Anda di halaman 1dari 11

Tata Ibadah Minggu Sengsara Keempat

3 Maret 2024

Persiapan Ibadah (gong dibunyikan sebanyak 4 kali dengan jeda sebagai pengingat akan
minggu sengsara yang keempat sekaligus sebagai simbol permenungan diri di hadapan Tuhan)
Panggilan Beribadah (berdiri)
Liturgos : Hari ini kita memasuki minggu sengsara Yesus Kristus yang keempat. Marilah
beribadah kepada Tuhan Allah sambil merenungkan makna kesengsaraan Kristus dalam hidup
dan karya pelayanan kita masing-masing. Yesus Kristus telah memulai karya pelayanan di dalam
kebenaran. Ia tak gentar menghadapi maut. Ia ditolak, dihina, diancam, dianiaya dan menderita
hingga mati di atas kayu salib karena memegang teguh kebenaran.
Jemaat : Hati kami siap beribadah kepada Tuhan, sang kebenaran. Ia yang mengajari kami jalan-
jalan kebenaran, yang menegur, membimbing dan mengarahkan hidup kami.
Liturgos : Marilah menaikkan pujian syukur kita kepada Tuhan atas kasih sayang-Nya dalam
hidup kita. Ia yang memenuhi hidup kita dengan kasih dan kebenaran. Marilah bersyukur kepada
Tuhan yang selalu memenuhi hidup kita dengan kasih dan kebenaran.
Prosesi memasuki ruang ibadah (para petugas ibadah membawa Alkitab besar, salib, lilin lalu
diletakkan di depan mimbar. Pelayan Firman dan semua majelis jemaat memasuki ruang
ibadah)
Menyanyikan KJ 185 Kasih Tuhanku Sungguh Besar
Syair dan Lagu: Debora Samudera ± 1967
Kasih Tuhanku sungguh besar, tinggi dan dalam, luas benar.
Untuk manusia Ia beri kasih yang suci dan abadi.

Votum & Salam


PF : Pertolongan bagi kita dalam ibadah minggu sengsara yang keempat datangnya
dari Tuhan Allah yang menciptakan langit dan bumi serta segala isinya dan yang setia
memelihara seluruh ciptaan-Nya.
Jemaat : Menyanyikan KJ 476 ‘Amin amin’
PF : Allah sumber damai sejahtera menyertai kamu!
Jemaat : dan menyertaimu juga!
Nas Pembimbing : Mazmur 86 : 11 (duduk)
‘Tunjukkanlah kepadaku jalan-Mu, ya Tuhan, supaya aku hidup menurut
kebenaran-Mu; bulatkanlah hatiku untuk takut akan nama-Mu’ (TB2).
Menyanyikan NKB 116 : 1 ‘Siapa Yang Berpegang’
Syair: Trust and Obey/When We Walk with the Lord; John H. Sammis
Terjemahan: YAMUGER
Lagu: Daniel B. Towner
1. Siapa yang berpegang pada sabda Tuhan dan setia mematuhinya,
hidupnya mulia dalam cah’ya baka bersekutu dengan Tuhannya.
Reff
Percayalah dan pegang sabdaNya:
hidupmu dalam Yesus sungguh bahagia!

Litani Pengakuan Dosa


PF : Dalam perendahan diri dan penuh penyesalan di hadapanMu ya Tuhan, kami datang
mengakui segala dosa kami :
Siapakah kami ini sehingga Tuhan begitu setia mengasihi kami? Sungguh kami hanyalah
manusia berdosa yang hidup karena rahmat pengampunan-Mu. Dengan jujur, kami mengaku
bahwa kami seringkali tidak setia dalam persekutuan dengan Tuhan dan sesama. Kami juga
seringkali hidup menjauh dari Tuhan dan mengandalkan kekuatan kami. Ampunilah kami ya
Tuhan.
Semua : Menyanyikan NKB 26 – Tuhan ampuni Kami
Syair: Kyrie eleison
Lagu: Tradisional Minahasa
Tuhan, ampuni kami, Kristus ampuni kami!
Tuhan, ampuni kami, Kristus ampuni kami!

Jemaat : Ya Allah pengasih dan penyayang, kami juga mengaku akan segala kelalaian
kami yang tidak mampu menjadi teladan hidup bagi sesama. Kami seringkali abai untuk
melayani Tuhan melalui perjumpaan dengan sesama dan alam ciptaan Tuhan. Kami lebih
mencari kesenangan diri sendiri daripada memperhatikan sesama yang menderita dan
membutuhkan pertolongan. Kami juga tidak peduli dengan alam ciptaan Tuhan. Kami hanya bisa
mengeluh dan menyalahkan Tuhan ketika krisis demi krisis melanda hidup kami. Ampunilah
kami ya Tuhan.
Semua : Menyanyikan NKB 26 – Tuhan ampuni Kami
Tuhan, ampuni kami, Kristus ampuni kami!
Tuhan, ampuni kami, Kristus ampuni kami!

PF : Ya Tuhan Allah, dengarlah setiap seruan permohonan kami. Kiranya kami terus
belajar memperbaharui diri menjadi anak-anak-Mu yang hidup dalam kebenaran dan yang
menjadi saksi kebenaran di dalam keluarga, di tengah gereja dan masyarakat. Kiranya kami terus
belajar menjadi berkat bagi sesama dan alam ciptaan-Mu. Kiranya kami lebih peka pada
suaraMu ketika hidup kami telah menyimpang dari jalan kebenaran-Mu. Kiranya kami selalu
mencariMu ya Tuhan di tengah berbagai krisis dan ancaman dunia ini. Dalam rahmat dan
pengasihanmu, kami memohon, amin.
Berita Anugerah
PF : Kepada setiap orang yang dengan sungguh-sungguh menyesali dosanya dan mau hidup
dalam pertobatan, terimalah berita anugerah sebagaimana tertulis dalam Mazmur 86 : 5 ‘Sebab
Engkau ya Tuhan, baik dan suka mengampuni dan berlimpah kasih setia bagi semua orang yang
berseru kepada-Mu’ (TB2).
Jemaat : Syukur kepada Tuhan
Menyanyikan NKB 65 – Besar Kasih Allah
Syair: The Love of God in Jesus; D. T. Niles
Terjemahan: F. Suleeman
Lagu: Charoen Vijaya
Hak Cipta: Christian Conference of Asia
1. Besar kasih Allah dalam PutraNya,
yang datang ke dunia demi manusia.
2. KasihNya mengalir bak sungai deras;
mendamaikan hati, enyahkan cemas.
3. Dunia dirangkul dengan kasihNya,
dan dosa manusia dihapuskanNya.

Petunjuk Hidup Baru


PF : Marilah kita berdiri untuk menerima petunjuk hidup baru seperti tertulis dalam Yesaya
32 : 17 ‘Dimana ada kebenaran ditegakkan, di sana ada damai sejahtera, dan buah kebenaran
ialah ketenangan dan ketentraman untuk selama-lamanya’ (TB 2).
Kiranya Roh Kudus senantiasa membimbing dan mengarahkan kita untuk terus menjadi saksi
kebenaran.
Menyanyikan KJ 260 bait 3 – Dalam Dunia Penuh Kerusuhan
Dalam hati dan mulut dan tangan dengan kasih, dengan
kebenaran datanglah KerajaanMu; kar'na Kaulah empunya semua,
demi Kristus umatMu berdoa: datanglah KerajaanMu!
Reff:
Datanglah, datanglah, datanglah KerajaanMu!

Pemberitaan Firman
 Doa
 Pembacaan Alkitab
 Khotbah
 Saat Teduh
Doa Syafaat
PF : Ya Tuhan, Allah sumber segala hikmat dan pengetahuan, kami bersyukur untuk nasihat
FirmanMu yang membimbing dan mengarahkan hidup kami. Tolonglah kami untuk senantiasa
menjaga kekudusan hidup sebagai umat kepunyaan-Mu. Ajarilah kami untuk selalu berpegang
pada kebenaran FirmanMu.
Perwakilan Komisi Ibu : Tuhan, kasihanilah bangsa kami dan semua bangsa di dunia ini.
Biarlah semua bangsa hidup dalam kasih dan perdamaian. Kami mau berdoa untuk bangsa-
bangsa yang sedang terlibat dalam perang, kiranya mereka dapat menghentikan peperangan dan
memulai hidup baru dalam ketenangan dan perdamaian. Kami memohon pengasihan Tuhan
untuk semua masyarakat sipil yang menjadi korban perang terutama anak-anak dan para
perempuan serta semua orang yang tidak berdaya. Biarlah mereka ada dalam dekapan cinta
Tuhan. Pulihkanlah mereka dari pengalaman luka dan trauma. Dengarlah seruan permohonan
kami!
Perwakilan Komisi Bapak : Tuhan Allah yang maha pengasih, tolonglah para pemimpin
bangsa kami agar mereka dapat memimpin bangsa ini dalam takut akan Tuhan. Mampukan
mereka untuk menjadi pemimpin yang anti korupsi, yang mencintai rakyat dan yang bekerja
keras untuk kesejahteraan rakyat Indonesia. Kami juga berdoa untuk para pemimpin gereja dan
semua hamba Tuhan di berbagai belahan dunia termasuk dalam wilayah pelayanan GKS.
Kiranya mereka terus menyampaikan suara kenabian di tengah kehidupan yang mengalami krisis
moral. Kiranya mereka terus hidup dalam kebenaran dan membawa terang di tengah kegelapan
dunia. Dengarlah seruan permohonan kami!
Perwakilan Komisi Pemuda : Ya Tuhan, kami juga mau berdoa untuk semua keluarga Kristen
di berbagai tempat dan di jemaat kami. Kiranya semua keluarga Kristen dapat hidup dalam kasih.
Biarlah terang kebenaran Kristus tinggal di dalam semua persekutuan keluarga Kristen.
Berkatilah segala usaha dan kerja. Berkatilah semua ungkapan syukur setiap keluarga.
Dengarkanlah setiap pergumulan dan kelu kesah karena penderitaan sakit, persoalan keuangan,
masalah KDRT dan berbagai pergumulan hidup yang dialami. Dengarlah seruan permohonan
kami!
Perwakilan Komisi Anak & Remaja : Ya Tuhan, kami juga mau berdoa bagi kondisi
dunia saat ini yang sedang dilanda oleh bencana kekeringan dan kelaparan. Banyak orang
menjerit karena kesulitan ekonomi. Hasil pertanian menjadi berkurang bahkan tak ada yang
dipanen karena curah hujan yang tidak stabil akibat perubahan iklim. Kami sadar bahwa ini
semua akibat dari sikap hidup yang tidak pernah merawat alam ciptaan Tuhan. Kiranya Tuhan
memulihkan kondisi alam kami. Kiranya kami juga belajar dari pengalaman krisis ini untuk terus
mencintai alam seperti diri kami sendiri. Biarlah di minggu sengsara Kristus yang keempat ini,
kami semakin menjadi umat Tuhan yang mau hidup dalam kebenaran dan berani untuk
menyatakan kebenaran. Doa ini dipanjatkan di dalam nama Tuhan Yesus Kristus yang telah
mengajarkan kita berdoa (bersama semua jemaat mengucapkan doa bapa kami) Amin.

Persembahan Syukur :
MJ : marilah kita mengucap syukur kepada Tuhan dengan memberi persembahan kepada-
Nya dengan mengingat Firman Tuhan yang terambil dalam Roma 12 : 1 (TB) ‘Karena itu
saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu : persembahkanlah dirimu
sebagai persembahan hidup yang kudus, yang berkenan kepada Allah; itu adalah ibadahmu yang
sejati’.
Menyanyikan PKJ 264 - Apalah Arti Ibadahmu

1. Apalah arti ibadahmu kepada Tuhan, bila tiada rela sujud dan sungkur?
Apalah arti ibadahmu kepada Tuhan, bila tiada hati tulus dan syukur?

Reff:
Ibadah sejati, jadikanlah persembahan. Ibadah sejati: kasihilah sesamamu!
Ibadah sejati yang berkenan bagi Tuhan, jujur dan tulus ibadah murni bagi Tuhan.

2. Marilah ikut melayani orang berkeluh, agar iman tetap kuat serta teguh.
Itulah tugas pelayanan, juga panggilan, persembahan yang berkenan bagi Tuhan.

3. Berbahagia orang yang hidup beribadah, yang melayani orang susah dan lemah
dan penuh kasih menolong orang yang terbeban; itulah tanggung jawab orang beriman.

Pengakuan Iman (berdiri)


PF : Dengan penuh keyakinan iman, baiklah masing-masing mengucapkan pengakuan iman
rasuli bersama dengan semua orang percaya di segala zaman dan tempat.
Pengutusan
PF : Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, pergilah, beritakanlah kabar baik kepada semua
orang, jadilah kudus sebagaimana Allah menghendaki itu di dalam kamu, jadilah saksi
kebenaran yang dengan setia dan berani membawa terang kebenaran dan keadilan dimanapun
kami berada.
Jemaat : Kami mau menjadi alat kebenaran Kristus di tengah dunia yang penuh dengan
keserakahan, ketamakan dan kemunafikan.

Menyanyikan KJ 426 bait 1 – Kita Harus Membawa Berita

Kita harus membawa berita pada dunia dalam gelap


tentang kebenaran dan kasih dan damai yang menetap, dan damai yang menetap.

Reff:
Karna g'lap jadi remang pagi, dan remang jadi siang t'rang. Kuasa Kristus 'kan nyatalah, rahmani
dan cemerlang.

Berkat
PF : Kiranya cahaya kebenaran Kristus senantiasa menerangi akal pikiran, perasaan dan
seluruh hidupmu supaya kamu menjadi terang di tengah kegelapan dunia. Kiranya Roh
kebenaran senantiasa memimpin hidupmu dan mendorongmu untuk hidup dalam kebenaran
sehingga dunia dipenuhi kebenaran dan keadilan. Kiranya kasih Allah senantiasa melingkupimu
di saat kamu rapuh dan tak berdaya karena harus menyatakan kebenaran.
Jemaat : Amin Amin Amin (KJ 478 c)
Menyanyikan KJ 413 bait 1 – Tuhan Pimpin Anakmu
Syair dan Lagu: Lead Me, Saviour, Lest I Stay, Frank M. Davis,
terj. E.L. Pohan Shn

Tuhan, pimpin anakMu, agar tidak tersesat.


Akan jauhlah seteru, bila Kau tetap dekat
Reff:
Tuhan pimpin! Arus hidup menderas;
Agar jangan 'ku sesat, pegang tanganku erat.
Khotbah Minggu Sengsara Keempat
Teks Bacaan : Yohanes 2 : 13-25

Tema : Belajar dari Yesus yang Berani Melawan Kejahatan dan Aktif Menyuarakan
Kebenaran

Pendahuluan
Ketamakan, keserakahan, cinta uang, korupsi adalah penyakit sosial yang mendatangkan
penderitaan bagi sesama dan seluruh ciptaan Tuhan. Orang yang tamak dan serakah akan selalu
berusaha untuk mencari keuntungan dalam setiap hal yang dikerjakan. Orientasi hidup mereka
adalah mengumpulkan harta kekayaan dengan menghalalkan berbagai cara. Mereka adalah
hamba uang yang rela melakukan semua hal jahat demi mendapatkan keuntungan secara materi.
Praktik hidup yang korup dan serakah juga dipertontonkan oleh para pemuka agama Yahudi
yang membuka pasar perdagangan hewan persembahan dan penukaran uang di pelataran Bait
Suci sebagaimana tercatat dalam Injil Yohanes 2 : 13-25.
Penjelasan Teks
Praktik perdagangan hewan dan penukaran uang di pelataran Bait Suci adalah hal yang lazim
terjadi. Secara praktis, kehadiran pasar hewan di wilayah Bait Suci memberi kemudahan bagi
orang-orang yang datang dari jauh karena tidak dapat membawa hewan korban dalam perjalanan.
Para imam kepala dan para pedagang melakukan kerja sama untuk menyediakan kebutuhan
persembahan korban di Bait Suci. Adapun yang dijual di pasar hewan adalah lembu, kambing
domba dan merpati. Praktik perdagangan hewan ini penuh dengan kecurangan di mana para
imam dan orang Lewi sangat sering menjual hewan kurban yang mereka terima kepada para
pedagang, dengan harga yang lebih rendah yang kemudian dijual kembali kepada orang-orang
yang berbeda dengan harga yang lebih tinggi. Jadi, dalam perdagangan hewan terjadi permainan
kotor antara para pejabat Bait Suci dan para pedagang. Hasil keuntungan dari praktik korupsi
dibagi di antara para imam dan para pedagang. Untuk memperlancar lalu lintas ini, terdapat para
penukar uang, yang memberikan mata uang Yudea kepada orang-orang Yahudi yang datang dari
luar negeri dengan biaya tukar uang yang sangat mahal. Praktik penukaran uang juga bertujuan
untuk memudahkan orang-orang untuk membayar pajak setengah syikal dalam bentuk logam
sebagai biaya pelayanan Bait Suci. Dari hasil usaha ini, para imam mendapatkan laba. Selain
laba hasil penjualan, mereka juga mendapatkan biaya sewa dan pajak dari tempat penjualan.
Menjelang paskah Yahudi, praktik perdagangan hewan persembahan dan penukaran uang
semakin ramai di pelataran Bait Suci. Hal ini terjadi karena kebutuhan hewan persembahan
dalam satu perayaan paskah adalah sekitar dua ratus lima puluh enam ribu lima ratus korban.
Semakin banyak jumlah hewan persembahan, semakin banyak juga keuntungan yang diperoleh
para imam. Mereka menjual nama Tuhan untuk memenuhi kepentingan diri sendiri. Bagi
mereka, praktik semacam ini adalah hal biasa dan menjadi gaya hidup. Mirisnya, para pejabat
Bait Suci melakukan penipuan dan korupsi untuk memperkaya diri di atas penderitaan kaum
miskin, para janda dan kelompok marginal lainnya.
Praktik kejahatan ini baru terungkap ketika Yesus berkunjung ke Yerusalem pada saat menjelang
paskah Yahudi (ay.13). Disebut paskah Yahudi karena hanya orang Yahudi yang merayakannya
sebagai peringatan akan karya penyelamatan Allah bagi orang Israel di tanah Mesir. Perayaan
paskah Yahudi hanya dirayakan di Yerusalem sebagai tempat berdirinya bait suci. Paskah
adalah masa pembersihan diri dari segala kecemaran dan kejahatan. Setiap menjelang paskah,
semua laki-laki Yahudi wajib berkunjung ke Yerusalem. Yesus adalah seorang yang taat pada
tradisi Yahudi. Ia juga pergi ke Yerusalem untuk mengamati persiapan perayaan paskah Yahudi.
Itu adalah paskah pertama yang Yesus hadiri setelah pembaptisannya dan setelah ia memulai
pelayanannya. Setibanya di Yerusalem, Yesus mendapati aktivitas perdagangan yang mencemari
kekudusan Bait Suci (ay.14). Bait Suci yang adalah rumah Tuhan telah dijadikan sebagai rumah
dagangan yang dipenuhi dengan urusan duniawi. Praktik keagamaan dinodai. Peribadahan
kepada Tuhan Allah di Bait Suci mengalami penyimpangan. Pelaksanaan ibadah tidak lagi
dilihat sebagai persekutuan dengan Allah dan sesama tetapi sebagai alat untuk memperoleh
keuntungan. Demikianlah Bait Suci dinodai oleh keserakahan para imam, dan secara harafiah
dijadikan sarang pencuri. Menyikapi situasi ini, Yesus tidak tinggal diam. Yesus dengan tegas
melawan semua praktik kejahatan yang mengatasnamakan peribadahan kepada Tuhan. Yesus
membuat cambuk dari tali kecil untuk menghalau semua ternak dagangan dan mengusir para
pedagang dari Bait Suci. Kata mengusir berasal dari kata Yunani eksballo yang berarti memaksa
pergi. Yesus menunjukkan otoritasnya sebagai anak Allah yang bertanggungjawab untuk
menjaga kekudusan Bait Suci. Ia juga menghentikan praktik penukaran uang dengan
menghamburkan semua uang tukaran dan membalikkan meja penukar uang (ay.15). Yesus juga
meminta agar para pedagang merpati segera membereskan dagangan mereka (ay.16). Sikap
Yesus terhadap para pedagang burung merpati terkesan lebih lunak karena pedagang merpati
tidak mendapatkan keuntungan sebesar para pedagang lembu dan ternak lainnya. Burung merpati
adalah persembahan korban dari kaum miskin. Yesus mengatakan bahwa rumah Bapa-Nya
bukanlah tempat untuk berjualan. Pernyataaan Yesus merupkan sebuah penegasan bahwa Bait
Suci bukanlah tempat untuk melakukan transaksi ekonomi apalagi yang berjalan bersamaan
dengan praktik korupsi dan ketidakadilan. Tindakan radikal Yesus ini telah mengganggu
kenyamanan para penjahat di Bait Suci. Yesus dengan berani menyingkapkan praktik kejahatan
yang dibungkus rapi dengan aktivitas keagamaan. Ia berani mendobrak sistem peribadahan di
bait suci yang rusak dan mapan. Ini adalah misi umum pertama yang dilakukan Yesus. Misi
Yesus adalah menyatakan tanda-tanda kerajaan Allah yakni memberitakan kebenaran, keadilan
dan damai sejahtera bagi mereka yang terpinggirkan. Misi memulai misinya dengan
membersihkan Bait Suci dari segala kejahatan. Ia tahu bahwa sikapnya melawan para penguasa
Bait Suci mendatangkan resiko yang besar baginya dan pelayanannya. Melihat sikap Yesus yang
begitu bersemangat untuk membersihkan Bait Suci dari kejahatan, para murid teringat akan ayat
Mazmur 69 : 10 yang berbunyi ‘cinta akan rumah-Mu menghanguskan Aku’ (ay.17). Kata cinta
berasal dari kata Yunani zelos yang berarti kegembiraan, kegairahan, semangat, kegigihan
mempertahankan sesuatu. Dalam konteks ini, perjuangan Yesus untuk mempertahankan
kemurnian Bait Suci membuatnya harus merendahkan diri dan mengalami penolakan serta
pengkhianatan dari umat Yahudi. Sikap Yesus mengundang kemarahan orang-orang Yahudi
secara khusus mereka yang merasa terancam. Pada ayat 18, mereka meminta tanda kepada Yesus
atau mempertanyakan otoritas Yesus. Tanpa rasa bersalah, mereka melontarkan protes karena
kehilangan lahan penghidupan dan kekuasaan.
Menanggapi protes mereka, Yesus menggunakan metafora Bait Suci untuk memberitakan
tentang peristiwa kematian dan kebangkitannya sebagai anak Allah. Yesus menantang para
pemuka agama Yahudi dengan meminta mereka menghancurkan Bait Suci dan Ia akan
membangunnya kembali dalam tiga hari. Di sini, Yesus mau memperingatkan para pemuka
agama Yahudi bahwa Ia tidak akan pernah membiarkan kejahatan menggerogoti kekudusan Bait
Suci. Praktik kejahatan umat Yahudi telah menghancurkan Bait Suci yakni Yesus Kristus
sebagai anak Allah. tetapi melucuti kemurnian Bait Suci yang adalah tempat kediaman Allah.
Para pemuka agama Yahudi merasa heran dengan pernyataan Yesus. Bagi mereka, pernyataan
Yesus sangat tidak masuk akal karena tidak mungkin Bait Suci yang hancur dapat dibangun
kembali dalam waktu 3 hari. Mereka tidak sadar bahwa Bait Suci yang dimaksud Yesus adalah
diri-Nya sendiri yang rela mati dengan menanggung dosa manusia dan bangkit dalam waktu tiga
hari. Ia adalah korban konspirasi jahat dari mereka yang kemapanan dan kekuasaannya sedang
terancam (ay.21). Sesungguhnya Yesus ingin menyampaikan kepada mereka bahwa Ia akan mati
karena kejahatan mereka, namun Ia tidak akan dikalahkan oleh kejahatan. Ia akan bangkit
mengalahkan kejahatan. Ia adalah sang terang kebenaran yang tak bisa dihancurkan oleh kuasa
kegelapan. Nubuat Yesus akan kematian dan kebangkitan-Nya diingat kembali oleh para murid
ketika peristiwa ini dialami oleh Yesus (ay.22). Benar bahwa Yesus adalah anak Allah yang
menjalankan misi penyelamatan di tengah dunia. Ia hadir untuk menyingkapkan berbagai praktik
kejahatan dan penyimpangan moral di kalangan umat Yahudi. Setelah menghentikan praktik
perdagangan kotor, Yesus melakukan berbagai tanda mujizat yang membuat semakin banyak
orang percaya kepada-Nya. Namun, Yesus tahu bahwa mereka tidak sungguh-sungguh percaya
kepadanya. Seiring berjalannya waktu, banyak di antara mereka yang pada awalnya percaya dan
menjadi pengikutnya berbalik menjadi para pengkhianat yang ikut andil dalam penderitaan dan
penyalibannya melalui sikap bungkam mereka terhadap ketidakadilan yang dialami Yesus
(ay.23-25).
Pesan Teks dan Aplikasi
Dari uraian teks bacaan ini ada tiga pokok refleksi yang dapat kita renungkan secara bersama-
sama :
1. Perlawanan Yesus terhadap semua praktik kejahatan harus menjadi spirit bagi perjuangan
gereja melawan berbagai praktik ketidakadilan, kecurangan, korupsi, keserakahan,
ketamakan, dan kelicikan di dalam hidup bergereja maupun di tengah masyarakat. Gereja
yang berpusat Kristus harus berani melawan kejahatan dan menyuarakan kebenaran, anti
pada kemapanan dan menolak semua bentuk kejahatan serta praktik hidup yang hedonis.
Dalam masa perayaan kesengsaraan Kristus, gereja harus memurnikan diri dari segala
pengaruh kejahatan yang menggerogoti tugas dan panggilan gereja sebagai alat
kebenaran di tengah dunia ini.
2. Gereja sebagai persekutuan tubuh Kristus harus terus belajar memperbaharui diri dan
memurnikan panggilannya di tengah dunia yang mengalami krisis nilai-nilai moral.
Gereja tidak boleh menceburkan diri dalam praktik korupsi atau mengatasnamakan
Tuhan demi keuntungan pribadi maupun kelompok tertentu. Rusaknya moral gereja dan
umat Kristen akan merusak tatanan moral masyarakat. Gereja tidak boleh kompromi
dengan kejahatan. Gereja sebagai sebuah lembaga harus memurnikan diri dari berbagai
pengaruh kuasa politik kotor yang menciderai wibawa gereja yang adalah tubuh Kristus.
Gereja harus menjadi lembaga yang memiliki integritas moral di tengah masyarakat.
3. Gereja sebagai komunitas orang percaya harus menjaga dirinya dari berbagai praktik
hidup yang menodai tubuh Kristus. Orang Kristen harus menjadi teladan moral di tengah
masyarakat terutama di dunia kerja yang penuh dengan tawaran yang menggiurkan.
Meskipun tak dapat dipungkiri bahwa ada banyak kasus dimana orang Kristen juga
menjadi koruptor/pencuri uang rakyat ketika memiliki jabatan politis yang strategis.
Tentu hal ini sangat memprihatinkan. Yesus membenci semua praktik korupsi karena
merupakan akar dari segala kejahatan dan ketidakadilan. Saatnya, gereja melawan semua
bentuk kejahatan yang mendatangkan kesengsaraan bagi umat manusia dan alam ciptaan
Tuhan. Gereja dalam hal ini orang Kristen tidak boleh bersembunyi di balik semua
skenario politik jahat demi meraup keuntungan diri sendiri dan merugikan kepentingan
orang banyak. Sebagai tubuh Kristus, gereja harus berdiri di garda terdepan dalam
memperjuangkan kebenaran dan keadilan serta menunjukkan keberpihakannya kepada
kaum miskin, korban kekerasan dan ketidakadilan di tengah masyarakat.

Penutup
Plato (seorang filsuf Yunani yang terkenal) berkata ‘no one is more hated than he who
speaks the truth’ yang berarti ‘tidak ada seorang pun yang lebih dibenci daripada orang
yang mengatakan kebenaran’. Yesus dibenci karena Ia hidup dalam kebenaran. Ia tidak
kompromi dengan kejahatan. Ia berani menanggung semua resiko karena kebenaran.
Sebagai murid Kristus, kita harus siap menerima resiko dibenci dan dikucilkan karena
mengatakan kebenaran. Jadilah orang Kristen, pengikut Kristus yang memegang teguh
nilai-nilai kejujuran, keadilan, kebenaran, anti korupsi di tengah kehidupan sehari-hari.
(Pada akhir khotbah, beberapa perwakilan KAR & Komisi Pemuda) dapat membawa
poster yang berisi komitmen dan seruan moral untuk hidup dalam kebenaran ‘Gereja
Anti Korupsi’, ‘Rumah Tuhan bukan Sarang Pencuri, Hidup Orang Kristen bukan
sarang kejahatan,’, ‘Jangan Takut Mengatakan Kebenaran’, ‘Lawan Praktik Korupsi,
Selamatkan bangsa ini’‘Kebenaran akan selalu menemukan jalannya’, ‘Korupsi
mematikan kehidupan’ dll.)

Marilah kita terus belajar menjadi murid Yesus yang berani melawan kejahatan dan aktif
menyuarakan kebenaran. Mintalah hikmat Tuhan yang senantiasa menuntun kita untuk
hidup dalam kebenaran dan takut akan Tuhan, amin.

Sumber Tafsiran:
- Bibleworks 7
- Bible Hub.com
- Tasiran Matthew Henry : Injil Yohanes 1 -11 (Surabaya : Momentum, 2010).
- Barclay, William, Pemahaman Alkitab Setiap Hari : Injil Yohanes pasal 1 – 7,
(Jakarta : BPK Gunung Mulia, 2011).
(Keterangan : penyampaian khotbah dapat disederhanakan sesuai dengan konteks
jemaat masing-masing)
Pdt. Dr. Suryaningsi Mila

Anda mungkin juga menyukai