguna. Gelar memang bermanfaat bagi karir seseorang.
Apalagi kekayaan yang melimpah, mertua yang kaya dan bisnis yang mapan,
semua orang pasti tahu hal itu bisa membuat masa depan seseorang menjadi
OK.
• Tetapi apakah betul uang, gelar, karier, kekayaan atau hal-hal materi lainnya
adalah satu-satunya faktor penentu masa depan seseorang menjadi OK? Tidak!
Mengapa? Sebab firman Allah berkata, ”SIAPA yang MAU MENCINTAI HIDUP
dan MAU MELIHAT HARI-HARI BAIK, IA HARUS MENJAGA LIDAHNYA
terhadap yang jahat dan BIBIRNYA terhadap ucapan-ucapan yang menipu.” (1
Petrus 3:10).
• Firman Allah dengan jelas berkata bahwa ”LIDAH dan BIBIR-lah” yang
menentukan masa depan seseorang menjadi OK dan membuat seseorang bisa
melihat hari-harinya menjadi baik. Apakah harta, karier, uang dan hal-hal
materi lainnya tidak berguna? Berguna sekali tetapi bukan menjadi jaminan
atau faktor penentu masa depan seseorang menjadi lebih baik. Lihat saja
berapa banyak konglomerat yang akhir hidupnya tinggal di jeruji besi alias
dipenjara gara-gara korupsi. Berapa banyak para sarjana menganggur? Berapa
banyak orang yang berduit tidur di rumah sakit mewah dan sedang bergumul
dengan sakit penyakitnya? Ini semua membuktikan bahwa semua yang disebut
uang, kekayaan, karier dan sejenisnya itu tidak dapat diandalkan.
PENGANTAR
• Mungkin Anda tidak setuju dengan pendapat ini tetapi firman Allah berkata,
”Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan
buahnya” (Amsal 18:21). Ayat ini jelas sekali hidup dan mati kita bukan
ditentukan oleh yang lain tetapi oleh LIDAH kita.
• Masa depan Anda ditentukan oleh apa yang keluar dari bibir lidah Anda.
Kehidupan Anda hari ini adalah hasil dari apa yang Anda katakan waktu lampau.
Dan bila Anda ingin melihat hari-hari Anda baik maka mulailah sekarang ini
mengatur, mengendalikan dan mengucapkan apa yang dikatakan oleh firman
Allah.
• Hari-hari baik itu apa sih sebenarnya? Bila Anda hidup sehat tidak sakit-sakitan itu
adalah hari-hari baik Anda. Segala kebutuhan Anda dipenuhi oleh Allah, itu juga
hari-hari baik namanya. Kehidupan yang diberkati dan berkelimpahan adalah juga
hari-hari baik. Apakah Anda menginginkannya? Anda ”HARUS MENJAGA
LIDAH....[Anda] terhadap yang jahat dan BIBIR....[Anda] terhadap ucapan-ucapan
yang menipu.”

Pertanyaan penting yang harus diajukan ialah:


“Bagaimana caranya supaya hidup kita dipenuhi oleh hari-hari yang penuh damai,
penuh berkat, penuh mujizat dan penuh kemenangan?”
1.“Mengucapkan Kata-
kata Yang Memberkati”
PERKATAAN KITA HARUS MENJADI BERKAT
• Rasul Paulus menulis dalam pimpinan Roh Kudus terkait dengan perkataan
kita harus menjadi berkat, menegaskan demikian: “Siapa yang mau
mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya
terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu” – 1
Petrus 3:10.
• Separuh dari hidup yang kita jalani dan nikmati dipenuhi atau diwarnai oleh
kata-kata. Baik kata-kata secara lisan maupun kata-kata yang tertulis yang
kita dengar dari media elektronik dan yang kita baca dari media cetak.
• Bahkan kata-kata yang kita ucapkan dan juga kata-kata yang kita tuangkan
dalam suatu tulisan atau posting di FaceBook, Instragram, Twitter dan
lainnya pasti memberi pengaruh baik negatif maupun positif.
• Jadi, kata-kata kita turut memberi kontribusi kepada ketenangan dan hari-
hari baik yang kita rindukan terjadi dalam perjalanan kehidupan kita setiap
hari. Jika kita ingin supaya hari-hari kita menjadi hari-hari yang penuh
berkat, penuh damai, penuh mujizat dan penuh kemenangan, maka marilah
kita menggunakan kata-kata yang memotivasi
2.“Mengalahkan Kejahatan
Dengan Kebaikan”
KITA HARUS MENGALAHKAN KEJAHATAN DENGAN KEBAIKAN.
• Rasul Petrus dalam pimpinan Roh Kudus terkait dengan mengalahkan kejahatan
dengan kebaikan, menegaskan demikian: “Ia harus menjauhi yang jahat dan
melakukan yang baik,...” – 1 Petrus 3:11a.
• Hal-hal yang jahat sangat mudah kita temukan. Misalnya, korupsi, pencurian,
pembunuhan, perampokan, penculikan, tipu muslihat, dendam, benci, amarah,
perselingkuhan, perzinahan dan lain sebagainya. Semua kejahatan itu berpotensi
untuk menarik kita untuk melakukannya. Tentu semua itu akan membuat hidup ini
menjadi kacau dan hari-hari kita menjadi sangat buruk.
• Oleh karena itu, kita dimotivasi oleh firman Tuhan supaya kita mengambil sikap
untuk menjauhkan diri dari hal-hal yang jahat dan berusaha untuk tidak menjadi
pelaku dari kejahatan itu. Caranya ialah kita melakukan hal-hal yang benar, baik
dan yang menjadi berkat bagi kita serta bagi sesama kita. Itulah cara terbaik yang
bisa kita lakukan sehingga hidup yang penuh damai dan hari-hari baik bisa kita
nikmati.
3.“MENJADI PRIBADI YANG
DAMAI”
KITA HARUS MENJADI PELAYAN/AGEN PERDAMAIAN.
• Rasul Petrus dalam pimpinan Roh Kudus terkait dengan kita harus
menjadi pelayan perdamaian, menegaskan demikian: “..., ia harus
mencari perdamaian dan berusaha mendapatkannya” – 1 Petrus 3:11b.
• Kita adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri tanpa
kehadiran orang lain di jalan hidup kita. Dalam interaksi sosial itu
acap kali kita terbentur dengan sikap arogan dari pihak-pihak tertentu.
Dan hal itu bisa memicu terjadinya konflik horisontalseperti yang
terjadi akhir-akhir ini di negara kita tercinta.
• Oleh karena itu, supaya hidup dan hari-hari kita menjadi baik, maka
kita harus berusaha untuk menjadi pelayan perdamaian. Tuhan Yesus
terkait dengan menjadi pelayan perdamaian menegaskan demikian:
“Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan
disebut anak-anak Allah” – Matius 5:9.
4.“INGAT, TUHAN YESUS
MAHAKUASA”
Masalah apapun yang kita hadapi, biarlah itu menjadi pemicu
bagi hidup kita selalu bersandar dan berharap kepadaNya.
Tuhan ingin agar kita menyadari bahwa Allah Mahakuasa. Dia
ingin agar kita dapat menjadi individu yang lebih tangguh.
Biar bumi bergoncang dan laut bergelora, ingatlah bahwa
Allalah penguasa alam semesta, Dialah penengendali segala
sesuatu.
5.
“MENGALAMI KEMENANGAN”

Anda mungkin juga menyukai