Anda di halaman 1dari 4

PA REMAJA HKBP AEK PAMIENKE

Minggu, 09 Oktober 2022


Thema : kejujuran sebagai panggilan iman (Matius 5:33-37)
Pada jaman sekarang semakin sulit untuk menemukan orang yang jujur. Bagaimana
tidak, untuk sekedar status atau story di media sosial saja orang rela berbohong.
Dalam bisnis pun demikian banyak sekali penipuan lewat SMS maupun media
sosial yang ada. Hal tersebut menjadi sebuah kewajaran didalam dunia sekarang ini.
Bahkan sampai ada pernyataan bahwa orang yang jujur akan hancur. Namun bagi
orang yang percaya kepada Tuhan, kejujuran adalah kunci kebahagiaan hidup.
Sebelum kita belajar bahwa kejujuran adalah kunci kebahagiaan hidup, kita perlu
tahu bahwa kejujuran bukanlah sekadar moralitas namun kejujuran adalah sebuah
identitas. Moralitas merupakan nilai-nilai yang dipandang baik atau buruk secara
umum. Kejujuran termasuk kepada nilai moralitas yang baik.
Namun bagi orang Kristen, kejujuran bukanlah sekedar nilai moralitas yang baik.
Kejujuran adalah identitas kita sebagai anak Tuhan. Kejujuran adalah tanda kita
sebagai anak Tuhan, sebab jika kita berbohong kita adalah anak iblis. Yohanes 8:44
Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan
bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam
kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia
berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.
Ayat diatas dengan tegas mengatakan bahwa jika kita berdusta maka kita sedang
melakukan keinginan iblis. Bahkan lebih dalam dari itu dikatakan bahwa bila kita
berdusta maka iblis adalah bapa kita. Dengan kata lain bahwa dengan berdusta kita
menjadi anak iblis, sebaliknya bila kita hidup jujur kita adalah anak Tuhan. 
Kejujuran adalah keinginan atau kehendak Tuhan. dengan melakukan
kehendak Tuhan itulah maka kita bisa mendapat kebahagiaan yang sejati. Seperti
ayat Firman Tuhan dalam Mazmur 32:2, manusia yang berbahagia adalah manusia
yang kesalahannya diampuni dan yang tidak berjiwa penipu. Mazmur 32:2
Berbahagialah manusia, yang kesalahannya tidak diperhitungkan TUHAN, dan
yang tidak berjiwa penipu! Dari ayat tersebut kita belajar bahwa ternyata seorang
manusia yang tidak berjiwa penipu alias orang yang jujur disebut sebagai orang
yang berbahagia. Bahagia seperti apa? Bahagia yang setara dengan kebahagiaan
orang yang diampuni kesalahannya.
Pernahkah kita melakukan kesalahan kepada orang lain kemudian kita minta maaf
kepadanya. Dan ketika kita minta maaf ternyata orang tersebut berkata bahwa dia
bersedia memaafkan serta tidak mengingat lagi kesalahan kita. Bagaimana perasaan
kita ? Sudah pasti kita akan merasa bahagia bukan. Seperti itu pulalah kebahagiaan
orang yang jujur.
Kenapa orang jujur akan berbahagia?
Pertanyaan itu mungkin muncul dalam benak pikiran kita. Nah, berikut beberapa
alasan mengapa orang yang jujur akan mengalami kebahagiaan dalam hidupnya.
1. Karena Tuhan akan melindunginya
Mazmur 37:14-15 .Orang-orang fasik menghunus pedang dan melentur busur
mereka untuk merobohkan orang-orang sengsara dan orang-orang miskin, untuk
membunuh orang-orang yang hidup jujur; tetapi pedang mereka akan menikam
dada mereka sendiri, dan busur mereka akan dipatahkan. Amsal 2:7 .Ia
menyediakan pertolongan bagi orang yang jujur, menjadi perisai bagi orang yang
tidak bercela lakunya, Dua ayat Alkitab diatas menguatkan iman kita bahwa orang
yang jujur akan mendapat perlindungan dari Tuhan. Bukankah ini merupakan suatu
kebahagiaan bila kita tahu Tuhanlah yang melindungi kita.  Orang yang jujur
memang tidak lepas dari permasalahan, bahkan bisa saja akan semakin banyak
orang yang memusuhinya karena kejujurannya. Misalkan saja ditengah lingkungan
kerja yang korup, kemudian kita tidak mau ikut dalam persekongkolan mereka,
tentu kita akan dimusuhi atau bahkan disingkirkan. Namun janganlah takut kepada
manusia, tetapi tetaplah jujur dan percaya bahwa Tuhanlah yang melindungi kita.
Mazmur 37:14-15 serta Amsal 2:7 dengan jelas menjanjikan adanya pertolongan
Tuhan bagi orang yang hidup dalam kejujuran. Dengan demikian orang jujur akan
tetap berbahagia karena mereka akan melihat pertolongan Tuhan dalam hidup
mereka.
2. Karena orang jujur akan diperkenan Tuhan
Amsal 15:8 Korban orang fasik adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi doa orang
jujur dikenan-Nya. Amsal 3:32 “karena orang yang sesat adalah kekejian bagi
TUHAN, tetapi dengan orang jujur Ia bergaul erat. Selain memperoleh pertolongan
Tuhan, sumber kebahagiaan orang jujur adalah perkenanan Tuhan. Siapa yang tidak
mau mendapat perkenanan Tuhan? Orang yang berkenan kepada Tuhan adalah
orang yang istimewa, dimana dikatakan bahwa Tuhan bergaul karib dengan orang
yang demikian. Orang yang jujur doanya diperkenan oleh Tuhan. Bahkan dalam
Amsal 16:7 dikatakan bahwa jika hidup seseorang berkenan kepada Tuhan, maka
musuh orang itupun didamaikan dengan dia. Kejujuran membuat kita berkenan
kepada Tuhan dan berhak mendapatkan hal-hal istimewa yang hanya didapat oleh
orang yang berkenan kepada Tuhan. Inipun sebuah kebahagiaan dalam hidup.
3. Karena orang jujur akan diberkati Tuhan
Amsal 2:21 Karena orang jujurlah akan mendiami tanah, dan orang yang tak
bercelalah yang akan tetap tinggal di situ, Amsal 11:11 Berkat orang jujur
memperkembangkan kota, tetapi mulut orang fasik meruntuhkannya. Siapa
orangnya yang tidak mau mendapat berkat Tuhan. Hidup dalam kejujuran akan
menarik berkat-berkat Tuhan turun atas hidup kita. Inilah janji Firman Tuhan, mulai
dari berkat mendiami tanah dengan damai, sampai kepada berkat yang
memperkembangkan kota. Orang jujur bukan hanya sekedar diberkati, namun juga
dapat menjadi saluran berkat bagi orang lain, bahkan menjadi berkat bagi kota dan
bangsa tercinta. Dari uraian diatas kita belajar bahwa kejujuran adalah kunci untuk
memperoleh kebahagiaan hidup. Kebahagiaan karena pertolongan Tuhan,
kebahagiaan karena perkenanan Tuhan dan kebahagiaan karena berkat Tuhan.
Semuanya itu berawal dari sikap hidup yang jujur.
DISKUSI
1. Apa yang membuat seseorang sulit untuk berkata dan bebuat jujur?
2. Apa yang harus kita lakukan sehingga kejujuran itu menjadi pola hidup yang senantiasa
melekat dalam diri kita?

ACARA IBADAH
1. Bernyanyi BN. 569:1+2 “ Ya Allahku”
1. Ya Allahku, hatiku sungguh heran Melihat ciptaanMu yang besar Di jagad
raya bintang gemerlapan Memuliakan namaMu Tuhan Ref. Maka jiwaku
pun memujiMu, Sungguh besar, Kau Allahku Maka jiwaku pun
memujiMu, Sungguh besar, Kau Allahku
2. Di hutan, di lembah dan sawah ladang Burung bernyanyi amatlah senang
Dan puncak gunung, sungai dan lautan Memuliakan namaMu Tuhan Ref.
Maka jiwaku pun memujiMu, ………
2. Votum – Introitus
L : didalam Nama Allah Bapa, dan Nama AnakNya Tuhan Yesus Kristus, dan
Nama Roh Kudus yang menciptakan langit dan bumi.
J : Amin
L : bersukacitalah bersama-sama Yerusalem , dan bersorak-sorailah
karenanya, hai semua orang yang mencintainya.
J : bergiranglah bersamasama dia segiranggirangnya, hai semua orang yang
berkabung karenanya.
L : aku bersukacita ketika dikatakan orang kepadaku : mari kita pergi ke
rumah Tuhan.
J : Rumah Tuhan penuh kemuliaan, dan berkat tak terhingga ada bagi setiap
umat yang datang menghadap altarNya.
L : Datanglah kebait-Nya dengan hati yang bersyukur. Kedalam pelataranNya
dengan hati bersuka. Haleluya .. marilah kita berdoa. Bapa kami yang di
surga, yang kami kenal didalam nama AnakMu Tuhan Yesus Kristus.
Kami bersyukur atas setiap kesempatan yang Tuhan berikan kepada kami,
atas kekuatan dan kesehatan, yang memperbolehkan kami untuk
berkumpul bersama, bersekutu dengan Engkau didalam ibadah kami
bersama anak-anakMu Remaja HKBP Aek Pamienke pada saat ini.
Kiranya Tuhan hadir diantara kami, meyiari setiap hati dan pikiran kami,
sehingga kami senantiasa mau mendekatka diri kepada Tuhan, mau untuk
berjalan dalam terang, serta mau menjadi saksi-saksi Kristus didalam
kehidupan kami.
J : Amin
3. Bernyanyi BN. 178:1+4 “ Yesus Memanggil”
1. Yesus memanggil, Mari seg’ra Dengar firman-Nya, hayatilah Yesus t’lah
datang Menyelamatkan Mari percayalah Refrein: Sungguh nati kita
bahagia, Dosa kita t’lah dihapus-Nya Bersama Yesus Kita senang Disurga
yang baka
2. Yesus memanggil, dengarkanlah Dia mengasihi aku dan kau Dia
selamatkan kita semua, dari kuasa maut Refrein…Sungguh nanti……
4. Epistel : Amsal 11 :3-11
5. Bernyanyi lagu rohani “ Kusiapkan hatiku Tuhan”
Kusiapkan hatiku Tuhan tuk dengar firman-Mu saat ini. Ku sujud menyembah-Mu
Tuhan, masuk hadirat-Mu saat ini. Curahkan urapan-Mu Tuhan bagi jemaat-Mu saat
ini. Kusiapkan hatiku Tuhan tuk dengar firman-Mu. Firman-Mu Tuhan tiada berubah,
Dahulu sekarang selama-lamanya tiada berubah. Firman-Mu Tuhan penolong
hidupku,Kusiapkan hatiku Tuhan tuk dengar firman-Mu
6. Renungan / PA
7. Bernyanyi BN. No 724 :1+3 “ Tuhan pakai hidupku”
1. Tuhan pakai hidupku dan kuduskan bagiMu Pakai juga waktuku
memuliakan namaMu Memuliakan namaMu
3. Tuhan pakai suaraku memuliakan namaMu Juga tutur kataku
memb’ritakan FirmanMu Memb’ritakan FirmanMu
8. Doa Syafaat
9. Bernyanyi lagu pujian “ Yesus Kau kebenaran” (Persembahan”
Yesus Kau kebenaran , Yang menyelamatkanku. Kau membrikan ku hidup ,
Dan pengharapan. Ku ikut kehendakMu, Ku perlu anugrahMu, Kunyatakan
janjiku kepadaMu
Kalau ku hidup , Ku hidup bagiMu. Hatiku tetap, Tetap menyembahMu
Dunia tak bisa menjauhkanku , Dari kasihMu
S'lama ku hidup , Ku hidup bagiMu. Mataku tetap, Tetap memandangMu
Dunia tak bisa menjauhkanku, Dari kasihMu
10. Doa Perembahan + Penutup

Anda mungkin juga menyukai