Anda di halaman 1dari 16

TIU

BREAKDOWN MATERI
NO KISI-KISI
NO NO
A VERBAL 1 ANALOGI i Tujuan
Mengukur kemampuan bernalar perbandingan dua kon
2 SILOGISME i Tujuan
mengukur kemampuan untuk menarik kesimpulan dari
ii materi
🎯Bikondisional / Biimplikasi
Dua pernyataan tunggal p dan q digabungkan menjadi
1️⃣Modus Ponens.
Premis 1: p => q
Premis 2: p
Kesimpulan: ∴ q
🎯Negasi/Ingkaran.
Negasi/Ingkaran yaitu pernyataan yang memiliki nilai k
Rumus Negasi/Ingkaran:
1️⃣Negasi dari konjungsi P ∧ Q yaitu ~P ∨ ~Q.
2️⃣Negasi dari disjungsi P ∨ Q yaitu ~P ∧ ~Q.
3️⃣Negasi dari implikasi P ⇒ Q yaitu P ∧ ~Q.
4️⃣Negasi dari biimplikasi P ⇔ Q yaitu (P ∧ ~Q) ∨ (Q ∧

🎯Turunan pernyataan implikasi.


Terdapat 3 turunan pernyataan implikasi, yaitu konvers
1️⃣Konvers dari implikasi P ⇒ Q yaitu Q ⇒ P.
2️⃣Invers dari implikasi P ⇒ Q yaitu ~P ⇒ ~Q.
3️⃣Kontraposisi dari implikasi P ⇒ Q yaitu ~Q ⇒ ~P.
6. ~(p ⇔ q) ≡ (p ∧ ~q) ∨ (q ∧ ~p)

3 ANALITIS i tujuan
mengukur kemampuan menganalisis informasi yang di
ii model penalaran analitis
- model perbandingan
perbandingan dua atau lebih. Kemudian diminta untuk
- model urutan
model ini muncul bersamaan dengan model perbandin
- model hubungan antar syarat
hubungan sebab akibat, syarat hasil, jika maka
B NUMERIK 1 BERHITUNG - SISI TERPANJANG SUATU SEGITIGA SIKU-SIKU ADALAH
- DERET GEOMETRI
2 DRET ANGKA
3 PERBANDINGAN KUANTITATIF i tujuan
kemampuan menarik kesimpulan berdasarkan perband
ii materi
- perbandingan senilai
perbandingan dua objek atau lebih dengan besar salah
rumus: a1/b1=a2/b2
- perbandingan berbalik nilai
perbandingan dua objek atau lebih dengan besar salah
rumus: a1/b2=a2/b1
4 SOAL CERITA PELUANG
rumus peluang
frekuensi harapan

C FIGURAL

1 ANALOGI
2 KETIDAKSAMAAN BANYAK LATIAN

3 SERIAL BANYAK LATIAN

DASAWARSA 10 TH
LUSTRUM 5 TH
CONTOH SOAL

an bernalar perbandingan dua konsep kata yang memiliki hubungan tertentu lalu menerapkan pada kondisi lain

an untuk menarik kesimpulan dari dua pernyataan

gal p dan q digabungkan menjadi satu pernyataan majemuk dengan menggunakan kata hubung “jika dan hanya jika” atau “bila dan hanya
2️⃣Modus Tolens. 3️⃣Silogisme.
Premis 1: p => q Premis 1: p => q
Premis 2: ~q Premis 2: q => r
Kesimpulan: ∴~p Kesimpulan: ∴p=> r

u pernyataan yang memiliki nilai kebenaran yang berbeda dengan pernyataan semula. Dengan kata lain, Negasi/Ingkaran merupakan kalim

ngsi P ∧ Q yaitu ~P ∨ ~Q.


gsi P ∨ Q yaitu ~P ∧ ~Q.
asi P ⇒ Q yaitu P ∧ ~Q.
likasi P ⇔ Q yaitu (P ∧ ~Q) ∨ (Q ∧ ~P).

aan implikasi.
pernyataan implikasi, yaitu konvers, invers, dan kontraposisi.
ikasi P ⇒ Q yaitu Q ⇒ P.
asi P ⇒ Q yaitu ~P ⇒ ~Q.
implikasi P ⇒ Q yaitu ~Q ⇒ ~P.

an menganalisis informasi yang diberikan dan menarik kesimpulan

au lebih. Kemudian diminta untuk menyimpulkan/ menganalisis hubungan dari beberapa perbandingan

rsamaan dengan model perbandingan. Ciri2nya memiliki kata kunci "kurang dari" "lebih dari" atau "sama dengan"
MODEL SYARAT:
ketentuan penggunaan seragam sesuai syarat yang diberikan
UATU SEGITIGA SIKU-SIKU ADALAH SISI MIRING
k kesimpulan berdasarkan perbandingan kuantitatif

perbandingan variasi
Q1/S1 x T1 = Q2/S2 X T2

rumus pekerjaan yang dilakukan bersamaan


1/t bersama = 1/t1+1/t2, ("1" merupakan maksud dari komponen pekerjaan yaitu pengisian air)
LOGIKAnya dimana jika dua benda melakukan pekerjaan bersamaan maka berapa lamanya adalah total keduanya bekerja
pahami cari materi
🧩ISTILAH DALAM PELUANG
1. Percobaan atau eksperimen, yaitu suatu kegiatan yang dapat memberikan beberapa kemungkinan.
Contoh: Pemilihan ketua kelas, pelemparan mata dadu, dll
2. Ruang sampel adalah himpunan dari semua hasil yang mungkin pada suatu percobaan/kejadian.
Contoh: Pada pemilihan ketua kelas, ruang sampelnya S = (Anton, Beni, Cika, Dela)
3. Titik sampel adalah anggota-anggota dari ruang sampel atau kemungkinan-kemungkinan yang muncul.
Contoh: Pada pemilihan ketua kelas, maka titik sampelnya : (Anton), (Beni), (Cika), (Dela)

🧩RUMUS PELUANG
Rumus peluang yaitu -> P(A) = n(A) / n(S), di mana:
P(A) = Peluang munculnya kejadian A.
n(A) = banyaknya kejadian A yang muncul pada ruang sampel S.
n(S) = jumlah seluruh anggota pada ruang sampel.

🧩FREKUENSI HARAPAN
Frekuensi harapan adalah banyaknya kejadian yang diharapkan terjadi pada suatu kejadian. Rumus frekuensi harapan yaitu:
Fh(A) = P(A) x n, di mana:
Fh(A) = frekuensi harapan kejadian A
P(A) = peluang munculnya kejadian A
n = banyaknya percobaan

ANALOGI
FIGURAL

figural
ika” atau “bila dan hanya bila” dengan lambang p ⇔ q dibaca p jika dan hanya jika q. Pernyataan “p jika dan hanya jika q” berarti “jika p m
ya jika q” berarti “jika p maka q dan jika q maka p”, sehingga juga berarti “p adalah syarat perlu dan cukup bagi q” dan sebaliknya. Atau de
q” dan sebaliknya. Atau dengan kata lain pernyataan majemuk biimplikasi yakni pernyataan prasyarat yang umumnya bersyarat mutlak.
mnya bersyarat mutlak.

Anda mungkin juga menyukai