Anda di halaman 1dari 5

Markus 4 :35-41

Renungan
"Lebih Dari Yang Anda Harapkan"

Kadang saat saya datang kepada Yesus, Dia membiarkan banyak hal yang tidak saya mengerti terjadi. Dia
tidak melakukan sesuatu sesuai rencana saya, atau dengan cara yang masuk akal bagi saya. Tapi jika
Yesus adalah Tuhan, maka Dia pasti cukup besar dan berkuasa untuk bisa memiliki beberapa alasan
untuk membiarkan Anda melewati ha-hal yang tidak Anda mengerti. Kuasa-Nya tidak terbatas, begitu
pula hikmat dan kasih-Nya. Alam tidak peduli pada Anda, tapi Yesus dipenuhi dengan kasih yang tak
tertahankan untuk Anda. Kalau para murid benar-benar tahu bahwa Yesus mengasihi mereka, kalau
mereka benar-benar mengerti kalau Dia berkuasa dan penuh kasih, mereka tidak akan merasa takut.
Pemikiran mereka, bahwa kalau Yesus mengasihi mereka maka Dia tidak akan membiarkan hal buruk
terjadi pada mereka, adalah salah. Dia bisa mengasihi seseorang dan tetap membiarkan hal buruk terjadi
pada mereka, karena Dia adalah Tuhan—karena Dia lebih tahu dari mereka.

Kalau Anda punya Tuhan yang dahsyat dan berkuasa yang terhadap-Nya kita bisa merasa marah karena
Ia tidak menghentikan penderitaan Anda, Anda juga punya Tuhan yang dahsyat dan berkuasa yang
memiliki banyak alasan yang tidak Anda mengerti. Anda tidak bisa memiliki keduanya. Guru saya,
Elisabeth Elliot, dengan indah menuliskannya dalam dua kalimat singkat: "Tuhan adalah Tuhan, dan
karena Dia adalah Tuhan, Dia layak menerima penyembahan dan pelayanan saya. Saya tidak akan
menemukan kedamaian kecuali dalam kehendak-Nya, dan kehendak tersebut pastinya tidak terbatas,
tidak terukur, tidak terkatakan di luar pengertian terbesar saya akan apa yang akan Dia lakukan." Kalau
Anda berada di dalam badai, kekuatannya tidak terkendali dan badai tersebut tidak mengasihi Anda.
Satu-satunya tempat aman untuk Anda adalah dalam kehendak Tuhan. Tapi karena Dia adalah Tuhan dan
Anda bukan, kehendak Tuhan itu pasti tidak terukur, tidak terkatakan di luar pengertian terbesar Anda
tentang apa yang akan Dia lakukan. Apakah Tuhan aman, tidak berbahaya? "Tentu tidak aman. Siapa yang
bilang akan aman? Tapi Dia baik. Dia Sang Raja."

Bagaimana kita bisa memiliki damai sejahtera dalam Kristus dalam keadaan yang cenderung membuat
kita gelisah dan/atau putus asa? Di titik mana dalam hidup Anda, Anda menunggu Yesus untuk
memberikan pertolongan?
Renungan
Kebiasaan-kebiasaan Dasar Bersyukur

Rahasia kebahagiaan adalah menghitung berkat-berkat Anda di saat orang lain menjumlahkan
masalah mereka. — William Penn

Saat membaca Firman Tuhan, kita dapat melihat tema tentang bersyukur. Ada ratusan ayat yang
mengatakan kepada kita untuk mengucap syukur atau memberi pujian kepada Allah. Di luar Alkitab,
Anda akan menemukan banyak artikel dan penelitian yang menyatakan keuntungan-keuntungan
yang dapat diperoleh dengan menjadi seorang yang bersyukur. Orang-orang yang bersyukur
diketahui memiliki tingkat depresi yang lebih rendah, memperoleh nilai yang lebih baik di sekolah,
tidur lebih nyenyak, tetap sehat, memiliki hubungan persahabatan yang dalam, dan memiliki
penampilan lebih cerah. Pada dasarnya, bersyukur itu baik untuk Anda!

Dalam 1 Tesalonika 5:18 TB, Rasul Paulus menulis, “Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab
itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.” Hidup sebagai orang yang
bersyukur adalah kehendak Allah untuk hidup kita. Allah tahu sebelum awal mula waktu bagaimana
rasa syukur yang positif dapat mempengaruhi kita—jauh sebelum sebuah artikel atau buku tentang
topik ini ditulis. Jadi, entah hidup Anda berjalan lancar atau terasa seperti sedang berjalan di atas
pasir apung, pikirkan untuk menambahkan kebiasaan-kebiasaan harian ini dalam hidup Anda:

Buat jalur yang baru. Dr. Caroline Leaf, ahli saraf kognitif dan penulis, mengatakan, “Saat Anda
berpikir, Anda mengubah struktur otak Anda.” Hal ini tidaklah mudah. Tetapi, kita memiliki pilihan
tentang apa yang kita pikirkan, jadi mari ijinkan gagasan tentang ucapan syukur itu memenuhi pikiran
kita.

• Pilih lima hal. Buat satu kebiasaan harian untuk mengucapkan atau menulis lima hal yang
Anda syukuri. Anda dapat melakukannya kapan saja tiap hari—pagi or malam!

• Setel alarm untuk bersyukur. Pilih waktu-waktu yang berbeda setiap hari. Saat alarm itu
berbunyi, mintalah kepada Allah untuk mengingatkan berkat dan karunia dalam hidup Anda
dan bersyukurlah kepada-Nya untuk hal-hal itu.

• Beritahu seseorang. Setiap hari, berbicaralah kepada seseorang tentang apa yang Anda
syukuri. Mungkin itu persahabatan mereka, matahari terbit, saat yang luar biasa dengan Allah,
atau satu berkat tak terduga yang Anda terima. Mengucapkannya menjadikan hal itu makin
nyata.

Sangatlah penting untuk menjadikan bersyukur sebagai kebiasaan agar pada saat badai kehidupan
menerpa, kita tahu bagaimana melewati perairan yang ganas itu. Dan bagian dari hal ini adalah
mempercayai Allah dan bahkan memilih untuk bersyukur saat kita tidak mengerti keadaan dunia di
sekitar kita.

Saat kita menguatkan otot ucapan syukur, itu bukanlah suatu hal yang kita harus pikirkan—itu akan
menjadi hal yang alami seperti bernapas.

Renungan
Hubungan

Berhubungan dengan orang-orang adalah detak jantung kehidupan kita. Jarang sekali kita melewati
satu hari tanpa ada interaksi dengan orang lain dalam berbagai peran kita. Kita adalah anak
perempuan, anak laki-laki, ayah, ibu, teman, dan banyak lagi. Sambil memikirkan berbagai peran
yang kita miliki, mari pikirkan juga tingkat rasa syukur kita. Apakah kita bersyukur untuk orang-orang
yang telah Allah taruh dalam hidup kita? Apakah kita menunjukkan rasa syukur kita kepada (dan
untuk) mereka?

Mungkin Anda dalam sebuah pernikahan yang menjadi tawar. Mungkin ada satu ketegangan dengan
teman lama. Atau mungkin, Anda merasa ada terlalu banyak tekanan di antara Anda dan anak Anda.
Namun ada atau tidak ada tekanan, kita memiliki satu petunjuk yang jelas dalam Roma 12 tentang
bagaimana harus memperlakukan orang lain: saling berbakti, menghormati, bersikap ramah, dan
hidup damai, adalah beberapa dari yang tertulis di situ. Sambil kita belajar bersyukur untuk orang-
orang dalam hidup kita, berikut ini adalah beberapa tips untuk menolong kita:

• Gantikan keluhan dengan pujian. Ini bisa menjadi satu tantangan, bukan? Kebanyakan dari
kita cenderung melihat hal-hal yang membuat kita frustrasi daripada hal-hal yang memberkati
kita. Marilah memilih untuk melihat apa yang baik!

• Layani seseorang. Ada seseorang dalam hidup Anda yang beban hidupnya lebih berat dari
Anda. Tunjukkan rasa syukur Anda dengan melakukan sesuatu yang dapat meringankan
beban mereka.

• Tuliskan. Tulislah sesuatu yang Anda syukuri tentang orang-orang yang ada dalam hidup
Anda. Tulislah satu catatan kecil dan taruh di tempat di mana mereka dapat menemukannya,
atau buatlah satu daftar berkesinambungan tentang mereka dan Anda dapat berikan kepada
mereka setelah Anda menulis 50 atau 100 hal. Bayangkan bagaimana reaksi mereka!

• Hanya dengan mengucapkan "terima kasih.” Saat kita dapat melihat karunia-karunia dan
berkat-berkat dalam hidup kita, kita akan dapat melihat betapa banyak yang dapat kita syukuri.
Jadi, tiap hari berterimakasihlah kepada pasangan hidup Anda, anak Anda, teman dekat Anda,
atau seseorang untuk satu hal.

Ada satu ungkapan yang mengatakan bahwa kita menjadi serupa dengan orang-orang yang paling
sering bergaul dengan kita. Siapa yang kita ijinkan untuk mengambil bagian dalam lingkaran kecil
kehidupan pribadi kita itu dapat mempengaruhi bagaimana kita mengucap syukur. Hati-hatilah dalam
memilih dengan siapa Anda bergaul. Salah satu hal yang paling menantang dalam hubungan kita
adalah bahwa kita mungkin mau berubah, tetapi orang lain tidak. Terkadang hal itu berarti diperlukan
adanya penyesuaian hubungan.

Tidak perduli siapa yang ada dalam hidup kita, kita tidak dapat mengabaikan peran kita dalam
menumbuhkan rasa syukur kita. Seperti Galatia 6:9 TB berkata, “Janganlah kita jemu-jemu berbuat
baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.” Saat
kita menunjukkan rasa syukur kita untuk—dan kepada—orang-orang dalam hidup kita, kita akan
terkagum-kagum melihat bagaimana itu mengubah kita, dan dalam proses itu, kita akan melihat
bagaimana itu juga berdampak kepada mereka.

Renungan
Kesehatan

Di dalam Mazmur 139, kita melihat sebuah denah yang indah akan bagaimana Allah mengenal
masing-masing dari kita secara intim. Dia “membentuk buah pinggang kami ” “menenun kami di
dalam kandungan ibu kami,” dan “melihat selagi aku bakal anak.” Dia menyebut kita “kejadianku
dahwyat dan ajaib.” Begitu menakjubkannya Allah kita!

Di dalam dunia yang jatuh ini, di mana kita hidup, akan ada pergumulan-pergumulan yang masing-
masing kita akan hadapi.
Terkadang sebuah tantangan kesehatan dihadapkan kepada kita, sementara di waktu yang lain, kita
membawa pergumulan itu atas diri kita sendiri.

Terlepas dari di mana kesehatan kita berada, ketika kita bangun setiap hari, kita mempunyai alasan
untuk bersyukur kepada Allah untuk kerohanian, emosi, mental dan fisik kita yang sehat. Marilah kita
pertimbangkan kebiasaan-kebiasaan ini saat kita berjalan dalam ucapan syukur atas kesehatan kita:

• Hargai tubuh anda. Tubuh kita adalah bait Allah; artinya, Roh-Nya tinggal di dalam kita. Jika
kita mampu olah raga dan makan makanan yang sehat, mari kita perlihatkan rasa syukur kita
kepada Allah dengan memiliki kemampuan untuk menjadi aktif dan memilih makanan yang
benar untuk tubuh kita.
Kuatkan pikiranmu. Sayangnya, penyakit mental merupakan ancaman yang nyata dan sering
kali memenjarakan orang. Kebanyakan dari kita mengenal seseorang yang bergumul dengan
beberapa macam penyakit itu dan hal itu bisa menjadi sulit untuk di arahkan. Jikalau kita tidak
bergumul dengan ini, mari kita bersyukur kepada Allah untuk kemampuan menolong orang lain
melalui waktu sulit mereka.

• Bertumbuh secara rohani. Membaca Alkitab, datang ke gereja, dan berkumpul dengan
sesama pengikut Yesus itu dilarang di beberapa tempat tertentu di dunia ini, tetapi tetap
banyak orang yang mengambil resiko hidup mereka untuk melakukannya. Jika anda
mempunyai kebebasan untuk mengejar Yesus dan menyaksikan-Nya kepada orang sekitar
anda, bersyukurlah untuk hadiah yang luar biasa ini!

Di dalam hidup ini, kita akan mengalami banyak masalah kesehatan. Beberapa masa akan lebih
berat daripada orang lain. Apa pun yang anda hadapi dalam kerohanian, mental, emosi, atau bidang
kesehatan fisik, mulailah setiap hari dengan Mazmur 118:24, yang berkata, “Inilah hari yang dijadikan
TUHAN,marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita karenanya!”

Renungan
Karir

Ketika Allah menciptakan Adam, Dia memberinya pekerjaan. Kejadian 2:15 (TB) menceritakan
kepada kita bahwa Allah menempatkan Adam di Taman Eden untuk “mengusahakan dan
memelihara taman itu.” Jadi, bekerja sudah ada sejak awal waktu!

Kita semua mengerjakan sesuatu. Sebelum kita dapat memperoleh upah, kita mungkin bekerja di
sekolah atau mengerjakan tugas di rumah kita. Ketika kita cukup umur, kita mendapatkan pekerjaan
pertama dan menemukan harga diri yang baru saat kita mendapatkan gaji pertama. Memasuki masa
dewasa, kita menemukan sebuah posisi atau karir yang cocok dengan kita, bahkan bisa jadi itu
adalah menyediakan perawatan penuh waktu untuk keluarga kita di rumah.

Seperti apapun "karir" masing-masing kita, kita mempunyai kesempatan untuk menjalani kehidupan
yang penuh syukur karena Allah sudah membawa kita ke tempat di mana kita berada. Di sini ada
beberapa cara untuk bersyukur atas pekerjaan yang sudah Allah berikan kepada kita:

• Ganti lensa Anda. Sekalipun Anda tidak puas dengan pekerjaan Anda sekarang,
bersyukurlah untuk kemampuan untuk dipekerjakan (atau tinggal di rumah bersama keluarga
Anda), dan ambil waktu untuk berdoa untuk mereka yang bergumul dengan pengangguran.

• Anda menghasilkan sesuatu. Berapa pun tingkat penghasilan Anda, Anda dapat bersyukur
kepada Allah untuk pemeliharaan-Nya dalam hidup Anda. Anda dapat bersyukur atas apa
yang Anda miliki, daripada fokus pada apa yang tidak Anda miliki.

• Buat daftar apa yang Anda sukai. Setiap pekerjaan memiliki hal-hal yang Anda sukai. Bisa
jadi itu adalah manfaat kesehatan dan tunjangan pensiun, atau bisa jadi seorang teman dekat
yang Anda temukan saat bekerja di sana. Berpusat pada hal yang baik akan memperkuat
keinginan hati Anda untuk bersyukur.

Saat berpikir tentang pekerjaan kita, kita mungkin mendapatkan pekerjaan yang dapat membawa kita
pada lebih banyak tekanan daripada yang kita sukai. Mungkin juga beberapa dari
kita tanpa pekerjaan saat ini. Apapun keadaannya, kita dapat menerapkan Kolose 3:17 TB sebagai
panduan dalam kehidupan kerja kita, yang berkata, “Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan
perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap
syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.” Ketika kita menyesuaikan pandangan kita dan melihat
berkat dalam memiliki sebuah pekerjaan atau posisi sebagai pengasuh penuh waktu, kesenangan
kita akan dunia kerja kita akan meningkat secara drastis.

Apakah Anda sedang bergumul untuk mendapatkan pekerjaan atau merasa puas di mana Anda
berada, ingatlah selalu bahwa pertama-tama Anda bekerja untuk Allah. Kerjakan setiap tugas,
pekerjaan dan kewajiban dalam nama-Nya, dan bersyukurlah kepada-Nya senantiasa akan
kemampuan untuk melakukannya.
Renungan
Keuangan

Tahukah Anda tahu bahwa Alkitab berbicara tentang uang, harta benda, dan mengumpulkan
kekayaan dalam lebih dari 2000 ayat? Kenyataannya, 11 dari 39 perumpamaan yang Yesus ajarkan
adalah tentang topik tersebut. Mungkin aman untuk mengatakan bahwa Allah tahu bahwa akan ada
godaan dan kecenderungan untuk mengelola uang dengan buruk.

Sayangnya, kita mencintai dan mengagungkan uang lebih daripada yang seharusnya. Kita sering
berharap mempunyai lebih. Dan kita berpikir bahwa harta benda atau sejumlah uang akan membawa
ucapan syukur yang abadi, namun pada kenyataannya, itu hanya sementara dan segera perlu untuk
dipuaskan lagi.

Yakobus 1:17 (TB) mengatakan bahwa Allah kita adalah pemberi “setiap pemberian yang baik dan
anugerah yang sempurna,” dan jika kita menerapkan hal ini, pola pikir kita akan berubah ketika
berurusan dengan keuangan. Mari kita pertimbangkan kiat-kiat berikut ini untuk menumbuhkan rasa
syukur kita dalam area ini:

• Di mana Anda tinggal. Apakah rumah kita besar atau kecil, kebanyakan dari kita mempunyai
tempat tinggal. Bersyukurlah kepada Allah atas karunia tempat tinggal kita bagaimanapun
ukuran atau bentuknya.

• Apa yang Anda miliki. Banyak dari kita mempunyai baju yang tidak kita pakai, dan mampu
mencari musik atau membaca buku dalam sebuah alat yang memampukan kita untuk
mendapatkan informasi apa pun yang kita cari. Tetapi kita masih menginginkan apa yang tidak
kita miliki. Ambil waktu untuk menata kembali pikiran Anda dan berterima kasih kepada Allah
atas penyediaan-Nya sehingga kita memiliki apa yang ada sekarang.

• Di ujung jari Anda. Jika Anda mampu mendapatkan air bersih yang keluar dari keran atau
membeli makanan dari toko kelontong, maka Anda lebih diberkati dari pada sebagian besar
orang di dunia ini. Bersyukurlah atas karunia kemudahan-kemudahan ini.

Tidak peduli berapa banyak uang yang kita hasilkan, adalah bijaksana untuk melihat penghasilan kita
sebagai sebuah karunia. Kemungkinan, ada banyak orang di dunia ini yang berpikir bahwa
kehidupan kita itu luar biasa. Menjaga agar hidup kita tetap bebas dari cinta akan uang akan
membantu kita untuk merasa lebih puas. Kita melakukannya dengan menggunakan uang, bukan
mencintainya.

Akar dari keinginan kita untuk mendapatkan lebih banyak uang atau harta benda adalah sebuah
kesalahpahaman akan apa yang sesungguhnya kita perlukan. Filipi 4:19 berkata,“Allahku akan
memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.” Allah
terlalu peduli kepada kita untuk memberi kita semua yang kita inginkan, tetapi sangat mengasihi kita
dan akan memenuhi kebutuhan kita.

Anda mungkin juga menyukai