Anda di halaman 1dari 5

Selamat malam Bapak dosen serta rekan-rekan,

Nama : Hardika Wahyu Narto


NIM : 048631363
Berikut hasil jawaban diskusi saya. menuliskan ''Materi diskusi''
menjelaskan “Logika”.

LOGIKA
Logika matematika adalah sebuah cabang matematika yang merupakan gabungan dari ilmu logika dan
ilmu matematika. Logika matematika akan memberikan landasan tentang bagaimana cara mengambil
kesimpulan. Hal paling penting yang akan kalian dapatkan dengan mempelajari logika matematika adalah
kemampuan dalam mengambil dan menentukan kesimpulan mana yang benar atau salah. Materi logika
matematika yang akan dibahas kali ini adalah mengenai pernyataan, negasi , disjungsi , konjungsi ,
implikasi , biimplikasi, tautologi , kontradiksi , dua pernyataan yang ekuivalen, kalimat berkuantor, serta
penarikan kesimpulan.

I. Proposisi, Hubungan Logis dan Keekuivalenan


A. Proposisi dan Nilai kebenaran
B. Kuantor
C. Notasi (lambang, simbol) Proposisi
D. Penghubung (connectives)
 Negasi (Negation)
 Kongjungi (Conjunction)
 Disjungsi (Disjunction)
 Implikasi (Conditional)
 Biimplikasi (Biconditional)
E. Keekivalenan proposisi
II. Penarikan Kesimpulan
 Tautologi dan Kontradiksi
 Argumen Sah (Valid)
 Modus Ponens
 Modus Tollens
 Silogisme
 Kontrapositif
 Kebermaknaan dan Keabsahan Argumen

I.A. Proposisi dan Nilai kebenaran


Proposisi (Pernyataan)
Proposisi atau pernyataan adalah kalimat deklaratif yang memiliki nilai kebenaran salah satu di antara
benar atau salah, tidak dapat yang lain.
Komponen penting dalam proposisi :
1. Kalimat deklaratif : kalimat yang menerangkan subjek atau predikat
a. Hari ini tidak hujan. ⇒ deklaratif
b. 3 adalah bilangan ganjil. ⇒ deklaratif
c. Apakah dika anak tertua ? ⇒ bukan deklaratif
d. Api itu panas . ⇒ deklaratif
e. Belajarlah dengan sungguh-sungguh! ⇒ bukan deklaratif
f. 6 ÷ 3=2 (Enam dibagi tiga adalah dua). ⇒ deklaratif
g. Seluruh siswa dipersilahkan memulai ujian. ⇒ bukan deklaratif
2. Nilai Kebenaran : Suatu norma, kebiasaan, kenyataan yang sudah menjadi kesepakatan
sehari-hari yang memiliki nilai benar atau salah saja.
suatu kenyataan yang berasal dari pembuktian matematika

Contoh :
(a.) Bohlam itu agak hidup.
(b.) 5−3=4
(c.) 6+ 6=12
(d.) Apakah anda telah mengerjakan tugas Matematika ?
(e.) Jangan buang sampah sembarangan !
(f.) Nilai x yang memenuhi x 2−1=0 adalah x=1 dan x=−1.
(g.) x +1 adalah bilangan prima, x ∈ N
Penyelesaian :
(a.) Bukan proposisi karna tidak memiliki nilai kebenaran (bohlam hanya dapat hidup atau tidak hidup)
(b.) Proposisi dengan bernilai salah
(c.) Proposisi dengan bernilai benar
(d.) Bukan proposisi karena bukan kalimat deklaratif
(e.) Bukan proposisi karena bukan kalimat deklaratif
(f.) Proposisi dengan bernilai benar
(g.) Bukan proposisi karena nilai kebenaran tidak tentu, dapat benar dan dapat pula salah tergantung
nilai x yang diberikan.
Kalimat, dapat berbentuk proposisi atau bukan proposisi. Kalimat proposisi memiliki nilai kebenaran
(benar=B/ salah=S). Kalimat bukan proposisi tidak memiliki nilai kebenaran.
Proposisi, diberi lambang huruf besar: P ,Q atau R

I.B. Kuantor
Kalimat terbuka dapat dibuat menjadi proposisi (kalimat yang memilikinilai kebenaran) dengan cara
menambahkan suatu kuantor. Ada 2 macam kuantor, yaitu kuantor universal dan kuantor eksistensial.
 Kalimat terbuka diberi notasi b ( x)
 Kuantor universal diberi notasi ∀
 Kuantor eksistensial diberi notasi ∃
Maka kalimat terbuka dengan tambahan kuantor dapat dituliskan sebagai berikut.
1. Kuantor Universal:
∀ x , b( x)→ dibaca; ''untuk setiap x , berlaku b ( x)''
2. Kuantor Eksistensial:
∃ x , b(x) → dibaca; ''terdapat x , berlaku b ( x)''
Contoh :
Tentukan nilai kebenaran proposisi-proposisi berikut ini :
(a.) ∀ x , x+ 3 adalah bilangan asli x ∈ N
(b.) ∀ x , x−3 adalah bilangan asli x ∈ N
(c.) ∃ x , x manusia yang memiliki tinggi badan 4m
(d.) ∃ x , 2 x−1=0 untuk x ∈ R
Penyelesaian :
(a.) Benar, karena berapapun nilai x asalkan bilangan asli maka x +3 merupakan bilangan asli.
(b.) Salah, karena misalnya diambil x=1 maka 1−3=−2 ∉ N (bukan bilangan asli).
(c.) Salah, karena sampai saat ini yang tercatat manusia tertinggi hanya memiliki tinggi badan 2,72m
atas nama Robert Wadlom.
1
(d.) Benar, karena jika diambil x= maka 2 x−1=0 , x ∈ R
2
I.C. Notasi (Lambang,Simbol) Proposisi
Memberi notasi atau melambangkan proposisi dengan menggunakan huruf besar (capital) P ,Q , R , … ,
tetapi ada pula yang menggunakan huruf kecil p , q , r , … , atau bahkan huruf Yunani ∅ , θ ,ψ , … ,
Nilai kebenaran benar diberi notasi “B” ; Nilai kebenaran salah diberi notasi “S”. Contoh :
a) Q :3−2=4 bernilai S
b) R : 3+2=5 bernilai B
c) P : Nilai x yang memenuhi x 2−1=0 adalah x=1 dan x =−1 bernilai B.

I.D. Penghubung (Connectives)


Proposisi Majemuk adalah proposisi yang terbentuk dari gabungan beberapa proposisi sederhana
dengan cara diberikan ‘penghubung’ antara satu proposisi dengan proposisi yang lain. Nilai kebenaran dari
proposisi majemuk ditentukan oleh hubungan logis dari proposisi-proposisi yang membangunnya.
Ada 5 penghubung beserta notasinya yang akan dibahas yaitu :
A. Negasi ¬ atau ~
B. Konjungsi ∧
C. Disjungsi ∨
D. Implikasi ⇒ atau→
E. Biimplikasi ⇔ atau ↔
Berikut akan di jelaskan secara rinci satu persatu proposisi majemuk, penghubung dan nilai kebenarannya.
A. NEGASI ¬
Misalkan P suatu proposisi, negasi P adalah tidak P dan diberi notasi ¬ P . Neagasi P bernilai salah
jika P bernilai benar dan negasi P bernilai benar jika P bernilai salah.
Contoh proposisi dan negasinya :
a. P : “Hari ini hujan” negasinya ¬ P : “Hari ini tidak hujan”
b. Q : “Amir tidak lulus ujian” negasinya ¬Q : “Amir tidak tidak lulus ujian”
c. R : “3+5=8” negasinya ¬ R : “3+5 ≠ 8”
Nilai kebenaran proposisi dan negasinya ditunjukkan oleh tabel :

P ¬P
B S
S B
Tabel kebenaran negasi ¬ P

B. KONJUNGSI ∧ (dibaca ‘dan’)


Misal P dan Q dua proposisi. Konjungsi dari P dan Q, diberi notasi P ∧Q bernilai benar jika kedua
proposisi bernilai benar. Jika salah satu P atau Q bernilai salah, maka konjungsi P ∧Q
bernilai salah.
Nilai kebenaran dari konjungsi P ∧Q ditunjukkan oleh tabel :

P Q P ∧Q
B B B
B S S
S B S
S S S
Tabel kebenaran disjungsi P ∧Q

C. DISJUNGSI (DISJUNCTION) ∨ (dibaca ‘atau’)


Misal P dan Q dua proposisi. Disjungsi dari P dan Q, diberi notasi P ∨Q bernilai benar jika salah satu
atau kedua proposisi bernilai benar. Disjungsi P ∨Q bernilai salah jika kedua proposisi bernilai
salah.
Nilai kebenaran dari disjungsi P ∨Q ditunjukkan oleh tabel :

P Q P ∨Q
B B B
B S B
S B B
S S S
Tabel kebenaran disjungsi P ∨Q

D. IMPLIKASI (CONDITIONAL) ⇒ (dibaca ‘jika … maka …’)


Misal P dan Q dua proposisi. Implikasi dari P ⇒ Qbernilai salah jika P bernilai benar dan bernilai
salah, selain kondisi tersebut, P ⇒ Q bernilai benar.
Nilai kebenaran dari implikasi P ⇒Q ditunjukkan oleh tabel :

P Q P ⇒Q
B B B
B S S
S B B
S S B
Tabel kebenaran implikasi P ⇒Q

Apabila P ⇒Q suatu implikasi, maka


(a) Q ⇒ P disebut “konvers” dari implikasi P ⇒Q
(b) ¬ P ⇒ ¬ Q disebut “invers” dari implikasi P ⇒Q
(c) ¬Q ⇒¬ P disebut “kontraposisi” dari implikasi P ⇒ Q
Hubungan nilai kebenaran antara konvers, invers, kontraposisi dengan implikasi disajikan pada
tabel berikut :

P Q ¬ P ¬Q P ⇒Q Q⇒P ¬P ⇒¬Q ¬Q ⇒ ¬ P
B B S S B B B B
B S S B S B B S
S B B S B S S B
S S B B B B B B
Langkah ke 1 2 3 4 5 6

E. BIIMPLIKASI (BICONDITIONAL) ⟺ (dibaca ‘jika dan hanya jika’)


Misal P dan Q dua proposisi. Biimplikasi dari P ⟺Q bernilai benar jika P dan Q kedua-duanya
bernilai benar atau kedua-duanya bernilai salah. Selain kondisi tersebut, P ⟺Q bernilai salah.
Nilai kebenaran dari biimplikasi P ⟺Q ditunjukkan oleh tabel :

P Q P ⇔Q
B B B
B S S
S B S
S S B
Tabel kebenaran biimplikasi P ⟺Q

I.E. KEEKUIVALENAN (KESETARAAN)


Dua proposisi dikatakan ekivalen, diberi notasi ≡ apabila semua nilai kebenarannya sama.
Perhatikan nilai kebenaran dari P ∧¬Q dan ¬( P⇒ Q) pada tabel kebenaran berikut :

P Q ¬Q P ∧¬Q ¬( P ⇒ Q)
B B S S S
B S B B B
S B S S S
S S B S S

Terlihat bahwa P ∧¬Q dan ¬(P⇒ Q) memiliki nilai kebenaran yang sama yaitu SBSS. Itu berarti
P ∧¬Q dan ¬(P⇒ Q) ekivalen.

II.A. TAUTOLOGI dan KONTRADIKSI


Tautologi
Suatu proposisi disebut tautologi jika proposisi tersebut selalu bernilai benar, tidak tergantung dari nilai
proposisi-proposisi yang membangunnya.
Perhatikan tabel nilai kebenaran proposisi majemuk (P ⇒ Q)∨ P berikut :

P Q (P ⇒Q) (P ⇒ Q)∨ P
B B B B
B S S B
S B B B
S S B B
Langkah ke 1 2
Tabel nilai kebenaran (P ⇒Q)∨ P menghasilkan nilai B semua tidak tergantung nilai masing-masing
proposisi tunggalnya P dan Q→(P ⇒Q)∨ P suatu tautologi.

Kontradiksi
Suatu proposisi disebut kontradiksi jika proposisi tersebut selalu bernilai salah, tidak tergantung dari nilai
proposisi-proposisi yang membangunnya.
Perhatikan tabel nilai kebenaran proposisi majemuk (P ∧¬ P) berikut:

P ¬P P ∧¬ P
B S S → P ∧¬ P suatu kontradiksi
S B S
Tabel nilai kebenaran P ∧¬ P menghasilkan nilai S semua tidak tergantung nilai masing-masing proposisi
tunggalnya dan P dan Q
Contoh kalimat kontradiksi: ''Hari ini hujan'' dan ''hari ini tidak hujan''

II.B. ARGUMEN SAH (Valid)

Anda mungkin juga menyukai