LOGIKA
Logika matematika adalah sebuah cabang matematika yang merupakan gabungan dari ilmu logika dan
ilmu matematika. Logika matematika akan memberikan landasan tentang bagaimana cara mengambil
kesimpulan. Hal paling penting yang akan kalian dapatkan dengan mempelajari logika matematika adalah
kemampuan dalam mengambil dan menentukan kesimpulan mana yang benar atau salah. Materi logika
matematika yang akan dibahas kali ini adalah mengenai pernyataan, negasi , disjungsi , konjungsi ,
implikasi , biimplikasi, tautologi , kontradiksi , dua pernyataan yang ekuivalen, kalimat berkuantor, serta
penarikan kesimpulan.
Contoh :
(a.) Bohlam itu agak hidup.
(b.) 5−3=4
(c.) 6+ 6=12
(d.) Apakah anda telah mengerjakan tugas Matematika ?
(e.) Jangan buang sampah sembarangan !
(f.) Nilai x yang memenuhi x 2−1=0 adalah x=1 dan x=−1.
(g.) x +1 adalah bilangan prima, x ∈ N
Penyelesaian :
(a.) Bukan proposisi karna tidak memiliki nilai kebenaran (bohlam hanya dapat hidup atau tidak hidup)
(b.) Proposisi dengan bernilai salah
(c.) Proposisi dengan bernilai benar
(d.) Bukan proposisi karena bukan kalimat deklaratif
(e.) Bukan proposisi karena bukan kalimat deklaratif
(f.) Proposisi dengan bernilai benar
(g.) Bukan proposisi karena nilai kebenaran tidak tentu, dapat benar dan dapat pula salah tergantung
nilai x yang diberikan.
Kalimat, dapat berbentuk proposisi atau bukan proposisi. Kalimat proposisi memiliki nilai kebenaran
(benar=B/ salah=S). Kalimat bukan proposisi tidak memiliki nilai kebenaran.
Proposisi, diberi lambang huruf besar: P ,Q atau R
I.B. Kuantor
Kalimat terbuka dapat dibuat menjadi proposisi (kalimat yang memilikinilai kebenaran) dengan cara
menambahkan suatu kuantor. Ada 2 macam kuantor, yaitu kuantor universal dan kuantor eksistensial.
Kalimat terbuka diberi notasi b ( x)
Kuantor universal diberi notasi ∀
Kuantor eksistensial diberi notasi ∃
Maka kalimat terbuka dengan tambahan kuantor dapat dituliskan sebagai berikut.
1. Kuantor Universal:
∀ x , b( x)→ dibaca; ''untuk setiap x , berlaku b ( x)''
2. Kuantor Eksistensial:
∃ x , b(x) → dibaca; ''terdapat x , berlaku b ( x)''
Contoh :
Tentukan nilai kebenaran proposisi-proposisi berikut ini :
(a.) ∀ x , x+ 3 adalah bilangan asli x ∈ N
(b.) ∀ x , x−3 adalah bilangan asli x ∈ N
(c.) ∃ x , x manusia yang memiliki tinggi badan 4m
(d.) ∃ x , 2 x−1=0 untuk x ∈ R
Penyelesaian :
(a.) Benar, karena berapapun nilai x asalkan bilangan asli maka x +3 merupakan bilangan asli.
(b.) Salah, karena misalnya diambil x=1 maka 1−3=−2 ∉ N (bukan bilangan asli).
(c.) Salah, karena sampai saat ini yang tercatat manusia tertinggi hanya memiliki tinggi badan 2,72m
atas nama Robert Wadlom.
1
(d.) Benar, karena jika diambil x= maka 2 x−1=0 , x ∈ R
2
I.C. Notasi (Lambang,Simbol) Proposisi
Memberi notasi atau melambangkan proposisi dengan menggunakan huruf besar (capital) P ,Q , R , … ,
tetapi ada pula yang menggunakan huruf kecil p , q , r , … , atau bahkan huruf Yunani ∅ , θ ,ψ , … ,
Nilai kebenaran benar diberi notasi “B” ; Nilai kebenaran salah diberi notasi “S”. Contoh :
a) Q :3−2=4 bernilai S
b) R : 3+2=5 bernilai B
c) P : Nilai x yang memenuhi x 2−1=0 adalah x=1 dan x =−1 bernilai B.
P ¬P
B S
S B
Tabel kebenaran negasi ¬ P
P Q P ∧Q
B B B
B S S
S B S
S S S
Tabel kebenaran disjungsi P ∧Q
P Q P ∨Q
B B B
B S B
S B B
S S S
Tabel kebenaran disjungsi P ∨Q
P Q P ⇒Q
B B B
B S S
S B B
S S B
Tabel kebenaran implikasi P ⇒Q
P Q ¬ P ¬Q P ⇒Q Q⇒P ¬P ⇒¬Q ¬Q ⇒ ¬ P
B B S S B B B B
B S S B S B B S
S B B S B S S B
S S B B B B B B
Langkah ke 1 2 3 4 5 6
P Q P ⇔Q
B B B
B S S
S B S
S S B
Tabel kebenaran biimplikasi P ⟺Q
P Q ¬Q P ∧¬Q ¬( P ⇒ Q)
B B S S S
B S B B B
S B S S S
S S B S S
Terlihat bahwa P ∧¬Q dan ¬(P⇒ Q) memiliki nilai kebenaran yang sama yaitu SBSS. Itu berarti
P ∧¬Q dan ¬(P⇒ Q) ekivalen.
P Q (P ⇒Q) (P ⇒ Q)∨ P
B B B B
B S S B
S B B B
S S B B
Langkah ke 1 2
Tabel nilai kebenaran (P ⇒Q)∨ P menghasilkan nilai B semua tidak tergantung nilai masing-masing
proposisi tunggalnya P dan Q→(P ⇒Q)∨ P suatu tautologi.
Kontradiksi
Suatu proposisi disebut kontradiksi jika proposisi tersebut selalu bernilai salah, tidak tergantung dari nilai
proposisi-proposisi yang membangunnya.
Perhatikan tabel nilai kebenaran proposisi majemuk (P ∧¬ P) berikut:
P ¬P P ∧¬ P
B S S → P ∧¬ P suatu kontradiksi
S B S
Tabel nilai kebenaran P ∧¬ P menghasilkan nilai S semua tidak tergantung nilai masing-masing proposisi
tunggalnya dan P dan Q
Contoh kalimat kontradiksi: ''Hari ini hujan'' dan ''hari ini tidak hujan''