”Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, orang yang menabur
banyak, akan menuai banyak juga. Hendaklah masing-masing memberikan menurut
kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah
mengasihi orang yang memberi dengan sukacita”
(2 Korintus :6-7).
Berbicara tentang memberi maka yang seringkali terlintas dalam benak kita adalah
memberi dalam bentuk materi/uang. Tidak salah, karena uang memegang peranan
penting juga dalam hidup kita. Bagaimana kita bisa hidup tenang kalau sehari-hari kita
mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan. Lalu pertanyaannya apakah dalam
keadaan kita seperti ini bisa memberi dengan sukacita. Sedang kita sendiri juga perlu
ditolong.
1
PANDUAN COOL GBI DAAN MOGOT
Tuhan rindu untuk dapat memberkati kita lebih dari yang dapat kita bayangkan, TUHAN
mengingatkan bagaimana sikap hati sangat mempengaruhi apakah kita sudah membawa
persembahan kita menjadi persembahan yang berkenan kepadaNya, jadi bukan besar
kecil jumlahnya.melainkan sikap hati.
Mulai atur kembali persembahan kita, selain untuk pekerjaan TUHAN dan gereja, doakan
juga kemana berkat-berkat itu kita dapat salurkan, bisa juga kita mulai memperhatikan
sekeliling kita, lingkungan dimana kita tinggal. Memberi dengan sukacita akan membawa
kedamaian dihati kita masing-masing, ajarkan juga kepada anak-anak kita cara memberi
yang terbaik buat TUHAN, niscaya hati TUHAN akan disenangkan.
Bahan sharing/
1. Pernahkah Anda memiliki pengalaman memberi dari kekurangan? Sharingkan
bagaimana Anda dapat melakukannya.
2. Hal apa yang biasanya mendorong Anda untuk memberi kepada orang lain? Dalam
bentuk apa pertolongan itu?
3. Adakah pengalaman menolong orang lain dan itu tepat dengan apa yang
dibutuhkan
4. Proyek ketaatan: lakukan kegiatan kontekstual bersama anggota cool. Contoh:
membagikan makanan kepada petugas kebersihan/tukang sapu jalanan, potong
rambut gratis misalnya, atau kegiatan lain yang disepakati bersama. Semangat
memberi dengan sukacita.