Anda di halaman 1dari 4

LITURGI IBADAH

PENUTUPAN PEKAN PENDIDIKAN KRISTEN TAHUN 2023


Minggu 10 September 2023

PERSIAPAN IBADAH
 Saat Hening
 Pembacaan Warta Gereja

Pemimpin: Marilah ibadah Minggu sekaligus Penutupan Pekan Pendidikan Kristen 2023 ini kita jalani dengan
meyakini panggilan:“Menebar damai di tengah kontestasi politik.dalam hidup bersama keluarga Allah
sebagai wujud pulihnya relasi antar manusia.”

Marilah kita menyanyikan, KJ 45:1 “Muliakanlah Allah yang Esa”


1. Muliakanlah Allah Yang Esa di sorga mahatinggi, sebab kekal selamanya selamat kita ini;
yang berkenan kepada-Nya beroleh damai yang baka, dendam pun tiada lagi.
2. Pujian, hormat dan sembah terimalah, ya Bapa. Engkaulah Raja semesta kekal segala abad.
KuasaMu tiada bandingnya di sorga dan di dunia; Engkaulah Allah kami!

Votum dan Salam


Pemimpin: Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus, marilah ibadah Mingguini kita khususkan dengan pengakuan,
Jemaat : Tuhan Allah yang menciptakan langit dan bumi/DIA- lah sumber pertolongan kami.
Pemimpin: Anugerah dan damai sejahtera dari Allah Bapa kita dan Tuhan Yesus Kristus ada pada saudara (kita)
sekalian.
Jemaat : (menyanyikan Amin, amin, amin).

Pujian (jemaat duduk)


Pemimpin: Jemaat yang dikasihi Tuhan, sebagaimana kesaksian di Mazmur 149 mari kita menaikkan pujian,
Haleluya! Nyanyikanlah bagi TUHAN nyanyian baru! Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh.
Jemaat : Biarlah Israel bersukacita atas Yang menjadikannya, biarlah bani Sion bersorak-sorak atas raja mereka!
Pemimpin: Biarlah mereka memuji-muji nama-Nya dengan tari-tarian, biarlah mereka bermazmur kepada-Nya
dengan rebana dan kecapi!
Jemaat : Sebab TUHAN berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang-orang yang rendah hati dengan
keselamatan.
Pemimpin: Biarlah orang-orang saleh beria-ria dalam kemuliaan, biarlah mereka bersorak-sorai di atas tempat
tidur mereka!
Jemaat : Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka, dan pedang bermata dua di
tangan mereka,
Pemimpin: untuk melakukan pembalasan terhadap bangsa- bangsa, penyiksaan-penyiksaan terhadap suku bangsa,
Jemaat : untuk membelenggu raja-raja mereka dengan rantai, dan orang-orang mereka yang mulia dengan tali-
tali besi,
Pemimpin: untuk melaksanakan terhadap mereka hukuman seperti yang tertulis.
Jemaat : Itulah semarak bagi semua orang yang dikasihi-Nya. Haleluya!
Pemimpin: Mari kita meneruskan pujian kita dengan menyanyikan KJ 246:1,3 “Ya Allah yang Maha Tinggi”

1. Ya Allah yang Maha Tinggi, Kau Pencipta dunia ini; kami juga Tuhan ciptakan, agar Dikau tetap dipuji. Engkau
Bapa yang memberkati tiap orang yang rendah hati. Tolonglah kami sekarang ini dan selamanya.
3. Ya Allah yang Mahasuci, Engkau turun ke dunia ini; Kau menyala bagaikan api; memurnikan nurani kami,
Mengobarkan semangat kami agar kami menjadib'rani. Utuslah kami ke dunia ini dengan kuasa-Mu.

Pengakuan Dosa
Pemimpin: Jemaat yang terkasih,
Kita sudah menaikkan sebagian pujian dari masmur tadi “Sebab TUHAN berkenan kepada umat-Nya,
Ia memahkotai orang-orang yang rendah hati dengan keselamatan.” (ayat 4).
TUHAN berkenan kepada umat-Nya. Pemahaman yang benar tentang umatku adalah selaras dengan
hukum kasih Tuhan, yakni:“Kasihilah Tuhan Allah, dengan segenap hatimu, dan dengan segenap
jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Dan kasihilah sesamamumanusia seperti dirimu sendiri”
Kita tidak dapat menjadi saudara atau saudari yang sifatnya unirversal kecuali kita lebih dulu
mencintai umat kita. Mereka adalah batu loncatanmenuju semua umat manusia. Menjadi umat
TUHAN, berarti dimiliki TUHAN dan memiliki TUHAN. Itu tidak berarti bahwa ada yang bukan
umat TUHAN.
Dengan menaikkan pujian tadi justru nyata dosa-dosa kita. Kita cenderung menyebut diri sebagai umat
TUHAN disertai kesombongan menganggap diri kita yang paling utama. Orang-orang atau ciptaan
yang lain kita anggap ada bagi kita, kalau perlu kita bersaing untuk mengalahkan mereka. Kita tidak
menebar damai.

Marilah kita mengakui dosa, dan menyatakan penyesalan, dengan menyanyikan kidung penyesalan
dosa dari KJ 33:1,3 “SuaraMu kudengan”
1. SuaraMu kudengar memanggil diriku, supaya 'ku di Golgota di basuh darahMu!
Reff: Aku datanglah, Tuhan, padaMu; Dalam darahMu kudus sucikan diriku.
3. Kaupanggil diriku, supaya kukenal iman, harapan yang teguh dan kasihMu kekal.
Reff: Aku datanglah, Tuhan, padaMu; Dalam darahMu kudus sucikan diriku.

Berita Anugerah
Pemimpin : Jemaat yang terkasih,
Dengan berkenan menempatkan kita manusia sebagai umat-Nya, TUHAN terus membimbing dan
menyembuhkan kita dengan kuasa kasih-Nya hingga menemukan damai yang kita cari. Sebagaimana
kesaksian di Roma 13:8-14 (dibaca)
Jemaat terkasih,
Di ayat 14 ada kesaksian, “Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata
terang dan janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya.”
Bagaimana kita bisa mengenakan Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang? Dengan
masuk dalam suasana hening. Apa yang kita lakukan di dalam keheningan? Tidak ada. Kita hanya
datang kepada Dia, yang menginginkan kita memperhatikan dan mendengarkan!
Sesungguhnya, kehadiran kita “tak berguna” di hadapan Allah. Secara perlahan-lahan, kita akan mati
dari khayalan kekuatan dan penguasaan, serta mendengarkan suara kasih yang tersembunyi di dalam
sanubari kita.
Dengan masuk doa hening, kita dibebaskan dari belenggu yang mempersalahkan atau memuji, dan
masuk ke dalam rumah kasih Allah. Dengan doa, kita mati, dalam arti hancurnya dunia luka-luka dan
kebutuhan-kebutuhan pribadi. Dan, kita masuk ke dalam cahaya penyembuhan Kristus.
Demikian berita anugerah bagi kita.

Jemaat : Syukur kepada Tuhan

Pemimpin : Bersumber dari kasih karunia Tuhan Allah, yang memanggil kita untuk memperhatikan dan
mendengarkan suara kasih-Nya yang menyembuhkan, yang bisa kita rasakan melalui doa hening,
marilah kita berbagi damai sejahtera seraya mengucapkan “Salam Damai”
P+J : Salam damai, salam damai Salam, salam
Damai Kristus besertamu Salam, salam

Petunjuk Hidup Baru


Pemimpin: Jemaat yang dikasihi Tuhan,
Dengan menyediakan waktu hening untuk Allah, kita melakukan kegiatan dengan iman bahwa damai
yang kita ingin bawakan bukanlah perkerjaan tangan kita, atau hasil gerakan di mana kita bergabung,
melainkan anugerah pemberian Kristus. Kita menjadi saksi kasih Allah yang membimbing dan
menyembuhkan. Hal ini sejalan kesaksian di kitab Keluaran 12:1-14 (dibaca)
Jemaat terkasih,
Di ayat 14 ada kesaksian “Hari ini akan menjadi peringatan bagimu. Kamu harus merayakannya
sebagai hari raya bagi TUHAN turun-temurun. Kamu harus merayakannya sebagai ketetapan untuk
selamanya.”
Selama 40 tahun bangsa Israel dituntun Allah melewati padang gurun. Setiap tahun mereka harus
merayakan Paskah pembebasan dari tanah perbudakan Mesir. Dalam setiap perayaan selalu ada doa.
Umat diajak menyadari doa adalah basis dan sumber segala kegiatan. Jika kegiatan menentang
penindasan dalam segala bentuknya tidak didasarkan pada doa, kita akan mudah takut, fanatik, pahit,
dan insting mempertahankan kelangsungan hidup akan lebih kuat daripada iman kepada Allah. Jika
doa kita tetap merupakan kegiatan dari mana semua segala kegiatan mengalir, kita akan terus
bergembira meskipun andaikata kita sedang di dalam keadaan tertekan, dan kita akan merasa damai
meskipun andaikata kita tergoda terus-menerus untuk berputus asa.
Demikian petunjuk hidup baru yang kita terima.

Jemaat : Syukur kepada Allah.


Pemimpin: Marilah kita menyatakan kesanggupan, menempatkan doa sebagai basis dari segala kegiatan, dengan
menyanyikan KJ 426:1,3“Kita Harus Membawa Berita”

1. Kita harus membawa berita pada dunia dalam gelap tentang kebenaran dan kasih dan damai yang menetap,dan
damai yang menetap.
Karna g'lap jadi remang pagi, dan remang jadi siang t'rang.
Kuasa Kristus 'kan nyatalah, rahmani dan cemerlang.
3. Kita harus membawa berita: Allah itu kasih belas. Dib'rikan Putra tunggal-Nya,
supaya kita lepas, supaya kita lepas.
Karna g'lap jadi remang pagi, dan remang jadi siang t'rang.
Kuasa Kristus 'kan nyatalah, rahmani dan cemerlang.

Doa syafaat, dengan pokok doa antara lain:


1. Penyelenggaraan Pepenkris 2023 di lingkungan Sinode GKJ dan GKI Sinode Wlayah Jateng.
2. Kepedulian semua warga Sinode GKJ dan GKI Sinode Wilayah Jateng untuk mendukung sekolah- sekolah
Kristen, khususnya di lingkungan terdekat, sebagai sarana kesaksian dan pelayanan.
3. Badan Penyelenggara Pendidikan Kristen dan sekolah- sekolah Kristen terus-menerus memberi perhatian pada
upaya menabur budaya damai di sekolah masing-masing.
4. Komunitas Kristen konsisten menghadirkan aneka tindakan edukatif mengedepankan budaya damai, di tengah
situasi meningkatnya potensi konflik dalam kontestasi politik saat ini.
5. Pemerintah Indonesia agar mampu:
a) menciptakan stabilitas politik, ekonomi dan keamanan menjelang pelaksanaan pemilu serentak 2024,
b) mewujudkan pendidikan yang menginspirasi generasi muda untuk menghidupi dan mengedepankan budaya
damai.

Persembahan
Pemimpin: Marilah kita mengucap syukur dengan mengumpulkan persembahan dihadirat Tuhan, di antaranya juga
untuk mendukung pengembangan sekolah-sekolah Kristen melalui LP3S, dengan bersama- sama
menyanyikan (KJ 365:1,2 “Tuhan ambil hidupku”
1. Tuhan, ambil hidupku, dan kuduskan bagiMu; pun waktuku pakailah, memujiMu s’lamanya.
2. Tanganku gerakkanlah, kasihMu pendorongnya,dan jadikan langkahku, berkenan kepadaMu

Jemaat: (Setelah selesai, jemaat berdiri, dipimpin oleh majelis menaikkan doa persembahan diakhiri doa Bapa
Kami
Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu
di bumi seperti di sorga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya
dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami;
dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat.
Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin

Khotbah (jemaat duduk)


Pemimpin : (membaca Matius 18:15-20,
Diakhiri dengan pengakuan “Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan
yang memeliharanya. Haleluya”).
Jemaat : (menyanyi Haleluya amin)
Pemimpin : (Menyampaikan Khotbah)
Jemaat : Saat teduh,

Nyanyian Akhir Kebaktian (jemaat berdiri)


Pemimpin : Marilah kita menyanyikan KJ 452:1,2 Sebagai nyanyian akhir ibadah kita sekarang ini.
Jemaat : (Menyanyikan KJ 452:1,2 “Naikkan Doa Tak Enggan”
1. Naikan doa tak enggan; Yesus pasti berkenan. Doa itu p'rintah-Nya: Ia tak menolaknya.
2. Maharaja Dialah, tak terbatas kuasa-Nya: minta saja apapun; pasti sanggup Tuhanmu!

Sahadat
Pemimpin : Mari kita bersama-sama mengikrarkan pengakuan iman rasuli Bersama-sama :
1. Aku percaya kepada Allah, Bapa yang mahakuasa, Khalik langit dan bumi
2. Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita
3. Yang dikandung dari Roh Kudus, lahir dari anak dara Maria
4. Yang menderita di bawah pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, mati dan dikuburkan, turun kedalam
kerajaan maut
5. Pada hari yang ketiga bangkit pula dari antara orang mati
6. Naik ke sorga, duduk di sebelah kanan Allah, Bapa yang mahakuasa
7. Dan akan datang dari sana untuk menghakimi orang yang hidup dan mati

8. Aku percaya kepada Roh Kudus;


9. Gereja yang kudus dan am; Persekutuan orang kudus;
10. Pengampunan dosa;
11. Kebangkitan daging
12. Dan hidup yang kekal.

Berkat
Pemimpin: Maka terimalah berkat Tuhan.
Tuhan memberkati saudara (kita) dan melindungi saudara (kita), Tuhan menyinari saudara (kita)
dengan wajahNya dan memberi saudara (kita) kasih karunia, Tuhan menghadapkan wajahNya kepada
saudara (kita) dan memberi saudara (kita) damai sejahtera
Jemaat : (Menyanyikan KJ 406:1 “Ya Tuhan Bimbing Aku”
1. Ya Tuhan, bimbing aku di jalanku, sehingga 'ku selalu bersamaMu.
Engganlah 'ku melangkah setapak pun, 'pabila Kau tak ada disampingku

Anda mungkin juga menyukai