Anda di halaman 1dari 2

HATI YANG MUDAH DI AJAR

LUKAS 8:4-15
Alkitab sering menggambarkan hati manusia sebagai tanah:  ada yang berbatu-batu, tanah di
pinggiran jalan yang keras, tanah yang penuh semak duri, tetapi ada juga tanah yang subur,
tanah di mana benih firman Tuhan dapat bertumbuh dan akan berbuah lebat.  Meskipun sama-
sama mendengar firman Tuhan, dampaknya terhadap masing-masing orang berbeda, sangat
bergantung pada kondisi  'tanah'  hati mereka.  Jika mereka mendengar firman, tetapi hati keras
dan berbatu, firman Tuhan tidak akan berarti apa-apa dalam hidup mereka.

Hati dikategorikan sebagai tanah yang baik apabila ia dalam keadaan bersih:  tidak ada
kebencian, sakit hati, kepahitan, kecewa, dendam, atau ambisi-ambisi duniawi.  Sekalipun kita
rajin datang ke ibadah dan mendengarkan khotbah berkali-kali, tetapi jika hati kita belum beres
dari hal-hal tersebut  (benci, sakit hati, pahit, kecewa, dendam, ambisi dan lain-lain), maka
firman Tuhan itu tidak akan berdampak dalam hidup kita. 

Pernah kah kita bertanya pada diri kita sendiri, apakah hati kita sudah benar?
Apakah yang kita lakukan sudah tepat?
Kebanyakan dari kita lebih mudah mengoreksi kesalahan orang lain daripada mengoreksi diri
kita sendiri!
Seringkali kita lebih mudah mendoakan orang lain supaya berubah jadi sesuai yang kita inginkan
tanpa pernah meminta agar Tuhan mengubah sikap hati dan cara pandang kita!
Contoh-contoh tanah hati yang tandus :
- Mudah baperan (hal negatif : mudah tersinggung saat dikoreksi),
- Kompromi dengan perasaan tanpa mau berubah (rasanya ingin selalu ingin dimengerti –
waktu badmood, mager, dll),
- Act like a victim (mengasihani diri tanpa mau berubah, seolah olah seisi dunia
menyalahkan dia – ya padahal memang salah)
- Mood swing
- dll

HATI YANG SUBUR MELAHIRKAN BUAH YANG LEBAT


HATI PERLU DIBAJAK, DICANGKUL, DIBERSIHKAN DAN DIRATAKAN

BAGAIMANA MEMILIKI TANAH HATI YANG SUBUR?


1. KERINDUAN untuk mau diajarkan Firman Tuhan
(seperti Daud dalam mazmur - Mazmur 90:12)
Secara aktif jadilah SON OF GOD, not BABY OF GOD untuk belajar firman Tuhan dengan
mandiri. Punya penundukan diri untuk di ajar oleh otoritas yang Tuhan percayakan. Tidak
selamanya Tuhan harus bicara di telingan kita tapi Dia memakai wakil Allah dibumi ini
untuk mengajar kita. Pertanyaannya apakah kita mau dan siap membajak tanah hati kita?
2. KEMAMPUAN untuk menangkap setiap peristiwa hidup
(seperti Ayub yang tidak menyalahkan keadaan – Ayub 42:5)
Saat keadaan buruk terjadi bisa karena 2 hal apakah karena kesalahan kita atau sesuatu
yang Tuhan ijinkan terjadi. Percayalah setiap hal terjadi untuk mendatangkan kebaikan!
Don’t act like a victim/mengasihani diri seolah olah saya yang paling menyedihkan di
bumi ini dan hidup seolah tiada harapan!

3. KESEDIAAN untuk mau dipimpin oleh kehendak Tuhan,


MESKIPUN ITU BUKAN KEMAUAN KITA
(seperti petrus yang disuruh menjala ikan – Lukas 5:5)
Apa sih kehendak Tuhan dalam hidup kita? Menghasilkan BUAH ROH..
Saat kita sedih/tidak mood, Alkitab bilang BERSUKACITALAH!
Saat tidak ada uang, Tuhan bilang MEMBERI! BERSYUKUR!
Kehendak Tuhan kadang berlawanan dengan ego kita. Sudahkah kita menang atas ego
kita?

Selidikilah aku, ya Allah , dan kenallah hatiku,  ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku;
Mazmur 139:23

Anda mungkin juga menyukai