Anda di halaman 1dari 9

TATA KEBAKTIAN MINGGU KRISTUS RAJA

GEREJA KRISTEN PASUNDAN


Tema: “Ia Yang Memenuhi Semua dan Segala Sesuatu”
26 NOVEMBER 2023

Persiapan
 Doa Konsistori
 Lonceng
 Saat Teduh
 Warta Jemaat

Penyalaan Lilin oleh Penatua

Pengantar dan Ajakan Beribadah (umat berdiri)


P : Hari ini kita merayakan Minggu Kristus Raja, dimana kita mensyukuri akan kebaikan-
Nya di sepanjang perjalanan kehidupan kita hingga kini. Minggu Kristus Raja
merupakan penutup dari Tahun Liturgi dan itu berarti minggu depan kita sudah
memasuki Tahun Liturgi yang baru, yang dibuka dengan Minggu-Minggu Adven.

Selanjutnya, sesuai dengan komitmen kita untuk menjadi Gereja yang menolak segala
bentuk tindak kekerasan, minggu ini kita membuka rangkaian Kampanye 16 Hari Anti
Kekerasan terhadap Perempuan. Kita beribadah dengan rasa syukur tetapi sekaligus
juga dalam keprihatinan mengingat masih banyak perempuan di sekitar kita yang
menjadi korban kekerasan berbasis gender dan masih terus terjadi sampai saat ini.

Dalam rasa syukur dan keprihatinan itu, marilah kita menyambut Firman Tuhan dan
prosesi masuk para pelayan kebaktian dengan menyanyikan: KJ 242, bait 1-4,
“Muliakan Allah Bapa” (bait 1 prokantor, bait 2 orangtua, bait 3 anak-anak, remaja
dan pemuda, bait 4 bersama-sama)
1) Muliakan Allah Bapa muliakan PutraNya,
muliakan Roh Penghibur, Ketiganya yang Esa!
Haleluya, puji Dia kini dan selamanya!

2) Muliakan Raja Kasih yang menjadi Penebus,


yang membuat kita waris KerajaanNya terus.
Haleluya, puji Dia, Anak domba yang kudus!

3) Muliakan Raja sorga, Raja G’reja yang esa,


Raja bangsa-bangsa dunia; langit-bumi nyanyilah!
Haleluya, puji Dia, Raja Mahamulia!

4) Kemuliaan selamanya dalam sorga bergema.


Hormat dan syukur dan kuasa diberi ciptaanNya.
Haleluya, puji Dia, Raja agung semesta!

Votum dan Salam


PF : Kebaktian Minggu Kristus Raja ini berlangsung dalam nama Allah Bapa, Anak, dan
Roh Kudus.
U : Amin!
PF : Damai sejahtera dan kasih Tuhan Yesus Kristus beserta Saudara-saudara!
U : dan beserta Saudara juga!

Nas Pembimbing
PF : Nas pembimbing kebaktian ini diambil dari Efesus 1:23
U : Menyanyikan KJ 285, bait 1 dan 2, “Tuhankulah Gembalaku”

1) Tuhankulah Gembalaku; olehNya ‘ku tentram


di padang hijau dan segar di pinggir air tenang.

2) Jiwaku disegarkanNya dan karna namaNya


ditunjukkanNya jalanku yang lurus dan baka.
(umat duduk)
Doa Syukur
PF : Mari kita menyampaikan doa syukur kepada Tuhan.
Kami datang dengan hati yang penuh sukacita dan rasa syukur karena hidup kami
dipimpin dan dinaungi oleh tangan kasih Raja Maha Agung, Tuhan kami Yesus
Kristus. Tuhan merengkuh dan merangkul kami di sepanjang perjalanan kehidupan
ini, sehingga kami memiliki kekuatan serta kemampuan untuk setia dalam
menjalankan tanggungjawab, dan peran melayani Engkau dan sesama kami baik di
tengah kehidupan keluarga, Gereja bahkan di masyarakat. Kasih-Mu menghangatkan
jiwa kami sehingga ketika badai dan gelombang pencobaan datang menghimpit, kami
tidak kehilangan pengharapan. Maka, terimalah ungkapan syukur kami ya Tuhan.
Amin

U : Menyanyikan KJ 10:1-3, Pujilah Tuhan, Sang Raja


1) Pujilah Tuhan, Sang Raja yang Mahamulia!
Segenap hati dan jiwaku,pujilah Dia!
Datang berkaum, brilah musikmu bergaung,
angkatlah puji - pujian!

2) Pujilah Tuhan; segala kuasa pada-Nya!


Sayap kasih-Nya yang aman mendukung anak-Nya!
Tiada terp'ri yang kepadamu dib'ri;
Tidakkah itu kaurasa?

3) Pujilah Tuhan yang bijak menggubah tubuhmu;


dalam kasih-Nya seluruh hidupmu tertuntun;
hatimu tahu: berulang kali engkau
oleh sayap-Nya terlindung.

Pengakuan Dosa
(Pengakuan dosa diawali dengan pembacaan Puisi Astuti karya Lusty Malau oleh seorang
perempuan, disertai dengan peragaan teatrikal tindak kekerasan yang dilakukan seorang atau
sekelompok laki-laki terhadap seorang perempuan. Secara bersamaan dengan peragaan
tersebut, ada seorang laki-laki memecahkan kendi/tembikar yang telah diletakkan di atas
meja dengan memukul menggunakan palu, tongkat atau benda tumpul lainnya beberapa kali.
Kendi/tembikar dipecahkan tidak sampai menjadi bubuk (masih berupa potongan-potongan),
karena akan direkatkan dan disusun menjadi bentuk yang baru di Kebaktian Minggu Adven
selanjutnya. Kendi/tembikar yang dihancurkan merupakan simbol tubuh perempuan yang
dirusak oleh kekerasan.

Jika puisi tidak dapat dibacakan secara langsung maka MJ bisa menampilkan video puisi
Astuti dengan tautan berikut ini https://www.youtube.com/watch?v=TdTRzPE7jm8 namun
peragaan pemecahan kendi tetap dilakukan)

Astuti, lebam dan nyeri di matamu,


nanah dan keringat di sekujur tubuhmu.
Biru kelabu bengkak bibirmu.
Suaramu rintih dan ngilu.
Menceritakan kejadian yang kau alami di depan mereka.
Sahabatku itu hendak meniti pagi,
dengan modal tenaga dari sepiring nasi dan ikan asin gembung.
Menelusuri jalan menuju pabrik, berkalung doa dan harapan.
Segerombolan orang tiba – tiba muncul,
matanya kejam memelototi astuti.
Tangan mereka kasar mengacak rambut,
wajah dan tubuhnya.
Sekuat tenaga melawan, sekuat itu ia ditindih.
Serak suaranya menjerit,
matanya ditonjok bibirnya dibungkam.
Kini kau mencari adil dan setara,
di antara bukti tersisa di tepi telaga.
Kepada mereka kau memohon lapor,
agar kasusmu tidak tenggelam.
Diantara tumpukan kasus orang miskin yang tak di proses.
Mereka menghujatmu, dengan pertanyaan konyol.
Bukan menelusuri bukti dan lebam di sekujur tubuh.

Tuuutiii.... ohh... astutiiiii....


Kau lelah dan sedih, juga sesak dan terdesak.
Mari buka mata, ulurkan hati untuk tuti tuti yang lain...
P : Ya Tuhan, dalam sukacita akan perjumpaan kami dengan Engkau melalui ibadah ini,
kami tertunduk malu dan penuh penyesalan karena kami sadar hidup kami masih
diliputi oleh ego, amarah, dan hawa nafsu sehingga kehidupan ini masih berpusat
pada diri kami sendiri sehingga ada banyak orang di sekitar kami yang tersakiti.
(Saat teduh)
P : Dengan penuh penyesalan dan kerendahan diri kami memohon.
U : Ya Tuhan, ampunilah dan kasihanilah kami

P : Ya Tuhan, dalam sukacita akan perjumpaan kami dengan Engkau melalui ibadah ini,
kami tertunduk malu dan penuh penyesalan karena kami sadar peran kami sebagai
pekerja, mahasiswa, pelajar dan pelayan-Mu tidak kami lakukan dengan kesetiaan,
ketulusan, dan kerendahan hati sehingga ada banyak orang di sekitar kami yang
kecewa.
(Saat teduh)
P : Dengan penuh penyesalan dan kerendahan diri kami memohon.
U : Ya Kristus, ampunilah dan kasihanilah kami

P : Ya Tuhan, dalam sukacita akan perjumpaan kami dengan Engkau melalui ibadah ini,
kami tertunduk malu dan penuh penyesalan karena ada banyak perempuan di sekitar
kami yang mengalami ketidakadilan dan penderitaan. Mereka dikhianati,
direndahkan, dieksploitasi, dipukul, diperkosa bahkan dibunuh karena kekuasaan,
demi sekantung uang dan pemuasan nafsu banyak orang. Kami hanya diam membisu
membiarkan hal itu terjadi, atau bahkan kami juga ikut menjadi pelakunya.
(Saat teduh)
P : Dengan penuh penyesalan dan kerendahan diri kami memohon
U : Ya Tuhan, ampunilah dan kasihanilah kami.

Nyanyian Pengakuan Dosa : PKJ 43, bait 1, 3 dan 4, “Tuhan Kami Berlumuran Dosa”

1) Tuhan, kami berlumuran dosa.


Tuhan, sudilah ampuni kami.
3) Tuhan, sudi ampuni mereka.
Tuhan, Kau yang tahu perbuatannya.

4) Tuhan, kami berlumuran dosa.


Tuhan, sudilah ampuni kami.
(umat berdiri)
Berita Anugerah Pengampunan
PF : Saudara-saudari, Allah yang kita kenal adalah kasih, Ia senantiasa mau mengampuni
segala dosa kita, terutama bagi mereka yang datang dalam penyesalan dan mau
bertobat. Seperti yang dikatakan Firman Tuhan dalam Roma 6:1-4

Umat menyambut dengan menyanyikan : KJ 40:1-4, Ajaib benar Anugerah

1) Ajaib benar anugerah pembaru hidupku!


Ku hilang buta bercela, oleh-Nya ku sembuh.

2) Ketika insaf ku cemas, sekarang ku lega !


Syukur, bebanku t’lah lepas berkat anugerah !

3) Di jurang yang penuh jerat terancam jiwaku


Anug’rah kupegang erat dan aman pulangku.

4) Kudapat janji yang teguh, kuharap sabda-Nya


Dan Tuhanlah perisaiku tetap selamanya.

Pembacaan Mazmur : Mazmur 80:1-7, 17- 19


(Disambut dengan menyanyikan KJ 48 “Kemuliaan Bagi Bapa” )
(umat duduk)
Pemberitaan Firman
Doa Epiklese
Pembacaan: Efesus 1:15-23
(Setelah pembacaan Firman)
PF : Berbahagialah orang yang mendengar Firman Tuhan serta memelihara dalam
hidupnya.
U : (Menyanyikan Haleluya 3 x)
Khotbah
… saat teduh …
Persembahan Pujian
(umat berdiri)
Pengakuan Iman Rasuli
P : Marilah kita mengucapkan pengakuan iman kita dengan bernyanyi dari KJ 280, bait
1-3, Aku Percaya
1) Aku percaya Allah yang kekal,
yang oleh Sabda kita kenal:
Bapa Pencipta alam semesta,
yang mengasihi manusia.
2) Aku percaya Putra TunggalNya
yang disalibkan di Golgota,
yang dari kubur bangkit dan menang,
naik ke sorga dalam terang.
3) Aku percaya pada Roh Kudus
yang mendiami kita terus.
Aku percaya G’reja yang esa;
‘ku jadi suci di dalamnya.
(umat duduk)
Persembahan
P : Marilah kita memberi persembahan syukur kita dan ingatlah Firman Tuhan berkata:
“Berilah kepada TUHAN kemuliaan nama-Nya, bawalah persembahan dan masuklah
menghadap Dia! Sujudlah menyembah kepada TUHAN dengan berhiaskan
kekudusan.” (1 Tawarikh 16:29)
U : (Mengiringi dengan nyanyian PKJ 148 bait 1-4, “Terima Kasih ya Tuhanku”
bait 1 oleh prokantor, bait 2 perempuan, ref. bersama-sama, bait 3 laki-laki ref.
bersama-sama, bait 4 bersama-sama)
1) T’rima kasih ya Tuhanku, atas hari pemberianMu.
Hari baru limpah rahmat dan dipenuhi oleh kasihMu.
Kau curahkan pada umatMu, Kau curahkan pada umatMu.
2) T’rima kasih atas waktu yang Dikau tawarkan padaku,
agar dalam masa muda aku belaja tentang kasihMu,
yang besar dan mulia itu, yang besar dan mulia itu.

3) ’Kan kupakai waktu itu melakukan tanggung jawabku


dan menolong sesamaku menurut firma serta karyaMu,
kar’na itu maksud kasihMu, kar’na itu maksud kasihMu.

4) Puji syukur kuucapkan atas waktu yang Kauciptakan.


Kutaati, kuhargai di dalam kata dan perbuatanku,
agar nyata hidup beriman, agar nyata hidup beriman.

(setelah persembahan terkumpul, umat berdiri)

Doa Persembahan (dibawakan oleh Penatua)


( umat duduk )
Doa Syafaat
(dibawakan oleh PF, diakhiri dengan mengucapkan Doa Bapa Kami bersama-sama)
(umat berdiri)
Pengutusan dan Berkat
PF : Saudara-saudara pergilah dalam sukacita dan damai sejahtera, ingatlah pesan Firman
Tuhan yang telah kita dengar, yaitu: … (Menyampaikan pesan khotbah hari ini).
U : (Menyambut dengan nyanyian KJ 248b:1-2 Yesuslah Raja yang Menang)

1) Yesuslah Raja yang menang


sejauh edaran surya t’rang,
seputar bola dunia,
menghalau g’lap selamanya.

2) Rangkain doa dan sembah


tak putus naik kepadaNya;
namaNya harum dan kudus
dipuji umatNya terus.
PF : Kini arahkanlah hatimu dan terimalah berkat Tuhan:
“Damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal, akan melindungi hati dan
pikiranmu di dalam Kristus Yesus. Kiranya berkat dari Allah Bapa, Anak, dan Roh
Kudus beserta saudara-saudara, Amin”
U : Amin, Amin, Amin... (Dinyanyikan menurut KJ 478a)

(Prosesi keluar Pelayan Firman dan Pelayan Kebaktian)


… Saat Teduh …

"Puisi 'Astuti' Gambaran Kepedihan Korban Kekerasan Seksual ". Baca selengkapnya:
https://www.gatra.com/news-446622-gaya-hidup-puisi-astuti-gambaran-kepedihan-korban-
kekerasan-seksual-.html

Anda mungkin juga menyukai