Anda di halaman 1dari 6

GEREJA KRISTEN PASUNDAN

PERINGATAN DAN KEBAKTIAN SYUKUR


ULANG TAHUN KEMERDEKAAN KE-78 REPUBLIK INDONESIA
17 Agustus 2023

“Allah Menjanjikan Kemerdekaan bagi Umat-Nya”

(Keterangan: P= Pelayan liturgi/Penatua; PF= Pelayan Firman, U = Umat, S= Semua)

I. Persiapan
- Umat masuk ruang kebaktian dan mempersiapkan diri
- Pelayan kebaktian persiapan di konsistori

(Seluruh pelayan kebaktian memasuki ruang kebaktian. Pelayan Firman selama peringatan
berada bersama penatua)

II. Peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke-78 Republik Indonesia


(umat berdiri)
1. Menyanyikan lagu “Indonesia Raya”
2. Pembacaan Teks Proklamasi
3. Pembacaan Teks UUD 45
4. Pembacaan Teks Pancasila
5. Mengheningkan Cipta
6. Menyanyikan lagu “Hari Merdeka”

III.Kebaktian Syukur
1. Saat Teduh
2. Pembukaan Kebaktian
(Penatua menyalakan Lilin Kristus terlebih dahulu, lalu ke mimbar dan membacakan
narasi pembukaan kebaktian)
P : Merdeka!
Siapakah yang menerima kemerdekaan?
Kita bangsa Indonesia, negara yang beranugerah
Bagaimana kita dapat merdeka?
Tuhan Allah yang mengaruniakannya bagi Indonesia
Apakah kita sudah mengisi kemerdekaan bangsa kita?
Ini adalah tanggung jawab kita bersama
Mari satukan hati dan nyatakan karya terbaik bagi tanah air kita Indonesia

Umat Tuhan, marilah kita berdiri, kita awali kebaktian ini dengan menyanyikan PKJ 175
“Satu Tanah Air”

Satu tanah Air, satu Bangsa dan satu dalam Bahasa.


Indonesia kebangsaanku, engkaulah Tanah Airku.
Alam indah mempesona, suku bangsa beraneka,
budayanya sungguh kaya, karya agung Sang Pencipta.
Mari kita semuanya menghayati maknanya,
satu Tanah Air kita, satu Bangsa dan Bahasa.

3. Votum dan Salam


PF : Pertolongan kita memasuki Ulang Tahun Kemerdekaan ke-78 Republik
Indonesia ialah di dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus.
U : Amin
PF : Kasih karunia Allah beserta saudara-saudara!
U : Dan beserta saudara juga!

4. Nas Pembimbing
PF : “Roh Tuhan ALLAH ada padaku, karena TUHAN telah mengurapi aku; Ia telah
mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara,
dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan
kepada orang-orang tawanan, dan kelepasan dari penjara kepada orang-orang
yang terkurung.” (Yesaya 61:1 (TB2)).
Demikianlah nas pembimbing dalam kebaktian saat ini.

U : Menyambut dengan nyanyian KJ No. 224 “Masyhurkan Rajamu”, bait 1-3.


1) Masyhurkan Rajamu, Allah Mahabesar;
ucapkan syukurmu, bernyanyi bergemar!
Suaramu dan hatimu
berpadu ‘muji Tuhanmu!
2) Tuhanmu Penebus, yang melepaskan kau,
Memb’rikan darah-Nya pembasuh dosamu.
Suaramu dan hatimu
berpadu ‘muji Tuhanmu!
3) Buana, langit pun di bawah kuasa-Nya.
Kunci neraka, maut, dib’rikan pada-Nya.
Suaramu dan hatimu
berpadu ‘muji Tuhanmu!

5. Pengakuan Dosa (Umat duduk)


P : Kemerdekaan kami adalah anugerah dari-Mu ya Allah Mahakasih. Namun kami
sendiri malah menyia-nyiakan kemerdekaan dengan memperhamba diri kami
pada uang, jabatan, juga gemerlap dunia.
U : Allah, kasihanilah kami!
P : Tujuh puluh delapan tahun adalah waktu yang cukup panjang untuk mengisi
kemerdekaan dengan berbagai pembangunan yang menghadirkan banyak
perubahan. Namun, kenyataannya kami masih sibuk dengan persoalan pribadi
atau kelompok tertentu.
U : Allah, inilah pengakuan kami!
P : Ampuni kami yang belum menemukan arah serta panggilan hidup kami. Kami
masih sering berjalan sendiri tanpa peduli pada sesama dan lingkungan sekitar.
Hidup yang dikendalikan oleh hasrat dan kehendak yang tak terpuaskan menjadi
ancaman bagi kesatuan dan keutuhan.
U : Allah, ubahkanlah hidup kami!
S : Ampunilah kami ya Allah, kiranya kemurahan kasih-Mu membawa kami
mengalami kemerdekaan yang sejati. Amin.

U : Menyanyikan KJ No.27 “Meski Tak Layak Diriku”, bait 1-3


1) Meski tak layak diriku,
tetapi kar'na darahMu
dan kar'na Kau memanggilku,
'ku datang, Yesus, padaMu
2) Sebagaimana adanya
jiwaku sungguh bercela,
darahMulah pembasuhnya;
'ku datang, Tuhan padaMu.
3) Terombang-ambing, berkeluh,
gentar di kancah kemelut,
ya Anakdomba Allahku,
'ku datang kini pada-Mu.

6. Berita Anugerah Pengampunan (Umat berdiri)


PF : “Oleh sebab itu, sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di
dalam Kristus Yesus. Sebab, hukum Roh yang memberi hidup telah
memerdekakan engkau dalam Kristus Yesus dari hukum dosa dan hukum
maut.”(Roma 8:1-2 (TB2)). Demikianlah berita anugerah pengampunan dari
Allah.
U : Menyanyikan PKJ No. 126 “Hanyalah Yesus Juruselamat”, bait 1-2
1) Hanyalah Yesus Juruselamat,
Dialah sumber hidup baka.
Layaklah Dia terima kuasa,
puji dan hormat selamanya!
Ref.
Hanyalah Yesus Juruselamat;
aib dan dosa dihapusNya.
Hanyalah Yesus Juruselamat;
hidup abadi dib’riNya!

2) Tingginya langit tidak setinggi


kasih Tuhanku kepadaku.
Dalamnya laut tidak sedalam
kasih Tuhanku kepadaku.

7. Pembacaan Mazmur: Mazmur 119: 42-56 (TB2)


(disambut nyanyian KJ 48 “Kemuliaan Bagi Bapa”)

8. Pemberitaan Firman Tuhan (Umat duduk)


- Doa Epiklese
- Pembacaan Alkitab: Yesaya 61:1-9 (TB2)
Setelah pembacaan Alkitab,
PF : Yang berbahagia ialah orang yang mendengar Firman Tuhan serta
memelihara dalam hidupnya!
U : Haleluya...haleluya...haleluya... (dinyanyikan menurut KJ 473a)
- Khotbah

... saat teduh ...

9. Persembahan Pujian (Paduan Suara/Vokal Grup)

10. Pengakuan Iman (umat berdiri)


P : Marilah kita mengucapkan pengakuan iman kita bersama gereja dari segala abad
dan tempat: “Aku percaya…”

11. Doa Syafaat (umat duduk)


(Pendoa 1 s.d. 5 dapat melibatkan anggota jemaat dari berbagai kategori usia, anak
hingga lansia)
P1 : Mari kita berdoa:
Tuhan Allah, kami berterima kasih dapat merayakan dan memperingati hari
kemerdekaan bangsa kami. Dalam situasi dan kondisi pasca pandemi, kami
masih harus berjuang untuk pulih dari keterpurukkan. Meski masing-masing
berusaha sekuat tenaga untuk berpulih, janganlah empati dan kepedulian
tergerus oleh individualisme.
U : Ya Allah, dengarlah doa kami, pimpinlah kami hidup pada jalan-Mu.
P2 : Tuhan Allah, kami berdoa bagi segenap warga GKP di manapun berada. Bagi
yang sehat atau sedang dalam keadaan sakit. Bagi yang senang ataupun
kesusahan. Engkaulah sumber berkat dan kesembuhan, kami memohon uluran
tangan Tuhan yang penuh kuasa itu menjamah tubuh kami yang lemah.
U : Ya Allah, dengarlah doa kami, pimpinlah kami hidup pada jalan-Mu.
P3 : Tuhan Allah, gereja-Mu di kota dan desa, kiranya setia dalam memenuhi
panggilannya untuk mewartakan kasih, bertindak adil dan benar, serta tekun
dalam upaya mewujudkan masyarakat yang ramah anak dan anti kekerasan.
U : Ya Allah, dengarlah doa kami, pimpinlah kami hidup pada jalan-Mu.
P4 : Tuhan Allah, karuniakanlah roh ketaatan, kesetiaan dan ketulusan bagi para
pendeta, penatua, dan fungsionaris gereja lainnya. Ingatkan kami selalu bahwa
setiap kata dan perbuatan kami didengar, dilihat dan dicontoh. Beri juga bagi
kami hamba-Mu, semangat untuk terus belajar, mengembangkan diri, dan berani
keluar dari zona nyaman masing-masing.
U : Ya Allah, dengarlah doa kami, pimpinlah kami hidup pada jalan-Mu.
P5 : Tuhan Allah, kami bersyukur atas kepimpinan Bapak Presiden, Wakil, dan Para
Menteri dan segenap elemen bangsa yang berjuang dengan gigih untuk
memulihkan dan membangun bangsa kami. Kami akan menyambut pesta
demokrasi di tahun 2024. Arahkan agar kami memilih para pemimpin bangsa
selanjutnya sesuai hati nurani tanpa dicemari oleh kepentingan kelompok
tertentu.
U : Ya Allah, dengarlah doa kami, pimpinlah kami hidup pada jalan-Mu.
PF : Seluruh doa ini kami bawa kepada-Mu di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, dan
bersama kami pun menyampaikan doa yang Tuhan ajarakan kepada kami…
Bapa kami yang di Surga dst…
Amin.
12. Persembahan
P : Mari kita memberikan persembahan sebagai salah satu wujud syukur kita
kepada Allah yang setia menyertai dan memberkati hidup kita. Ingatlah Firman
Tuhan, “Dengan rela hati aku akan mempersembahkan korban kepada-Mu,
bersyukur kepada nama-Mu sebab Engkau baik, ya TUHAN.”(Mazmur 54:8
(TB2))
Persembahan diiringi nyanyian Kidung Kabungahan No. 17 “Sim Abdi
Nyanggakeun Nuhun”, bait 1-2.
Doa Persembahan (Umat berdiri)
P : Ya Tuhan Allah yang telah memberi anugerah kemerdekaan bagi bangsa kami.
Inilah persembahan yang kami himpun dengan sukacita dan ketulusan. Kiranya
dapat dipergunakan untuk melanjutkan karya bersama dalam mengisi
kemerdekaan Indonesia. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa dan
mengucap syukur. Amin.
13. Pengutusan dan Berkat

PF : Allah telah memenuhi janji-Nya. kita sudah dimerdekakan, kini marilah kita
kembali pada jalan perjuangan masing-masing dalam mengisi kemerdekaan
bangsa dengan senantiasa melakukan apa yang telah Tuhan Firmankan hari ini,
yakni ... (menyampaikan pesan khotbah hari ini)

U : Menyanyikan KJ No. 336 “Indonesia, Negaraku” bait 1 – 4.


1) Indonesia, negaraku, Tuhan yang memb’rikannya;
kuserahkan di doaku pada Yang Mahaesa.
2) Bangsa, rakyat Indonesia, Tuhanlah pelindungnya;
dalam duka serta suka Tuhan yang dipandangnya.
3) Kemakmuran, kesuburan, Tuhan saja sumbernya;
keadilan, keamanan, Tuhan menetapkannya.
4) Dirgahayu Indonesia, bangsa serta alamnya;
kini dan sepanjang masa, s’lalu Tuhan sertanya.

PF : Terimalah berkat Tuhan,


"Tuhan memberkati engkau dan melindungi engkau, Tuhan menyinari
engkau dengan wajahNya dan memberi engkau kasih
karunia; Tuhan menghadapkan wajahNya kepadamu dan
memberi engkau damai sejahtera."
U : Amin...amin...amin... (dinyanyikan menurut KJ 478c)

Prosesi keluar
Saat Teduh

Anda mungkin juga menyukai