Dalam kehidupan berbagai pergumulan akan datang silih berganti. Terkadang manusia dapat
merasa menderita, lelah, dan berkeluh kesah. Serta merta akan timbul peraaan2 yang negative
yang itu semua dapat mewujud dalam :
2. Perbuatan. Kehidupan yang statis, yang tidak menentu, melelahkan, perasaan amarah
dan penderitaan terkadang membuat orang berusaha mencari terobosan-terobosan baru
dalam hidupnya. Sebisa mungkin, bagaimanapun caranya harus keluar dari kesengsaraan
hidupnya. Yang terjadi manusia terkadang tidak perduli lagi pada dirinya sendiri, orang
lain, bahkan Tuhan sekalipun. Mencari jalan pintas dan mencondongkan hati dan
perbuatan pada hal-hal yang tidak dikehendaki Tuhan.
Dalam bacaan kita saat ini, pemazmur mengajarkan kepada kita bahwa dalam menghadapi
masalah atau pergumulan yang berat, yang harus dilakukan pertama kali adalah berdoa. Dalam
doa pemazmur menyadari keberadaanya yang lemah dan tidak berdaya dan memohon penyertaan
Allah dalam kehidupannya. Dalam doa pemazmur memohon :
Jemaat yang terkasih, harus disadari bahwa pergumulan hidup tidak akan pernah habis. Sebagai
orang percaya kita diharapkan dapat memahami setiap pergumulan dengan baik, sebab dalam
pergumulan itu sebenarnya Allah sedang membina dan mendewasakan iman kita. (Roma 8:28
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan
kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan
rencana Allah.)
Dalam diri manusia ada kecenderungan untuk jahat dan baik. Jangan sampai kecenderungan
jahat itu yang menguasai kehidupan kita. Kecenderungan jahat itu dapat tampil dalam perkataan
an perbuatan kita. Janganlah perkataan kita sia-sia, tidak membangun, tidak memberkati,
sebaliknya haruslah perkataan kita penuh kasih, tulus, ramah, baik dan bermanfaat (bandingkan
Ef. 4:29-32). Setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata,
dan juga lambat untuk marah (Yakobus 1:19) Demikian juga perbuatan kita haruslah tetap
berdasar kasih dan kehendak Tuhan. Janganlah sia-siakan hidup kita yang merupakan berkat
Tuhan untuk hal-hal yang tak baik. Hidup kita tidak kekal karena itu haruslah kita bijak
menjalaninya. Lukas 21:34 "Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan
kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-
tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat.
Menyadari akan setiap kelemahan kita, mari kita selalu berserah dan memohon campur tangan
Tuhan dalam kehidupan kita. Sama seperti pemazmur, kiranya kita selalu berjaga-jaga dan
berdoa kepada Tuhan. Dalam Matius 26:41 Tuhan Yesus berkata “ Berjaga-jagalah dan
berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging
lemah”. Dan mari kita berdoa, tidak hanya untuk diri kita tetapi juga bagi sesama, seluruh
ciptaan terlebih bagi saudara-saudara kita yang ada di Tailand agar dapat hidup dengan baik dan
merasakan sukacita didalam Tuhan. Amin