Anda di halaman 1dari 3

LITURGI IBADAH UNSUR

GKI SYALOM KLAMALU SP1


Saat Teduh....
P Betapa disenangi tempat kediaman-Mu ya Tuhan semesta alam!

Persekutuan yang dikasihi dan diberkati Tuhan, mari kita bri hati dan hidup kita tuk ada dalam perjumpaan
dengan Tuhan. Mari kita berdiri dan memuji Tuhan bersama dalam:

Ny. Roh. 2 : 1 “ Ya Tuhan Kami Puji Nama-Mu Besar“

TAHBISAN

P Pertolongan kepada kita adalah dalam nama Tuhan yang menjadikan langit dan bumi, yang tetap setia untuk
selama-lamanya dan tidak meninggalkan perbuatan tangan-Nya. Amin

P kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa kita dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai saudara-
saudara.

J Terpujilah nama-Mu Bapa, Engkau layak menerima pujian dan sembah syukur umat-Mu, kini dan selamanya.

P+J Amin

Litani Syukur

P Betapa besar pekerjaan-Mu Ya Tuhan! Sangat dalam rancangan-Mu dalam hidup kami

J oleh pekerjaan tangan-Mu, engkau membuat kami bersukacita dan kami akan bersorak bagi-Mu yang selalu
menuntun hidup kami sekalipun ditengah gumul dan kesulitan hidup.

P jiwa kami memuji Engkau Ya Tuhan, jiwa kami memuji Nama-Mu yang Kudus. Ya untuk segala kebaikan-Mu,
kami memuliakan Engkau Ya Tuhan.

Semua Ya Tuhan, kami memuji Nama-Mu dan kemuliaan Nama-Mu, Engkau Telah memberkati kami dengan kabar
keselamatan-Mu.

Nyanyian Pujian: Ny. Roh. 2:2 “ Ya Bapa Makhluk-Mu Bernyanyi Bergemar”

MEMBACA DAN MEMAHAMI BERITA ALKITAB

(Doa) Kiranya kami layak kepada-Mu, kiranya segala puji dan sembah kami berkenan kepada-Mu ya Allah kami.
Dengan tertunduk pasrah, hati kami terangkat kepada-Mu, seraya terucap sembah dan pinta : jaga dan
lindungilah kami. Berilah kami Roh Kudus, agar dengan hikmat-Mu, kami dapat memahami apa maksud-Mu
dalam hidup, kerja dan pelayanan kami, melalui pemberitaan Firman-Mu disaat ini. Pakai hamba-Mu ini, untuk
menyampaikan isi hati-Mu kepada umat-Mu disaat ini yang rindu dan siap untuk belajar dari Firman-Mu yang
menghidupkan itu. Dalam nama Yesus kami berdoa.

Pembacaan dan Perenungan “ Matius 15:13-16


Persembahan
Ny. Mazmur. 105:1-2 “ Ucap Syukur Dan Puji Hua”

Doa Syafaat

Pujian Bersama Ny. Roh. 167:1-3“Di Atas Satu Alas“

BERKAT

P pulanglah dengan damai sejahtera dan terimalah berkat Tuhan.

Semoga Allah, sumber pengharapan, akan memenuhi kita dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam
iman kita, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kita berlimpah-limpah dalam pengharapan.

P+J Amin...Amin...Amin... ( Dinyanyikan )

1
RANCANGAN KHOTBAH
Bacaan : Matius 5 : 13-16

Kekasih-kekasih Tuhan!
Perikop Matius 5: 13 – 16 adalah bagian dari Khotbah Yesus di Bukit, yang dimulai dari Pasal 5-7. Perikop ini
berbicara tentang jati diri Kristiani dalam peran sebagai garam dan terang dunia. kamu adalah garam dunia. Kata ini
menunjuk kepada murid-murid atau pengikut Kristus. Ayat 13, Ayat ini hendak menyatakan peran, fungsi, eksistensi
atau identitas Orang Kristus atau pengikut Yesus sebagai Garam. Garam ini berfungsi dengan cara membaur atau
meresap. Garam itu memainkan fungsi dengan perannya dengan cara menempatkan atau memposisikan diri di dalam
sesuatu. Jadi pengaruhnya harus bersifat total (berpengaruh dari dalam sampai luar, atau kita katakan, garam itu
berpengaruh luar dalam). Bagian-bagian yang tidak dijangkau oleh garam akan membusuk (pasti membusuk).
Ayat 14, Terjemahan lengkapnya, kamu adalah terang dunia, kota yang terletak di atas gunung, tidak mungkin
tersembunyi. Di dalam kehidupan sehari-hari masyarakat di Timur Tengah, biasanya menggunakan pelita dari tanah
liat yang berisi minyak zaitun. Tubuh kita sama seperti pelita dari Tanah Liat. Minyak zaitun juga seringkali menjadi
symbol atau gambaran dari Roh Kudus. Kalau Roh Kudus ada di dalam kita, kita akan terus bernyala-nyala. Terang
yang ada pada kita sebagai akibat dipenuhi Roh kudus, tidak boleh disembunyikan. Pembacaan ini mengatakan,Pelita
harus diletakkan tempat yang tinggi untuk menerangi seluruh ruangan (terang itu harus terlihat), karena terang
bertugas mengusir atau menghalau kegelapan. Taurat atau Injil memberi terang. Orang yang dipenuhi Terang Injil,
juga menjadi terang. Yesus menyatakan bahwa diriNya adalah terang yang sesungguhnya, Dialah terang dunia
(Yohanes 9:5). Tentu kalau kita berada di dalam Dia, yaitu Yesus yang adalah sumber terang (Terang yang sejati),
kita juga akan memiliki terang dan menjadi terang. Terang ini dijelaskan di dalam ayat 16 sebagai perbuatan-
perbuatan baik yang memuliakan Allah Bapa di sorga. Dengan kata lain, kita menjadi terang melalui perbuatan baik.

Kekasih-kekasih Tuhan!
Makna bacaan Firman Tuhan kita di minggu ini terdapat beberapa hal, yaitu :
3.1. Orang yang percaya, yang dipenuhi Roh Kudus dan Firman Tuhan memiliki status dan identitas sebagai Garam
dunia, memiliki nilai-nilai yang berbeda dari nilai-nilai dunia ini. Itulah nilai-nilai Injil yang berkuasa memperbaiki dan
mengubah nilai-nilai dunia yang rusak, busuk dan membahayakan kehidupan manusia. Garam itu berfungsi dengan cara
meresap ke dalam makanan atau daging yang hendak digarami. Kehidupan yang tidak mengalami atau tidak terkena
dengan garam, pasti membusuk. Kita tidak perlu takut dengan kenajisan dan kebusukan di dalam dunia ini, kalau hidup
kita sudah dikuasai dan dipengaruhi Oleh Firman Tuhan. Tetapi, kalau kehidupan kita sudah ambar (tidak asin) atau
sudah tercemar, sebaiknya dibuang, karen tidak berguna lagi atau bahwa kehidupan kita akan sangat berbahaya.
Kalau kita sudah digarami, kita juga harus meresap ke dalam kehidupan masyarakat di sekitar kita, dan bahwa
dimana kita hadir, di situ pasti tidak akan terjadi perubahan dan perbaikan. Untuk itu kita harus terus menjaga
kehidupan kita agar tetap ada di dalam Tuhan dan di dalam kebenaran-kebenaranNya. Garam juga berbicara tentang
konsistensi dan integritas, yaitu satu dalam kata dan perbuatan. Jangan Bicara lain, buat lain (bahsa sehari-hari,
latihan lain, main lain). Integritas ini bisa kita sebut dengan, hidup suci , jujur dan adil. Garam yang menggarami dari
dalam ini juga berbicara tentang kelemahlembutan.
3.2. Peran sebagai terang dunia. Supaya menjadi terang, pelita hidup kita selalu harus berisi minyak zaitun yang
melambangkan Roh Kudus. Kehidupan yang dipenuhi Roh Kudus, akan terus bernyala atau menghasilkan Terang.
Terang itu menolak kegelapan atau membawa pemisahan. Terang berbicara tentang sikap tegas, radikal,sikap tidak
komromi, tidak boleh abu-abu. Kombinasi peran garam (kelemahlembutan) dan terang (ketegasan) menciptakan suatu
keseimbangan yang luar biasa. Sebab jika ketegasan tidak dipadu dengan kelemahlembutan, maka bisa melukai
hati seseorang. Kelemahlembutan tanpa ketegasan, bisa menghasilkan sikap membeo. Tentu ketegasan tidak sama
dengan kekerasan, Sering kali ada orang yang terlalu tegas sampai menjadi kasar. Keseimbangan antara ketegasan
dan kelemahlembutan ini yang kita sebut sebagai cinta kasih. Kolose 4:6, hendakah kata-katamu senantiasa penuh
kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana harus memberi jawab kepada setiap orang. Terang harus
terlihat, sebagaimana gambaran Yesus, seperti kota yang terletak di gunung. Kalau Garam tidak terlihat, tetapi
dampaknya terasa. Itu berarti, perbuatan- perbuatan kasih dan kebaikan yang dilakukan Gereja, akan selalu terlihat.
Orang yang berbuat baik akan menonjol, bukan karena yang bersangkutan mau menonjolkan diri, tetapi bahwa
perbuatan-perbuatan baik itu akan menonjolkan atau mempromosikan kita. Apa dan Siapa kita ditentukan oleh apa
yang kita buat. Kita bisa berbicara, tetapi kalau tidak berbuat, akan sama seperti tong kosong yang berbunyi
nyaring.
3.3. Peran sebagai Garam dan Terang ini juga menegaskan peran sebagai minoritas yang berkualitas. Kita boleh
minoritas dari sisi kuantitas, tetapi mayoritas dari sisi kwalitas, yaitu kualitas dalam iman, pengetahuan, kwalitas
dalam bertindak. Jadi Garam dan terang juga berbicara tentang profesionalitas atau keahlian . Orang-orang Kristen
harus berkualitas, memiliki kepakaran di dalam segala bidang kehidupan. Hanya orang-orang yang memiliki iman,
professional dan terampil yang dapat memperbaiki, merubah dan memperbaharui kehidupan masyarakat. Jika
Kekristenan kita tidak memenuhi kualifikasi-kualifikasi atau persyaratan-persyaratan mutu seperti ini, maka kita
tidak bisa berbuat apa-apa, malahan kita akan dibuang dan diinjak-injak orang.
AMIN!

2
3

Anda mungkin juga menyukai